Anda di halaman 1dari 32

End Stage Renal Disease ec Nefropati

Hipertensi dengan Pulmonary Edem


Uremic dan Uremic Sindrom

Kelompok : C2
Elda Sopia Andriyani 102020131
Cinndy Chandra 102020037
Beatrix Berliani Koehuan 102020146
Kaleb Gibelhoran Nainggolan 102020039
Michael Aditama 102020014
Skenario 2
Seorang laki-laki 59 tahun datang dibawa
keluarga ke UGD dengan keluhan sesak
nafas memberat sejak 1 minggu terakhir.
Rumusan Hipotesis
Masalah

Seorang laki-laki berusia 59 tahun Laki-laki usia 59 tahun diduga mengalami


dengan keluhan sesak nafas ESRD ec nefropati hipertensi dengan
memberat sejak 1 minggu terakhir. pulmonary edem uremic dan uremic
sindrom.
Mind Map
Pemeriksaan Pemeriksaan Etiologi dan
Anamnesis WD dan DD
Fisik penunjang Epidemiologi

Edukasi dan Anatomi


Pencegahan Seorang laki-laki berusia 59 tahun
dengan keluhan sesak nafas Ginjal
memberat sejak 1 minggu terakhir.

Manifestasi
Prognosis Tatalaksana Komplikasi Patofisiologis
Klinis
Anamnesis
Identitas : Laki-laki, 59 tahun Riwayat Penyakit Dahulu
✔ Hipertensi (+) sejak 20 tahun lalu, tidak
Keluhan Utama : Sesak nafas memberat sejak 1
kontrol rutin.
minggu terakhir.
Riwayat Pengobatan
Penyebab ? Sejak 1 tahun lalu sering sesak dan mudah ✔ Pernah didiagnosis penyakit ginjal dan
lelah. dianjurkan pengurangan asupan cairan.
Riwayat Penyakit Sekarang ✔ Pasien lupa nama obat, kontrol (-).
Riwayat Penyakit Keluarga
✔ Sesak terasa sepanjang hari 🡪 memberat saat (-)
beraktivitas dan posisi tidur datar. Riwayat Pribadi Sosial
✔ Batuk 🡪 hilang timbul, dahak (-). (-)
✔ Mual (+), muntah 1-2x sejak 1 tahun terakhir. Riwayat Alergi
✔ Edema tungkai.
(-)
✔ Kulit sering terasa gatal.
✔ Oliguria, kuning, darah (-).
Pemeriksaan Fisik
⮚ BB: 70kg
⮚ TB: 170cm
Keadaan Umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-Tanda Vital : - TD 150/90 mmHg
- N 110x/menit
- RR 28x/menit
- T 36 C
Mata
✔ Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
Thoraks
✔ Ronkhi basah halus bilateral, BJ murni regular, Gallop S3 tidak ada
Extremitas
✔ Edema bilateral, pitting (+), kulit tampak hiperpigmentasi
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Lab
Darah Rutin
✔ Hb 8
✔ Ht 25%
✔ Leukosit 9.000/uL
✔ Trombosit 290.000/uL

Urinalisis : Menunggu hasil

Fungsi Ginjal
✔ Kreatinin : 8.3mg/dl
✔ Ureum : 230 mg/dl

GDS : 120 mg/dl


Pemeriksaan Penunjang
2. USG Ginjal
✔ Ukuran kedua ginjal mengecil
✔ Gambaran korteks dan medulla tidak jelas
Pemeriksaan Penunjang
3. EGFR

Hasil : 6.3 ml/mnt/1.73m2


Pemeriksaan Penunjang
4. Serum Iron 5. Hitung retikulosit 6. Ferritin

Belum ada hasil.


W
1. Gagal ginjal kronik stage 5 ec nefropati hipertensi dengan pulmonary edem
uremic dan uremic sindrom
2. Hipertensi grade 2
3. Anemia ec gagal ginjal kronik D
Anatomi
Ginjal
Etiologi
Diabetes nefropati
Hipertensi nefropati Student
Obstruksi nefropati
Asam urat nefropati
age
Pielonefritis kronis
Glomerulonefritis kronis
Lupus nefrotik
Ginjal polikistik
Lain-lain
Tidak diketahui
Epidemiologi

• Di dunia, sebanyak 1 dari 10 orang mempunyai


penyakit ginjal kronis.
• Terdapat 1,2 juta kematian per tahun akibat
penyakit ginjal kronis.
• Angka prevalensi penyakit ginjal kronis di
Indonesia pada tahun 2021 mencapai 3.8 permil
populasi.
• Penderita penyakit ginjal kronis tersering
berada pada umur 65-74 tahun, lebih banyak
terjadi pada laki-laki.
Patofisiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
Retensi Na

Tekanan kapiler naik

Volume interstisial naik Sekresi protein terganggu

Edema Sindrom Uremia

Kelebihan volume cairan Regulasi dan eksresi tidak seimbang

Ketidakseimbangan cairan, asam basa, darah


Patofisiologi
Blood supply 🡪 Loss of nephron Angiotensin II

Glomerular capillary hypertension


Massa nefron
Glomerular permeability dan filtrasi
GFR
Proteinuria
Uremia
Tubular reabsorpsi

Tubular interstisial inflamasi dan fibrosis

Renal scarring
Manifestasi Klinis
1. Kardiovaskuler 2. Pulmoner 3. Gastrointestinal 4. Muskuloskeletal

Hipertensi, nyeri Nafas dangkal, Anoreksia, nausea, dan fomitus Resiles leg sindrom,
dada, sesak nafas kussmaul, batuk yang berhubungan dengan burning feet syndrom,
akibat perikarditis, dengan sputum kental metabolisme protein dalam usus, tremor, miopati.
effusi dan riak, perdarahan pada saluran
perikardiac, gangguan suara krekels. gastrointestinal, ulserasi,
irama jantung edema. perdarahan mulut, nafas bau
ammonia.

