Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RAWAT INAP RUANG RAWAT INAP CENDANA

RUMAH SAKIT PENDIDIKAN USU

Oleh:
Christie Y Hutabarat ( 221102003 )
Nanda Rizkya Rusidi ( 221102004 )
Eva Romayani HRP ( 221102021 )
Rina Mardiani ( 221102034 )
Riska Dwinki Oktaviani ( 221102040 )
Yulia Dwi Kartika ( 221102083 )
Nur Afrina Sahira Purba ( 221102106 )
Resita Yunus ( 221102120 )
Minda Ihsaniah Nst ( 221102134 )
Anisa Fujiwan ( 221102135 )
Putri Leony Hsb ( 221102136 )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2023
I. FUNGSI PLANNING
A. Perencanaan Pelayanan Keperawatan Ruang Cendana&Zaitun
1. Perencanaan Harian
1) Kepala Ruangan
a. Memantau Asuhan keperawatan yang dilakukan di ruangan
b. Supervisi katim dan perawat pelaksana
c. Membuat jadwal harian joint conference yang dihadiri oleh DPJP, perawat dan
tenaga kesehatan dominan
d. Membuat rencana harian Family Meeting yang dilakukan untuk pasien paliatif
yang sudah dapat melakukan perawatan dirumah, dijelaskan oleh dokter dari
departemen bersangkutan
e. Menjadwalkan pendidikan kesehatan keluarga pasien
f. Menjadwalkan pre conference yang dilakukan sebelum operan, Pre conference
sebelum shift berakhir
g. Menjadwalkan kolaborasi dengan dokter dan tim kesehatan lain seperti Ahli Gizi,
Apoteker, Analis Kesehatan, Rekam Medik, dll untuk layanan pengobatan pasien

2) Ketua Tim
a. Supervisi kepada perawat pelaksana

2. Perencanaan Bulanan
1) Kepala Ruangan
a. Membuat perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di ruang Cendana&Zaitun
setiap bulan yang berisi :
- nama perawat
- posisi/jabatan (Ketua Tim, Penanggung Jawab Harian, dan Perawat Pelaksana)
- jam dinas (Pagi 08.00-14.00 WIB , Sore 14.00-20.00 WIB, Malam 20.00-08.00
WIB
- total hari kerja setiap perawat
- total jam kerja setiap perawat
b. Menjadwalkan penilaian kinerja setiap ketua tim dan perawat pelaksana di setiap
6 bulan
c. Membuat jadwal rapat bulanan
d. Merencanakan laporan dokumentasi asuhan keperawatan
e. Merencanakan laporan bulanan

3. Perencanaan Tahunan
a. Membuat perencanaan pengadaan barang
b. Mengatur peningkatan kualitas SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan
jenjang karir perawat dan melanjutkan pendidikan
c. Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP baik proses
kegiatan (aktivitas yang sudah dilaksanakan dari 4 pilar praktek professional)
serta evaluasi mutu pelayanan
ANALISIS SWOT PADA FUNGSI PLANNING

STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREATENED


(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (PELUANG) (ANCAMAN)
- Adanya perencanaan - Tidak efektifnya - Adanya - Perawat yang
harian, bulanan, dan jadwal pengorganisasian kesempatan bertugas tidak
tahunan oleh KARU karena masih ada pembuatan jadwal sesuai jadwal
dan KATIM perawat yang meminta cadangan perawat yang telah dibuat
- Adanya perencanaan tukaran shift sehingga pengganti - Adanya
pengadaan barang tidak sesuai dengan - Adanya kebutuhan lebih
setiap tahun jadwal yang sudah kesempatan untuk dari satu pasien
dibuat mengajukan yang memerlukan
- Tidak lengkapnya kebutuhan alat EKG dan
peralatan yang sudah yang kurang atau peralatan lainnya
direncanakan salah tidak tersedia - Tidak adanya
satunya adalah peralatan - Adanya landasan perawat
EKG yang hanya ada 1 kesempatan untuk dalam bekerja
- Tidak ada tujuan, merencanakan visi,
visi,misi, dan moto misi, moto dan
ruangan tujuan ruangan
Cendana&Zaitun
II. FUNGSI ORGANIZING

