Levin A, Stevens PE, Bilous RW, Coresh J, De Francisco AL, De Jong PE, Griffith KE, Hemmelgarn BR, Iseki K, Lamb EJ, Levey AS. Kidney Disease: Improving Global Outcomes (KDIGO) CKD Work Group. KDIGO 2012 clinical
practice guideline for the evaluation and management of chronic kidney disease. Kidney international supplements. 2013
Causes of CKD
PROGRESIF
Levin A, Stevens PE, Bilous RW, Coresh J, De Francisco AL, De Jong PE, Griffith KE, Hemmelgarn BR, Iseki K, Lamb EJ, Levey AS. Kidney Disease: Improving Global Outcomes (KDIGO) CKD Work Group. KDIGO 2012 clinical
practice guideline for the evaluation and management of chronic kidney disease. Kidney international supplements. 2013
Tatalaksana Penyakit Ginjal Kronik
Gaitonde DY, Cook DL, Rivera IM. Chronic kidney disease: detection and evaluation. American family physician. 2017 Dec 15;96(12):776-83.
Terapi Pengganti Ginjal
Transplantasi Ginjal
SEKILAS SEJARAH CAPD
Proses transport membrane peritoneum pertama kali dipelajari oleh G. Wegner (1877)
→ Basis CAPD
Georg Ganter merupakan yang pertama menggunakan CAPD (1923) University of
Würzburg
Terapi CAPD rutin untuk PGK akut : 1924 - 1938 di AS & German.
Kateter khusus CAPD dikembangkan oleh Arthur Grollman (1952) Southwestern
Medical School, Dallas
APD pertama diperkenalkan oleh Fred Boen (1962)- Washington University
Perbandingan Modalitas TPG
Modalitas Deskripsi Keuntungan Kerugian
Transplantasi Ginjal Donor transplan dari manusia yang Angka kesintasan pasien lebih Sulit mencari donor yang
masih hidup ataupun cadaver baik dibandingkan dengan sesuai; komplians pasien
dialysis; biaya jangka panjang dengan obat imunosupresif
rendah
Hemodialisis Mesin memompa darah dari tubuh Angka kesintasan jangka panjang Terbatasnya unit HD
pasien ke dalam dialyzer, lalu dialisat lebih baik dibandingkan modliatas Jadawal cenderung tidak
dialirkan ke tempat sama untuk proses dialysis lainnya fleksibel
dialisis Cocok pada pasien yang sulit Terbatasnya ketersediaan akses
melakukan dialysis mandiri vaskular
Peritoneal Dialysis Proses dialysis di dalam rongga perut Meningkatkan kebebasan pasien Resiko underdialysis pada
sebagai penampung dan peritoneum Akses vascular tidak lagi di pasien dengan anuria
sebagai membrane semipermiabel lengan Peningkatan permeabiitas
Fungsi ginjal residual tersimpan membrane dan menurunnya
lebih lama fungsi ultrafiltrasi
Terapi Konservatif Pengobatan tanpa dialisis Baik pada pasien dengan Secara gradual menurunkan
prognosis buruk dengan dialysis, angka harapan hidup
atua pada pasien dengan
komorbid yang banyak
Levy J, Brown E, Lawrence A. Oxford handbook of dialysis. Oxford university press; 2016 Feb 18.
Daugirdas JT, Blake PG, Ing TS, editors. Handbook of dialysis. Lippincott Williams & Wilkins; 2007.
Perbedaan Antara Dialisis Peritoneal Dibandingkan
Hemodialisis
HD PD
Karakteristik Intermiten Kontinyu
Dialisis
3x4 jam pada mesin yang Setiap hari; 4 pergantian/hari atau mesin cycler pada malam
terseida di unit HD RS hari
Prosedur Dependen pada nakes Pasien/caregiver dapat melakukan prosedur secara mandiri
Jadwal lebih kaku Jadwal lebih fleksibel, sesuai gaya hidup pasien
Waktu transpor Membutuhkan waktu yang Tatalaksana dapat dilakukan di rumah, transport ke rumah
tidak sedikit hanya untuk ke sakit jika hanya dibutuhkan terutama kegawatan
unit HD
Perjalanan Adanya pengaturan jadwal Cairan dialisat PD dapat dibawah kemana-mana
khusus dengan unit HD
Kualitas Hidup Berkurang disebabkan Lebih baik pada pasien PD, namun beberapa kasus
bergantung pada unit HD pasien/caregiver dapat merasakan burnout
Kesintasan Angka kesintasan sama pada PD dan HD yakni 3-4 tahun pertama
Levy J, Brown E, Lawrence A. Oxford handbook of dialysis. Oxford university press; 2016 Feb 18
Indikasi & Kontraindikasi
Kontraindikasi :
operasi perut, colostomy, penyakit
pernafasan berat, badan yang besar, sudah
tidak kencing
Indikasi:
akses vaskuler yang jelek, penyakit jantung
lanjut. Domisili jauh, hidup sendiri
Dialisis Peritoneal
Dialisis peritoneal Kronik
Himmelfarb J, Sayegh MH. Chronic Kidney Disease, Dialysis, and Transplantation E-Book: A Companion to Brenner and
Rector’s The Kidney. Elsevier Health Sciences; 2010 Oct 22.
