PERENCANAAN
3.1 Pengorganisasian
M3 Penanggung jawab :
Banunaek S.Kep
a. Latar belakang
pagi hari akan di ketua oleh 2 orang perawat primer dimana sore dan
Kepala Ruangan
PA 1 PA 1 PA 1
b. Masalah
Pelaksanaan MAKP metode Tim telah terlaksana namun belum
optimal. Sebagaian perawat telah mengetahui penerapan metode tim
didalam dalam ruangan, namun dalam pelaksanaannya terdapat
persepsi dimana pelayanan keperawatan menggunakan metode
moduler. Hal ini menyebaban belum optimalnya pembagian tugas
yang dilakukan saat pelayanan didalam tim dan proses perencanaan
tidak digambarkan secara baik pada setiap perawat pelaksana.Metode
Tim merupakan pemberian asuhan keperawatan yang melibatkan tim
yang professional dan tehnikal bertanggung jawab untuk
a Tujuan umum
dengan baik
b. Tujuan khusus
tugas
perawat
direncanakan.
1. Kepala Ruangan
Metode tim akan berjalan dengan baik jika didukung oleh kepala ruangan
dalam
b. Perencanaan
berdasarkan
penugasan penjadwalan.
c. Pengorganisasian
jelas.
d. Pengarahan
berhubungan
tugasnya
mengembangkan
kepemimpinan.
staf
e. Pengawasan
antara lain:
3) Memberi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota tim dan
3. Perawat Associate
asuhan keperawatan.
c. Rencana Strategi:
1) Mendiskusikan bentuk dan penerapan Model Asuhan
perawat.
d. Pengorganisasian
a. Latar belakang
(Nursalam, 2015).
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
tehnik maupun alurnya. Hal ini dilakukan untuk perbaikan pada masa
yang akan datang sehingga timbang terima menjadi bagian penting dalam
terima ini maka pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan akan bisa
ditingkatkan kualitasnya.
b. Masalah
melaporkan aspek umum dengan lengkap dan lebih fokus pada diagnosis
Tujuan Umum
dipertahankan.
Tujuan Khusus
dinas berikutnya.
d. Rencana Kegiatan
pengisiannya
terima
1. Persiapan
akan disampaikan.
2. Pelaksanaan
belum dilakukan
shift berikutnya.
belum jelas.
Recomendation).
didiskusikan
a. Latar belakang
dirasakan sebagai fenomena yang harus direspons oleh perawat. Respon yang
baru yang belum dilakukan sesuai standart maka besar kemungkinan akan
Sakit.
Penerimaan pasien baru merupakan menerima kedatangan pasien di
sebagai penanggung jawab tata tertib ruangan. Salah satu strategi untuk
standart. Dengan harapan adanya faktor kelola yang optimal sehingga mampu
b. Tujuan
1. Tujuan Umum:
2. Tujuan Khusus:
terapeutik
jadwal visite)
format.
f. Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar.
telah disampaikan
kepuasan pasien.
3. Tahap terminasi
diberikan.
pengkajian.
1. Kepala ruangan
jawab
3. Perawat Pelaksana
g. Rencana strategis
Banunaek S.Kep
a. Latar Belakang
harus segera direspon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat
perawat.
penerimaan obat.
b. Masalah
c. Tujuan
1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengaplikasikan peran perawat dalam
2 Tujuan Khusus
sentralisasi obat
d. Rencana strategis
1 Penanggung jawab pengelolaan obat adalah mahasiswa ruangan
e. Pengorganisasian
f. Peran
1. Kepala Ruangan
malpraktek.
2. Katim
terapi.
3. AnggotaTim
Melakukan pencatatan dan kontrol terhadap pemakaian
a. LatarBelakang
dirasakan sebagai hal yang harus direspon oleh perawat.Respon yang ada harus
pendampingan dari atasan didalam suatu institusi yang dikenal dengan supervisi.
tugas kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif (Nursalam,2009:
226).
