Anda di halaman 1dari 27

PBL 21

A4
Rada Tania – 102020043
Kevin Emmanuel Patty – 102020109
Cecilia Audi Nicole Lim – 102020010
Lia Listy Lily – 102020093
Dennis Anderson - 102020040
Hillary Karunia Wanly - 102020119

Diabetes Melitus Tipe 2


Skenario 7

Seorang laki-laki 37 tahun diantar istrinya ke poliklinik dengan


keluhan sejak 1,5 tahun yang lalu sering lemas dan berat badan
menurun 6 kg selama 5 bulan.

Rumusan Masalah :
Laki - laki 37 tahun mengeluh sering merasa lemas sejak 1,5 tahun lalu
disertai penurunan berat badan 6 kg dalam waktu 5 bulan

Identifikasi istilah : -
Data
1. Pasien sering merasakan betis keram dan pegal - pegal pada malam hari
2. Terbangun 3-4 x untuk BAK (Nocturia)
3. Pemeriksaan lab di PUSKESMAS 3 hari yang lalu :
a. GDS : 140 mg/dL
b. GD 2 jam PP : 230 mg/dL
4. Pemeriksaan fisik :
a. KU : baik
b. TD : 125/75 mmHg
c. Tengkuk / daerah lipatan menghitam
d. Cor & pulmo DBN
e. Hepar & lien tidak teraba
f. Kaki : KPR (kneepess Reflex) +/+, Nadi tibialis posterior & dorsalis
pedis +2
g. BB (Kg) / TB (cm) : 80 / 160 → IMT :
Sasaran Pembelajaran & Diagnosis
WD ; Diabetes Mellitus Tipe 2
DD : Diabetes Mellitus Tipe 1 onset lambat (LADA)
& Diabetes Mellitus tipe lain (MODY)

Hipotesis
Keluhan yang dialami laki - laki tersebut merupakan
gejala penyakit DM tipe 2
Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus (DM) merupakan kelompok


penyakit metabolik yang ditandai dengan
tingginya kadar glukosa darah (Hiperglikemia)

DM disebabkan oleh adanya gangguan pada


insulin, baik karena kegagalan sekresi,
kegagalan kerja, atau keduanya.
Anamnesis

1. RPS : onset, faktor yang memperingan, faktor pemberat, pengobatan.


2. RPD : keluhan serupa, autoimun, riwayat pre-diabetes, penyakit kronis
(Kardiovaskular !)
3. RPK : apakah memiliki kerabat tingkat pertama penderita DM?
4. R.Sos : Alergi, aktivitas fisik, obesitas.
5. Perempuan : riwayat melahirkan bayi dengan BBL > 4 kg, riwayat DM gestasional.

- 3P : polidipsi, poliuri, polifagi


- Penurunan kesadaran (pingsan) → karena kesalahan aturan minum obat →
hipoglikemia
- Riwayat infeksi / stress metabolik
- Edema
- Luka yang sulit / lambat sembuh → nanah
1. Status gizi
2. Tanda vital
Pemeriksaan
3. Kulit
a. Acanthosis nigricans
b. Lipodistrofi
c. Lokasi injeksi insulin
4. Pemeriksaan mata → retinopati
diabetika
Fisik

5. Pemeriksaan kaki diabetik


a. Atrofi
b. Pigmen kulit
c. Ulkus
d. Suhu
e. Pemeriksaan monofilamen
f. Pemeriksaan babinski
g. Palpasi pulsasi arteri
(tibialis dan dorsalis pedis)
Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis DM ditegakan dengan pemeriksaan penunjang glukosa darah dan HbA1C. Pemeriksaan
glukosa darah dilakukan secara enzimatik dengan sampel darah vena
Epidemiologi DM
Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 oleh Departemen
Kesehatan menunjukkan peningkatan prevalensi DM menjadi 8,5%.

WHO memperkirakan pada tahun 2030 dapat meningkat menjadi 21,3 juta

Peningkatan prevalensi berkaitan dengan faktor risiko terbesar yaitu obesitas

DM tipe 1 : sering pada anak - anak dan remaja (90%)


