Anda di halaman 1dari 34

Asuhan Keperawatan

Pasien Dengan
Cronic Kidney Disease (CKD)

Nuzulul Fitri
definisi
Cronic Kidney Disease

Chonic Kidney Disease (CKD) adalah suatu proses patofisilogi


dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan
fungsi ginjal yang irrevesibel dan progesfi dimana kemampuan
tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga menyebabkan
uremia (Black & Hawk dalam Dwy Retno Sulystianingsih, 2018).
ETIOLOGI
CKD dapat disebabkan oleh penyakit yang
ada pada ginjal maupun dari organ tubuh
lain/luar ginjal. Untuk penyebab yang
bersumber dari ginjal dapat berupa penyakit
glomerular, polycystic kidney disease,
nephrolithiasis (batu ginjal), atau obstruksi
ginjal dan saluran kemih. Sementara, untuk
penyebab dari luar ginjal dapat berupa
diabetic kidney disease dan hypertension
nephropathy.
KLASIFIKASI CKD
Berikut adalah tahapan dari CKD menurut guideline:

Stage i
Penyakit ginjal dengan eGFR normal atau
meningkat, eGFR : >90 mL/min/1.73 m2

Stage iv
STAGE II Penyakit ginjal dengan
penurunan berat eGFR : 15-
29 mL/min/1.73 m2
Penyakit ginjal dengan penurunan ringan,
eGFR : 60-89 mL/min/1.73 m2

STAGE IIi Stage v


Gagal ginjal : <15
3.A : Penyakit ginjal dengan penurunan mL/min/1.73 m2
ringan-sedang, eGFR : 45-59
mL/min/1.73 m2
3. B : Penyakit ginjal dengan penurunan
sedang-berat, eGFR : 30-44
mL/min/1.73 m2
Sumber : (Sudoyo, 2015)
PATOFISIOLOGIS
Menurut Martin, (2017) penyebab yang mendasari CKD
bermacam- macam seperti penyakit glomerulus baik primer
maupun sekunder, penyakit vaskular, infeksi, nefritis
interstisial, obstruksi saluran kemih. Patofisiologi CKD
melibatkan 2 mekanisme kerusakan : (1) mekanisme
pencetus spesifik yang mendasari kerusakan selanjutnya
seperti kompleks imun dan mediator inflamasi pada
glomerulonefritis, atau pajanan zat toksin pada penyakit
tubulus ginjal dan interstitium; (2) mekanisme kerusakan
progresif yang ditandai dengan adanya hiperfiltrasi dan
hipertrofi nefron yang tersisa.
pathway
MANIFESTASI KLINIS
Pada tahap awal penyakit ginjal (stage 1 dan 2), kemungkinan besar penderita belum merasakan tanda dan gejala
apapun sehingga tidak mudah untuk mendeteksi adanya kelainan ginjal secara kasatmata. CKD baru menimbulkan
tanda dan gejala jika telah mencapai tahap yang cukup lanjut. Tanda dan gejalanya juga dapat sangat bervariasi
karena CKD sendiri dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Namun secara umum, tanda dan gejala dari CKD adalah
sebagai berikut:

1. Mual dan muntah


2. Penurunan nafsu makan
3. Badan terasa lemas
4. Gangguan tidur
5. Perubahan jumlah urine
6. Perubahan status mental
7. Pembengkakan pada kaki
8. Gatal yang permanen
9. Nyeri dada (jika ada penimbunan cairan)
10. Sesak napas
11. Peningkatan tekanan darah
PEMERIKSAAN DARAH
01
Hematologi lengkap. Ureum,
kreatinin, RFT, LFT

PEMERIKSAAN PENUNJANG
02 PEMERIKSAAN URINE

PEMERIKSAAN
03 KARDIOVASKULER
EKG, ECHO

04 RADIOLOGI
USG Abdomen, CT Scan Abdomen
PENATALAKSANAAN
NON FARMAKOLOGIS
•Pengaturan asupan protein loss)
•Pengaturan asupan kalori
•Pengaturan asupan lemak
•Pengaturan asupan
karbohidrat
• Air: jumlah urine 24 jam +
500 ml (insesnsible water

farmakologis
•Kontrol tekanan darah •Koreksi asidosis metabolik
•Penghambat kalsium •Koreksi hyperkalemia
•Diuretic •Tatalaksana ginjal pengganti :
•Koreksi anemia dengan target transplantasi ginjal,
hb 10-12 gr/dl hemodialysis.
KOMPLIKASI

Hyperkalemia Hipertensi Penyakit tulang


Akibat penurunan ekskresi, akibat retensi cairan dan akibat retensi fosfat, kadar kalsium
asidosis metabolik, katabolisme natrium serta malfungsi serum rendah, metabolise vitamin
dan masukan diet berlebihan sistem renin-angiotensin- D abnormal dan peningkatan kadar
aldosteron aluminium.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. T DENGAN CKD
01 Pengkajian keperawatan

