d) Manifestasi Klinis
Menurut Kemenkes RI (2019) tanda dan gejala
penyakit ginjal kronis adalah sebagai berikut :
Adapun tanda dan gejala klinis pada gagal ginjal kronis berasal dari
gangguan yang bersifat sistemik. Tanda dan gejala yang umumnya terjadi
pada gagal ginjal kronis, seperti yang diuraikan oleh (Bruce M Robinson,
2014) pada (Eka, 2018) mencakup berbagai aspek:
4
Volume cairan meningkat Aktivasi Sistem Renin Angiotensin Sindrom Uremik
Hipertermia Aldosteron
5 Hiperkalemia Asidosis Metabolik
pH turun
6 Hiperpospatermiadan
hipokalemia Respon asidosis metabolik dan
Hipertensi sistemik sindrom uremia pada sistem saraf
dan pernapasan,
Respon hiperkalemia Kelebihan Beban kerja - Pernapasan Kussmaul
kerusakan impuls saraf volume - Letargi, kesadaran
7 jantung
gangguan konduksi cairan - Edema sel otak
elektikeal otot ventrikel - Disfungsi serebral
- Neuropati perifer
Aritmia Curah jantung turun
risiko tinggi kejang
Penurunan perfusi
serebral
8
Gangguan pola nafas
Sindro uremik
Anemia normositik
Mual, muntah
Normokromik Nyeri otot
Anoreksia
Intoleransi aktivitas
Pemenuhan nutrisi
Risiko cedera kurang dari kebutuhan
Pucat
Hiperglikemia Hiperpigmentai
Gangguan Perubahan rambut dan
Hipertrigeliseridemia
pemenuhan seksual kuku
Pruritus
Kristal uremik
Kulit kering dan pecah,
Respon psikologis berlilin
Prognosis penyakit Memar
Tindakan maladaptif
Gangguan intergitas
kulit
Gangguan konsep diri (gambaran
diri)
Kecemasan
Pemenuhan informasi
f) Diagnosa
Menurut Kemenkes RI (2017) Penurunan fungsi ginjal dapat
diketahui melalui pemeriksaan darah dan urin.
g) Penatalaksanaan
Manajemen kegagalan ginjal kronis dapat
diclasifikasikan ke dalam dua tahap, yakni melalui
pendekatan konservatif serta melalui opsi dialisis atau
transplantasi ginjal (Suharyanto T & Madjid A, 2013)
a. Pendekatan konservatif
Pada tahap ini, tujuan terapi adalah untuk mengurangi atau
memperlambat progresivitas disfungsi ginjal. Langkah-
langkah yang diambil dalam pendekatan konservatif
melibatkan pengaturan asupan protein, kalium, natrium, serta
cairan dalam diet. Selain itu, upaya dilakukan untuk
mencegah dan mengobati komplikasi seperti hipertensi,
hiperkalemia, anemia, asidosis, dengan menerapkan diet
rendah fosfat dan mengatasi hiperurisemia.
References
Bruce M Robinson, J. Z. (2014). Worldwide, mortality risk is high soon
after initiation of hemodialysis. United States: National Library of
Medicine.
Ida Ayu Ari Utami, D. G. (2020). Prevalensi dan komplikasi pada penderita
gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit
Umum Pusat Sanglah Denpasar tahun 2018. Intisari Sains Medis,
Volume 11, Number 3: 1216-1221.
Institute for Health Metrics and Evaluation. (2010). The Global Burden of
Disease : Generating Evidence, Guiding Policy. Washington DC:
University of Washington.
Kemenkes RI. (2019). Apa saja Tanda dan Gejala Penyakit Ginjal Kronis
(PGK)? Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.