Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DENGAN DIAGNOSA MEDIS SINDROM NEFROTIK


AKUT

Kelompok 10
Flora Riska Arobaya
Definisi
Sindrom nefrotik merupakan sekumpulan
gejala-gejala berupa oliguria, edema,
hipertensi yang disertai adanya kelainan
urinalisis (proteinuri kurang dari 2 gram/hari
dan hematuria serta silinder eritrosit) yang
timbul saat ginjal mengalami kerusakan dan
menimbulkan “kebocoran” protein ke dalam
urine
. (sudung O. Pradede and dewi K. Suryani
2016)
Etiologi
Sindrom nefrotik terjadi akibat kerusakan
pada glomerulus, yaitu bagian ginjal yang
berfungsi menyaring darah dan membentuk urine.
Akibatnya, protein yang seharusnya tetap di dalam
darah malah bocor ke urine. Dalam kondisi normal,
urine seharusnya tidak mengandung protein.
Kerusakan bagian ginjal ini dapat disebabkan oleh
sel ginjal yang menebal atau membentuk jaringan
parut. Sampai saat ini belum dapat diketahui
penyebab glomerulus menebal atau membentuk
jaringan parut
Etiologi
Berdasarkan penyebabnya syndrome nefrotik dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Sindrome nefrotik primer
2. Sindrome nefrotik sekunder :
• DM
• Lupus
• Hepatitis B dan C
• Penyakit infeksi
• Peradangan di pembuluh darah
• Sindrome hemolitik uremik
• Henoch scholein pupura
• Selain beberapa penyakit di atas, mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi kerja
ginjal, seperti obat antiinflamasi nonsteroid atau interferon alfa, juga dapat meningkatkan
risiko seseorang terkena sindrom nefrotik. Menyalahgunakan heroin juga berisiko
menimbulkan sindrom nefrotik.
Manifestasi klinis
Menurut International Study of Kidney Disease in Children (ISKDC),

Pasien Nefrotik Sindrom biasanya datang dengan edema palpebra atau pretibia. Bila lebih berat akan disertai
asites, efusi pleura, dan edema skrotum (pada laki-laki). Kadang-kadang disertai oligouria dan gejala infeksi,
nafsu makan berkurang dan diare

01 Proteinuria 02 Hipolbuminemia

03 Edema
Patofisiologi
Peningkatan permeabilitas glomerulus

Protein hilang
Volume cairan vaskuler menurun

Proteinuria
hilang
Stimulasi rennin-angiotensin

Tekanan osmotic plasma (-), tekanan


hidrostatik aldosterin (+)
Sekresi ADH

Akumulasi cairan rongga


interstisial dan abdomen Reabsorbsi Na dan Air (+)

Edema Hipoalbumineia Volume intravascular (+)


Pencegahan
Sulit untuk mencegah sindrom nefrotik yang penyebabnya belum diketahui (sindrom
nefrotik primer). Namun untuk sindrom nefrotik yang muncul akibat penyakit lain,
langkah pencegahannya adalah menjalani pengobatan terhadap penyakit tersebut

Langkah pencegahan selanjutnya yang juga tidak kalah penting


adalah mencegah komplikasi sindom nefrotik, salah satunya
adalah gagal ginjal akibat kerusakan permanen pada ginjal. Hal
ini dapat dilakukan dengan menjalani pengobatan sesuai anjuran
dokter ginjal, serta disiplin dalam menerapkan pola makan yang
disarankan oleh dokter gizi. (dr. Tjin Willy and dr. Caroline
2019)
Komplikasi

Ensefalopati
hipertensi (EH).

