Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2 (KMB 2)

Gagal Ginjal Kronis

Oleh

Fitri Andini Siregar

171101057

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2021
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN

Nama Pasien : Ny. S

Diagnosa Medis : Gagal Ginjal Kronis

A. Definisi
Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir merupakan gangguan fungsi
renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia
(retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).
B. Etiologi
Penyebab gagal ginjal kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit yang
merusak nefron ginjal, yaitu:
1. Infeksi misalnya pielonefritis kronik
2. Penyakit peradangan misalnya glomerulonephritis
3. Penyakit vaskuler hipertensi
4. Gangguan jaringan penyambung seperti lupus eritmatosus sistemik
5. Penyakit metabolik seperti diabetes mellitus
6. Nefropati toksik misalnya penyalahgunaan analgetic
7. Nefropati obstruktif
C. Patofisiologi
Gagal ginjal kronik disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti gangguan metabolik
(DM), infeksi (Pielonefritis), Obstruksi Traktus Urinarius, Gangguan Imunologis,
Hipertensi, Gangguan tubulus primer (nefrotoksin) dan Gangguan kongenital yang
menyebabkan GFR menurun. Nefron-nefron yang utuh hipertrofi dan memproduksi
volume filtrasi yang meningkat disertai reabsorbsi walaupun dalam keadaan penurunan
GFR/daya saring. Beban bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar daripada yang bisa
di reabsorbsi berakibat dieresis osmotic disertai poliuri dan haus. Selanjutnya karena
jumlah nefron yang rusak bertambah banyak timbul disertai retensi produk sisa. Titik
dimana timbulnya gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala
pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-
kira fungsi ginjal telah hilang 80%-90%.
Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang normalnya
diekskresikan ke dalam urin) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi
setiap system tubuh. Semakin banyak timbunan produk sampah maka gejala akan
semakin berat.

D. Gejala Klinis
1. Homopoesis: anemia
2. Saluran cerna: mual, muntah, mukosa kering,
3. Gangguan penglihatan
4. Kardivaskuler: hipertensi, pitting edema, edema periorbital, pembesaran vena leher
5. Kulit: gatal, kering bersisik, rambut tipis dan kasar
6. Neurologi: kelelahan, konfusi, disorientasi, kejang, kelemahan pada tungkai, rasa
panas pada telapak kaki
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium
a. Pemeriksaan penurunan fungsi ginjal: ureum kreatinin, asam urat serum
b. Identifikasi penyebab gagal ginjal: analisis urin, kimia darah, elektrolit,
mikrobiologi urin
2. Diagnostik
Foto polos abdomen, USG, nefrotogram, pielografi, retrograde
F. Penatalaksanaan Medis
1. Terapi konservatif
Tujuan terapi konservatif:
a. Mencegah memburuknya fungsi ginjal
b. Mempertahankan dan memperbaiki metabolism secara optimal
c. Memelihara keseimbangan cairan dan elekrolit

2. Terapi simtomatik

G. Pengkajian data dasar keperawatan kasus penyakit


1. Pengkajian
a. Identitas pasien: nama, alamat, umur, pekerjaan, pendidikan
b. Keluhan utama
c. Riwayat kesehatan dan pengobatan sebelumnya
d. Aktivitas/istirahat
e. Kardiovaskular
f. Integritas ego
g. Eliminasi
h. Makanan/cairan
i. Neurosensori
j. Pernafasan
k. Seksualitas
l. Interaksi sosial

G. Peta analisis data dan masalah keperawatan

Infeksi, penyakit vascular, Penyakit metabolic, nefropati toksik,


peradangan nefropati obstruksi

Kerusakan nefron ginjal

Peningkatan kecepatan filtrasi, reabsorbsi tubublus dalam tiap

Penurunan cadangan Insuf renal (BUN, BUN, Creatinin


ginjal (asimtomatik) creatinine meningkat, meningkat, oliguria
nocturia, poliuria

Perubabahan sistem tubuh

Sistem GI Hematologi Sistem saraf Kardiovaskular Kulit Sistem lain


Endokrin
(Anoresia, (Anemia (Kesemutan, (Nyeri dada, (gatal, pct urea (Gg asam
nausea) <eeritropoet) pegal tungkai sesak) GIT frostekimosis basa
Pola nafas Ketidakseimbangan
Nutrisi Risiko Nyeri Gg. Integritas
Hiperglikemi cairan dan
kurang infeksi akut tidak efektif kulit elektrolit

H. Diagnosa keperawatan
1. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
2. Nausea berhubungan dengan mual, muntah
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
I. Intervensi keperawatan
1. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
- Monitor intake dan output urin
- Monitor vital sign
- Monitor berat badan
- Monitor tanda dan gejala edema
- Monitor elektrolit
2. Nausea berhubungan dengan mual, muntah
- Monitor mual, muntah
- Monitor turgor kulit
- Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, hemoglobin dan hematokrit
- Kolaborasi pemberian antiemetic
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
- Kaji adanya faktor penyebab kelelahan
- Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik
- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan

4. Materi Pendidikan Kesehatan klien dan keluarga


1. Pengertian gagal ginjal kronis
2. Penyebab gagal ginjal kronis
3. Tanda dan gejala gagal ginjal kronis
4. Pencegahan gagal ginjal kronis
- Konsumsi air putih yang cukup
- Diet sehat dengan kalori seimbang
- Istirahat yang cukup

Anda mungkin juga menyukai