Anda di halaman 1dari 6

RS TIARA KASIH

SEJATI METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL


TIM DAN PRIMER

No. Dokumen : No. Revisi: Halaman:


Jl. Menambin No.4
/B/SPO/RSTKS/I/2020 A 1/3
Pematangsiantar

Tanggal terbit: Ditetapkan :


STANDAR Direktur RS Tiara Kasih Sejati
PROSEDUR
OPERASIONAL Januari 2020 dr.Yenni Hastita
(SPO)

Pengorganisasian pelayanan /askep yang dilakukan perawat


profesional untuk sekelompok klien (pasien) semenjak masuk Rumah
Sakit sampai klien (pasien) pulang (tanggung jawab total). Perawat
melakukan dua pendekatan dengan metode tim dan primer yaitu
PENGERTIAN
melalui kombinasi kedua model ini diharapkan terdapat kontiniutas
asuhan keperawatan dan akontabilitas asuhan keperawatan terdapat
perawat primer

Menyediakan informasi tentang pelaksanaan metode Modifikasi Tim


TUJUAN
Primer
Keputusan Direktur RSTKS / B / Pand/RSTKS / I / 2020 tentang
KEBIJAKAN Kebijakan pelaksaan motode asuhan keperawatan professional tim dan
primer.
1. Menyiapkan jadwal shift
2. Menyiapkan penyimpanan obat,baik itu lemari obat,tempat obat,surat
persetujuan,dan lembar obat
PERSIAPAN 3. Menyiapkam list pasien
4. Menyiapkan alat-alat yang akan dilakukan untuk tindakan

RUANG LINGKUP 1. Model keperawatan primer tidak digunakan secara murni karena
sebagaim perawat primer harus mempunyai latar belakang
pendidikan pada tingkat S1 Keperawatan atau setara.
2. Model tim tidak digunakan secara murni karena pada metode ini
tanggung jawab tentang asuhan keperawatan pasien terfragmentasi
pada berbagai tim. Hal ini sukar menunjuk-kan akontabilitas tenaga
keperawatan.
 Latar belakang pendidikan perawat yang cocok dalam metode ini :
1. Perawat Specialis 5%
2. S-1 Keperawatan 80%
3. D-3 Kperawatan 15 %
 Metode ini cocok digunakan dalam ruangan :
1. Ruang ICCU/ CVCU
2. Ruang Bedah
3. Ruang Interna
4. Ruang IC
5. Ruang NICU