01 02
Edema paru
Pemeriksaan penunjang
Menurut Dr. Partini Pudjiastuti Trihono, 2012 pemeriksaan penunjang untuk mendukung
diagnosis sindrom nefrotik, antara lai

a. Urinalisis dan bila perlu biakan urin Biakan


urin dilakukan apabila terdapat gejala klinik
yang mengarah pada infeksi saluran kemih
(ISK).
b. Protein urin kuantitatif Pemeriksaan
dilakukan dengan menggunakan urin 24 jam
atau rasio protein/kreatinin pada urin
pertama pagi hari.
c. Pemeriksaan darah
Penatalaksanaan
Farmakologis
Tujuan pengobatan sindrom nefrotik adalah untuk mengendalikan
sistem imunitas tubuh agar tidak menerus merusak ginjal, untuk
mengeluarkan kelebihan cairan tubuh yang menyebabkan
bengkak di berbagai tempat, dan untuk menurunkan tekanan
darah

Medis
Jika fungsi ginjal Anda terganggu secara signifikan, Anda mungkin
memerlukan cuci darah, yang dapat membantu menggantikan fungsi
ginjal untuk sementara
Penatalaksanaan
Suplemen & diet

Bila ginjal Anda tidak


berfungsi optimal,
keseimbangan elektrolit di
tubuh bisa terganggu.
Elektrolit, seperti kalium,
natrium, dan magnesium,
sangat berperan dalam proses
metabolisme tubuh. Jadi,
diperlukan suplemen elektrolit.
Penatalaksanaan
Suplemen & diet
Syarat diet :
a) Energi cukup, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif yaitu 35kkal/kg
BB per hari.
b) Protein sedang, yaitu 1g/kg BB, atau 0,8 g/kg BB ditambah jumlah protein yang
dikelluarkan melalui urin. Utamakan penggunaan protein bernilai biologic tinggi.
c) Lemak sedang, yaitu 15-20 % dari kebutuhan energy total.
d) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energy total.
e) Natriu mdibatasi, yaitu 1-4 gr sehari, tergantung berat ringannya edema.
f) Kolesterol dibatasi <300mg, begitu pula guna murni, bila ada peningkatan trigliserida
darah.
g) Cairan disesuaikan dengan banyaknya cairan yang dikeluarkan melalui urin ditambah
500 ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan pernafasan
Penatalaksanaan
Non farmakologi

a. Anak yang mengalami sindrom nefrotik mungkin membutuhkan perubahan


pola makan, seperti membatasi konsumsi garam per hari, mengurangi jumlah
cairan yang diminum per harinya, dan makan makanan yang rendah lemak
jenuh dan kolestrol untuk mengendalikan kadar kolesterol dalam darah.
b. Edukasi kepada pasien dan orang tua mengenai penyakit ini dan prosedur
apa yang dilakukan.
Konsep asuhan
keperawatan
Pengkajian
1) Keluhan Utama
Badan bengkak, muka sembab dan napsu makan menurun
2) Riwayat kesehatan sekarang
Badan bengkak, muka sembab, muntah, napsu makan menurun,
konstipasi, diare, urine menurun
3) Riwayat kesehatan lalu
Edema masa neonatus, malaria, riwayat GNA dan GNK, terpapar bahan
kimia.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Pengkajian
a. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum klien lemah dan terlihat saki berat dengan tingkat kesadaran biasanya
composmentis. Pada TTV sering tidak didapatkan adanya perubahan.
B1 (Breatihing). Biasanya tidak didapatkan adanya gangguan pola nafas dan jalan nafas
walau secara frekuensi mengalami peningkatan terutama pada fase akut. Pada fase lanjut
di dapatkan adanya gangguan pola nafas dan jalan nafas yang merupakan respons edema
pilmonerdan efusi fleura.
B2 (Blood ). Sering ditemukan penurunan cura jantung respons sekunder dari
peningkatan beban volume.
Pengkajian
B3 (Branin). Didapatkan adanya edema wajah terutama periorbital, seklera tidak ikteri
status neurologi mengalami perubahan sesuai dengan tingkat paranya azotemia pada
sistem saraf pusat.
B4 (Bladder). Perubahan warna urine output seperti warna urune warnanya kola.
B5 (Bowel). Didapatkan adanya mual dan muntah, anoreksia sehingga sering didapatkan
penurunan intake nutrisi kurang dari kebutuhan. Didapatkan asites pada abdomen.
B6 (Bone). Didapatkan adanya kelemahan fisik secara umum, efek sekunder dari edema
tungkai dari keletihan fisik secara umum.
Diangnosa keperawatan
secara TEORI

a. Gangguan Eliminasi Urin


b. Kelebihan Volume Cairan
c. Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
d. Kerusakan integritas kulit
ASUHAN
KEPERAWATA
N
PADA ANAK “M”
DENGAN SINDROM NEFROTIK (SN)
. Pengkajian
Data umum
 
