Anda di halaman 1dari 21

PROLONG DIALISIS

(SLED)
KELOMPOK 2
(Beni, Caca, Dea, Gita, Mimi)

RSUP M. DJAMIL PADANG


2021
PENDAHULUAN

Terapi pengganti ginjal

Hemodialisis CAPD Transplantasi

Intermitten Prolonged

SLED CRRT
Apa itu SLED ??
Sustained Low Efficiency Dialysis
(SLED)

SLED adalah Metode RRT yang digunakan untuk


pasien dengan hemodinamik yang tidak stabil atau
mempunyai resiko terhadap gangguan hemodinamik
intradialisis. 
SLED bukan hanya di lakukan pada pasien rawat
intensive tapi juga pasien IHD dengan gangguan
hemodinamik
SLED merupakan suatu teknik hemodialisis yang
menggunakan mesin hemodialisis konvensional dengan cara
memperlambat aliran darah (Qb) dan aliran dialisat (Qd).
Disamping itu profile natrium, suhu dan bikarbonat dialisat perlu
dilakukan, agar hemodinamik pasien menjadi stabil. Untuk
mencapai adekuasi yang diharapkan, maka waktu dialisis (Td)
diperpanjang, begitu pula penarikan cairan (ultrafiltrasi) dapat
diperlambat sesuai kebutuhan.
LAMA DAN WAKTU TERAPI
SLED
Durasi
● 6-12 jam, tergantung dari individu pasien
● Jika pasien hanya memerlukan UF, durasi dapat lebih
singkat dengan Qd 300 ml/min
● Jika hemodinamik tidak stabil , perlu durasi yang lebih
lama dengan Qd 100-200 ml/min
Waktu
● Dapat dilakukan pada malam hari, tidak menganggu
tindakan yang dilakukan pada siang hari
TUJUAN SLED
Meniru fungsi fisologis ginjal dalam pemurnian darah dan
pembuangan kelebihan cairan

Mengembalikan dan menjaga homeostasis

Menghindari komplikasi dan menjaga toleransi pasien

Menciptakan kondisi yang mendukung kembalinya fungsi ginjal

Melaksanakan terapi pengganti ginjal yang efisiensi &


efektif
SARANA SLED
● Mesin HD
● Akses vaskuler
● Ruang HD biasa atau di ICU
● Dializer
● water treatment
● Dialisat & selang darah
● Dokter & perawat
1. Mesin Hemodialisis
Pada dasarnya semua mesin hemodialisis dapat
dipergunakan asal dapat
memperlambat aliran darah (Qb) dan aliran dialisat
(Qd) serta dapat mengatur profile natrium, profiling
bikarbonat, profiling ultrafiltrasi dan suhu cairan
dialisat
Mesin yang dipakai hendaknya mesin dengan
volumetric control
2. Vaskular Akses
Untuk pasien yang belum mempunyai sarana
hubungan sirkulasi yang tetap cimino/av-shunt,
sebaiknya dipasang vaskuler kateter double lumen,
karena hemodialisis akan berlangsung lama.
Vena femoralis adalah pilihan terakhir bagi pasien-
pasien akut jika CDL benar-benar tidak dapat
dilakukan.
3. Tempat Hemodialisis
Sebaiknya dilakukan diruang perawatan
intensif (ICU) Hemodialisis program SLED
ini memerlukan observasi yang sangat ketat
dan kadang pasien juga memerlukan alat
bantu lain, misalnya alat bantu nafas
(ventilator)
4. Ginjal Buatan
Dializer yang digunakan adalah sama
dengan yang digunakan pada IHD.
Bisa memakai Low Flux maupun High
Flux dialyzer
5. Antikoagulan
SLED dapat dilakukan tanpa antikoagulan (free heparin).
Bila digunakan heparin biasanya diberikan bolus sebesar 1000-
2000 unit reguler heparin dilanjutkan dengan 500-1000
unit/jam.
Dilakukan monitoring dengan APTT, sebaiknya menjadi 1.5 kali
dibandingkan sebelumnya. Bila digunakan heparin
kemungkinan terjadinya pembekuan (clotting) sebesar 17-26%.
Cairan dialisat yang digunakan adalah seperti yang
biasa digunakan untuk hemodialisis bikarbonat.
Biasanya mengandung 3.0-4.0 mEq/liter kalium, 1,5-
2,5 mEq kalsium dan 24-35 mmol/liter bikarbonat.
Preskripsi SLED
● Time dialysis : 6-12 jam
● Qb : 100 -150 ml/menit
● Qd : 200 -300 ml/menit
● Ultrafiltrasi : Profilling Ultrafiltrasi
● Natrium : Profiling Natrium
● Bicarbonat : Profilling Bicarbonat
● Suhu : lebih rendah (35 – 36o C)
● Heparin : sesuai kondisi (>> free)
Kelebihan SLED
Teknik lebih sederhana

Adekuasi dialisis dapat dicapai

Hemodinamik pasien lebih stabil

Biaya tidak jauh berbeda dengan hemodialisis biasa


KOMPLIKASI SLED

Hipotensi

Perubahan keseimbangan elektrolit dan asam basa

Perdarahan

Gangguan Jantung
CONTOH KASUS
Nama pasien : Nn.AP 43 tahun
Diagnosa : CKD ec diabetic nephropathy on reguler HD 2
kali/minggu
Dirawat di ICU a/i hipotensi,hiperglikemi dan overhidrasi?
Keadaan umum : Lemah, somnolent, gelisah, sesak
Data yang ada : T 110/60 mmHg, N 60 x/menit, RR 26x/menit,
Sat.O2 85%
Hasil Laboratorium : Ureum 173, Kreatinin 10,24, Kalium 4,8,
Natrium 142, Hemoglobine 8,9, Gula darah 321
Dilakukan hemodialisis dengan progran sebagai berikut:
Mesin Fresenius 4008B
Ginjal buatan F8HPS ( 113 ml, 1,8 m2 )
Td: 4 jam, UFG : 200(target UFG
2000ml/4jam),Qb:150/mnt,Qd:500ml/mnt. Natrium dialisat 140
mmol/L, Suhu dialisat :36,5.
15 menit hemodialisis berjalan, tekanan darah turun menjadi
80/34 mmHg, Nadi 51 x/menit, hemodialisis dihentikan dan
darah dikembalikan.
Dokter memberikan Dobutamine 5 mcg/kgBB/mnt. Setelah
ditunggu 1 jam, tekanan darah 97/34 mmHg, Nadi 51 x/menit,
RR 26 x/menit. Diputuskan hemodialisis dilanjutkan dengan
teknik SLED. Program SLED : Td: 6 jam, Qb: 120 ml/mnt, Qd:
300 ml/mnt, Suhu dialisat : 35,5, Natrium dialisat : 145, UFG
jam 1 : 300 ml/6 jam(50 ml/jam). Bikarbonate : 35
Hemodialisis/SLED selesai.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai