Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 11, No.

2, Juli 2016)

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN HARGA DIRI (SELF-ESTEEM)


PADA REMAJA PUTRI SMA NEGERI 13 SEMARANG

Priharyanti Wulandari 1), Arifianto 2), Nurul Aini 3)


123Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Widya Husada Semarang
e-mail : wulancerank@yahoo.co.id

ABSTRACT
Obesity is a major problem among teenages because it may causes low self esteem. The
obesity rate were 32,9% and 29,05% in Indonesia and Central Java Province, respectively.
The purpose of this study was to analyze the relationship beetween obesity and self –
esteem in young girl at Senior High school 13 SEMARANG. This was a correlational study.
The sample size in this study was 85 young girls and the sampling method was stratified
random sampling. The data were collected using a questionare and analyzed using
spearman rank test. Result : The study results revealed that the majority of respondents
were obese degree 1 whom most of them have positive self esteem 43 (79,6%). In
addition, 31 teenage were obesity grade II whom most of them have negative self esteem
26 girls (83,9%). The statistical test result obtained using spearman rank test P value =
0.000=0,05. This study proved the relationship between teenage's obesity with self
esteem. The respondents expected to lose weight by managing diet, doing exercise
increasing self esteem, and viewing self positively.
Key words : Obesity, Self esteem, Teenage

ABSTRAK
Obesitas suatu masalah yang cukup meresahkan di kalangan remaja putri karena
memberikan dampak negatif secara psikologi menurunkan harga diri. Menurut RIKESDAS
tahun 2013 di Indonesia mencapai 32,9% dan di Jawa Tengah 29,0%. Tujuan Penelitian
ini adalah untuk menganalisis hubungan antara obesitas dengan harga diri pada remaja
putri di SMA Negeri 13 Semarang. Penelitian ini menggunakan korelasi dengan
pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah seluruh remaja
putri yang obesitas di SMA Negeri 13 Semarang sebanyak 85 remaja putri, pengambilan
sampel dengan menggunakan teknik Stratified random sampling. Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner menggunakan uji Spearman Rank. Hasil: Sebagian besar
remaja (54 orang) mengalami obesitas derajat I dan mayoritas remaja tersebut memiliki
harga diri positif (79.6%). Jumlah remaja yang mengalami obesitas derajat II sebanyak 31
orang dan sebagian besar dari remaja tersebut harga diri negatif (83.9%). Hasil uji statistik
menggunakan uji Rank Spearman diperoleh nilai P al e = 0.000 ≤α = 0,05 (5%).
Penelitian ini membuktikan adanya hubungan obesitas dengan harga diri (self-esteem)
pada remaja putri, diharapkan responden menurunkan berat badan dengan memperbaiki
asupan dan olahraga serta meningkatkan harga diri dan memiliki pandangan yang positif
terhadap apa yang dimiliki.

Kata Kunci: Obesitas, Harga Diri, Remaja

81
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 11, No. 2, Juli 2016)

