Disusun Oleh:
NIM. 5022031055
2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN ANAK
1. Pengertian Penyakit
Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang terdiri atas proteinuria massif, hipoalbumin,
edema dan hipokolesterolemia. Sidnrom nefrotik merupakan penyakt ginjal yang sering
terjadi pada anak (Baradero & Siswadi, 2018)
Nefrotik sindrom adalah salah satu penyakit glomelurus yang paling sering terjadi pada
anak-anak. Nefrotik sindrom adalah keadaan klinis yang ditandai proteinuria massif,
hipoalbumin, edema anasarka dan hyperlipidemia (Baradero & Siswadi, 2018).
2. Etiologi
Penyebab nefrotik sindrom yang pasti belum diketahui. Akhir-akhir ini dainggap sebagai
salah satu penyakit autoimun, yaitu suatu reaksi antibody, umumnya etiologi dibagi
menjadi (Smeltzer, 2001):
1) Neftrotik sindrom bawaan. Diturunkan sebagai resesif autosom atau akrena reaksi
matenofetal. Resisten terhadap suatu pengobatan, gejala edema pada mas
neonatus. Pernah pencangkokan ginjal pada neonatus, prognosis buruk dan
biasanya pasien meninggal pada bulan-bulan pertama kehidupan
3. Patofisiologi
1. Proteinuria
Ada tiga jenis proteinuria yaitu glomelular, tubular dan overflow kehilangan protein
pada sindrom nefrotik termasuk dalam proteinuria glumelular. Proteinuria pada
penyakit glumelular disebabkan oleh meningkatnya filtrasi makromolekul melewati
dinding kapiler glumelurus. Hal ini sering diakibatkan oleh kelainan pada podosit
glomerular. Dalam keadaan normal membrane basal glomerulus mempunyai
mekanisme penghalang intuk mencegah kebocoran protein. Mekanisme penghalang
pertama berdasarkan ukuran molekul dan yang kedua berdasarkan muatan
listriknyua. Pada sindrom nefrotik kedua mekanisme tersebut terganggu.
Proteinuria dibagi menjadi selektif dan nonselektif, berdasarkan ukuran mulokeul
protein yang keluar melalui urin. Protein selektif apabila protein yang keluar
terdiri dari molekul kecil misalnya albumin, sedangkan besar seperti imonuglobulin.
2. Hipoalbuminemia
Pada keadaan normal, produksi albumin dihari adalah 12-14 g/hari dan jumlah
yang diproduksi sama dengan jumlah yang dikatabolisme. Katabolisme secara
dominan terjadi pada ekstrarenal, sedangkan 10% dikatabolisme apda tubulus
proksimal ginjal setelah resorpso albumin yang telah difiltrasi. Pada sindrom
nefrotik hipoalbumin merupakan manidestasi dari hilangnya protein dalam urin yang
ebrlebihan dan peningkatan katabolisme albumin. Hilangnya albumin melalui urin
merupakan konstributor yang penting pada kejadian hipoalbumin. Meskipun
demikian hal tersebut bukan merupakan satu-satunya penyebab pada pasien
sindrom nefrotik karena laju sintesis albumin dapat meningkat setidaknya tiga kali
lipat dan dengan begitu dapat mengkompensasi hilangnya albumi melalui urin
3. Edema
Hal yang sering muncul pada anak dengan sindrom nefrotik ada beberapa hal yaitu:
b) Diare
c) Mual
5. Pemeriksaan diagnostic
1) Urinalisis dan bila perlu biakan urin. Biakan urin dilakukan apabila terdapat gejala
klinik yang mengarah pada infeksi saluran kemih
3) Pemeriksaan darah
6. Penatalaksanaan medis
1) Istirahat sampai edema tinggal sedikit. Batasi asupan natrium sampai kurang
lebih 1 gram/hari secara praktis dengan menggunakan garam secukupnya dan
menghindari makanan yang diasinkan. Diet protein 2-3 gram/kgBB/hari.
2) Bila edema tidak berkurang dengan pembatasan garam, dapat digunakan diuretik,
biasanya furosemid 1 mg/kgBB/hari. Bergantung pada beratnya edema dan
respon pengobatan. Bila edema refrakter, dapat digunakan hididroklortiazid (25
-50 mg/hari) selama pengobatan diuretik perlu dipantau kemungkinan hipokalemi,
alkalosis metabolik dan kehilangan cairan intravaskuler berat.
3) Dengan antibiotik bila ada infeksi harus diperiksa kemungkinan adanya TBC
1) Pengkajian keperawatan
Anamnesis
a) Identitas pasien seperti nama, usia, jenis kelamin, agama, suku, bangsa,
alamat, pendidiakn, nama orangtua, dan pekerjaan orangtua
b) Keluhan utama, keluhan utama yang muncul biasanya edema pada seluruh
tubuh sehingga mengakibatkan penambahan berat badan.
f) Riwayat kelahiran, tanyakan usia kehamilan apakah cukup bulan atau tidak,
riwayat imunisasi
Pemeriksaan fisik
a) Keadaan Umum
b) Kepala
c) Dada / Thorak
̶ Inspeksi : Biasanya klien dengan napas pendek, pernapasan
kussmaul (cepat/ dalam)
f) Sistem Integumen, Biasanya warna kulit abuabu, kulit gatal, kering dan
bersisik, adanya area ekimosis pada kulit
2) Diagnosis keperawatan
2) Pola napas tidak efektif b.d kelemaahan otot pernapasan d.d DS,DO
Analisa data
̶ Edema anasarka
dan/atau edema Kerusakan glumelurus
perifer
̶ BB meningkat dalam Retensi Na dan H2O
waktu singkat
̶ Peningkatan JVP Edema
̶ Kram/nyeri perut
̶ Nafsu makan menurun GPR menurun
Objektif
̶ Bising usus hiperaktif Kerusakan glumelurus
Deficit nutrisi
3) Intervensi keperawatan
Smeltzer. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth. Jakarta: EGC.