Identitas Klien 1. Identitas Orang tua
Nama : An. M Ayah
Diagnosa medik : Sindrom Nefrotik
Umur : 6 thn, 9 bln Nama : Tn “A”
Ttl : 10 september 2011 Pekerjaan : Peg. Koperasi
Gol. Darah :- Umur : 31 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Pendidikan terakhir : SMA
Sumber Info : Klien, Keluarga dan RM Ibu
Agama : Islam Nama : Ny “H”
Suku : Minang Pekerjaan : IRT
Tgl masuk RS : 15 juni 2017 Umur : 41 tahun
Pendidikan terakhir : Sarjana Ekonomi
RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat kesehatan sekarang
 Keluhan Utama : Bengkak pada seluruh tubuh, BAK tidak lancer
 Alasan masuk RS : Menurut ibu di rumah anak mengalami bengkak pada seluruh tubuh sejak 2
hari sebelum masuk RS secara tiba-tiba, anak tidak bisa BAK disertai mual dan muntah, sesak
sehingga keluarga membawa anak ke RSdan dianjurkan untuk opname
 Riwayat Penyakit
 Provocative : Muncul tiba-tiba
 Quality : Bengkak pada seluruh tubuh disertai mual munta dan sesak
 Region : Seluruh tubuh
 Severity :-
 Timing : Secara tibah-tibah 2 hari sebelum masuk RS
PEMERIKSAAN FISIK

I. Pemeriksaan Fisik
 BB : 30 Kg
 TB : 120 cm
 LLa : 22 cm -Waktu tumbuh gigi dan tanggalnya gigi dilupa oeh ibu
 LD : 77cm
 Perkembangan tiap tahap
-Duduk : 5 bulan - Jalan sendiri : 1 tahun
-Berdiri : 9 bulan - Bicara : ± 6 bulan
-Berbalik : 4 bulan
 
Keadaan umum
1. Kesadaran : Compas mentis
2. Penampilan dihubungkan dengan usia : cara berpakaian sesuai, anak tampak
gemuk (oedema seluruh tubuh) dibandingkan dengan TB
3. Ekspresi wajah : Tampak lesuh, udema pada wajah dan pelpebra, anak tidak
menangis atau menolak saat didekati olah perawat dan dokter
4. .Kebersihan secara umum : Kulit bersih, rambut pendek dan tertata rapih
5. TTV
TD : 100/60 mmhg
S : 36,8 ºC
N : 100 x/mnt
P : 22x/mnt.
Keadaan umum
1. Kesadaran : Compas mentis
2. Penampilan dihubungkan dengan usia : cara berpakaian sesuai, anak tampak
gemuk (oedema seluruh tubuh) dibandingkan dengan TB
3. Ekspresi wajah : Tampak lesuh, udema pada wajah dan pelpebra, anak tidak
menangis atau menolak saat didekati olah perawat dan dokter
4. .Kebersihan secara umum : Kulit bersih, rambut pendek dan tertata rapih
5. TTV
TD : 100/60 mmhg
S : 36,8 ºC
N : 100 x/mnt
P : 22x/mnt.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Lab. Darah tgl 15 juni 2017
Prot.total : 4,32 gr/100 ml (6,6-8,7)
Albumin : 1,34 gr/100 ml (3,8-4,4)
Ureum : 7,7 gr/100 ml (10-50)
Kretinin : 1,41 gr/100 ml (0,9-1,1)
Urine : mikroskop analisis
- Erith : 10-20
- Leuc : 1-2
- Epith cell : 3-5
Analisa Data
Data Etiologi Problem
Kelebihan Volume
DO: Aliran darah ginjal turun
Cairan
 Klien tampak edama diseluruh tubuh  
 Urine : mikroskop analisis
 
- Erith :10-20
- Leuc : 1-2 RAA menurun
- Epith cell : 3-5
 
DS :
Na dan H2O naik
 Ibu klien mengatakan bengkak pada seluruh badan
 
anak secara tiba-tiba
Kelbihan volume cairan
 Ibu klien mengatakan di rumah anaknya tidak bisa
BAK
 