PENDAHULUAN
Masa remaja atau masa jurnal The Lancet menyebutkan dari 857
adolensens adalah masa peralihan dari juta orang dengan obesitas tinggal di
masa kanak-kanak ke masa dewasa, sepuluh negara berikut, Amerika Serikat,
yang meliputi semua perkembangan Cina, India, Rusia, Brasil, Meksiko,
yang dialami sebagai persiapan Mesir, Jerman, Pakistan, dan Indonesia
memasuki masa dewasa (Kusmiran, menjadi 10 negara dengan penduduk
2013). Masa remaja dimulai antara usia yang mengalami kelebihan berat badan.
11 atau 12 tahun sampai dengan 20 Catatan Kementerian Kesehatan
tahun, menjelang masa dewasa muda menyebutkan orang Indonesia yang
dengan tahap-tahapan masa remaja kelebihan berat badan, sebagian
yaitu: remaja awal/ dini (early diantaranya obesitas, mencapai angka
adolescence) (10-13 tahun), remaja 40 juta jiwa.
menengah (middle adolescence) (14-16 Riset Kesehatan Dasar
tahun), dan remaja akhir (RIKESDAS) tahun 2013 di Indonesia
(lateadolescence) (17-19 tahun) menyebutkan bahwa prevalensi pada
(Soetjiningsih, 2007). obesitas remaja (usia > 18 tahun)
Masa remaja ditandai dengan mencapai 32,9%. Data Riset Kesehatan
pertumbuhan dan perubahan fisik salah Dasar (RIKESDAS) pada tahun 2013
satu perubahan fisik adalah berubahnya angka kejadian obesitas di Jawa
bentuk tubuh atau obesitas. Obesitas Tengah (12,7%), Yogyakarta (22,2%),
dianggap sebagai “momok” bagi seorang Jawa Barat (18,9%) dan Jawa Timur
individu karena selain dapat berdampak (20,3%). Prevalensi obesitas umum
langsung bagi kesehatan, juga sangat pada remaja usia > 18 tahun menurut
mengganggu penampilan fisik. Terlebih jenis kelamin, untuk perempuan di
bagi para remaja yang memulai Provinsi Jawa Barat sebesar (36,1%),
memikirkan penampilan fisik. Jawa Tengah (29,0%), Yogyakarta
Masalah berat badan menjadi (31,5%), dan Jawa Timur (35,1%).
epidemi kesehatan terbesar di dunia, Prevalensi obesitas umum pada remaja
karena hampir 30 persen dari seluruh usia> 18 tahun menurut jenis kelamin.
populasi kini mengalami obesitas, hal itu (Badan Litbang Kesehatan 2013).
merupakan hasil studi baru yang Prevalensi kegemukan pada remaja
dilakukan Christopher Murray Institute for >18 tahun di semua provinsi dari tahun
Health Metrics and Evaluation (IHME) 2007-2014 meningkat (19%) (Badan
Universitas of Washington pada tahun Litbang Kesehatan 2013). Jawa Tengah
2013 dan diterbitkan dalam jurnal The merupakan provinsi dengan prevalensi
Lancet. Penelitian ini menjadi analisis tinggi dari setiap golongan umur remaja
pertama berdasarkan tren data dari 188 terdapat di Pulau Jawa.
negara di seluruh dunia. Kelebihan berat Obesitas atau disebut juga
badan global selama tiga dekade terakhir kegemukan, merupakan suatu masalah
melonjak signifikan dari 857 juta orang di yang cukup merisaukan dikalangan
tahun 1980 menjadi 2,1 miliar orang remaja. Obesitas terjadi saat badan
pada tahun 2013. Sepertiga dari mereka menjadi gemuk yang disebabkan oleh
diklasifikasikan sebagai obesitas. Riset penumpukan jaringan adipose secara
Institute for Health Metrics and berlebihan (Atikah, 2010). Obesitas
Evaluation (IHME) yang dimuat dalam mempunyai dampak jangka pendek

82
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 11, No. 2, Juli 2016)

