Kelompok 10
Flora Riska Arobaya
Definisi
Sindrom nefrotik merupakan sekumpulan
gejala-gejala berupa oliguria, edema,
hipertensi yang disertai adanya kelainan
urinalisis (proteinuri kurang dari 2 gram/hari
dan hematuria serta silinder eritrosit) yang
timbul saat ginjal mengalami kerusakan dan
menimbulkan “kebocoran” protein ke dalam
urine
. (sudung O. Pradede and dewi K. Suryani
2016)
Etiologi
Sindrom nefrotik terjadi akibat kerusakan
pada glomerulus, yaitu bagian ginjal yang
berfungsi menyaring darah dan membentuk urine.
Akibatnya, protein yang seharusnya tetap di dalam
darah malah bocor ke urine. Dalam kondisi normal,
urine seharusnya tidak mengandung protein.
Kerusakan bagian ginjal ini dapat disebabkan oleh
sel ginjal yang menebal atau membentuk jaringan
parut. Sampai saat ini belum dapat diketahui
penyebab glomerulus menebal atau membentuk
jaringan parut
Etiologi
Berdasarkan penyebabnya syndrome nefrotik dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Sindrome nefrotik primer
2. Sindrome nefrotik sekunder :
• DM
• Lupus
• Hepatitis B dan C
• Penyakit infeksi
• Peradangan di pembuluh darah
• Sindrome hemolitik uremik
• Henoch scholein pupura
• Selain beberapa penyakit di atas, mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi kerja
ginjal, seperti obat antiinflamasi nonsteroid atau interferon alfa, juga dapat meningkatkan
risiko seseorang terkena sindrom nefrotik. Menyalahgunakan heroin juga berisiko
menimbulkan sindrom nefrotik.
Manifestasi klinis
Menurut International Study of Kidney Disease in Children (ISKDC),
Pasien Nefrotik Sindrom biasanya datang dengan edema palpebra atau pretibia. Bila lebih berat akan disertai
asites, efusi pleura, dan edema skrotum (pada laki-laki). Kadang-kadang disertai oligouria dan gejala infeksi,
nafsu makan berkurang dan diare
01 Proteinuria 02 Hipolbuminemia
03 Edema
Patofisiologi
Peningkatan permeabilitas glomerulus
Protein hilang
Volume cairan vaskuler menurun
Proteinuria
hilang
Stimulasi rennin-angiotensin
Ensefalopati
hipertensi (EH).
01 02
Edema paru
Pemeriksaan penunjang
Menurut Dr. Partini Pudjiastuti Trihono, 2012 pemeriksaan penunjang untuk mendukung
diagnosis sindrom nefrotik, antara lai
Medis
Jika fungsi ginjal Anda terganggu secara signifikan, Anda mungkin
memerlukan cuci darah, yang dapat membantu menggantikan fungsi
ginjal untuk sementara
Penatalaksanaan
Suplemen & diet
I. Pemeriksaan Fisik
BB : 30 Kg
TB : 120 cm
LLa : 22 cm -Waktu tumbuh gigi dan tanggalnya gigi dilupa oeh ibu
LD : 77cm
Perkembangan tiap tahap
-Duduk : 5 bulan - Jalan sendiri : 1 tahun
-Berdiri : 9 bulan - Bicara : ± 6 bulan
-Berbalik : 4 bulan
Keadaan umum
1. Kesadaran : Compas mentis
2. Penampilan dihubungkan dengan usia : cara berpakaian sesuai, anak tampak
gemuk (oedema seluruh tubuh) dibandingkan dengan TB
3. Ekspresi wajah : Tampak lesuh, udema pada wajah dan pelpebra, anak tidak
menangis atau menolak saat didekati olah perawat dan dokter
4. .Kebersihan secara umum : Kulit bersih, rambut pendek dan tertata rapih
5. TTV
TD : 100/60 mmhg
S : 36,8 ºC
N : 100 x/mnt
P : 22x/mnt.