Analisa Data
Data Etiologi Problem
GFR Kerusakan
Do:
menurun integritas
 Udema anasarka   kulit
 
 BB meningkat (30 kg)
 
 Lingkar perut : 74 cm
Retensi DNA
Hasil laboratorium: dan Air
 Prot.tota l: 4,32 gr/100 ml (6,6-8,7)   
 
 Albumin : 1,34 gr/100 ml (3,8-4,4)  
 Ureum : 7,7 gr/100 ml (10-50) Edama
 
 Kretinin : 1,41 gr/100 ml (0,9-1,1)  
Ds:  
 Ibu klien mengatakan bengkak pada seluruh badan anak secara tiba-tiba Kerusakan
 ibu klien mengatakan badan anak kadang gatal-gatal Integritas
Kulit
 Oedema
Analisa Data
Data Etiologi Problem
Do: GFR menurun Nutrisi Kurang
  dari kebutuhan
 Klien tampak lemas
  Sekresi eritropoitis menurun tubuh
 Klien tidak menghabis kan porsi makan
Produksi hb menurun
 1 kali muntah   
Ds: Suplai nutrisi dalam darah turun
 Ibu klien mengatakan anaknya mual dan muntah Nutrisi Kurang dari kebutuhan
 Klien mengatakan tidak nafsu makan tubuh

Diagnosa
1. Kelebihan volume cairan
2. Kerusakan integritas kulit
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
intervensi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan
1 Kelebihan NOC : NIC :
volume cairan v  Electrolit and acid base Fluid management
balance Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
v  Fluid balance ·Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas
v  Hydration urin )
Kriteria Hasil: ·Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP
v  Terbebas dari edema, efusi, · Monitor vital sign
anaskara ·Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena
v  Bunyi nafas bersih, tidak ada leher, asites)
dyspneu/ortopneu ·Kaji lokasi dan luas edema
v  Terbebas dari distensi vena ·Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
jugularis, reflek hepatojugular ·         Monitor status nutrisi
(+) ·         Kolaborasi pemberian diuretik sesuai interuksi
v  Memelihara tekanan vena ·         Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum
sentral, tekanan kapiler paru, Na < 130 mEq/l
output jantung dan vital sign  Fluid Monitoring
dalam batas normal ·         Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi
v  Terbebas dari kelelahan, ·         Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan
kecemasan atau kebingungan (Hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis,
v  Menjelaskanindikator kelebihan disfungsi hati, dll )
cairan ·         Monitor berat badan
·         Monitor serum dan elektrolit urine
·         Monitor serum dan osmilalitas urine
·         Monitor BP, HR, dan RR
intervensi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan
2 Kerusakan NOC : Tissue Integrity : Skin and NIC : Pressure Management
integritas kulit Mucous Membranes §  Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
  Kriteria Hasil : §  Hindari kerutan padaa tempat tidur
Definisi : v  Integritas kulit yang baik bisa §  Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
Perubahan pada dipertahankan (sensasi, elastisitas, §  Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
epidermis dan temperatur, hidrasi, pigmentasi) §  Monitor kulit akan adanya kemerahan
dermis v  Tidak ada luka/lesi pada kulit §  Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan
  v  Perfusi jaringan baik §  Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
v  Menunjukkan pemahaman dalam §  Monitor status nutrisi pasien
proses perbaikan kulit dan mencegah
terjadinya sedera berulang
v  Mampu melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban kulit
dan perawatan alami
intervensi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan
3 Ketidakseimba NOC : Nutrition Management
ngan nutrisi v  Nutritional Status : food and §  Kaji adanya alergi makanan
kurang dari Fluid Intake §  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
kebutuhan Kriteria Hasil : nutrisi yang dibutuhkan pasien.
tubuh v  Adanya peningkatan berat §  Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
 atau tanpa badan sesuai dengan tujuan §  Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
patologi v  Berat badan ideal sesuai §  Berikan substansi gula
-   dengan tinggi badan §  Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah
v  Mampu mengidentifikasi konstipasi
kebutuhan nutrisi §  Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli
v  Tidak ada tanda tanda gizi)
malnutrisi §  Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
v  Tidak terjadi penurunan berat §  Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
badan yang berarti §  Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
§  Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
 