Tabel 1 Klasifikasi Obesitas dicapai dengan menganalisis seberapa


banyak kesesuaian tingkah laku dengan
Klasifikasi BMI (Kg/m²) ideal dirinya (Suliswati, 2005). Harga diri
Obesitas I 25-29,9 (self-esteem) adalah penilaian tentang
(ringan) nilai individu dengan menganalisa
Obesitas II 30-39,9 kesesuaian perilaku dengan ideal diri
(sedang) (Fajariyah, 2012). Macam-macam harga
Obesitas III >40 diri : 1) Harga diri positif adalah sebuah
(berat) kualitas pribadi yang dapat
mengantarkan kita menuju penghargaan
maupun jangka panjang terhadap diri dan kesuksesan pribadi (Wita, 2011).
kesehatan. Gangguan kesehatan yang 2) Harga diri negatif adalah perasaan
sering menyertai kegemukan adalah tidak berharga, tidak berarti, dan rendah
penyakit degeneratif (Tirtawinata, 2012) : diri yang berkepanjangan akibat evaluasi
1) Gangguan psikososial, rasa rendah negatif terhadap diri sendiri dan
diri, menarik diri dari lingkungan. 2) kemampuan diri (Yosep, 2011).
Penderita tekanan darah tinggi 10x lebih
sering dialami orang yang mengalami METODE PENELITIAN
kegemukan. 3) Hiperkolestrolemia Penelitian ini menggunakan jenis
menyertai penderita obesitas dan penelitian studi Korelasi (Notoatmodjo
mengakibatkan aterosklerosis. 4) 2010). Populasi dalam penelitian ini
Penyakit jantung koroner disebabkan adalah siswi kelas X dan kelas XI yang
aterosklerosis yang menyumbat mengalami obesitas dan jumlah populasi
pembuluh nadi yang menyuplai darah ke penelitian 108 siswi. Sampel dalam
dinding jantung. 5) Obesitas mengalami penelitian ini adalah remaja putri dengan
stroke karena aliran darah tersumbat obesitas di SMA Negeri 13 Semarang
karena arterosklerosis maka pembuluh sebanyak 85 orang yang direkrut
darah akan menyempit sehingga menggunakan teknik Stratified random
terbendung dan mengakibatkan sampling.
pembuluh darah pecah atau bocor. 6)
Beban berat yang berlebihan HASIL DAN PEMBAHASAN
mengakibatkan radang di persendian
tulang. 7) Daya tahan tubuh orang yang Karakteristik Responden
obesitas menurun sehingga mudah sakit. Umur Responden
Penghitungan Index Masa Tubuh (IMT)
atau Body Mass Index (BMI) dapat Tabel 2 Distribusi frekuensi berdasarkan umur
membantu untuk mengidentifikasi remaja
yang berisiko mengalami kelebihan berat Mean Minimum Maksimum Std
badan. Rumus penghitungan IMT adalah
16.96 15 18 .879
sebagai berikut :
𝐵 𝑟 𝑡𝐵 𝐾𝑔 Tabel 2 menunjukkan distribusi frekuensi
𝐼𝑀𝑇 =
𝑇𝑖 𝑔𝑔𝑖 𝐵 𝑥 𝑇𝑖 𝑔𝑔𝑖 remaja putri berdasarkan umur, diketahui
bahwa rata – rata umur responden
Obesitas dapat mempengaruhi penelitian adalah 16,96 tahun. Umur
harga diri seseorang. Harga diri adalah
penilaian pribadi terhadap hasil yang

ga Dir
i iri
83
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 11, No. 2, Juli 2016)

termuda adalah 15 tahun dan umur (29,4%), ibu yang obesitas sebanyak 31
tertua adalah 18 tahun. orang (36.5%), saudara kandung yang
obesitas sebanyak 10 orang (11,8%),
Kelas Responden saudara kandung dari ayah yang
obesitas sebanyak 9 orang (10,6%),
Tabel 3 Distribusi frekuensi berdasarkan saudara sekandung dari ibuyang
kelas obesitas sebanyak 3 orang (3,5%), dan
Kelas Frekuensi % kakek/nenek yang obesitas sebanyak 7
orang (8,2%).
X 38 44.7
HASIL UNIVARIAT
XI 47 55.3
Total 85 100.0 Obesitas pada Remaja Putri