Kajian data penerapan pengorganisasian di ruang rawat inap Zaitun-


Cendana sudah dilakukan secara optimal. Dari struktur organisasi tergambar
bahwa metode yang digunakan adalah metode TIM.
Jumlah tenaga yang ada di ruang rawat inap Zaitun-Cendana RS
Pendidikan U S U adalah sebanyak 21 orang. Penilaian mengenai pemahaman
perawat terhadap metode asuhan pasien di ruang rawat inap Zaitun-Cendana
dilakukan melalui observasi dan wawancara. Hasil observasi dan wawancara
mengenai pemahaman dan perawat terhadap metode asuhan keperawatan TIM
dalam kategori berikut :
a. A : ≥ 90 kategori baik sekali
b. B : ≥ 75 kategori baik\
c. C : ≥ 60 kategori cukup
d. D : ≤ 60 kategori kurang
Pengorganisasian di ruang rawat inap Zaitun-Cendana RS
Pendidikan USU yaitu:
1. Karu membagi ruangan menjadi 2 tim yaitu tim 1 dan
tim 2. Tim 1 menangani pasien dari ruang cendana 1
sampai cendana 10 sedangkan tim 2 menangani pasien
dari ruang cendana 11 sampai zaitun 1
2. Pada pagi hari terdapat 2 katim dan 6 perawat
pelaksana. Pada sore hari terdapat 4 perawat pelaksana
dengan 2 perawat pelaksana menjadi pj shift, begitu
juga dengan shift malam hari. Shift sore dan malam
hari katim digantikan dengan pj shift.

Adapun hasil observasi dan wawancara pengorganisasian di ruang rawat inap Zaitun-
Cendana RS USU adalah sebagai berikut :

Sesi wawancara dilakukan pada tanggal 3 Februari 2023 yang dilakukan oleh Ners muda
Yulia dan Nanda. Wawancara dilakukan kepada Karu,Katim 1,Katim 2, dan 4 perawat
pelaksana di ruang Zaitun-Cendana RS USU. Hasil wawancara dan observasi adalah
sebagai berikut:
Evaluasi Tugas Kepala Ruangan di Ruang Rawat Inap Zaitun-Cendana RS USU

No Uraian Tugas observasi


Selalu Sering Kadang- Tidak
(3) (2) kadang pernah
(1) (0)
1. Kepala ruangan mengatur dan mengkoordinasi seluruh √
kegiatan pelayanan di ruang rawat
2. Kepala ruangan mengelompokkan dan membagi √
kegiatan yang harus dilakukan oleh staff dalam bentuk
tim sesuai dengan kompetensi dan tanggung jawabnya
3. Kepala ruangan mengikuti operan shift dengan ketua √
tim, memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas
perawat
4. Kepala ruangan melakukan supervisi, memberikan √
pengarahan dan motivasi seluruh staff keperawatan
untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
standar
5. Kepala ruangan mengkoordinasikan seluruh kegiatan √
yang ada dengan cara bekerja sama sebagai pihak
yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat inap
6. Kepala ruangan mengenal jenis dan kegunaan barang √
peralatan serta mengusahakan pengadaannya sesuai
kebutuhan pasien agar tercapainya pelayanan yang
optimal
7. Kepala ruangan mengatur dan mengkoordinasikan √
pemeliharan peralatan agar selalu dalam keadaan siap
pakai
8. Kepala ruangan mengelompokkan pasien dan √
mengatur penempatannya di ruang rawat inap
berdasarkan kegawatan dan kondisi pasien untuk
memudahkan pemberian asuha keperawatan
9. Kepala ruangan mengadakan pendekatan kepada √
setiap pasien yang di rawat untuk mengetahui keadaan
dan menampung keluhan serta bertindak sebagai
konsulen untuk membantu memecahkan masalah yang
terjadi pada pasien
10. Kepala ruangan memberikan edukasi terhadap √
pasien/keluarga dalam batas wewenangnya