Implementasi
No Hari / Dx Implementasi Evaluasi
Tangga
l
1. Rab 1 1. Mengukur TTV S:

u/ Mengukur suhu di daerah axila menggunakan - Keluargamengatakananaksembabdi daerahkelopakmata, ekstermitas atas dan
22/6/ termometer digital : 36,5 ºc, mengukur tekanan ekstermitas bawah
2016 darah menggunakan tensi meter air raksa : 100/70 - Keluargamengatakanperutanaknyamembuncit.
mmHg, menghitung pernafasan selama 1 menit : 39 - KeluargamengatakanBAKanakadatapi sedikit.
x/menit, menghitung nadi selama 1 menit : 94 O:

x/menit. - Klien tampak sembab di daerah kelopak mata, ekstermitas atas dan ekstermitas
2. Mengukur dan catat intake dan output caiaran klien bawah
Intake 1100cc, out put 550cc IWL 440cc, - Perutklientampak membuncit
balance cairan 110cc - BAKklientampak sedikit
3. Mengobservasi perubahan edema.
- BB:22kg,LP:59 cm
Terlihat edema pada wajah masih sama seperti - Vital Sign
sebelumnya. TD : 100/70 mmHg
4. Monitor hasil lab klien
N : 94 x/menit P : 39 x/menit S : 36,5 ºc
Di dapatkan hasil tanggal 21/26/2016 - Intake : 1100cc
eritrosit : 4/ml/lpb, protein : +3, pH : 6,0, Hb : - Out put : 550cc
+7, Bj : 1.020
- IWL : 440cc
5. Menganjurkan kepada keluarga klien untuk tidak memberikan diit di - Balance cairan : 110cc
2. 2 S:
Rabu / 1. Menganjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
22/6/2016 2. Menganjurkan kepada keluarga klien untuk selalu merapikan tempat- Keluarga mengatakan kaki anak
tidur agar tidak ada kerutan di tempat tidur klien memerah
3. Mengajarkan pada pasien untuk mobilisasi
- Keluarga mengatakan kulit anak
kering
- Klien mengatakan badannya terasa

      (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali gatal

4. Memantau kulit akan adanya kemerahan Di dapatkan kedua - Klien mengatakan kulit terasa panas O :
lutut memerah - Derajat edema III : kedalaman 5-7 mm
5. Mengajurkan kepada keluarga untuk selalu memberikan lotion atau dengan waktu 6 detik
minyak/baby oil pada daerah lipatan/tertekan - Kulit klien tampak memerah

6. Menganjurkan kepada keluarga agar klien mandi menggunakan air - Kulit klien tampak kering

hangat - Tampak sembab pada kaki

- klien tampak merasa gatal pada


kulitnya
- Kulit terasa panas
A : Integritas kulit jelek atau rusak P :
Intervensi 1,2,3,4,5 dilanjutkan
3. 3 S:
Rabu / 1. Menganjurkan klien untuk beraktivitas
22/6/20 seperlunya - Klien mengatakan kakinya sakit saat
16 2. Mendorong anak untuk mengungkapkan di gerakan.
perasaan terhadap keterbatasannya - Klien mengatakan susah untuk
Di dapatkan hasil klien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas sendiri.
berjalan karena abnormal pada kaki dengan - Klien mengatakan badan terasa
kekuata n otot 5555 5555 lemah O :
2222 2222 - Klien tampak susah melakukan
3. Memonito r adanya factor yang menyebabkan aktivitas sendiri.
kelelahan. - Akitivitas klien dibantu oleh keluarga.
   