Tabel 3 menunjukkan distribusi Tabel 5 Distribusi frekuensi berdasarkan


frekuensi remaja putri berdasarkan derajat obesitas pada remaja putri
kelompok kelas, diperoleh hasil kelas X
Obesitas Frekuensi %
sebanyak 38 orang (44,7%) dan kelas XI
sebanyak 47 orang (55,3%). Obesitas I 54 63,5
Keluarga yang Obesitas (Ringan)
Obesitas II 31 36,5
Tabel 4 Distribusi frekuensi berdasarkan (Sedang)
keluarga yang obesitas Total 85 100
Keluarga Yang Frekuensi %
Obesitas Hasil penelitian menunjukkan
sebagian besar remaja putri mengalami
Bapak 25 29,4
obesitas derajat I (ringan) 54 orang
Ibu 31 36,5 (63,5%) dan sisanya mengalami obesitas
derajat II (36,5%).
Saudara 10 11,8 Ciri utama pada masa remaja,
Sekandung ditandai dengan adanya berbagai
Saudara 9 10,6 perubahan yang terjadi pada remaja baik
Kandung Dari secara sikap, perilaku, psikologis, sosial
Ayah dan fisik yang akan saling berpengaruh
antara satu dengan lainnya. Perubahan
Saudara 3 3,5
fisik yang terjadi pada masa remaja
Kandung Dari adalah pertambahan tinggi badan dan
Ibu berat badan yang pesat (Lestari &
Kakek/Nenek 7 8,2 Rahmawati, 2006). Perubahan fisik yang
sangat signifikan pada remaja dapat
Total 85 100
menimbulkan dampak psikologis yang
tidak diinginkan. Aspek psikologis salah
Tabel 4 menunjukkan distribusi satu dari perubahan fisik di masa
frekuensi remaja putri berdasarkan pubertas adalah remaja menjadi sangat
keluarga yang obesitas. Didapatkan hasil memperhatikan tubuh dibandingkan
bapak yang obesitas sebanyak 25 orang aspek lain. Penampilan fisik yang

84
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 11, No. 2, Juli 2016)

menarik sangat penting bagi remaja remaja yang sangat luas (Lestari &
karena daya tarik fisik merupakan salah Rahmawati, 2006).
satu aspek yang dilihat dalam kesan
pertama individu yang akan
mempengaruhi dukungan sosial.
Remaja yang mengalami HASIL BIVARIAT
obesitas hendaknya melakukan Berdasarkan hasil penelitian
perubahan pola makan (diet) dan bila terhadap 85 responden, menunjukan
ada faktor genetik dalam obesitas maka bahwa distribusi frekuensi remaja
harus memperhatikan pola makan sehari putriberdasarkan hubungan obesitas
– hari dengan rendah kalori tinggi protein dengan harga diri, didapatkan hasil
agar tidak obesitas serta hindari remaja putri dengan obesitas derajat I
konsumsi junk food, meningkatkan (ringan) yang mengalami harga diri
aktifitas fisik dengan aerobik dengan positif sebanyak 43 orang (79.6%), dan
memilih olahraga yang tidak menumpuk remaja putri dengan obesitas derajat II
berat badan yang akan menyebabkan (sedang) yang mengalami harga diri
sakit didalam persendian dan kaki, negatif sebanyak 26 orang (83.9%)
renang bisa menjadi pilihan. remaja putri.
Hasil analisis statistik dengan uji
Harga Diri pada Remaja Putri rank spearman yang bertujuan menguji
hubungan antara obesitas dengan harga
Tabel 6 Distribusi frekuensi berdasarkan diri (self-esteem) pada remaja putri SMA
Harga Diri pada Remaja Putri Negeri 13 Semarang diperoleh nilai rho=
0.617, nilai P al e = 0.000, didapatkan
Kejadian Diare Frekuensi %
nilai P al e = 0.000 ≤ α = 0,05 (5%)
Harga Diri Positif 48 56.5 maka Ho ditolak dan Ha diterima
sehingga dapat dikatakan bahwa ada
Harga Diri Negatif 37 43.5 hubungan obesitas dengan harga diri
Total 85 100 (self-esteem) pada remaja putri di SMA
Negeri 13 Semarang.
Hasil penelitian dari 85 remaja Penelitian pada 113 anak dan
putri di SMA Negeri 13 Semarang, remaja di El-salvadoran American
berdasarkandistribusi frekuensi remaja menyebutkan bahwa tingginya BMI(Body
putriberdasarkan rentang harga diri, Mass Index) berhubungan dengan
didapatkan hasil terbanyak yaitu 48 ketidakpuasan tubuh, rendahnya self-
orang (56.5%) remaja putri dengan esteem, dan usaha untuk mengurangi
harga diri positif. Harga diri penting untuk berat badan.Ketidakpuasan terhadap
kehidupan kita baik kehidupan pribadi, tubuh memiliki hubungan signifikan
pergaulan maupun dalam kehidupan dengan self-esteem (Rahmania, 2012).
keluarga.Penelitian Bray bahwa orang Paparan fakta diatas
yang mengalami obesitas mempunyai menunjukan betapa serius dampak yang
dampak yang buruk terhadap kesehatan mengancam remaja putri akibat
dan interaksi sosial.Hal yang dialami obesitas.Guiney dan Furlong
oleh remaja obesitas tersebut tidak menyatakan bahwa pada remaja putri,
sejalan dengan salah satu tugas ketidakpuasan terhadap tubuh
perkembangan remaja yaitu membangun berdampak pada harga diri yang lebih
kemampuan sosial karena lingkup sosial

