OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
MEDAN 2020
LINK VIDEO METODE PENUGASAN FUNGSIONAL DAN KASUS :
https://www.youtube.com/watch?v=AmYCSgCJP84
https://youtu.be/nnsYLo-VVhU
5 SOP METODE PENUGASAN
1. METODE TIM
1/1
UNIVERSITAS
SARI MUTIARA
INDONESIA
Standar Prosedur
Operasional
(SPO)
PENGERTIAN Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan
keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif dan
kolaboratif ( Douglas, 1984).
TUJUAN Tujuan pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan adalah :
Untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan
objektif pasien sehingga pasien merasa puas.
b. Dapat meningkatkan kerja sama dan koordinasi perawat dalam
melaksanakan tugas, memungkinkan adanya transfer of knowladge
dan transfer of experiences diantara perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan
Meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dan motivasi perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan
d. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda
PROSEDUR 1. Kepala ruangan membagi perawat yang ada menjadi beberapa tim,
yang diketuai masing - masing oleh seorang ketua tim yang
dianggap paling ahli dari masing - masing tim.
2. Ketua tim mengatur jadwal dinas sehingga masing - masing shift
ada anggota tim yang bertugas (pagi, sore, malam).
3. Kepala ruangan membagi pasien untuk masing - masing ketua tim.
4. Ketua tim membagi rincian tugas kepada anggota tim (Perawat
pelaksana).
5. Perawat pelaksana melakukan interaksi dengan pasien, melakukan
pengkajian, dan membuat rencana perawatan.
6. Perawat pelaksana melaksanakan tindakan keperawatan kepada
pasien yang manjadi tanggungannya.
7. Ketua tim mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan
kepada pasien baik yang diterapkan oleh dirinya maupun perawat
pelaksana anggota timnya.
8. Apabila satu tim kekurangan perawat pelaksana karena kondisi
tertentu, kepala ruangan dapat memindahkan perawat pelaksana
dari satu tim ke tim yang mengalami kekurangan anggota.
UNIT TERKAIT Ruangan Rawat Inap
2 METODE MODULAR
3. METODE FUNGSIONAL :
UNIVERS
ITAS
SARI
MUTIAR
A
INDONES
IA
MEDAN
DEFENIS Model pemberian asuhan keperawatan ini berorientasi pada penyelesaian tugas
I dan
prosedur keperawatan. Perawat ditugaskan untuk melakukan tugas tertentu
untuk
dilaksanakan kepada semua pasien yang dirawat di suatu ruangan. Model ini
digambarkan
sebagai keperawatan yang berorientasi pada tugas dimana fungsi keperawatan
tertentu
ditugaskan pada setiap anggota staff
TUJUAN 1.Menjagakonsistensiasuhankeperawatan
2.Mengurangi konflik,
tumpangtindihdankekosonganpelaksanaanasuhankeperawatanolehtimkeperawat
a.
3.Menciptakankemandiriandalammemberikanasuhankeperawatan.
4.Memberikanpedomandalammenentukankebijaksanaandankeputusan.
5.Menjelaskandengantegasruanglingkupdantujuanasuhankeperawatanbagisetiap
anggotatimkeperawatan.
PROSED 1. KepalaRuangan
UR a. Kepalaruanganterlebigdahulumerencanakantugasnya
b. Menentukanapayangakandibutuhkanolehpasien
c. Membuatpenugasan, melakukan supervise
sertamenerimaintruksidokter
2. PerawatStaf
Setiapperawatstafmelakukanaskepsecaralangsungkepadapasien,
membantu supervise askep yang
diberikanolehpembantutenagakeperawatan.
3. PerawatPelaksana
Setiapperawatpelaksanamelakukandanmelaksanaknaskepsecaralangsung
padapasiendenganaskepsedang,
pasiensedangdalammasapemulihankesehatandanpasiendenganpenyakitk
ronikdanmembantutindakansederhana (ADL)
4. PembantuPerawat
Membantupasiendenganmelaksanakanperawatranmandiriuntukmandi,
membenahi tempt tidur, danmembagikanalattenunbersih.
5. Tenaga Administrator Ruangan
Setiaptenaga administrator ruanganmelakukanmenyampaikanpesan,
memberikansetiapinformasi yang didapat, mengangkattelepon,
,memngerjakanadministrasiruangan, danmembuatperintah lab
untukobat-obatanataupersedian yang
diperlukanatasintruksikepalaruangan.
4. METODE PRIMER
Standar Operating Procedure (SOP)
Penugasan Primer
Standar Operating
Prosedur
Penugasan
Modular
Pengertian Metode primer adalah metode dalam pemberian asuhan
keperawatan yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus
menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk
merencanakan, melakukan dan mengkoordinasikan asuhan
keperawatan selama pasien dirawat
Tujuan Agar asuhankeperawatandapatterlaksanadenganbaik
Kebijakan Untuk metode ini diperlukan perawat yang berpengetahuan,
terampil danmemiliki kemampuan kepemimpinan.Satu orang
perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap
asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai
keluar rumah sakit.
Petugas Perawat
Kelebihan Model praktek profesional
Bersifat kontinuitas dan komprehensif
Perawat primer mendapatkan akontabilitas yang tinggi
terhadap hasil dan memungkinkan pengembangan diri →
kepuasan perawat
Klien/keluarga lebih mengenal siapa yang merawatnya
Kekurangan Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang memadai dengan
kriteria asertif, self direction, kemampuan mengambil
keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik,
akontable serta mampu berkolaborasi dengan berbagai
disiplin.
Biaya lebih besar
Prosedur 1. Kegiatan dimulai dengan membaca laporan yang dibuat
oleh shift dinas malam oleh perawat pada shift dinas pagi
dan melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang dianggap
penting.
2. Selanjutnya melakukan operan pelaksanaan pelayanan /
asuhan keperawatan dari perawat shift dinas malam
kepada dinas pagi secara langsung dari satu pasien ke
pasien lainnya yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Setelah semua dioperkan secara langsung dilanjutkan
dengan konferensi awal (pre conference).
4. Setelah pre conference semua anggota tim melakukan
kegiatan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing yaitu
sebagai kepala ruang, ketua tim atau perawat pelaksana.
5. Pada pertengahan pelayanan semua anggota bertemu
kembali untuk melakukan kegiatan konferensi tengah
(middle conference). Tujuan konferensi ini adalah
melakukan evaluasi pertengahan untuk membahas
masalah atau kesulitan yang ditemui anggota selama
pelaksanaan pelayanan untuk tindakan selanjutnya.
6. Kegiatan pada akhir pelayanan adalah konferensi akhir
(post conference). Kegiatan ini bertujuan untuk pelaporan
dan evaluasi akhir pelayanan pada shift pagi untuk
ditindaklanjuti oleh perawat pada shit jaga berikutnya
(sore hari).
7. Selanjutnya dilakukan operan sore (dari jaga pagi ke sore)
dan seterusnya sebagai kegiatan yang berkesinambungan
terus menerus.
Evaluasi 1. Menginformasikan hasil dari penilaian.
2. Melakukan evaluasi hasil bimbingan
3. Memberikan solusi dan feed back
4. Memberikan reinforcement dan reward.
5. Melakukan dokumentasian
Unit Terkait Ruang Rawat Inap