5. Integumen 6. Endokrin 7. Cairan elektrolit dan 8. Sistem hematologi


keseimbangan asam
basa
kulit pucat akibat Libido fertilitas dan ereksi Retensi garam dan air, Anemia, hemolisis,
anemia dan kuning menurun, gangguan kehilangan natrium dan gangguan fungsi
akibat penimbunan menstruasi dan aminore. dehidrasi, asidosis, trombosis dan
urokrom, gatal – gatal, Gangguan metabolic glukosa, hiperkalemia, trombositopeni.
kuku tipis dan rapuh. gangguan metabolic lemak hipomagnesemia,
dan vitamin D. hipokalsemia.
Komplikasi
Komplikasi
Komplikasi
Tatalaksana

Non-Medikamentosa Medikamentosa
⮚ Diet rendah protein untuk membatasi ⮚ Obat-obat golongan loop diuretics (Furosemid),
produk akhir metabolisme protein yang untuk mempertahankan keseimbangan cairan
tidak dapat dieksresi oleh ginjal. (dosis awal 20 mg hingga 80 mg)
⮚ Diet tinggi kalori untuk mencegah ⮚ Obat-obat golongan glikosid kardiak (digoksin)
ketoasidosis dan atrofi jaringan. untuk memobilisasi cairan yang menyebabkan
⮚ Pembatasan asupan natrium dan kalium edema. (Dosis awal berkisar dari 500 sampai 750
untuk cegah kenaikan kadar kedua mcg)
mineral ini. ⮚ Obat anti hipertensi captopril untuk mengontrol
tekanan darah dan edema (diberikan sebanyak 25
mg 3 kali sehari)
⮚ Suplemen besi diberikan sebanyak 25 mg
Tatalaksana
Prognosis
Pasien dengan penyakit ginjal kronis yang mengalami penurunan fungsi ginjal (secara
progresif beresiko ESRD. Semakin berat gejala dan semakin besar penurunan fungsi
ginjal (GFR semakin rendah) semakin buruk prognosis pasien. Pasien gagal ginjal tanpa
upaya dialisis akan berakhir dengan kematian.
Differential Diagnosis
AKI CHF Cor Pulmonale

Definisi Fungsi filtrasi ginjal Kelainan struktur mahupun Perubahan dari struktur
menurun secara drastis, fungsi jantung yang bertahan jantung kanan karena
terjadi mendadak <3 bulan. >6 bulan. gangguan primer
pernafasan.
Pemeriksaa • Urinalisis • Foto Rontgen • AGD(asidosis
n • NGAL (cardiomegaly, pulmonary respiratorik)
Penunjang • Tes darah edema) • Rontgen( dilatasi
• USG (obstruksi) • EKG (hipertrofi ventrikel, arteri pulmonal)
miokard infark) • Elektrokardiografi
• Ekokardiografi ( untuk (hipertrofi ventrikel
melihat ejection fraction) kanan
Gejala Pitting edema, hematuria, Cepat lelah, napas pendek, Sesak napas,
Klinis oliguria, nyeri suprapubik. paroxysmal nocturnal, hiperventilasi, sionasis
dipsnea. perifer, batuk berdarah.
Kesimpulan

Gagal ginjal kronik merupakan tahap akhir dari kerusakan ginjal.


Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang, laki-laki 59 tahun didiagnosa menderita gagal ginjal
kronik stage 5 ec nefropati hipertensi dengan pulmonary edem
uremic dan uremic sindrom. Pada pasien ini, sudah terjadi
komplikasi anemia. Terapi yang dianjurkan bagi pasien ini adalah
transplantasi ginjal.
Daftar Pustaka
1. Matsubara, Y. Effectiveness of pharmacological interventions versus placebo or no treatment
for osteoporosis in patients with CKD stages 3-5D: editorial summary of a Cochrane review.
American Journal of Kidney Diseases. 2022: 8(2);p2-3.
2. Li, X., dan Yan, R. Abnormal dynamic functional connectivity in patients with end-stage renal
disease. Frontiers in Neuroscience. 2022: 1(16);p5.
3. Putra, A., dan Rahman, Y. Pendekatan diagnosis anemia pada pasien dengan penyakit ginjal
kronik. Majority. 2022: 11(1); p60-4.
4. Rahayu, C., Permana, A., dan Seprima, F. (2022). Studi gambaran kadar asam urat, ureum dan
kreatinin pada pasien gagal ginjal kronik. Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan. 2021: 8(1);
p1-10.
5. Nasution, S., dan Musyabiq, S. Penyakit gagal ginjal kronis stadium 5 berdasarkan determinan
umur, jenis kelamin, dan diagnosa etiologi di indonesia tahun 2018. Jurnal Kedokteran
Universitas Lampung. 2018: 4(2); p157-160.
Thanks
!

Anda mungkin juga menyukai