OLEH :
ANUGRAH PRATAMA
NIM : 22223008
DOSEN PEMBIMBING :
AYU DEKAWATY, S.Kep.,Ns.,M.kep
keluar lebih banyak dari pada jumlah cairan yang masuk (Sri Ayu
70% air berada di dalam sel-sel tubuh, 20% berada sekitar sel, dan 10% di
dalam aliran darah, maka manusia harus minum setidaknya 2 sampai 3 liter
1. Dehidrasi Isotonik
2. Dehidrasi Hipotonik
2
ECF ke ICF. Volume vaskuler juga menurun serta terjadi pembengkakan
sel.
3. Dehidrasi Hipertonik
B. Etiologi
1. Dehidrasi
a. Perdarahan
b. Muntah
c. Diare
d. Hipersalivasi
e. Fistula
h. Luka bakar
i. Puasa
j. Terapi hpotonik
2. Dehidrasi Hipotonik
a. Penyakit DM
3
b. Rehidrasi cairan berlebih
3. Dehidrasi Hipertonik
a. Hiperventilasi
b. Diare air
e. Disfagia
g. Gangguan kesadaram
C. Manifestasi Klinis
(Nelson,2000) :
a. Haus, gelisaj
e. Kesadaran baik
a. Haus meningkat
4
b. Nadi cepat dan lemah
a. Penurunan kesadarn
b. Lemah, lesu
c. Takikardi
d. Mata cekung
f. Hipotensi
h. Eskperimen dingin.
D. Komplikasi
Pasien dengan tanda klinis dehidrasi dapat dehhidrasi akibat terapi dehidrasi
yang tidak adekuat ataupun pemberian terapi cairan penggantian yang over-
5
• Edema paru atau edema perifer pada pasien yang mendapat terapi
cairan berlebihan
E. Pemeriksaan Penunjang
1) Urine
Tes urin yang dilakukan guna memeriksa sampel urinasien agar dapat
2) Darah
Tes darah dilakukan agar kadar elektrolit (kalium dan natrium) pasien
F. Penatalaksanaan
Anderson)
6
Pengeluaran feces yang berlebihan dengan diberikan obat-obatan diare
sisa ,metabolisme.
Pemberian bolus cairan IV awal dalam suatu uji beban cairanm untuk
7
G. Pathway
8
A. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
singkat dan jelas, dua atau tiga kata yang merupakan keluhan yang
c. Riwayat Kesehatan
d) Pemeriksaan Fisik
1) Kesadarn : apatis-coma
9
2) Tekanan darah menurun
i. Nadi meningkat
3) BB meningkat
4) Turgor menurun
6) CVP menurun
e) Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
1) Urine
2) Darah
➢ Ht meningkat
➢ Hb menurun
10
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
Kriteria hasil :
➢ Akral hangat
Intervensi:
11
1) Awasi tanda vital, pengisian kapiler, status membrane
mukosa,turgor
dengan akurat
elektrolit.
penggunaan jaksatif/diuratik
cairan.
memperbaiki ketidakseimbangan
12
6) Berikan/awasi pemberian cairan IV
ketidakseimbangan cairan
darah.
Kriteria hasil :
tidak pucat.
➢ Kulit hangat
➢ CRT<2 detik
➢ Kesadaran composmentis
Intervensi :
13
Rasional : Dapat menunjukan iskemia jantung sehubungan
keluaran urine.
14
8) Berikan cairan IV sesuai indikasi
kulit menurun.
kenyal, utuh.
Kriteria hasil :
➢ Turgor kulit baik, kulit utuh, tidak ada lecet, tidak ada
kemerahan.
Intervensi :
mempertahankan aktifitas
15
Rasional : Meningkatkan sirkulasi dan perfusi kulit
aktifitas
Kriteria hasil :
diaprosies
Intervensi :
tenang
penyembuhan
tanpa gangguan.
16
Rasional : tirah baring lama dapat menurunkan
kemampuan.
aktifitas.
pada perawat/dokter
vaskuler sistemik
Kriteria Hasil :
EKG
Intervensi :
menunjukan GGK
17
2) Evaluasi bunyi jantung, TD, Nadi perifer, Pengisian
kapiler, Suhu.
(kalium,Natrium,kalsium,magnesium)
4. Evaluasi Keperawatan
18
1) S (subjektif) yaitu respon pasien setelah dilakukan Tindakan
keperawatan
19
DAFTAR PUSTAKA
20