11. Kepala ruangan menciptakan dan memelihara suasana √


kerja yang baik antara staff keperawatan, seluruh staff
medis rumah sakit di rawat inap zaitun-cendana juga
dengan pasien dan keluarganya
12. Kepala ruangan melalukan supervisi dan memberikan √
arahan kepada tenaga non keperawatan dalam
memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan
13. Kepala ruangan melakukan evaluasi penampilan √
kegiatan kerja staff yaitu ketua tim dan perawat
pelaksana dalam upaya mempertahankan kualitas
pelayanan pemberian asuhan keperawatan
Jumlah 39 0 0 0
Total : 39/39x100 100 %
Sumber data : data primer hasil observasi pada tanggal 6-10 Februari 2023
Evaluasi Tugas Ketua Tim di Ruang Rawat Inap Zaitun-Cendana RS USU

No Uraian Tugas Observasi


Selalu Sering Kadang- Tidak
(3) (2) kadang pernah
(1) (0)
1. Ketua tim mendelegasikan tugas kepada perawat √
pelaksana dengan jelas
2. Ketua tim mengkaji setiap pasien dan menetapkan √
tindakan keperawatan yang tepat
3. Ketua tim mengkoordinasikan rencana keperawatan √
dan pengobatan
4. Ketua tim mengatur dan menyusun permintaan rutin √
meliputi kebutuhan terapi penunjang, alat, obat, dan bahan
lain yang diperlukan di ruang rawat inap

5. Ketua tim menyusun rencana keperawatan yang tepat √


waktu
6. Ketua tim mengkoordinasikan anggota tim untuk √
mencatat dan melaporkan tindakan keperawatan yang
sudah dilakukan
7. Ketua tim memimpin program orientasi kepada pasien dan √
keluarganya meliputi tentang peraturan rumah sakit, tata
tertib ruangan, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya

8. Kepala tim mendampingi dokter selama kunjungan keliling √


untuk memeriksa pasien dan mencatat program/terapi
selanjutnya

9. Kepala tim memastikan hasil evaluasi asuhan √


keperawatan berupa respon pasien secara langsung
terhadap tindakan keperawatan yang tercatat
10. Kepala tim menilai kemajuan klien dari hasil √
pengamatan langsung atau laporan anggota tim
Jumlah 30 0 0 0
Total : 30/30x100 100 %
Sumber data : data primer hasil observasi pada tanggal 6-10 Februari 2023
Pelaksanaan tugas perawat pelaksana di Ruang di Ruang Rawat Inap Zaitun-
Cendana RS USU

No Uraian Tugas observasi


Selalu Sering Kadang Tidak
-kadang pernah
(3) (2)
(1) (0)
1. Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga √
dengan ketua tim
2. Melakukan konfirmasi atau supervisi tentang kondisi √
pasien segera setelah selesai operan setiap pasien kepada
kepala tim
3. Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas yang √
dilakukan setelah selesai serah terima operan tugas jaga
4. Menerima bantuan dan bimbingan dari ketua tim √

5. Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang √


menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam medis
Keperawatan
6. Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti √
direkam medis keperawatan
7. Melakukan konsultasi tentang masalah pasien atau keluarga √
pasien kepada kepala tim
8. Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada √
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti
direkam medis keperawatan
9. Menerima keluhan pasien atau keluarga dan berusaha √
untuk mengatasinya
10. Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua √
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan melaporkannya
kepada kepala tim
11. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada semua √
pasien yang menjadi tanggung jawabnya
12. Melaporkan secara tepat dan akurat respon pasien terhadap √
asuhan keperawatan yang diberikan kepada ketua tim
13. Bila tidak ada ketua tim wajib mengenalkan yang ada √
dalam grup yang akan memberikan asuhan keperawatan
pada jaga berikutnya kepada pasien atau keluarga baru
14. Berkoordinasi dengan DPJP atau dokter residen jaga atau √
tim kesehatan lain bila ada masalah pada pasien yang harus
diselesaikan
15. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas dari ketua tim √

Jumlah 45 0 0 0

Total : 45/45x100 100%

Sumber data : data primer hasil observasi pada tanggal 6-10 Februari 2023
Evaluasi pelaksanaan Serah Terima Tugas Jaga (Operan) di Ruang Rawat Inap
Zaitun-Cendana RS USU

