1. Hasil survailans HAIs RS Kasih Sayangselama periode tahun 2015, ditemukanInsiden
Rate HAI`s antara lain: VAP sebesar 50 ‰ (25 kejadian), ISK 8‰ (13 kejadian), IADP 8‰(8kejadian), dan phlebitis 30‰ (20 kejadian).
2. Setelah dilakukan investigasi, diketahui faktor predisposisi kejadian HAIs disebabkan:
a. Kejadian VAP disebabkan karena pelaksanaan kebersihan tangan masih
rendah, walaupun SPO sudah ada, namun fasilitas belum memadai, dari hasil audit kepatuhan kebersihan tangan hanya 55 %. Lama hari rawat pasien meningkat sampai 100 %, Biaya rawat juga meningkat. SPO Pencegahan VAP dan Bundle VAP sudah ada dibuat oleh Komite PPI dan sudah disahkan oleh Direktur dan disosialisasikan ke seluruh unit.Dari kasus VAP didapatkan mortalitas 40 %
b. Kejadian ISK disebabkan karena staff tidak memahami prosedur pemasangan
kateter urine. Tidak melaksanakan tehnik aseptik. Tidak ada SPO pemasangan kateter urine menetap. Urine bag diletakkan dilantai,kata dokternya biar urinenya mengalirlancar. Lama hari rawat pasien naik 10 %, diberi terapi antibiotika. Staf belum ada yang pernah belajar tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Kemih.
c. Kejadian IADP dibuktikan darihasil pengamatan, dokter yang memasang
tidak menggunakan APD yang maksimal. Perawat menggunakan jarum suntik berulang kali, tehknik aseptik kurang, Kepatuhan kebersihan tangan rendah, dari hasil audit IPCN, sebelum memberikan suntikan hanya 20 % kepatuhan kebersihan tangan. Tidak ada SPO pemasangan Kateter Vena sentral, Fasilitas kebersihan tangan kurang. Hari rawat pasien meningkat sampai 40 %.
d. Kejadian Phlebitis disebabkan karena tidak semua petugas kesehatan
melakukan tehnik aseptik pada saat pemasangan dan perawatan infus, kepatuhan kebersihan tangan rendah, hasil audit kepatuhan kebersihan tangan sebelum insersi intravena line hanya 20 %, Fasilitas kebersihan tangan kurang,SPO sudah ada, pasien mengeluh sangat nyeri pada daerah insersi, semuapasien phlebitis daerah insersi tampak merah.Hari rawat meningkat 10 %.