A. Biodata
Nama : Ny T
Tanggal lahir : 09/09/1936
Jenis Kelamin : Perempuan
No.Rekam Medis : 101516616
Diagnosa Medis : CKD
Tanggal Masuk : 24/04/23

B. Riwayat Kesehatan :
 Keluhan utama :
Sesak sejak 4 hari lalu terasa kadang-kadang dan Nafas sesak mulai sore ini, batuk ada
dahak susah keluar, mual
Keadaan Umum : Sedang. lemah
GCS : Compos Mentis E 4 V 5 M 6
TD 158/83mmHg, suhu 36,2, rr 20x/menit, nadi 85x/menit, spo2 96% dengan nasal
3 lpm
01 Pengkajian keperawatan
 Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang di RSMKS memalui IGD dengan keluhan tadi pagi Hd di RSMKS post HD SpO2
97% boleh pulang, sampai rumah sesak lagi batuk sedikit-sedikit, tidak pilek, tidak panas, tidak
muntah, BAK sedikit, mual kadang-kadang, minum dibatasi 600cc/24jam

 Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien menderita hipertensi sudah lama dan biasa minum zanidip 20 mg 2x 1 tab dan juga HD
rutin 2x/minggu hari senin dan kamis biasa minum prorenal 3x1 tab
Terpasang tuneling HD sejak tanggal 07/09/2022 di subclavikula dekstra, tidak pernah kemoterapi
dan transfusi, tidak ada riwayat alergi obat atau makanan

Riwayat Keluarga :
Dari anggota keluarga pasien tidak ada yang menderita seperti pasien saat ini
01 Pengkajian keperawatan

 Pemeriksaan Fisik :
1. Sistem Respirasi :
Inspeksi : Gerakan dada simetris, Jenis pernafasn dada, irama nafas teratur, rr 20x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,
Perkusi : Resonan
Auskultasi : RH+/+ minimal diparu bawah, Wh -/-, suara nafas vesikuler

2. Sistem Kardiovaskuler :
Inspeksi : Warna kulit dada normal
Auskultasi : suara S1 dan S2 tunggal
Palpasi : Denyut jantung normal, teratur nadi 85x/menit, crt 2 detik
01 Pengkajian keperawatan

 Pemeriksaan Fisik :
3. Sistem Gastrointestinal :
Inspeksi : Mulut tidak kering, gigi tidak ada kelainan, tonsil normal, tidak ada nyeri telan,
mual, abdomen supel tidak distended, makan hanya ½ -1/4 porsi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus 8x/menit

4. Sistem Genetourinaria :
BAK : masih bisa hanya sedikit-sedikit 4x/hari
BAB : Biasanya 1x/hari, terakhir bab tgl. 22/04/23
01 Pengkajian keperawatan

 Pemeriksaan Fisik :
4. Sistem Integumen :
Inspeksi : Kulit elastis, tidak ada luka, warna normal, hanya ada bekas ruam popok dipantat
tidak merah sudah kering, tidak ada luka baru

5. Sistem Neurologis :
- kekuatan motorik 5/5, tidak ada edema diekstremitas bawah dan atas, biara masih jelas
- Tidur siang 2 jam, tidur malam 4-5 jam
01 Pengkajian keperawatan

 Pemeriksaan Penunjang :
1. Laboratorium
01 Pengkajian keperawatan

 Pemeriksaan Penunjang :
1. Laboratorium
01 Pengkajian keperawatan

 Pemeriksaan Penunjang :
2. Radiologi
01 Pengkajian keperawatan

 Pemeriksaan Penunjang :
3. EKG
01 Pengkajian keperawatan

 Terapi :
1. Tanpa infus
2. Zanidip 20 mg 2x1 tab
3. Prorenal 3x1 tab
4. Tripenem 1 gr 2x1 vial i.v

 Diet : Lunak Rendah protein


02 Analisa Data
02 Analisa Data
02 Analisa Data
02 Analisa Data
03 DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. (D. 0001) Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d Proses Infeksi
ditandai dengan batuk tidak efektif, rh+/+ minimal diparu bawah,
batuk tidak efektif
2. (D. 0016) Resiko perfusi renal tidak efektif b.d Penyakit ginjal
3. (D. 0076) Nausea b.d gangguan biokimiawi ( uremia ) ditandai dengan
pasien mengeluh mual, tidak berminat makan
4. (D.0142) Resiko Infeksi b.d gagal ginjal ditandai dengan
terpasang alat invasif
5. (D. 0143 ) Resiko Jatuh b.d Faktor Usia ditandai dengan kelelahan
04 INTERVENSI KEPERAWATAN
04 INTERVENSI KEPERAWATAN
04 INTERVENSI KEPERAWATAN
04 INTERVENSI KEPERAWATAN
04 INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
04
KEPERAWATAN
04 EVALUASI KEPERAWATAN
—THANKS

Anda mungkin juga menyukai