85
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 11, No. 2, Juli 2016)

rendah dari pada remaja putri yang lain. dapat menurunkan rasa percaya diri dan
Ketidakpuasan yang mendalam terhadap menyebabkan gangguan psikologi
diri sendiri terutama meningkat menjadi (Atikah, 2010). Belum lagi kemungkinan
kebenvian terhadap diskriminasi dari lingkungan luar, maka
tubuh, merupakan suatu ekspresi dari remaja akan tumbuh menjadi remaja
harga diri yang rendah. Elis menyatakan yang kurang percaya diri (Depkes
seseorang mampu memodifikasi Poltekes, 2010). Dampak lain pada
keyakinan dengan berfikir positif cara ini seseorang yang mengalami obesitas
cara mempengaruhi perasaan yang akan adalah ketidakmampuan menerima
dimunculkan dalam situasi spesifik keadaan dirinya, ini dapat menyebabkan
(Mukhlis, 2013) remaja merasa ada kekurangan didalam

Tabel 7 Hubungan Obesitas dengan Harga Diri (Self-Esteem) pada Remaja Putri

Harga Diri
Harga Diri Harga Diri Rho 𝑷 𝒂𝒍 𝒆
Obesitas Total
Positif Negatif
f % F % f %
Obesitas I ringan 43 79.6 11 20.4 54 100
Obesitas II sedang 5 16.1 26 83.9 31 100 0.617 0.000
48 56.5 37 43.5 85 100

Penelitian yang dilakukan oleh dirinya, karena merasa ada kekurangan


Nurdinah dkk (2014) di SMA Dharma maka menyebabkan remaja merasa
Pancasila Kelurahan Selayang Kota minder dalam pergaulan mereka akan
Medan mengenai hubungan obesitas menarik diri dalam kelompok.
dengan harga diri pada remaja
menunjukan bahwa sebagian besar Kesimpulan
responden berumur 17 tahun, memiliki 1. Sebagian besar derajat obesitas pada
harga diri tinggi dengan obesitas remaja di SMA N 13 Semarang
sebanyak 23.3% , dan sebanyak 76,7% adalah obesitas derajat I.
memiliki harga diri negatif dengan 2. Ada hubungan bermakna antara
obesitas. Didapatkan hasil ada obesitas dengan harga diri rendah
hubungan obesitas dengan harga diri pada remaja di SMA N 13 Semarang.
pada remaja, dengan nilai P al e = 0,004
Saran
≤ 𝛼 = 0,05. Sesuai dengan teori bahwa
1. Bagi Masyarakat
hal yang paling menonjol dalam tumbuh
Diharapkan remaja untuk selalu
kembang remaja adalah perubahan fisik
mengatur pola makan, melakukan
serta psikososial, perubahan fisik terjadi
olah raga agar tidak terjadi obesitas
lebih cepat daripada proses psikososial
dan mencegah harga diri rendah
hal ini yang menyebabkan remaja
pada remaja yang obesitas.
sensitif terlebih pada remaja putri
2. Bagi Perawat Komunitas
(Kumalasari, 2013). Obesitas di
Diharapkan tenaga kesehatan
kalangan remaja merupakan
mampu memberikan pengetahuan
permasalahan yang meresahkan karena
tentang upaya pencegahan dan

