Anda di halaman 1dari 25

Ismayadi, S.Kep, Ns, M.

Kes, CWCC, CHt, CI


MITIGASI BENCANA

“serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana”

Mitigasi (mitigation) vs Kesiapsiagaan (preparedness)?


Pengurangan Resiko Bencana (PRB)

Pengurangan risiko bencana adalah konsep dan praktek


mengurangi risiko bencana melalui upaya sistematis untuk
menganalisa dan mengurangi faktor-faktor penyebab
bencana.

Mengurangi paparan terhadap bahaya, mengurangi


kerentanan manusia dan properti, manajemen yang tepat
terhadap pengelolaan lahan dan lingkungan, dan
meningkatkan kesiapan terhadap dampak bencana merupakan
contoh pengurangan risiko bencana.
Mitigasi vs Preparedness

Mitigasi mengukur/mengkaji:
•Semua bahaya yang ada
•Struktural dan non-struktural
•Bahaya potensial

Area mitigasi sangat bersinggungan dengan area tenaga


profesional (multi disiplin, multi sektoral) seperti arsitektur,
ahli geologi, dst.
Lanjutan…

Mitigasi vs Preparedness

Contoh kegiatan mitigasi:


•Penilaian risiko/potensi bencana (bahaya, kerentanan
dan kapasitas
•Meningkatkan keamanan bangunan
•Meningkatkan/mengembangkan alat deteksi dini
bahaya (contoh: deteksi tsunami)
•Imunisasi
Lanjutan…

Mitigasi vs Preparedness

Kesiapsiagaan (preparedness):
•Personal
•Professional : disaster competency  ICN
framework of disaster nursing competencies
•Komunitas
•Pelatihan, drill
MITIGASI BENCANA

KAJIAN RISIKO BENCANA

Risiko = Hazard x Vulnerability


Capacity
Bahaya? Kerentanan? Kapasitas?
Perkampungan Selili, Samarinda

Bahaya? Kerentanan? Kapasitas?


RISIKO BENCANA
RISIKO BENCANA

Risiko = Hazard x Vulnerability


Capacity
PENILAIAN RISIKO BENCANA
Langkah-langkah penilaian risiko
Bencana
1. Mapping bencana yang dapat terjadi di suatau daerah. Misal
teridentifikasi 3 bencana: gempa bumi, banjir dan kerusahan.
2. Analisis penilaian risiko bencana berdasarkan 3 hal: bahaya
(hazard), kerentanan (vulnerability), dan kapasitas/manajemen
yang dimiliki
3. Jabarkan ketiga hal tersebut menggunakan variabel yang lebih
spesifik
4. Tentukan rentang skala yang akan digunakan untuk menilai tiap
variabel. Misal: 1 = rendah; 2 = sedang; 3 = tinggi.
Lanjutan…

Langkah-langkah penilaian risiko


Bencana
5. Nilai dan bandingkan tiap variabel di antara ketiga bencana
tersebut

Contoh: Variabel Frekuensi


Bencana Frekuensi Nilai (Skala)
Gempa 1x/tahun 2
Banjir 2x/tahun 3
Kerusuhan Tidak mesti dalam 1 tahun 1
terjadi
Lanjutan…

Langkah-langkah penilaian risiko


Bencana
5. Nilai dan bandingkan tiap variabel di antara ketiga
bencana tersebut

Contoh: Variabel Dampak


Bencana Dampak Nilai (Skala)
Gempa 100 org meninggal 3
Banjir 0 org meninggal 1
Kerusuhan 20 org meninggal 2

Ada perbedaan skala antar variabel frekuensi dan


dampak
Lanjutan…

Langkah-langkah penilaian risiko


Bencana
Catatan:
1.Konsisten dalam penggunaan skala
2.Hati-hati terhadap penggunaan pernyataan negatif/positif pada variabel karena akan
membiaskan skala

Contoh pernyataan pada variabel kebijakan:


“Ada kebijakan terkait dana secondary disaster”  akan diberikan skala berapa 1 = rendah atau
3 = tinggi?

Ingat! pada penilaian risiko, bencana yang memiliki total nilai paling tinggi
akan menjadi prioritas utama program kesiapsiagaan. Maka contoh tersebut
seharusnya diberikan skor 1 = rendah.
Referensi

• DEPKES RI. 2011. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat


Bencana
• Khan, Y., et al. 2014. Surveillance and Epidemiology in Natural Disasters: A
Novel Framework and Assessment Reliability. doi:
10.1371/currents.dis.6773eb9d5e64b733ab490f78de346003
• Thomas DS & Larry C. 2001. Disaster management and preparedness. New York:
Lewis Publisher
• Pan American Health Organization. 2000. Natural Disasters: Protecting the
public’s health. Washington: PAHO.
• Julie, C & Stephanie G. 2013. Isolation and Quarantine in a Public Health
Emergency. epi.publichealth.nc.gov
• Clair, M. 2013. Public Health Nurse’s role in disaster preparedness.
www.mphn.org

Anda mungkin juga menyukai