INORMASI UMUM a. Kepala Ruangan/pemimpin tim didelegasikan untuk membuat


penugasan bagi anggota tim dan mengarahkan pekerjaan timnya12.
Masing-masing ketua tim melakukan kunjungan bersama ke tiap-tiap
pasien yang menjadi tanggungjawabnya
b. Pemimpin diharapkan menggunakan gaya kepemimpinan
demokratik dan partisipatif dalam berinteraksi dengan ang-gota
tim.
c. Tim bertanggung jawab perawatan total yang diberikan ke-pada
kelompok pasien16. Setelah kunjungan ke tiap pasienselesai ,katim
mengajak semua petugas untuk kembali ke nurse station untuk
berdoa bersama
d. Komunikasi di antara anggota tim adalah penting agar da-pat
sukses.
e. Melalui kombinasi kedua model ini diharapkan terdapat kontinuitas
asuhan keperawatan dan akontabilitas asuhan keperawatan terdapat
pada perawat primer.
Peran Kepala Ruangan, Ketua Tim Dan Perawat Pelaksana
Dalam Metode Ini Didasarkan Sesuai Dengan Metode Tim
1. Peran Kepala Ruang, dalam tahap :
a. Pengkajian : Mengidentifikasi masalah terkait fungsi
manajamen
b. Perencanaan : Fungsi perencanaan dan fungsi ketena-gaan
 Menentukan atau membagi Tim
 Mengikuti serah terima klien
 Mengidentifikasi tingkat ketergantungan
 Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan
berdasarkan aktifitas dan kebutuhan klien
 Merencanakan strategi pelaksanaan keeperawatan
 Merencanakan logistik ruangan/failitas ruangan
c. Implementasi
1) Fungsi pengorganisasian
2) Merumuskan system penugasan
3) Menjelaskan rincian tugas ketua Tim.
4) Menjelaskan rentang kendali di ruang rawat
5) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan diruang
rawat
6) Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan/ fasilitas
ruangan
7) Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktik
8) Mendelegasikan tugas kepada ketua Tim
d. Fungsi pengarahan
1) Memberikan pengarahan kepada ketua Tim
2) Memberikan motivasi dalam meningkatkan penge-tahuan,
ketrampilan dan sikap anggota Tim
3) Memberi pujian kepada anggota Tim yang melaksa-nakan
tugas dengan baik
4) Membimbing bawahan
5) Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim
6) Melakukan supervise
7) Memberikan informasi tentang hal-hal yang berhu-bungan
dengan yankep diruangan
8) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
e. Evaluasi : Fungsi pengendalian
1) Mengevaluasi kinerja katim
2) Memberikan umpan balik pada kinserja katim
3) Mengatasi masalah di ruang rawat dan menetapkan tidak
lanjut
4) Memperhatikan aspek legal dan etik keperawatan
5) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
B. Peran Ketua Tim, dalam tahap :
a. Pengkajian : mengumpukan data kesehatan klien
b. Perencanaan : Fungsi perencanaan dan ketenagaan
1) Bersama Karu melaksanakan serah terima tugas
2) Bersama karu melaksanakan pembagian tugas
3) Menyusun rencana asuhan keperawatan
4) Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan
5) Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ru-angan
6) Mengorientasikan klien baru pada lingkungan
7) Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
c. Implementasi : Fungsi pengorganisasian
1) Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawat-an
2) Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
3) Membuat rincian tugas anggota tim dalam kepera-watan
4) Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilaku-kan
bersama tim kesehatan lain
5) Mengatur waktu istirahat anggota tim
6) Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota
tim
7) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
d. Fungsi pengarahan
1) Memberikan pengarahan kepada anggota tim
2) Memberikan bimbingan pada anggota tim
3) Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep
4) Mengawasi proses pemberian askep
5) Melibat anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan
6) Memberikan pujian/motivasi kepada anggota tim
7) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
e. Evaluasi : sebagai fungsi pengendalian
1) Mengevaluasi asuhan keperawatan
2) Memberikan umpan balik pada pelaksana
3) Memperhatikan aspek legal dan etik
4) Melakukan pelaporan dan pendokumantasian
C. Peran Perawat Associate, dalam tahap :
a. Pengkajian : mengkaji kesiapan klien dan diri sendiri untuk
melaksanakan asuhan keperawatan.
b. Perencanaan: Fungsi perencanaan dan ketenagaan
1) Bersama Karu mengadakan serah terima tugas
2) Menerima pembagian tugas dari katim
3) Bersama katim menyiapkan keperluan untuk melak-sanakan
asuhan keperawatan
4) Mengikuti ronde keperawatan
5) Menerima klien baru
c. Implementasi : Fungsi pengorganisasian
1) Menerima penjelasan tujuan pengorganisasian tim
2) Menerima pembagian tugas
3) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh katim
4) Melaksanakan program kolaborasi dengan tim kese-hatan
lain
5) Menyesuiakn waktu istirahat dengan anggota tim lainnya
6) Melaksanakan asuhan keperawatan
7) Menunjang pelaporan, mencatat tindakan keperawat-an
yang dilaksanakan
d. Fungsi pengarahan
1) Menerima pengarahan dan bimbingan dari katim
2) Menerima informasi yang berkaitan dengan askep dan
melaksanakan askep dengan etik dan legal
3) Memehami pemahaman yang telah dicapai
4) Menunjang pelaporan dan pendokumentasian
e. Evaluasi : Sebagai fungsi pengendalian
Menyiapkan menunjukkan bahan yang diperlukan untuk
proses evaluasi serta ikut mengevaluasi kon-disi pasien.

PROSEDUR 1. Kepala ruangan membagi perawat yang ada menjadi beberapa tim,
KERJA yang diketuai masing – masing oleh seorang ketua tim yang dianggap
paling ahli dari masing -–masing tim.
2. Masing – masing tim mengatur dinasnya sehingga masing – masing
shift ada anggota tim yang bertugas (pagi, sore, malam).
3. Kepala ruangan membagi pasien untuk masing – masing tim dan
menetapkan perawat primer untuk masing – masing pasien.
4. Katim membagi job desk.
5. PP melakukan interaksi dengan pasien, melakukan peng kajian,
membuat rencana perawatan, dan membagi pelak-sana tindakan
keperawatan kepada perawat pelaksana anggota timnya.
6. Perawat pelaksana melaksanakan tindakan keperawatan kepada
pasien yang manjadi tanggungannya.
7. Perawat primer (ketua tim) mengendalikan asuhan kepe-rawatan
yang diberikan kepada pasien baik yang diterap-kan oleh dirinya
maupun perawat pelaksana anggota tim-nya.
8. Apabila satu tim kekurangan kekurangan perawat pelak-sana karena
kondisi tertentu, kepala ruangan dapat memin-dahkan perawat
pelaksana dari satu tim ke tim yang meng-alami kekurangan anggota.
UNIT TERKAIT RUANG RAWAT INAP

Anda mungkin juga menyukai