HEMODIALISIS DASAR
Hemodialisis membutuhkan
beberapa komponesn :
• Akses pembuluh darah
• Mesin hemodialysis
• Dializer
• Bloodline
• AV fistula needle
• Dialisar
• Air RO
MESIN HEMODIALISIS DAN KOMPONENNYA
MESIN HEMODIALISIS
2 bagian
• Bagian Pengatur Darah
• Bagian Pengatur Dialisat
• Memiliki pori-pori
• Bisa dilewati oleh solut dengan ukuran tertentu
DIALIZER
Karakteristik :
vBentuk dializer
vMembran dializer
§ Jenis membran
§ Biokompatibilitas membran
§ Permeabilitas membran terhadap solut dan air
§ Efektivitas membran
vJenis sterilisasi
PARALEL PLATE
COIL
HOLLOW FIBRE
The Hollow Fiber Dialyzer
Components
Membrane
Hollow fibers
Potting compound
Header
Housing
JENIS
Dialyzer MEMBRAN
Membrane Material
Substituted cellulose
Cellulose Acetate: acetate binds to the hydroxyl
groups
Diacetate, triacetate
JENIS MEMBRAN
Dialyzer Membrane Material
Cellulosynthetic
Addition of a synthetic material such as
diethylaminoethyl = Hemophane
Synthetic membranes
Polysulfone
Polyacrylonitrile (PAN)
Polycarbonate
Polyamide
Polymethylmethacrylate (PMMA)
BIOKOMPATIBILITAS
• Efek membran terhadap aktivasi sistem imun dan respon inflamasi dikenal
dengan biokompatibilitas membran
• Reaksi makin ringan makin baik : biokompatibilitas nya makin tinggi
• Biokompatibilitas paling rendah : membran alami unmodified cellulose
dikenal dengan Cuprophan
• Terbuat dari bahan alami yang terdiri dari rantai molekul yang
mengandung gugus hidroxil (OH) yang merangsang aktivasi sistem imun
dan bertanggunggjawab pada biokompatibilitas yang rendah . Untuk
mengurangi efeknya gugus hidroxil ini diikat oleh asetat sehingga menjadi
membrane dengan bahan cellulose acetate/triacetate. Teknik lain dengan
menambah amino compound yang merubah permukaan membrane
menjadi lebih biokompatibel.
• membran sintetik : biokompatibilitas tinggi
JENIS STERILISASI
Overview of Sterilization Techniques
Microbiological Effect on Dialyzer Release of Cost
Efficacy Material sterilization
byproduct
Chemical High Very low Residual ETO Low
(ETO) mechanical stress from potting
No thermal stress compound
350
• Besaran
CHARACTERISTICSKoA akanOF HIGH
300
K O A=1000
menentukan klirens
Urea clearance rate, mL/min
250
solut
Urea clearance rate is usually >210 mL/min
Urea Ko A of the dialyzer is usually >600 mL/
200
K O A=500 Klirens solut
• Ultrafiltration akan
coefficient of the dialyzer (Ku
150
berbeda
Clearance pada
of middle molecular weight mole
Dialysis can be performed using either cellul
100
dializer dengan KoA
50 Kyang berbeda
o—mass transfer coefficient; A—surface ar
0
walaupun aliran
0 50 150 250 350 450 500 FI Gdarah
U RE 3-7dan dialisat
Blood flow rate, mL/min Characteristics of high-efficiency d
sama defined by a high cleara
arbitrarily
High-efficiency membranes can be
SIEVING COEFFICIENT
NILAI 0 – 1,0
MENDEKATI 1 MAKIN BAIK PERPINDAHAN SOLUTNYA PADA
MEMBRAN TERSEBUT
SIEVING COEFFICIENT
109 1.0
A B
A B
0.8
Sieving coefficient
Pores (n/cm2)
0.6
0.4
C
C
0.2
0 0
0 10 20 30 40 50 60 103 104 105
a Average pore diameter (Å) b Solute molecular weight (Da)
Fig. 1. Pore size distribution and sieving coefficient profiles for three hypothetical mem-
branes A, B and C. a Relationship between number of pores and pore size. b Sieving coefficient
as a function of solute molecular weight. Reprinted with permission from Ronco et al. [14].
KLASIFIKASI DIALIZER
Flux :
• Berdasarkan perhitungan kapasitas ultrafiltrasi yang dinyatakan dengan koefisien ultrafiltrasi
dengan satuan milliliter/jam/mmHg ,contoh :
• Dializer dengan Kuf 10 ml/h/mmHg artinya dializer tersebut dapat memfiltrasi sebanyak 10 ml
setiap jam setiap perbedaan tekanan 1 mm Hg .
• Pada praktek sehari-hari : bila ultrafiltration goal 3000 ml dalam 5 jam maka dengan pemakaian
dializer tadi rata-rata trans membrane pressure yang dibutuhkan adalah 3000/10 x 5 = 60 mm
Hg.
– Low Flux : Kuf < 20 ml/h/mmHg
– High Flux : Kuf > 20 ml/h/mmHg
• Ada juga yang membagi menjadi :
– Low Flux : Kuf < 20ml/h/mmHg
– Mid Flux : Kuf 20 sd < 30 ml/h/mmHg
– High Flux : Kuf 30 sd < 50 ml /h/mmHg
– Super Flux : Kuf > 50 ml/h/mmHg
KLASIFIKASI DIALIZER
Permeability
• Penilaian berdasarkan klirens dari solut berat molekul sedang (spt Beta2-
mikroglobulin dengan berat molekul 11.800 Dalton )
– Low permeability : Beta2microglobulin clearance < 20 ml/minute
– High permeability : Beta2microglobulin clearance > 20 ml/minute
Efficiency
• Perhitungan klirens urea, berdasarkan nilai urea KoA
• Ko : mass transfer coefficient
• A : surface area
– Low efficiency : KoA < 600 ml/minute
– High efficiency : KoA > 600 ml/minute
DIALISAT
Diperlukan 2 akses
Pada akses AV Shunt
Akses darah keluar : arah
jarum menghadap AV shunt
pasien
Akses darah masuk : arah
jarum berlawanan arah dari
akses masuk
Pada akses dengan graft
maka arah jarum pada akses
darah keluar dan masuk ke
tubuh pasien menghdadap
ke satu arah
KATETER VENA SENTRAL