Keadaan umum
1. Kesadaran : Compas mentis
2. Penampilan dihubungkan dengan usia : cara berpakaian sesuai, anak tampak
gemuk (oedema seluruh tubuh) dibandingkan dengan TB
3. Ekspresi wajah : Tampak lesuh, udema pada wajah dan pelpebra, anak tidak
menangis atau menolak saat didekati olah perawat dan dokter
4. .Kebersihan secara umum : Kulit bersih, rambut pendek dan tertata rapih
5. TTV
TD : 100/60 mmhg
S : 36,8 ºC
N : 100 x/mnt
P : 22x/mnt.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Lab. Darah tgl 15 juni 2017
Prot.total : 4,32 gr/100 ml (6,6-8,7)
Albumin : 1,34 gr/100 ml (3,8-4,4)
Ureum : 7,7 gr/100 ml (10-50)
Kretinin : 1,41 gr/100 ml (0,9-1,1)
Urine : mikroskop analisis
- Erith : 10-20
- Leuc : 1-2
- Epith cell : 3-5
Analisa Data
Data Etiologi Problem
Kelebihan Volume
DO: Aliran darah ginjal turun
Cairan
Klien tampak edama diseluruh tubuh
Urine : mikroskop analisis
- Erith :10-20
- Leuc : 1-2 RAA menurun
- Epith cell : 3-5
DS :
Na dan H2O naik
Ibu klien mengatakan bengkak pada seluruh badan
anak secara tiba-tiba
Kelbihan volume cairan
Ibu klien mengatakan di rumah anaknya tidak bisa
BAK
Analisa Data
Data Etiologi Problem
GFR Kerusakan
Do:
menurun integritas
Udema anasarka kulit
BB meningkat (30 kg)
Lingkar perut : 74 cm
Retensi DNA
Hasil laboratorium: dan Air
Prot.tota l: 4,32 gr/100 ml (6,6-8,7)
Albumin : 1,34 gr/100 ml (3,8-4,4)
Ureum : 7,7 gr/100 ml (10-50) Edama
Kretinin : 1,41 gr/100 ml (0,9-1,1)
Ds:
Ibu klien mengatakan bengkak pada seluruh badan anak secara tiba-tiba Kerusakan
ibu klien mengatakan badan anak kadang gatal-gatal Integritas
Kulit
Oedema
Analisa Data
Data Etiologi Problem
Do: GFR menurun Nutrisi Kurang
dari kebutuhan
Klien tampak lemas
Sekresi eritropoitis menurun tubuh
Klien tidak menghabis kan porsi makan
Produksi hb menurun
1 kali muntah
Ds: Suplai nutrisi dalam darah turun
Ibu klien mengatakan anaknya mual dan muntah Nutrisi Kurang dari kebutuhan
Klien mengatakan tidak nafsu makan tubuh
Diagnosa
1. Kelebihan volume cairan
2. Kerusakan integritas kulit
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
intervensi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan
1 Kelebihan NOC : NIC :
volume cairan v Electrolit and acid base Fluid management
balance Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
v Fluid balance ·Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas
v Hydration urin )
Kriteria Hasil: ·Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP
v Terbebas dari edema, efusi, · Monitor vital sign
anaskara ·Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena
v Bunyi nafas bersih, tidak ada leher, asites)
dyspneu/ortopneu ·Kaji lokasi dan luas edema
v Terbebas dari distensi vena ·Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
jugularis, reflek hepatojugular · Monitor status nutrisi
(+) · Kolaborasi pemberian diuretik sesuai interuksi
v Memelihara tekanan vena · Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum
sentral, tekanan kapiler paru, Na < 130 mEq/l
output jantung dan vital sign Fluid Monitoring
dalam batas normal · Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi
v Terbebas dari kelelahan, · Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan
kecemasan atau kebingungan (Hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis,
v Menjelaskanindikator kelebihan disfungsi hati, dll )
cairan · Monitor berat badan
· Monitor serum dan elektrolit urine
· Monitor serum dan osmilalitas urine
· Monitor BP, HR, dan RR
intervensi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan
2 Kerusakan NOC : Tissue Integrity : Skin and NIC : Pressure Management
integritas kulit Mucous Membranes § Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
Kriteria Hasil : § Hindari kerutan padaa tempat tidur
Definisi : v Integritas kulit yang baik bisa § Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
Perubahan pada dipertahankan (sensasi, elastisitas, § Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
epidermis dan temperatur, hidrasi, pigmentasi) § Monitor kulit akan adanya kemerahan
dermis v Tidak ada luka/lesi pada kulit § Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan
v Perfusi jaringan baik § Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
v Menunjukkan pemahaman dalam § Monitor status nutrisi pasien
proses perbaikan kulit dan mencegah
terjadinya sedera berulang
v Mampu melindungi kulit dan
mempertahankan kelembaban kulit
dan perawatan alami
intervensi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
keperawatan
3 Ketidakseimba NOC : Nutrition Management
ngan nutrisi v Nutritional Status : food and § Kaji adanya alergi makanan
kurang dari Fluid Intake § Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
kebutuhan Kriteria Hasil : nutrisi yang dibutuhkan pasien.
