Anda di halaman 1dari 32

John Rafael Hiwa Radamuri, S.

Ked
1108012049

Pembimbing:
dr. Lindayanti Sumali, Sp.P
Pendahuluan

hambatan aliran udara Lebih dari 90% Faktor yang berperan adalah
yang persisten dan kebiasaan merokok yang
terjadi di negara
biasanya progresif serta masih tinggi, pertambahan
berhubungan dengan berpenghasilan
menengah ke bawah penduduk, meningkatnya
peningkatan respons usia rata-rata penduduk,
inflamasi kronis saluran industrialisasi, polusi udara
napas yang disebabkan
oleh gas atau partikel
iritan tertentu
Laporan Kasus
Identitas Pasien

Nama : Tn. PM
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 74 tahun
Tanggal lahir :2 Oktober 1944
Agama : Kristen Protestan
Suku : Ambon
Status : Menikah
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SMP
Alamat : Oesao
Jaminan Kesehatan: BPJS
No. MR : 207243
MRS IGD : 20 September 2018
Dikasuskan : 26 September 2018
LAPORAN KASUS
• Sesak napas memberat sejak 2
hari sebelum masuk rumah sakit.
• Sesak sejak 3 tahun lalu

• Batuk
• Nyeri dada

20-9-2018
Riwayat Penyakit
Batuk
Sesak napas
Nyeri dada

Bertambah berat saat


beraktivitas ringan,
berkurang dengan
istrahat
Riwayat Penyakit Dahulu
 Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun lalu,
rutin minum obat. Riwayat penyakit paru (PPOK)
sejak 3 tahun lalu dan rutin kontrol
Riwayat Pengobatan
 CPG 1x75 mg Symbicort 2x1
 Simvastatin 1x20 mg Salbutamol 3x2 mg
 Candesartan 1x8 mg NAC 3x200 mg
 Furosemid 1x20 mg Metil prednisolon 2x4
mg
Riwayat Penyakit keluarga
 Tidak diketahui
Riwayat kebiasaan
 Pasien mengaku merupakan perokok aktif sejak
berusia 15 tahun dengan jumlah rokok 3 bungkus/hari.
Pasien sudah berhenti merokok sudah 20 tahun yang
lalu ( indeks brinkman 1.404, kategori perokok berat).
Pasien juga memiliki riwayat minum alkohol, namun
hanya pada saat acara – acara tertentu saja.
Riwayat makan
 Pasien makan 3 kali sehari dengan nasi, lauk dan
sayur. Pasien mengatakan terkadang telat makan
namun tidak menyebabkan nyeri pada ulu hatinya.
Pasien mengaku, tidak ada pantangan makan.
Riwayat sosial ekonomi
 Pekerjaan pasien yaitu petani, yang sekarang tidak
bekerja lagi semenjak sakit. Pasien tinggal bersama
anak dan cucunya di rumah milik sendiri, dan biaya
hidup ditanggung oleh anaknya.
Pemeriksaan fisik
Keadaan • Tampak sakit sedang
umum

Kesadaran • Compos mentis E4V5M6

• TD: 150/80 mmHg


• Nadi: 92x / menit
Tanda Vital • Pernapasan : 26 x / menit
• Suhu: 37 ºC
• SPO2: 97%

• BB: 44 Kg
• TB: 148 cm
Status gizi
• IMT: 20,08 kg / m²
• Status gizi: normal
Bentuk normal, rambut tidak mudah rontok,
warna rambut putih, wajah simetris

Konjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-),


perdarahan konjungtiva (-/-)

Telinga: Deformitas daun telinga (-/-), nyeri tekan tragus


(-/-), nyeri tekan mastoid (-/-), otorea (-/-)
Hidung : Rhinore (-/-), deformitas (-), deviasi septum (-), perdarahan (-/-)
Mulut : Sianosis (-), bibir tampak pucat (-),
perdarahan gusi (-), plak putih (-), mukosa mulut tampak lembab, lidah bersih
Leher : Pembesaran KGB dan pembesaran kelenjar tiroid
(-), nyeri spontan (-), nyeri perabaan (-), nyeri tekan (-), trakea letak ditengah,
pulsasi arteri karotis teraba, bruit karotis (-), JVP 5+0 cm H2O, penggunaan otot
bantu nafas (-)

13
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS 6 linea axilaris anterior sinistra,
thrill tidak teraba
Perkusi : redup
batas jantung kanan : ICS 4 linea parasternal dekstra
batas jantung kiri : ICS 6 linea axilaris anterior sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal reguler, murmur(-), gallop (-)