4. Menganjurkan kepada klien untuk istirahat - Klien tampak lemah
5. memantau adanya pembatasan klien dalam melakukan - Kekuatan otot
aktivitas 5555 5555
6. Mengajarkan kepada keluarga tentang aktivitas yang bisa 2222 2222
di lakukan klien A : Aktivitas terbatas
Di dapat hasil : klien hanya bisa duduk di atas P : Intervensi 1,2,3,5,6 dilanjutkan
tempat tidurnya
No Hari / D Implementasi Evaluasi
X
Tangga
l
1. Kamis 1 1. Mengukur TTV S:
/ Mengukur suhu di daerah axila menggunakan termometer - Keluargamengatakananaksembabdidaerahkelopakmata,ekstermitas atas danekstermitas bawah
23/6/ digital : 36 ºc, mengukur tekanan darah - Keluargamengatakanperutanaknyamembuncit.
2016 menggunakan tensi meter air raksa : 120/80 mmHg, - KeluargamengatakanBAKanakadatapi sedikit.
menghitung pernafasan selama 1 menit : 47 x/menit, - Klientampak sembab
menghitung nadi selama 1 menit : 103 x/menit. - Perut klien tampak membuncit
2. Mengukur dan catat intake dan output yang caiaran . - BAK klien tampak sedikit
Intake 1100cc, out put 550cc IWL 440cc, - BB : 22 kg , LP : 59 cm
balance cairan 110cc - Vital Sign
3. Mengobservasi perubahan edema.
TD : 120/80 mmHg N : 103 x/menit
Terlihat edema pada wajah masih sama seperti
P : 47 x/menit S : 36 ºc
sebelumnya. - Intake : 1100cc
4. Monitor hasil lab klien
- Out put : 550cc
Di dapatkan hasil tanggal 21/26/2016
- IWL : 440cc
eritrosit : 4/ml/lpb, protein : +3, pH : 6,0, Hb :
- Balance cairan : 110cc
+7, Bj : 1.020
- Protein urin +3
5. Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang asupan makanan diit rendah
- Derajat edema III : kedalaman 5-7 mm dengan waktu 6 detik.
protein dan garam pada klien
A : Volume cairan berlebih Intake : 1100cc, Out put : 550cc
6. Menimbang berat badan setiap hari Didapatkan
P : Intervensi 1,2,3,6,7 dilanjutkan
BB 22 kg
2. 2 S:
Kamis / 1. Menganjurkan pasien untuk menggunakan
- Keluarga mengatakan kaki anak
23/6/2 pakaian yang longgar
memerah
016 2. Menganjurkan kepada keluarga klien untuk
- Keluarga mengatakan kulit
selalu merapikan tempat tidur agar tidak ada
anak kering
kerutan di tempat tidur klien
- Klien mengatakan badannya terasa gatal
3. Mengajarkan pada pasien untuk mobilisasi (ubah posisi
- Klien mengatakan kulit terasa panas O :
pasien) setiap dua jam sekali
- Derajat edema III : kedalaman 5-7 mm
4. Memantau kulit akan adanya kemerahan Di
dengan waktu 6 detik
dapatkan kedua lutut memerah
- Kulit klien tampak memerah
5. Mengajurkan kepada keluarga untuk selalu memberikan
- Kulit klien tampak kering
lotion atau minyak/baby oil pada daerah lipatan/tertekan
- Tampak sembab pada kaki

- klien tampak merasagatal pada


kulitnya
- Kulit terasa panas

A : Integritas kulit jelek atau rusak P :


Intervensi 1,2,3,4,5 dilanjutkan
3. Kamis / 3 1. Menganjurkan klien untuk beraktivitas S:

23/6/20 seperlunya - Klien mengatakan kakinya sakit saat di gerakan.


16 2. Mendorong anak untuk mengungkapkan - Klien mengatakan susah untuk
perasaan terhadap keterbatasannya melakukan aktivitas sendiri.
Di dapatkan hasil klien mengatakan tidak bisa - Klien mengatakan badan terasa lemah O :
berjalan karena abnormal pada kaki dengan kekuatan - Klien tampak susah melakukan aktivitas
otot 5555 5555 sendiri.
2222 2222 - Akitivitas klien dibantu oleh keluarga.
3. Memonitor adanya factor yang menyebabkan kelelahan. - Klien tampak lemah
4. memantau adanya pembatasan klien dalam melakukan - Kekuatan otot
aktivitas
- 5555 5555
5. Mengajarkan kepada keluarga tentang aktivitas yang bisa di
2222 2222
lakukan klien
Di dapat hasil : klien hanya bisa duduk di atas A : Aktivitas terbatas