Daugirdas JT, Blake PG, Ing TS, editors. Handbook of dialysis. Lippincott Williams & Wilkins; 2007
Tahapan Proses Dialisis pada PD
Himmelfarb J, Sayegh MH. Chronic Kidney Disease, Dialysis, and Transplantation E-Book: A Companion to Brenner and Rector’s The Kidney. Elsevier Health Sciences; 2010 Oct 22.
Komponen CAPD
Cairan
Akses
Dialisat
Evaluasi
Peresepan dan
Dialisis Monitorin
g
Akses CAPD
Pre-Implantasi :
- Pemilihan kateter
- Persiapan pasien termasuk penentuan
posisi exit-site dan pemberian laksan
danantibiotic profilaksis
Implantasi :
- Teknik : pembedahan, perkutaneus,
peritoneoskopik
- Arah exitsite sebaiknya downward
- Dilakukan tes patensi dan aliran kateter
Pasca Implantasi :
- Perawatan luka exit-site dengan
antibiotic salep
- Hindari memakai bahan iritatif
- Gunakan absorbent dressing dan exit-
site tetap kering
- Imobilisasi kateter
Hansson JH, Watnick S. Update on peritoneal dialysis: core curriculum 2016. American Journal of Kidney Diseases. 2016 Jan 1;67(1):151-64.
- Pembilasan per 3 hari
Cairan Dialisis
Hansson JH, Watnick S. Update on peritoneal dialysis: core curriculum 2016. American Journal of Kidney Diseases. 2016 Jan 1;67(1):151-64.
Daugirdas JT, Blake PG, Ing TS, editors. Handbook of dialysis. Lippincott Williams & Wilkins; 2007
MASALAH DIALISIS DI
INDONESIA
MASALAH DIALISIS DI INDONESIA
PROPORSI
CAPD
72 % 47 % 31 % 30 % 29 %
NORWEGIA BELANDA FINLANDIA SKOTLAND 22 %
IA NEGARA
TRANSPLA
NTASI
205 154 133 126 <20
GINJAL
(PER 1000 674, 2,57%
PSN Proporsi
DIALISIS) CAPD HD
26199,
97,43%
Indonesia
Mengapa Jumlah Pasien CAPD
Akan / Harus bertambah
CAPD
CAPD HD
Fungsi ginjal yang masih tersisa dapat Fungsi ginjal yang tersisa cepat menurun.
dipertahankan lebih lama.
Asupan cairan dan diet hanya sedikit Pembatasan asupan cairan dan diet lebih
dibatasi ketat
26
SDM
Nefrologist
SpPD terlatih Dokter
Dokter Umum Bedah
terlatih
Tim CAPD
Social
Perawat Worker,
CAPD Dietician,
Farmasi
27
Nefrologis : SpPD KGH
Ketua Tim
Kompeten di bidang nefrologi
Pengetahuan yang cukup untuk PD
Sebaiknya mempunyai ketrampilan dalam insersi
kateter PD
Bertanggung jawab tidak hanya pada keberhasilan
program tetapi juga peningkatan kualitas tim dan
pengembangan lainnya
SpPD terlatih
Bila di unit tersebut tidak ada KGH sesuai dengan
Permenkes maka SpPD terlatih bisa menjadi Ketua Tim
Di bawah supervisi Nefrologis
SpPD yang kompeten di bidang dialisis : HD dan PD
Pengetahuan yang cukup untuk PD
Bertanggung jawab tidak hanya pada keberhasilan
program tetapi juga peningkatan kualitas tim dan
pengembangan lainnya
Dokter umum pelaksana
Berhubung keterbatasan tenaga maka di Indonesia ada dokter umum
pelaksana dialisis
Menjadi pelaksana sehari-hari
Merupakan bagian dari tim yang terintegrasi
Penanggung jawab pasien tetap ketua tim
Kompeten dalam pelaksanaan dialisis
Pengetahuan yang cukup untuk PD
Berpartisipasi penuh tidak hanya pada keberhasilan program tetapi
juga peningkatan kualitas tim dan pengembangan lainnya
Dokter Bedah (Akses & Transplantasi)
Bila insersi kateter dilakukan oleh dokter bedah maka dokter bedah ini
harus mengerti PD secara keseluruhan
Bila nefrologis juga melakukan insersi kateter, dokter bedah berperan
dalam mendukung bila diperlukan tindakan bedah pada saat terjadi
komplikasi.