No Uraian Observasi
Tugas
Selalu Sering Kadang- Tidak
kadang pernah
(3) (2)
(1) (0)
1. Sebelum dilakukannya operan tugas selalui didahului dengan √
doa bersama
2. Komunikasi antar pemberi tanggung jawab dan penerima √
tanggung jawab dilakukan di depan pintu dengan suara
perlahan atau tidak rebu
3. Menyebutkan identitas pasien diagnosa medis diagnosa √
keperawatan dan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
beserta waktu pelaksanaannya
4. Menginformasikan jenis dan waktu tindakan √
keperawatan yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan
selama shift
5. Menginformasikan jenis dan waktu rencana tindakan √
keperawatan dan pemberian terapi yang akan dilakukan di shift
selanjutnya
6. Menyebutkan perkembangan pasien yang ada selama shift √
7. Menginformasikan edukasi yang telah dilakukan kepada √
pasien
8. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan √
9. Menyebutkan terapi dan tindakan medis beserta waktunya √

yang dilakukan selama shift


10. Menyebutkan tindakan medis yang belum dilakukan √
selama shift
11. Menginformasikan kepada pasien atau keluarga nama √
perawat shift berikutnya pada akhir tugas
12. Memberi salam kepada pasien, keluarga serta mengobservasi √
dan menginspeksi keadaan pasien, menanyakan keluhan-
keluhan pasien atau dalam rangka klarifikasi
Jumlah 36 0 0 0
Total : 36/36x100 100 %
Sumber data : data primer hasil observasi pada tanggal 6-10 Februari 2023

ANALISIS SWOT PADA FUNGSI ORGANIZING

STRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY THREATS


(KEKUATAN) (KELEMAHAN) (KESEMPATAN) (ANCAMAN)
 Ketenagaan di Masih kurang  Adanya  Adanya
ruang Cendana optimalnya perawat tuntutan akan
memiliki 1 perawat pengorganisasian Cendana yang pelayanan
dengan latar pembagian tenaga masih di usia yang lebih
belakang S2, 14 perawat laki-laki yang produktif baik dan
perawat dengan tidak merata pada 3 sehingga lebih professional
latar belakang S1 shift jam kerja dinas mudah untuk dengan
Keperawatan yaitu pagi,sore, dan dibimbing dan melakukan
(Ners), 6 perawat malam . diarahkan peningkatan
dengan latar SDM
belakang D3  Dalam
Keperawatan melakukan
 Kepala ruangan tindakan
Cendana memiliki terkadang
pengalaman perbandingan
sebagai KARU alat dengan
selama 4 tahun kebutuhan
 Kepala Tim pasien tidak
Cendana memiliki memadai
pengalaman
sebagai KATIM
selama 3 tahun
 pendokumentasian
asuhan
keperawatan
dilakukan secara
komprehensif
 Metode penugasan
yang diterapkan di
ruangan Cendana
adalah metode
TIM. Pada sore dan
malam hari katim
digantikan oleh pj
shift
 Pembagian pasien
dari katim ke
perawat pelaksana
dilakukan secara
terstruktur dan
terorganisasi
 Proses pelaporan
keluhan pasien
ditanggapi dengan
cepat dan
terstruktur
Mulai dari perawat
pelaksana melapor
ke katim terlebih
dahulu kemudian
katim ke karu
kemudian jika karu
informasi lebih
lanjut karu akan
menghubungi
menko
 Keputusan dalam
pemberian therapi
pasien mencakup
pemberian obat,
pemeriksaan
penunjang atau
lainnya dilakukan
secara terstruktur
dan terorganisasian
 Pelimpahan tugas
pada saat
pergantian shift
dilakukan secara
jelas mulai dari
menyebutkan
identitas pasien,
diagnosa medis ,
rencana tindakan
keperawatan
selajutnya, dan
tindakan
keperawatan yang
telah dilakukan
 Perawat pelaksana
maupun katim tetap
mengetahui
keadaan pasien
yang bukan bagian
dari tim nya
dikarenakan pada
saat pergantian
shift pp dan kedua
katim keliling ke
semua ruangan
pasien
III. FUNGSI STAFFING

Hasil Pengkajian staffing

Ruangan Cendana memiliki 25 tempat tidur dan rata-rata pasien yang dirawat di
cendana adalah 18 pasien.

