Anda di halaman 1dari 27

Juhairiyah Rusmawa Wadiatul M.

Rustamaji
14142010116 ti M. Hanif
Alif

.*CKD*.

Kelompok 4
//Anatomi Ginjal\\
• Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih
yang terletak di rongga retroperitoneal
bagian atas.
• Ukuran ginjal rata-rata adalah 11,5 cm
(panjang), 6 cm (lebar), 3,5 cm (tebal).
Beratnya bervariasi sekitar 120-170 gram.
• Ginjal terdiri atas tiga area yaitu korteks,
medula dan pelvis.
– Korteks
– Medula
– Pelvis
GINJAL
Nefron
Fungsi ginjal
Fungsi utama ginjal adalah menjaga
keseimbangan internal dengan jalan
menjaga komposisi cairan
ekstraseluler
Fungsi ginjal secara keseluruhan
dibagi dalam 2 golongan yaitu:
–Fungsi ekskresi
–Fungsi endokrin
Apa Itu C.K.D?
Definisi CKD

Penyakit ginjal kronik (PGK)/Chronic Kidney


Disease (CKD) merupakan kondisi hilangnya
fungsi ginjal secara progresif dalam periode
bulan sampai tahun
McClellan (2006) menjelaskan bahwa gagal
ginjal kronis merupakan kondisi penyakit pada
ginjal yang persisten (keberlangsungan ≥3
bulan)
Gagal ginjal kronik (chronic renal failure,
CRF) terjadi apabila kedua ginjal sudah tidak
mampu mempertahankan lingkungan dalam yang
cocok untuk kelangsungan hidup.
Etiologi
Penyakit dari ginjal
Penyakit umum diluar ginjal
Penyebab tersering dalam persen

Penyebab %
Diabetes mellitus 40

Hipertensi 25

Glomerulonephritis 15

Penyakit ginjal polikistik 4

Urologis 6

Tidak diketahui dll 10


Tahapan CKD
Stage Deskripsi GFR (ml/menit/
1.73m2)
1 Kidney damage with normal ≥90
or increase of GFR

2 Moderate damage with mild 30-59


decrease of GFR

3 Kidney damage with mild 60-89


decrease of GFR

4 Savere decrease of GFR 15-29

5 Kidney failure < 15 (or dialysis)


a nif e s ta s i
M
K l i ni s
Patofisiologi dan Pathways CKD
(Chronic Kidney Disease)
 fase awal gangguan kemudian
terjadi gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit serta
penimbunan zat-zat sisa masih
bervariasi dan bergantung pada
bagian ginjal yang sakit. Sampai
fungsi ginjal turun kurang dari
25% normal dan terjadi kerusakan
nefron serta penurunan fungsi
Web of Caution ginjal secara progresif
Laboratorium
Laju endap darah
Ureum dan kreatinin
Natrium dan kalium Pemeriksaan
Kalsium dan fosfat diagnostic lain
Phosphat alkaline Foto polos abdomen
Albumin dan kolesterol
Kadar gula darah Intravena pielografi
Trigliserida Renogram
Gas darah EKG

Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan Medis
Konservatif
– Pengendalian cairan

Medikasi
– Hemodialisa
– Dialisis Peritoneal
– Transplantasi Ginjal
Komplikasi CKD
Ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit
Anemia Disfungsi seksual
Ureum kreatinin Kulit
Penyakit Gastrointestinal
kardiovaskuler  Endokrin
Dehidrasi Neorologis dan
Penyakit Tulang psikiatrik
Lipid
Imunologis
Prognosis
Penyebab kematian pada gagal
ginjal kronik, terbesar adalah
karena komplikasi jantung (45%),
akibat infeksi (15%), komplikasi
uremia pada otak (6%), dan
keganasan (4%).
Pencegahan
Pencegahan Primer
– Mengatur pola konsumsi protein.
– Sedikit mengkonsumsi garam.
– Mengurangi makanan yang mengandung
kolesterol tinggi.
Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan
cara mendeteksi penyakit secara dini dan
pengobatan secara cepat dan tepat
Pencegahan Tersier
Rehabilitasi yang dapat dilakukan dapat berupa
rehabilitasi fisik, sosial dan psikologi
Asuhan
Keperawat
an
Pasien
Identitas Pasien
Keluhan utama
Riwayat penyakit saat ini
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat Keluarga
Riwayat Pekerjaan dan Kebiasaan

Pengkajian ...
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
lemah
Review Of System
B1(Breath)
klien bernafas dengan bau urine (fektor uremik) . adanya pernafasan kusmaul
B2 (Blood)
Penurunan curah jantung akibat hiperkalemi, dan gangguan konduksi elektrikal
otot ventrikel.
B3 (Brain)
Penurunan tingkat kesadarn, disfungsi serebral
B4 (Bladder)
Penurunan urine output <400ml/hari sampai anuria, terjadi penurunan libido
berat
B5 (Bowel)
Nyeri panggul, sakit kepala,kram otot , kulit gatal, petekie, area ekimosis pada
kulit
B6 (Bone)
Absorsi kalsium menurun, ekskresi fosfat menurun
Pengkajian Diagnostik
(Lab)
Laju endap darah meninggi
Ureum dan kreatinin meningkat
Hiponatremi dan hiperkalemia
Hipokalsemia dan hiperfosfatemia
Phosphat alkaline meninggi
Hipoalbuminemia
Hipokolerterolemia
Peninggian gula darah
Hipertrigleserida
Asidosis metabolic
Diagnosa Kep.
1. Ketidakefektifan pola napas b.d kongesti paru efek sekunder perubahan membran
kapiler alveoli dan retensi cairan interstisialdari edema paru dan respon asidosis
metabolic.
2. Gangguan pertukaran gas b.d perembesan cairan di alveoli
3. Penurunan curah jantung b.d ketidak seimbangan cairan dan elektrolit, gangguan
frekuensi, irama, konduksi jantung, akumulasi/ penumpukan urea toksin
4. penurunan perfusi serebral b.d penurunan curah jantung.
5. Penurunan perfusi jaringan b.d penurunan curah jantung.
6. kelebihan volume cairan b.d penurunan volume urine, retensi natrium dan cairan.
7. Ketidak seimbangan nutrsisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi yang tidak
adekuat sekunder dari anoreksi, mual, muntah
8. Perubahan eliminasi urin b.d peningkatan aldosteron sekunder akibat penurunan GFR.
9. Nyeri akut b.d gangguan kontraksi pada otot ditandai dengan kram otot
10. Intoleransi aktivitas b.d edema ektremitas dan kelemahan fisik secra umum.
11. kerusakan integritas kulit b.d gangguan status metabolik, sirkulasi (anemia, sikemia
jaringan) dan sensasi (neuropati perifer)
_.Rencana Intervensi ._
Thank You...

Anda mungkin juga menyukai