86
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 11, No. 2, Juli 2016)

penanganan obesitas dan memberi =1&ei=3FAbVZXNDtCWuASB7oH


pengetahuan tentang upaya oAw, diakses 15 Mei 2015.
pencegahan dan penanganan Gita. 2008. Hubungan Harga Diri dan
obesitas. Selain itu perawat juga Citra Tubuh pada Remaja Putri
memberikan perhatian terhadap yang Mengalami Obesitas dari
remaja yang obesitas dan Sosek Menengah Atas. Vol 2 ;
mengalami harga diri rendah. 10-
3. Bagi Peneliti Selanjutnya 11,http://www.google.co.id/search
Diharapkan dapat lebih ?q=harga+diri+positif+adalah&ie=
mengembangkan penelitian tentang UTF8&prmd=ivns&ei=GxfVZzsC5
intervensi untuk meningkatkan DjuQSDlqioDA&atart=10&sa=N,
harga diri pada remaja yang 06.12 am
mengalami harga diri rendah akibat Jpnn (Jawa Pos) .2014,
obesitas. https://www.google.com/search?q
=prevalensi+obesitas+indonesia+
2014&ie=utf-8&oe=utf-8, 3 Mei
DAFTAR PUSTAKA 2015, 2.59 am.
Alimul. 2003. Metode Penelitian Kinanti. 2010. Gambaran Citra Tubuh
Keperawatan Dan Teknik Analisis pada Remaja yang
Data. Jakarta : Salemba. Obesitas.http://repository.usu.ac.i
Ali. 2006. Psikologi Remaja. Hal d/bitstream/123456789/14505/1/1
9.Jakarta : PT.Bumi Aksara 0E00246.pdf, diakses 13 April
http://digilib.uinsby.ac.id/583/3/Ba 2015.
b%201.pdf Kumalasari. 2013. Kesehatan
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Reproduksi untuk Mahasiswa
Suatu Pendekatan Kebidanan dan
Praktek.Jakarta : Rineka Cipta. Keperawatan.Jakarta : Salemba
Budiarto, E. 2002. Biostatistika Untuk Medika
Kedokteran Dan Kesehatan Kusmiran. 2013. Kesehatan Reproduksi
Masyarakat. Jakarta: EGC. Remaja dan Wanita.Jakarta :
Elfiana. 2009. Hubungan Obesitas Salemba Medika
dengan Konsep diri Remaja, Lestari & Rahmawati.2012. Hubungan
http://respository.unad.ac.id/id/epri Penerimaan Diri Dengan
nt/5686, diakses 3 Mei 2015, 9.25 Kompetensi Sosial Pada Remaja
pm Putri.Sumatrahttp://fbsi.mercubua
Fajariyah. 2012. Asuhan Keperawatan na-yogyakarta.ac.id/wp-
Dengan Gangguan Harga Diri content/uploads/2012/06/Devi-
Rendah. Jakarta: Trans Invo Lestari-Ade-Rahmawati-Remaja
Media Obesitas.pk_.pdf.
Ghufron, R. 2010. Teori Teori Psikologi. Mukhlis.2013. Berfikir Positif Pada
Yogyakarta; Ar.Rezza Medika ketidakpuasan Terhadap Citra
https://www.google.com/search?q Tubuh. Jurnal Psikoislamika Vol
=badan+pusat+statistik+hubungan 10 : 1. Malang.
+antara+harga+diri+dengan+perila http://psikologi.uin-
ku+anoreksia+pada+remaja&spell malang.ac.id/wpcontent/uploads/2
014/03/1-BERFIKIR-POSITIF-

87
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 11, No. 2, Juli 2016)