tubuh v Adanya peningkatan berat § Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
atau tanpa badan sesuai dengan tujuan § Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
patologi v Berat badan ideal sesuai § Berikan substansi gula
- dengan tinggi badan § Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah
v Mampu mengidentifikasi konstipasi
kebutuhan nutrisi § Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli
v Tidak ada tanda tanda gizi)
malnutrisi § Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
v Tidak terjadi penurunan berat § Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
badan yang berarti § Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
§ Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Implementasi
No Hari / Dx Implementasi Evaluasi
Tangga
l
1. Rab 1 1. Mengukur TTV S:
u/ Mengukur suhu di daerah axila menggunakan - Keluargamengatakananaksembabdi daerahkelopakmata, ekstermitas atas dan
22/6/ termometer digital : 36,5 ºc, mengukur tekanan ekstermitas bawah
2016 darah menggunakan tensi meter air raksa : 100/70 - Keluargamengatakanperutanaknyamembuncit.
mmHg, menghitung pernafasan selama 1 menit : 39 - KeluargamengatakanBAKanakadatapi sedikit.
x/menit, menghitung nadi selama 1 menit : 94 O:
x/menit. - Klien tampak sembab di daerah kelopak mata, ekstermitas atas dan ekstermitas
2. Mengukur dan catat intake dan output caiaran klien bawah
Intake 1100cc, out put 550cc IWL 440cc, - Perutklientampak membuncit
balance cairan 110cc - BAKklientampak sedikit
3. Mengobservasi perubahan edema.
- BB:22kg,LP:59 cm
Terlihat edema pada wajah masih sama seperti - Vital Sign
sebelumnya. TD : 100/70 mmHg
4. Monitor hasil lab klien
N : 94 x/menit P : 39 x/menit S : 36,5 ºc
Di dapatkan hasil tanggal 21/26/2016 - Intake : 1100cc
eritrosit : 4/ml/lpb, protein : +3, pH : 6,0, Hb : - Out put : 550cc
+7, Bj : 1.020
- IWL : 440cc
5. Menganjurkan kepada keluarga klien untuk tidak memberikan diit di - Balance cairan : 110cc
2. 2 S:
Rabu / 1. Menganjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
22/6/2016 2. Menganjurkan kepada keluarga klien untuk selalu merapikan tempat- Keluarga mengatakan kaki anak
tidur agar tidak ada kerutan di tempat tidur klien memerah
3. Mengajarkan pada pasien untuk mobilisasi
- Keluarga mengatakan kulit anak
kering
- Klien mengatakan badannya terasa
4. Memantau kulit akan adanya kemerahan Di dapatkan kedua - Klien mengatakan kulit terasa panas O :
lutut memerah - Derajat edema III : kedalaman 5-7 mm
5. Mengajurkan kepada keluarga untuk selalu memberikan lotion atau dengan waktu 6 detik
minyak/baby oil pada daerah lipatan/tertekan - Kulit klien tampak memerah
6. Menganjurkan kepada keluarga agar klien mandi menggunakan air - Kulit klien tampak kering
Tanggal
1. Jum’at / 1 1. Mengukur TTV S:
24/6/2016
Mengukur suhu di daerah axila menggunakan termometer- Keluargamengatakananaksembabdidaerahkelopakmata,ekstermitas atas danekstermitas bawah
digital : 36 ºc, mengukur tekanan darah menggunakan tensi- Keluargamengatakanperutanaknyamembuncit.
meter air raksa : 110/70 mmHg, menghitung pernafasan- KeluargamengatakanBAKanak ada
4. memantau adanya pembatasan klien dalam melakukan - Kekuatan otot 5555 5555
aktivitas 2222 2222
5. Mengajarkan kepada keluarga tentang A : Aktivitas terbatas
aktivitas yang bisa di lakukan klien P : Intervensi di hentikan di lanjutkan dengan
Di dapat hasil : klien hanya bisa duduk di atas tempat perawat ruangan
tidurnya
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons from Flaticon, and
infographics & images by Freepik.