Cara menghitung staffing di ruangan cendana:

Jumlah pasien dengan kategori total = 11 pasien

Jumlah pasien dengan kategori minimal = 3 pasien

Jumlah pasien dengan kategori parsial = 4 orang

Rumus:

Total Minimal Parsial


Pagi = 0,36x11=3,96 Pagi = 0,17x3=0,51 Pagi = 0,27x4=1,08
Sore = 0,30x11=0,30 Sore = 0,14x3=0,42 Sore = 0,15x4=0,6
Malam = 0,20x11=2,2 Malam = 0,07x3=0,21 Malam = 0,10x4=0,4
Jumlah perawat yang berdinas per hari:

 Dinas Pagi : 3,96+0,51+1,08 = 5,55 (6 orang perawat)


 Dinas Sore : 0,30+0,42+0,6 = 4,32 (4 orang perawat)
 Dinas Malam : 2,2+0,21+0,4 = 2,81 (3 orang perawat)
ANALISA SWOT PADA FUNGSI STAFFING

Strenght Weakness Oppurtunity Threats


•Jumlah perawat di •Perawat mengalami • Perawat diberikan • Anggapan
ruangan cendana peningkatan beban izin untuk masyarakat bahwa
sebanyak 21 orang kerja ketika jumlah menyelesaikan rumah sakit
(Kebutuhan tenaga pasien yang dirawat pendidikan atau merupakan rumah
setiap shift mengalami tugas belajar sampai sakit pendidikan
terpenuhi) peningkatan masa pendidikan yang menjadikan
mereka selesai pasien sebagai lahan
• Terdapat 1 orang praktek
perawat yang sudah
S2 Keperawatan, 14 •Era globalisasi yang
orang S1 menuntut adanya
Keperawatan, dan 6 pelayanan yang
orang perawat yang bermutu dan
DIII Keperawatan berkualitas

• Tindakan asuhan
keperawatan dapat
dilakukan walaupun
jumlah pasien lebih
banyak dari perawat
yang berdinas

• Manajemen konflik
selalu di laksanakan
setiap melakukan
operan shift
IV. FUNGSI LEADING/ PENGARAHAN

A. Hasil pengkajian fungsi leading/pengarahan di ruangan Cendana&Zaitun

1. Operan pasien

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, perawat di ruang rawat inap


Cendana&Zaitun selalu melakukan operan shift secara formal dan tepat waktu yang
dilakukan oleh Kepala Ruangan, Kepala tim dan Perawat pelaksana. Kegiatan operan shift
dipimpin oleh kepala ruangan di pagi hari dan pada sore atau malam hari dipimpin oleh
kepala tim atau perawat penanggung jawab tim.

Hal hal yang disampaikan pada saat operan adalah:

1) Identitas klien dan diagnosa medis


2) Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul
3) Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
4) Intervensi kolaborasi
5) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya,
misalnya operasi, pemeriksaan laboratorium/ pemeriksaan penunjang lainnya,
persiapan untuk konsultasi atau prosedur lainnya yang tidak dilaksanakan secara
rutin.

Setelah dilakukan operan, perawat antar shift berkunjung ke ruangan pasien satu per
satu untuk memberitahukan bahwa shift telah berganti dan siapa saja perawat yang bertugas
pada shift tersebut (bedsite handover) , namun beberapa orang dari keluarga pasien tidak
berada di tempat ketika perawat melakukan kunjungan ke ruangan.

a. Pre Conference

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, kegiatan pre conference dipimpin oleh
kepala tim atau perawat penanggungjawab dengan perawat pelaksana sebelum memulai
dinas. Isi dari kegiatan pre conference adalah pembagian tugas tiap perawat pelaksana dan
tambahan tugas dari kepala tim dan perawat penanggung jawab tim.

b. Post Conference

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, kegiatan post conference dipimpin oleh
kepala tim atau perawat penangungjawab tim dengan perawat pelaksana sebelum mengakhiri
dinas. Isi dari kegiatan Post conference adalah hasil asuhan keperawatan dan hal penting
yang disampaikan untuk operan (tindak lanjut).

