A. Definisi
CKD atau gagal ginjal kronis (GGK) didefinisikan sebagai kondisi dimana
maupun elektrolit, sehingga timbul gejala uremia (retensi urea dan sampah
B. Klasifikasi
(ml/mn/1.73m2)
meningkat.
mL/menit/1,73m2
15-29mL/menit/1,73m2
72 x creatini serum
C. Etiologi
Penyebab GGK menurut Price, 2006; 817, dibagi menjadi delapan kelas,
antara lain:
D. Manifestasi Klinis
Menurut Brunner & Suddart (2005) setiap sistem tubuh pada gagal
bergantung pada bagian dan tingkat kerusakan ginjal, usia pasien dan kondisi
yang mendasari. Tanda dan gejala pasien gagal ginjal kronis adalah sebagai
berikut :
a. Manifestasi kardiovaskuler
b. Manifestasi dermatologi
c. Manifestasi Pulmoner
d. Manifestasi Gastrointestinal
e. Manifestasi Neurologi
Kelemahan dan keletihan, konfusi, disorientasi, kejang, kelemahan
f. Manifestasi Muskuloskeletal
g. Manifestasi Reproduktif
E. Patofisiologi
glomerulus dan tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa
penurunan GFR / daya saring. Metode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk
berfungsi sampai ¾ dari nefron–nefron rusak. Beban bahan yang harus dilarut
osmotik disertai poliuri dan haus. Selanjutnya karena jumlah nefron yang
rusak bertambah banyak oliguri timbul disertai retensi produk sisa. Titik
dimana timbulnya gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul
gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang
80% - 90%. Pada tingkat ini fungsi renal yang demikian nilai kreatinin
clearance turun sampai 15 ml/menit atau lebih rendah itu. ( Barbara C Long,
2006, 368).
Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang
produk sampah maka gejala akan semakin berat. Banyak gejala uremia
CKD
Tekanan meningkat
Uremia meningkat Hb menurun
Edema
Gangguan Intoleransi
Integritas Kulit Aktivitas
Kelebihan Volume Cairan
/Jaringan
Angiotensi II
Asam lambung menimgkat
Hipertensi
Mual muntah
Penurunan Curah
Jantung Anoreksi
Defisit Nutrisi
G. Penatalaksanaan Medis
1. Konservatif
2. Dialysis
Dialysis )
b. Hemodialisis
jantung )
3. Operasi
a. Pengambilan batu
b. transplantasi ginjal
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan lab.darah
a. Hematologi
d. Elektrolit
e. koagulasi studi
2. Urine
a. urine rutin
3. Pemeriksaan kardiovaskuler
a. ECG
b. ECO
4. Radidiagnostik
a. USG abdominal
b. CT scan abdominal
c. BNO/IVP, FPA
d. Renogram
I. Pengkajian Fokus
2. Sirkulasi
3. Integritas Ego
Faktor stress, perasaan tak berdaya, tak ada kekuatan, Menolak, cemas,
4. Eliminasi
5. Makanan/Cairan
anoreksia, mual, muntah, rasa logam pada mulut, asites, Penurunan otot,
6. Neurosensori
koma
7. Nyeri/Kenyamanan
Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki , distraksi, gelisah
8. Pernafasan
Dyspnea (+) Batuk produkrif dengan frotty sputum bila terjadi edema
pulmonal
9. Keamanan
ROM terbatas
10. Seksualitas
J. Diagnosa Keperawatan
(NANDA)
(SDKI D.0005)
K. Intervensi
1. Kelebihan volume cairan b.d. penurunan haluaran urin, retensi cairan dan
pemasukan.
Kriteria Hasil :
b. BB stabil
Intervensi :
c. Awasi BJ urin
Kolaborasi :
c. Rongent Dada
Bakta, I Made & I Ketut Suastika,. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam.
Jakarta : EGC. 2002
Black, Joyce M. & Jane Hokanson Hawks. Medical Surgical Nursing Clinical
Management for Positive Outcome Seventh Edition. China : Elsevier inc.
2005
Nahas, Meguid El & Adeera Levin. Chronic Kidney Disease: A Practical Guide
to Understanding and Management. USA : Oxford University Press. 2010
Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2006
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi
1. Jakarta : PPNI