SINDROM UREMIK
Pembimbing :
dr. Stefany Adi Wahyuningrum, Sp.PD
1
Pendahuluan
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang
beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada
umumnya berakhir dengan gagal ginjal.
Uremia adalah suatu sindrom klinik dan laboratorik yang terjadi pada semua
organ, akibat penurunan fungsi ginjal pada penyakit ginjal kronik.
2
3
Klasifikasi penyakit ginjal kronik didasarkan atas dua hal yaitu, atas dasar derajat
(stage) penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi.
Klasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat atas dasar LFG, yang dihitung
dengan mempergunakan rumus Kockcroft-Gault sebagai berikut:
Cockcroft-Gault modification
Estimated creatinine clearance (mL/min)
= (140 – age x body weight, kg)
72xPcr (mg/dL)
Dikalikan 0,85 untuk wanita
4
5
Definisi Sindrom Uremik
• Sindrom uremik adalah suatu kompleks gejala yang terjadi akibat atau berkaitan
dengan retensi metabolit nitrogen karena gagal ginjal.
• Pada uremia lanjut sebagian fungsi dari semua system organ tubuh dapat menjadi
abnormal.
• Sindrom uremik terjadi jika GFR menurun 5-10% dari keadaan normal dan terus
mendekati nol.
6
• Dua kelompok gejala klinis dapat terjadi pada sindrom uremik:
1. Gejala-gejala yang paling nyata adalah gangguan fungsi pengaturan dan
ekskresi; kelainan volume cairan dan elektrolit, ketidakseimbangan asam-basa,
retensi metabolit lainnya, serta anemia yang disebabkan oleh defisiensi sekresi
ginjal.
2. Gabungan kelainan kardiovaskular, neuromuscular, saluran cerna, dan kelainan
lainnya
7
MANIFESTASI SINDROM UREMIK
1) Biokimia
Asidosis metabolik (HCO3 serum 18-20 mEq/L), Azotermia (penurunan GFR,
mEnyebabkan peningkatan BUN, kreatinin), Hiperkalemia, Retensi atau
pembuangan natrium , Hipermagnesemia, Hiperurisemia.
• 2) Genitourinaria
Poliuria, berlanjut menuju oliguria, lalu anuria, Nokturia(pembalikan irama
diurnal), Berat jenis kemih tetap sebesar 1,010, Proteinuria, silinder, Hilangnya
libido, amenora, impotensi dan sterilitas .
8
3) Kardiovaskular
Hipertensi, Retinopati dan ensefalopati hipertensif, Beban sirkulasi berlebihan,
Edema, Gagal jantung kongestif, Perikarditis (friction rub), Disritmia.
4) Pernapasan
Pernapasan Kussmaul, dispnea, Edema paru, Pneumonitis
5) Hematologik
Anemia menyebabkan kelelahan, Hemolisis, Kencenderungan pendarahan,
Menurunnya resistensi terhadap infeksi (infeksi saluran kemihm pneumonia,
septikemia).
9
6) Kulit
Pucat, pigmentasi, Perubahan rambut dan kuku (kuku mudah patah, tipis,
bergerigi, ada garis-garis merah-biru yang berkaitan dengan kehilangan protein),
Pruritus, ”Kristal” uremik, Kulit kering, Memar.
7) Saluran cerna
Anoreksia, mual, muntah, menyebabkan penurunan berat badan, Napas berbau
amoniak, Rasa kecap logam, mulut kering, Stomatitis, enteritis, Pendarahan
saluran cerna , Diare.
8) Metabolisme intermedier
Protein (intoleransi, sistesis abnormal), Karbohidrat-(hiperglikemia, kebutuhan
insulin menurun), Lemak-(peninggian kadar trigliserida)
10
9) Neuromuskuslar
Mudah lelah, Otot mengecil dan lemah, Penurunan ketajaman mental ,
Konsentrasi buruk, Apati, Letargi/gelisah, insomnia, Kekacauan mental,
Koma,Otot berkedut, asteriksis ,Kejang, Neuropati perifer, Konduksi saraf lambat,
sindrom”restless leg”, Perubahan sensorik pada ekstremitas-parestesi,Perubahan
motorik-foot drop yang berlanjut menjadi paraplegia.
10) Gangguan kalsium dan rangka
Hiperfosfatemia, hipokalsemia, Hiperparatiroidisme sekunder, Osteodistrofi
ginjal, Fraktur patologik (demineralisasi tulang), Deposit garam kalsium pada
jaringan lunak (sekitar sendi, pembuluh darah, jantung, paru-paru),Konjungtivitis
(uremik mata merah).
11
12
13
Langkah Penegakan Diagnosis
Anamnesis
15
Pemeriksaan Penunjang
16
Terapi
Prinsip terapi yaitu penatalaksanaan pada gagal ginjal kronik.
A. Penatalaksanaan Konservatif.
Penentuan dan pengobatan penyebab
Pengoptimalan dan rumatan keseimbangan garam dan air
Koreksi obstruksi saluran kemih
Deteksi awal dan pengobatan infeksi
Pengendalian hipertensi
Diet rendah protein, tinggi kalori
Pengendalian keseimbangan elektrolit
Pencegahan dan pengobatan penyakit tulang ginjal
Modifikasi terapi obat dengan perubahan fungsi ginjal
Deteksi dan pengobatan komplikasi
17
B. Terapi Pengggantian Ginjal
Hemodialisis
Dialisis Peritoneal
Transplantasi ginjal
18
Daftar Pustaka
1. Price, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. 2013. Patofisiologi. Ed 6. Vol 2. Jakarta : EGC
2. Prodjosudjadi W. Ilmu Penyakit Dalam. In: Setiadi S, Alwi I, Sudoyo A,
Simadibrata M, Setiyohadi B, Fahrial A, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
VI. Jakarta: Interna Publishing; 2014.
19
TERIMA KASIH