2. Pemberian Motivasi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, Kepala Ruangan Cendana&Zaitun selalu


memberikan motivasi yang positif kepada perawat pelaksana yang diungkapkan dengan
pujian untuk meningkatkan semangat agar tercapainya tujuan bersama.

3. Manejemen Konflik

Berdasarkan hasil observasi diruang Cendana&Zaitun, manajemen konflik dilakukan


pada saat operan dan penyelesaian masalah didiskusikan secara bersama-sama. Namun jika
pihak pasien dan keluarga tidak terima atas keputusan penyelesaian masalah yang telah
didiskusikan, maka Kepala ruangan akan turun membantu menyelesaikan masalah dengan
pasien maupun keluarga pasien.

4. Supervisi/ pengarahan

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, kepala tim/ perawat penanggung
jawab tim melakukan supervise diruang cendana&zaitun secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk secara langsung seperti melakukan pengawasan tindakan secara langsung
dan memperhatikan apakah tindakan tersebut sudah sesuai dengan SOP. Dan untuk tidak
langsung seperti melalui pelaporan atau dokumentasi tindakan di catatan Hand over atau
CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegritas) yang di isi setiap 3 kali sehari.
ANALISA SWOT PADA FUNGSI LEADING

STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREATENED


 Pengambilan  Pada saat perawat  Asuhan  Keluarga tidak
keputusan di melakukan bedsite keperawatan di mengetahui perawat
ruangan Cendana handover, terdapat ruang Cendana yang bertugas untuk
&Zaitun dilakukan beberapa keluarga yang diberikan merawat pasien ketika
bersama-sama tidak berada sudah memenuhi sedang melakukan
Karu, Katim dan ditempat sehingga SOP. operan dan kunjungan ke
Perawat Pelaksana. terjadi komukasi  Kualitas ruangan pasien.
 Kepala ruangan tidak efektif antara pelayanan
turut dalam perawat dan keperawatan di
penyelesaian keluarga ruang
masalah jika pendamping pasien. Cendana&Zaitun
terjadi masalah sudah memenuhi
dengan pasien atau kebutuhan pasien
keluarga pasien. yang ada.
 Pemberian
motivasi positif
oleh Kepala
ruangan setiap
melakukan dan
memimpin operan
antar shift.
V. FUNGSI CONTROLING