Etiologi DM

Pedoman pengelolaan dan


pencegahan DM tipe 2
dewasa di Indonesia - 2021
Patofisiologi DM Tipe 1

https://calgaryguide.ucalgary.ca/
pathogenesis-of-diabetes-mellitus-dm-
type-i/
Patofisiologi DM Tipe 2

https://calgaryguide.ucalgary.ca/
pathogenesis-of-diabetes-mellitus-dm-
type-ii/
DM Tipe 1 vs Tipe 2
Tipe 1 Tipe 2
● Umumnya tidak obesitas
● Terjadi penurunan BB menjelang
● Umumnya obesitas / overweight
diagnosis
● Mayoritas kasus pada orang dewasa
● 45% terdiagnosis sebelum usia 10 tahun
● Tanda retensi insulin : acanthosis
● Acanthosis jarang ditemukan (12%)
nigricans, hipertensi, dislipidemia, dan
● Riwayat keluarga kurang berkaitan
sindrom polikistik ovarium
dibanding tipe 2
● Riwayat keluarga (75 - 90%)
● insulin dan peptida C normal atau
● Insulin dan peptida C meningkat
rendah
Tatalaksana DM 2 - Target
Tatalaksana DM 2 - Pilar

● Edukasi
○ Perjalanan penyakit
○ Pengendalian DM berkelanjutan
○ Komplikasi
○ Intervensi
○ Perilaku hidup sehat → henti rokok
○ Gejala hipoglikemia
● Nutrisi
Kebutuhan kalori DM : Kalori BB ideal + / - faktor koreksi
Tatalaksana DM 2 - Pilar

● Latihan Jasmani (olahraga)


○ 150 menit / minggu
○ Aktivitas aerobik dengan intensitas sedang (50 - 70 % denyut jantung maks)
● Terapi Farmakologis
○ Obat hiperglikemia oral dan suntik
Komplikasi DM 2

1) Makrovaskuler
a) PJK
b) Stroke (Iskemik & hemoragik)
2) Mikrovaskuler
a) Retinopati diabetik
b) Nefropati diabetik
c) Neuropati
Differential
Diagnosis
LADA & MODY
Latent Autoimmune Diabetes in Adult (LADA)
● Adanya autoantibodi yang menyerang sel beta pankreas sehingga penderita membutuhkan terapi
insulin
● Terjadi pada usia > 30 tahun
● Etiologi yang serupa dengan DM tipe 1 → DM tipe 1 onset lambat (umumnya DM tipe 1
terdeteksi pada masa anak - anak)
● Manifestasi klinis serupa dengan DM tipe 2
● Karena onset yang lambat, kerusakan sel beta pankreas juga lebih lambat
Maturity-Onset Diabetes of The Young
(MODY)
● Monogenic diabetes disebabkan oleh defek pada satu gen saja
● Lebih serupa dengan DM tipe 2 tetapi sering terjadi di usia muda
● Dapat diturunkan secara berurutan → misal kakek, ibu, anak
● Sering kali tidak terdiagnosa karena gejalanya serupa dengan DM tipe 1 dan 2
● Penderita dapat mengalami hiperglikemi selama bertahun tahun sebelum mengalami gejala
Simpulan
Berdasarkan gejala yang dikeluhkan
pasien dan hasil pemeriksaan gula darah,
Pasien terdiagnosa diabetes melitus tipe 2.
Namun, jika didapati kelainan gen atau
riwayat autoimun dapat diperkirakan ke
diagnosis banding lain.

Hipotesis diterima
End of Presentation
1. Liwang F, Yuswar P, Wijaya E, Sanjaya N. Kapita Selekta Kedokteran. 5th ed. Media Aesculapius; 2020.

2. Indonesia PE. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021 [Internet]. PB.
PERKENI. 2021. Available from: www.ginasthma.org.

3. Association AD. Classification and Diagnosis of Diabetes: Standards of Medical Care in Diabetes—2019. Diabetes Care
[Internet]. 2019;42(Supplement_1):S13–28. Available from: https://doi.org/10.2337/dc19-S002

4. Loscalzo J, Fauci A, Hauser S, Kasper D, Jameson L, Longo D. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 21st ed.
McGraw-Hill; 2022.

5. Pieralice S, Pozzilli P. Latent autoimmune diabetes in adults: A review on clinical implications and management.
Diabetes Metab J. 2018;42(6):451–64.

6. Hu J, Zhang R, Zou H, Xie L, Zhou Z, Xiao Y. Latent Autoimmune Diabetes in Adults (LADA): From
Immunopathogenesis to Immunotherapy. Front Endocrinol (Lausanne). 2022;13(July):1–12.

7. Aarthy R, Aston-Mourney K, Mikocka-Walus A, Radha V, Amutha A, Anjana RM, et al. Clinical features, complications
and treatment of rarer forms of maturity-onset diabetes of the young (MODY) - A review. J Diabetes Complications
[Internet]. 2021;35(1):107640. Available from: https://doi.org/10.1016/j.jdiacomp.2020.107640
Thank you

Anda mungkin juga menyukai