tempat tidurnya P : Intervensi 1,2,3,4,5 dilanjutkan


No Hari / Dx Implementasi Evaluasi

Tanggal
1. Jum’at / 1 1. Mengukur TTV S:
24/6/2016
Mengukur suhu di daerah axila menggunakan termometer- Keluargamengatakananaksembabdidaerahkelopakmata,ekstermitas atas danekstermitas bawah
digital : 36 ºc, mengukur tekanan darah menggunakan tensi- Keluargamengatakanperutanaknyamembuncit.
meter air raksa : 110/70 mmHg, menghitung pernafasan- KeluargamengatakanBAKanak ada

selama 1 menit : 97 x/menit, menghitung nadi selama 1 menit : tapi sedikit.


42 x/menit. O:
2. Mengukur dan catat intake dan output yang
- Klien tampak sembab di daerah kelopak mata, ekstermitas atas dan ekstermitas bawah
caiaran .
- Perut klien tampak membuncit
Intake 1100cc, out put 550cc IWL 440cc, balance - BAK klien tampak sedikit
cairan 110cc
- BB : 22 kg , LP : 59 cm
3. Mengobservasi perubahan edema.
- Vital Sign
Terlihat edema pada wajah masih sama seperti sebelumnya.
4. Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang asupan makanan diit rendah garam TD : 110/70 mmHg N : 97 x/menit
pada klien P : 42 x/menit S : 36 ºc
- Intake : 1100cc
5. Menimbang berat badan setiap hari Didapatkan BB 22 kg
- Out put : 550cc
- IWL : 440cc
- Balance cairan : 110cc
- Protein urin +3

- Derajat edema III : kedalaman 5-7 mm dengan waktu 6 detik.


A : Volume cairan berlebih Intake : 1100cc,
Out put : 550cc
P : Intervensi di hentikan di lanjutkan
2. Jum’at / 2 1. Menganjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar S :
24/6/201 2. Menganjurkan kepada keluarga klien untuk selalu merapikan - Keluarga mengatakan kaki anak
6 tempat tidur agar tidak ada kerutan di tempat tidur klien memerah
3. Mengajarkan pada pasien untuk mobilisasi (ubah posisi pasien) - Keluarga mengatakan kulit anak kering
setiap dua jam sekali - Klien mengatakan badannya terasa gatal
4. Memantau kulit akan adanya kemerahan Di dapatkan - Klien mengatakan kulit terasa panas O :
kedua lutut memerah - Derajat edema III : kedalaman 5-7 mm dengan waktu 6
5. Mengajurkan kepada keluarga untuk selalu memberikan lotion atau detik
minyak/baby oil pada daerah lipatan/tertekan - Kulit klien tampak memerah
- Kulit klien tampak kering
- Tampak sembab pada kaki

- klien tampak merasa gatal pada kulitnya


- Kulit terasa panas
A : Integritas kulit jelek atau rusak
P : Intervensi di hentikan di lanjutkan
dengan perawat ruangan
3. 3 S:
Jum’at / 1. Menganjurkan klien untuk beraktivitas
24/6/20 seperlunya - Klien mengatakan kakinya sakit saat di gerakan.
16 2. Mendorong anak untuk mengungkapkan - Klien mengatakan susah untuk
perasaan terhadap keterbatasannya melakukan aktivitas sendiri.
Di dapatkan hasil klien mengatakan tidak bisa berjalan - Klien mengatakan badan terasa lemah O :
karena abnormal pada kaki dengan kekuatan otot - Klien tampak susah melakukan aktivitas
5555 5555 sendiri.
2222 2222 - Akitivitas klien dibantu oleh keluarga.

3. Memonitor adanya factor yang menyebabkan kelelahan. - Klien tampak lemah

4. memantau adanya pembatasan klien dalam melakukan - Kekuatan otot 5555 5555
aktivitas 2222 2222
5. Mengajarkan kepada keluarga tentang A : Aktivitas terbatas
aktivitas yang bisa di lakukan klien P : Intervensi di hentikan di lanjutkan dengan
Di dapat hasil : klien hanya bisa duduk di atas tempat perawat ruangan
tidurnya
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons from Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Tolong pertanyaannya jangan banyak2 ya

Anda mungkin juga menyukai