PADA-KETIDAKPUASAN-CITRA- Soetjiningsih. 2007. Tumbuh Kembang


TUBUH-Ahmad-Mukhlis.Pdf. Remaja Dan Permasalahannya.
Nasir, dkk. 2011. Buku Ajar Metodologi Jakarta: Sagung Seto.
Penelitian Kesehatan : Konsep Sugiyono. 2007. Statistika Untuk
Pembuatan Karya Tulis Dan Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Thesis Untuk Mahasiswa Suiaraoka.2012. Penyakit Degeneratif
Kesehatan. Yogyakarta : Muha Faktor Resiko 9 Penyakit
Medika. Degeneratif. Yogyakarta : Nuha
Notoatmojo, Soekidjo.2010. Metodelogi Medika
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Sulistiyo, 2013. Konsep Dan
PT. Rineka Cipta. Keperawatan Nyeri. Yogyakarta :
Nurdin. 2011. Tumbuh kembang Prilaku Ar-ruzz.
Manusia. Jakarta : EGC. Setiawan, S.D. 2013. Buku Ajar :
Papalia, F. 2014. Menyelami Statistik Kesehatan. Yogyakarta :
Perkembangan manusia. Jakarta Nuha Medika.
Selatan : Salemba Humanika Tirtawinata. 2012. Ingin Menjadi
Poltekes Depkes :Kesehatan Remaja Langsing Penanggulangan
Problem dan Solusinya . Salemba Obesitas Secara Terpadu .
Medika . Jakarta; Fakultas Kedokteran
Prameswati, M. 2013, Hubungan Universitas Indonesia .
Obesitas dengan Citra Diri dan Wahyuni.2013. Hubungan Konsumsi
HDR pada Remaja Putri .Vol 1; Fast Foot Dengan Obesitas Pada
52- Remaja.Aceh.
61,http://jurnal.unimus.ac.id/index http://simtakp.uui.ac.id/docjurnal/
.php/JKK/article/view/925/977, 3 SRI_WAHYUNI-jurnal.pdf
Mei 2015, 8.43 pm. Wawan & Dewi M. 2010.Pengetahuan,
Rahmania. 2012. Hubungan antara Self Sikap Dan Perilaku Manusia.
Esteem dengan Kecenderungan Yogyakarta : Nuha Medika
body Dysmorphic Disorder Pada Wijayanti. 2013. Analisis Faktor
Remaja Putri. Vol 1 : 2 Penyebab Obesitas Dan Cara
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/1 Mengatasi Obesitas Pada
10810014_9v.pdf. Remaja putri.
Rahmawati.2009. Aktifitas Fisik dan Diet Semarang.http://lib.unnes.ac.id/1
pada Anak, 8887/1/6250408055.pdf
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/12 Yatim. 2010. Kendalikan Obesitas dan
6590-S-5633-Aktifitas%20fisik- Diabetes Mengatur Pola Hidup
HA.pdf, 3 Mei 2015, 8.45 dan Pola Makan . Jakarta:
Siska.2010. Penyesuaian Diri Pada Indocamp.
Remaja Obesitas ditinjau Dari Yosep. 2011. Keperawatan Jiwa (Edisi
Kematangan Emosi dan Jenis Revisi) . Bandung: Refika
Kelamin.Vol 1 no 2. Aditama.
Semarang.http://www.unaki.ac.id/ Yundarini, N.M.C., Sawitri, N.K.A.,
ejournal/index.php/jurnal- Utami, P.A.S , 2015 . Hubungan
informatika/article/download/39/3 antara Citra Tubuh dengan
8. Perilaku Makan pada Remaja
Putri ,

88
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 11, No. 2, Juli 2016)

https://www.google.com/search?q %2C+2008%29+dilakukan+oleh+
=penelitian+di+inggris+menyebut siapa+tahun+berapa&ie=utf-
kan+bahwa+wanita+ingin+menja 8&oe=utf-, diakses 3 April 2015,
di+lebih+kurus+dari+pada+keada 9.
an+mereka+saat+ini+%28Grogan

89

Anda mungkin juga menyukai