A. Hasil pengkajian fungsi controlling/pengendalian di ruang Cendana


a. Audit struktur
Berdasarkan hasil observasi di Ruang Cendana RS USU, Perawat diruang
cendana selalu melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan standar
operasioanl prosedur (SOP), lingkungan perawatan selalu dibersihkan dan hasil
rekam medik tersedia. Perawat cendana selalu menerapkan tindakan handover
disetiap pergantian shift dengan menggunakan metode bedside handover.
b. Audit Proses
Berdasarkan hasil observasi selama pemberian pelayanan dan asuhan, perawat
dapat menjalankan tugasnya dengan baik, dengan ketepatan tindakan dan waktu
sesuai dengan prosedur yang ada.
c. Audit Hasil
Berdasarkan hasil observasi, selama dirawat inap kondisi pasien mengalami
peningkatan. Perawat memberikan pelayanan yang efektif pada pasien setiap
harinya.
d. Indikator mutu pelayanan umum
1. Keselamatan pasien (patient safety)
Bedasarkan hasil observasi, ruangan cendana melakukan pencegahan
infeksi dengan cara setiap sebelum dan sesudah melakukan tindakan selalu
mencuci tangan, mengganti handscoon, memakai APD, dan mengganti linen.
Untuk pencegahan resiko jatuh pada pasien dengan resiko jatuh, ruang
cendana sudah melakukan upaya dengan menambah stiker resiko jatuh ke
setiap depan pintu ruangan inap pasien dan di gelang identitas pasien, perawat
cendana juga selalu memperhatikan tinggi rendahnya tempat tidur untuk
pasien usia lanjut dan pasien berkebutuhan khusus perawat mendekatkan bel
dan tempat tidur dimodifikasi lebih rendah.
2. Keterbatasan perawatan diri
Berdasarkan hasil observasi di ruang cendana didapatkan bahwa pasien
dengan keterbatasan perawatan diri selalu dibantu oleh keluarga atau perawat,
seperti dalam membantu pasien dalam perawatan personal hygiene seperti
mandi, bantuan dalam eliminasi seperti BAB dan BAK.
3. Kepuasan pasien
Ruang Cendana Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara memiliki form
survey kepuasan pasien. Berdasarkan hasil pengisian survey kepuasan pasien
ruang cendana bulan Januari 2023 terdapat 38 pasien yang telah mengisi
survey. Pada survey terdapat penilaian yang berisikan kepuasan pasien
terhadap proses pendaftaran, kepuasan pasien terhadap dokter, perawat,
makanan, kenyamanan, kebersihan dan sarana medik.
4. Kecemasan dan Kenyamanan
Berdasarkan hasil observasi di ruang rawat cendana untuk keluhan
kecemasan dan ketidaknyaman dari pasien dan keluarga selalu disampaikan
secara langsung kepada perawat. Perawat ruang cendana selalu berupaya
dalam mengatasi ketidaknyaman dan kecemasan pasien.
5. Pengetahuan
Berdasarkan hasil observasi, terlihat perawat cendana selalu memberikan
edukasi terlebih dahulu kepada keluarga dan pasien baru mengenai langkah-
langkah mencuci tangan, etika batuk dan aturan kunjungan pasien seperti jam
kunjungan, batas maksimal 2 pengunjung dan larangan membawa anak-anak
dibawah usia 12 tahun ikut masuk ke ruang perawatan. Perawat selalu
memberikan edukasi kepada pasien atau keluarga mengenai kondisi pasien
dan mengenai tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Namun ditemukan
masih terdapat keluarga pasien yang tidak mentaati aturan dengan membawa
balita dan berkumpul lebih dari 2 pengunjung di ruangan pasien.
e. Kondisi pasien
1. Audit dokumentasi keperawatan
Hasil observasi untuk dokumentasi asuhan keperawatan di ruangan cendana
menggunakan CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegritas) dan
penggunaan website https://rsusu.periksa.id/

2. Survey masalah baru


Berdasarkan hasil observasi, masalah baru atau complain dari pasien dan
keluarga pasien akan langsung di diskusikan oleh tenaga perawat pelaksana
ruangan cendana dan akan dilapor kepada KARU cendana untuk segera
diatasi.
3. Kepuasan pasien dan keluarga
Ruangan cendana memiliki form penilaian kepuasan pasien dan keluarga
selama di rawat inap di ruang cendana RS USU yang di isi langsung oleh
pasien atau keluarga pada saat pulang berobat jalan.

ANALISIS SWOT PADA FUNGSI CONTROLING

STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNIT THREATENED


Y
1. Adanya tindakan 1. Masih terdapat Dengan adanya Resiko
handover dengan keluarga pasien evaluasi penularan
metode bedsite yang tidak kepuasan penyakit pada
handover mentaati aturan pelayanan yang pengunjung
2. Adanya evaluasi dengan melebihi direspon positif dengan usia
kepuasan pasien batas maksimum oleh pasien dan dibawah 12
terhadap pelayanan pengunjung dan keluarga dapat tahun
di yang cendana membawa anak meningkatkan
3. Adanya evalusi dan balita memasuki kinerja perawat
dokumentasi ruang dalam
asuhan keperawatan perawatan. memberikan
asuhan
keperawatan
sehingga ruang
cendana dapat
menjadi ruangan
terbaik di RS
USU
kedepannya.
PRIORITAS MASALAH
Prioritas masalah diangkat menggunakan metode PAHO-CENDES yang dikembangkan
oleh Pan American Health Organization- Center for Develoment Studies.