Inspeksi : Pengembangan dada simetris kiri dan


kanan saat statis dan
dinamis, tidak tampak penggunaan otot bantu napas,
terdapat pelebaran sela iga, jejas (-), massa (-)
Palpasi :Penurunan taktil fremitus simetris dekstra =
sinistra, tidak teraba
massa, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi :Hipersonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : vesikular menurun dan adanya ronki pada 1/3
medial paru kanan

14
Inspeksi : Simetris, perut tampak datar, pelebaran vena (-), tidak
tampak scar ataupun massa
Auskultasi : Terdengar bising usus 12 kali/menit, kesan normal
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+), lien schuffner 0, hepar tidak
teraba dibawah arcus costa
Perkusi : Timpani (+), liver span 8 cm, shifting dullness (-),
undulasi (-)

Hangat, CRT <2 detik, udem (-/-)

15
X-FOTO THORAKS

16
EKG
 DIAGNOSIS

 - Pneumonia
 - PPOK
 - CHF


 TERAPI

 Cefixim 2x200 mg/po - Furosemid 2x20 mg/iv
 Ciprofloxaxine 2x500 mg/po - Candesartan 1x8 mg
 Omeprazole 2x20 mg/po - CPG 1x75 mg
 N-asetil sistein 3x200 mg/po - Simvastatin 1x20 mg
 Metil prednisolon 3x4 mg/po - Digoxin 1x0,25 mg
 Nebul combivent k/p - Spironolakton 1x25 mg
 Symbicort 2x1 - Nitrokaf 2x 2,5 mg
Tinjauan Pustaka
Definisi Epidemiologi
PPOK adalah penyakit respirasi
kronis, ditandai adanya • Amerika Serikat:
hambatan aliran udara yang
persisten dan biasanya • 15 juta oraang
progresif nonreversibel atau menderita PPOK
reversibel parsial serta
berhubungan dengan • Laki –laki 4-6%
peningkatan respons inflamasi
kronis saluran napas yang • Perempuan 1-3% o
disebabkan oleh gas atau
partikel iritan tertentu.
• Indonesia
• Prevalensi 3.7%
• ↑ according to age
• Laki-laki (4.2%) >> Perempuan (3.3%)
• peringkat ke-6 dari 10 penyebab tersering kematian di Indonesia
Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Ina J Chest
Crit and Emerg Med. 2014;1(2):83-88.
Etiologi dan Faktor
resiko
Faktor lingkungan
Kebiasaan merokok
Faktor Host
Paparan polusi debu dan bahan kimia
Pertumbuhan dan perkembangan
paru Paparan polusi udara

Gen Infeksi

Hipersensitif jalan napas Status ekonomi

Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Ina J Chest


Crit and Emerg Med. 2014;1(2):83-88.
Pathogenesis
Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Ina J Chest
Crit and Emerg Med. 2014;1(2):83-88.
Radiological features of emphysema

Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Ina J Chest


Crit and Emerg Med. 2014;1(2):83-88.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Ina J Chest
Crit and Emerg Med. 2014;1(2):83-88.
COPD DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Spirometri
PEMERIKSAAN
ANAMNESIS Bronchodilator
FISIK
test
Laboratorium
Radiologi
Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Ina J Chest
Crit and Emerg Med. 2014;1(2):83-88. 27
NON-FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI

Bronkodilator
Edukasi

Methylxanthine

Nutrisi
Kombinasi of β2 agonist and
antimuscarinic

Antibiotik
Rehabillitasi

Mukolitik dan antioksidan

Kortikostroid

Phosphodiesterase 4
inhibitors (PDE-4 inhibitors)

Antimuskarinik
Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Ina J Chest
Crit and Emerg Med. 2014;1(2):83-88.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Ina J Chest
Crit and Emerg Med. 2014;1(2):83-88.
CONCLUSION

Indonesia
Amerika Serikat: Prevalensi 3.7%
hambatan aliran udara yang ↑ according to age
15 juta orang menderita
persisten dan biasanya progresif serta
berhubungan dengan peningkatan PPOK Laki-laki (4.2%) >>
respons inflamasi kronis saluran Perempuan (3.3%)
Laki –laki 4-6%
napas yang disebabkan oleh gas atau peringkat ke-6 dari 10
partikel iritan tertentu Perempuan 1-3% o penyebab tersering kematian
di Indonesia

Pencegahan yang dapat dilakukan antara


PPOK dapat menimbulkan komplikasi lain berhenti merokok, menghindari
yang berat salah satunya gagal napas. polusi udara, dan menghindari infeksi
Sehingga perlu tindakan pencegahan saluran napas berulang, menggunakan
agar komplikasi tidak terjadi. obat – obatan adekuat, serta mencegah
eksaserbasi berulang

Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Ina J Chest


Crit and Emerg Med. 2014;1(2):83-88.
THANK YOU
GOD BLESS

Anda mungkin juga menyukai