Harus terlibat dalam evaluasi hasil insersi kateter.
Dokter bedah yang melakukan operasi transplantasi ginjal harus familiar
pada kateter PD pada saat operasi.
Berpartisipasi dalam mengembangkan protokol bersama tenaga medis
lainnya.
Perawat PD
Merupakan kunci utama keberhasilan program PD
Perawat ini sesungguhnya yang menjalankan
program PD dengan nefrologist yang bertanggung
jawab
Perawat yang terlatih, trampil, kompeten,
berdedikasi dan mandiri sangat diperlukan demi
suksesnya program PD ini.
PERAN PERAWAT :
33
Dieticians
Terlibat pada pemeliharan status nutrisi pasien
Terlibat aktif dalam memperbaiki dan mencegah
kelainan CKD Mineral Bone Disease
Restriksi garam dan air
Berperan aktif dalam pengembangan protokol dan
kualitas pelayanan secara multidisiplin
Social worker
Memberikan bantuan pada saat edukasi pada pasien Penyakit Ginjal
Kronik Assist in education pre ESRD (?)
Membantu dalam menggunakan akses sistem pembiayaan pasien untuk
penyakitnya
Membantu pasien mendapatkan terapinya
Membantu pasien dalam pengawasan pelaksanaan PD sesuai
kompetensinya
Berpartisipasi aktif dalam pengembangan protokol
Komponen Utama pada Unit CAPD
Sumber Daya Manusia
Fasilitas
Protokol
Pengembangan Program
36
Fasilitas
Bisa di dalam satu lokasi dengan unit hemodialisis bisa
juga terpisah
Mulai dengan fasilitas sederhana misalnya dengan 1-2
ruang konsultasi
Area Training yang cukup untuk 2 sd 5 pasien
Tempat tidur untuk melakukan tindakan
Telepon
Internet
Prasarana
38
UNIT CAPD
• 3 daerah ( IN-CENTER)
Area Edukasi
Area Penggantian cairan
Area Konsultasi
“PD Unit” at Kidney Service
Dikelola oleh perawat PD purna waktu
Minimum luas area 12x10 m : cukup untuk lay out 3
area dan ruang tunggu untuk pasien
Wastafe
l
Partisi/
Gorden
Lemari
dengan Area Konsultasi
telepon dan
komputer
Pintu Masuk
OUTLINE
Pendahuluan
Komponen Utama pada Unit CAPD
Sumber Daya Manusia
Fasilitas
Protokol
Pengembangan Program
41
Protokol
Protokol /SPO harus ada dengan pendekatan multidisiplin
Tentukan jenis protokol yang diperlukan
Lakukan Review dan revisi bila diperlukan
Semua Dokter harus terlibat
Rekam Medik
SPO dan clinical pathway
Perioperative care routine
Exit site care
PET, dialysis adequacy test
Patients training and retraining
Transfer set exchange
PD clinic flow
Flowchart of treatment for different symptoms
Glucose control
Lab test, medication use and follow-up routine
Rekam Medik
Foto Pasien
Jadwal Kunjungan
Data Demografi dan Riwayat Penyakit
Diperlukan
Hasil Laboratorium daya upaya
Obat Yang termasuk
dipakai dukungan semua
Penilaian klinis : termasuk
pihak untukpreskripsi
suksesnya
Penilaian Status Nutrisi
program CAPD
Diet Pasien
Dokumentasi Peritonitis dan exit site care
Rekam Medis Rawat Inap
Rekam medik elektronik : IRR
44
UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PENYAKIT GAGAL GINJAL
TENCKHOFF INSERTION
(By nephrologist, bedah digestif, urologi,
bedah umum) Simple
REFERRAL SYSTEM
(By village nurses/doctors)
Comfort
PILOT PROJECT
PELATIHAN
untuk pengembangan program CAPD
ADVANCE TRAINING
PELAYANAN SEKUNDER (RS DAERAH) CAPD
SpPD plus/ dokter bedah umum Perawat CAPD Dokter SpPD
Dokter Bedah umum
Koordinator Perawat mahir HD
lapangan
PELAYANAN PRIMER
PUSKESMA
4 S
RENCANA SISTEM RUJUKAN CAPD
pasien CAPD
RS RING 1
PUS
RSD K
RS RS PUS PUS
K K
PUSK
SWAST SWAST
A A PUSK
PUSK
DTP/PONED
RING 2
DTP
PUSK PUSK
PONED PONED
RSD
RSW
RSH
RSD PUSK RS
RS PUSK
S
S DD
DTP DTP
PUSK
PUSK PUSK
PONED
PUSK
PONED RING 1
RS RS DTP
SWAST SWAST
A A
RSD
Dr
RS RING 2
kel
TERSTRUKTUR
KESIMPULAN