Prof. Dr. Johannes Kupang dilakukan secara langsung oleh bidang keperawatan di
ruangan Kelimutu kepada kepala ruangan dan ketua tim diruangan dan ketua
terstruktur serta terdapat format penilaian supervisi yang jelas, maka akan dicapai
hasil yang maksimal, karena kepala ruangan akan memiliki catatan kinerja
perawat untuk perbaikan selanjutnya, dan perawat yang disupervisi juga akan
memiliki catatan kinerja sebagai bahan evaluasi diri. Dengan demikian maka akan
dengan baik serta tidak ada format penilaian untuk supervisi yang baku, maka
karena tidak adanya catatan yang digunakan sebagai bahan evaluasi secara
terstruktur.
b. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
mahasiswa yang berperan sebagai ketua tim atau perawat pelaksana dalam
yang berperan sebagai ketua tim atau perawat pelaksana dalam melakukan
yang berperan sebagai ketua tim atau perawat pelaksana dalam prosedur
c. Masalah
Masalah yang di temuan dalam supervisi yaitu Instrumen yang diperlukan
untuk supervisi kurang lengkap, hal ini terjadi akibat tidak terdapat kontrak
jelas dan feedback dari supervisor kepada perawat tentang supervisi yang telah
dilakukan.
• Kepala Ruangan:
didelegasikan.
• Pengawas Keperawatan
e. Sasaran
langsung
f. Frekuensi
yang dilakukan hanya sekali, bukan supervisi yang baik.Tidak ada pedoman
menentukan kapan dan apa yang perlu dilakukan supervisi dan bantuan.
1. Over control
2. Undercontrol
Kasi Perawatan
Ka Per IRNA
Ka Ru
Menilai Kinerja PA PA
Perawat: R-A-A
Responsibility,
PELAKSANAAN
Pembinaan (3F) :
PASCA
Keterangan SUPERVISI
h. Langkah Supervisi (Nursalam, 2014:L-70-L-71)
1. Pra-supervisi
2. Pelaksanaan supervise
data sekunder:
3. Pasca supervise-3F
4. Cara supervisi
a. Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
i. Pengorganisasian
a. Latar belakang
Salah satu bentuk peran perawat dalam asuhan keperawatan
(Nursalam, 2018).
b. Masalah
c. Tujuan
a) Tujuan umum
Setelah dilakukan praktik manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa
b) Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu menyusun perencanaan Discharge planning
planning
planning.
d. Rencana strategis
a. Mahasiswa menentukan penanggung jawab Discharge planning
e. Pengorganisasian
1. Penanggung jawab : Petronella Kana S.Kep
sudah diatur dan ditetapkan oleh pihak Rumah Sakit dan sudah terpusat pada
sudah diatur oleh ketetapan pemerintah bagi perawat yang berstatus PNS,dan
perawat yang berstatus sebagai tenaga kontrak juga sudah ditetapkan oleh Rumah
M5 (MUTU)
a. Evaluasi struktur
jam.
b. Evaluasi proses
phlebitis diisi setiap harioleh perawat primer pagi dan dicek ulang oleh
disesuaikandengangelangmasing-masingpasien.
c. Evaluasi hasil
denganbantuanpembimbingdanperawatruangan.Evaluasi pelaksanaan
1. Dekubitus
2. Phlebitis
3. Patient Safety
kedua pertama dan kedua pasien yang terpasang gelang yaitu 100%
diberikan obat high alert berupa drip KCL, 1 orang pasien mendapat terapi
drip noreepinephrine,2 orang pasien mendapat injeksi Furosemid, 6 orang
memakai masker, dan APD lainnya, terutama saat wabah Covid-19 yang
tangan dan peragaan cuci tangan untuk mengingatkan perawat dan staf
mengunci roda bed, memasang pembatas bed dan memasang stiker risiko
jatuh pada gelang pasien. Selama pelaksanaan MAKP bulan Maret tidak
Rosita, R. &. (2019). Penetapan mutu rumah sakit berdasarkan indikator rawat inap.
Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 166-178.