Priority = Magnitude x Importancy x Vulnerability


Cost

Keterangan :
Magnitude (M) : Besarnya masalah
Importancy (I) : Pentingnya masalah
Vulnerability (V) : kerentanan terhadap cara intervensi
Cost (C) : Besarnya biaya

Magnitude terdiri dari


 Severity (S) : berat ringannya masalah terhadap masalah kesehatan pada umumnya
Nilai 5 : Sangat berat
Nilai 4 : berat
Nilai 3 : cukup berat
Nilai 2 : sedikit berat
Nilai 1 : tidak berat
 Rate of increase (RI) : berat ringannya hambatan jika masalah tidak segera
ditangani
Nilai 5 : Sangat berat
Nilai 4 : berat
Nilai 3 : cukup berat
Nilai 2 : sedikit berat
Nilai 1 : tidak berat
 Public concern (PCo) : banyak sedikitnya masalah menjadi perhatian masyarakat
Nilai 5 : Sangat perhatian
Nilai 4 : perhatian
Nilai 3 : cukup perhatian
Nilai 2 : sedikit perhatian
Nilai 1 : tidak perhatian
 Political climate (PC) : banyak sedikitnya perhatian politik (organisasi) terhadap
masalah
Nilai 5 : Sangat perhatian
Nilai 4 : perhatian
Nilai 3 : cukup perhatian
Nilai 2 : sedikit perhatian
Nilai 1 : tidak perhatian
 Social benefit (SB) : banyak sedikitnya masalah memberikan manfaat social jika
ditangani
Nilai 5 : Sangat bermanfaat
Nilai 4 : bermanfaat
Nilai 3 : cukup bermanfaat
Nilai 2 : sedikit bermanfaat
Nilai 1 : tidak bermanfaat

Rumusan Masalah

No Masalah M I V C Nilai
S R PCo PCI SB
I
1 Tidak efektifnya jadwal 3 3 1 3 5 2 3 1 18
pengorganisasian (masih
terdapat perawat yang
meminta tukaran shift 3
sehingga tidak sesuai
dengan jadwal yang telah
dibuat).
2 Ketidakseimbangan beban 3 5 4 2 5 3 4 3 15,2
kerja perawat akibat 3,8
peningkatan jumlah pasien.
3 Ketidakefektifan 2 3 1 1 5 2 4 1 19,2
komunikasi antar perawat
dengan keluarga (pada saat
handover keluarga tidak 2,4
berada di ruang rawat
pasien).
4 Ketidakpatuhan keluarga 4 4 2 3 5 4 4 1 57,6
terhadap peraturan
kunjangan rumah sakit
(pengunjung pasien
3.6
melebihi jumlah batas
maksimal dan membawa
anak-anak usia dibawah 12
tahun ke ruang rawat
pasien).

PRIORITAS MASALAH
a. Ketidakpatuhan keluarga terhadap peraturan kunjangan rumah sakit
(pengunjung pasien melebihi jumlah batas maksimal dan membawa anak-
anak usia dibawah 12 tahun ke ruang rawat pasien).
PERENCANAAN (POA)

No Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu PJ


1. Ketidakpatuhan Kegiatan 1. Menegur Perawat, 15 Seluruh
keluarga edukasi dan Keluarga Februari- anggota
terhadap dan memberikan pasien, dan 22 februari kelompok
peraturan evaluasi edukasi pengunjung 2023 6
kunjangan dilakukan ulang
rumah sakit agar keluarga/pen
(pengunjung perawat gunjung
pasien melebihi dapat yang ada di
jumlah batas mengontro ruang rawat
maksimal dan l jumlah pasien
membawa anak- batas melebihi
anak usia pengunjun jumlah
dibawah 12 g di suatu maksimal
tahun ke ruang ruangan, sesuai aturan
rawat pasien). memberik 2. Berkalobora
an si dengan
kenyaman pihak
an pada keamanan
pasien dan (Security)
mencegah 3. Melakukan
penularan observasi /
penyakit. control
jumlah
pengunjung
ke kamar
pasien.

Anda mungkin juga menyukai