Anda di halaman 1dari 9

Kritisi jurnal

Pengaruh Pemberian Mobilisasi Dini Terhadap


Pemulihan Peristaltik Usus Pada Pasien Post Operasi
Laparatomi Di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam

OLEH :
NILUH NILA SAVITRI
PO7120421061
Peneliti
Sari Desi Esta Ulina Sitepu , Abdi Lestari Sitepu , Pratiwi Christa
Simarmata , Ria Fitri Anggraeni , Selamat Tuahta Sipayung

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh


mobilisasi dini terhadap kesembuhan peristaltik usus pada
pasien pasca laparatomi di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam

Jenis penelitian yang digunakan ialah Pra-Eksperimen dengan


menggunakan desain penelitian One Group Pretest-Postest
Design. Analisis data menggunakan analisis bivariat yaitu Paired
Sample T-Test.
Kelebihan :
• Teknik dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien setelah
diajarkan oleh perawat
• Teknik mobilisasi dini dapat dilakukan secara mandiri oleh
pasien sehingga tidak memerlukan biaya
• Ada perbandingan pemulihan peristaltic usus sebelum dan
sesudah mobilisasi dini sehingga mudah dipahami dan
diketahui perbandingannya
• Teknik mobilisasi dilakukan sesuai dengan SOP
• Peneliti menjelaskan intervensi apa saja yang dilakukan dalam
penelitian
• Referensi jurnal yang digunakan adalah jurnal resmi
Kekurangan :
• Masih terdapat referensi jurnal yang digunakan bukan 5 tahun
terakhir
PROBLEM/POPULATIONS :
Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini dihitung
dengan menggunakan rumus Lameshow adalah 27 orang
dengan kriteria Inklusi :
• Pasien Post Operasi Laparatomi yang bersedia menjadi
responden
• Pasien yang mengalami penurunan peristaltik usus
• Pasien Post Operasi Laparatomi yang tidak dalam kondisi
darurat
INTERVENTION :
Melakukan tindakan mobilisasi dini seperti bernapas dengan
hidung untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya selama 3-5
detik kemudian keluarkan udara secara perlahan-lahan. Pada
tahap 6-8 jam post operasi dilakukan, intervensi yang dilakukan
adalah menggerakkan tangan dan kaki, mengajarkan untuk
miring ke arah kanan dan kiri. Hal ini bertujuan untuk
memperlancar sirkulasi darah sehingga dapat mencegah
terjadinya thrombosis. Pada tahap 12-24 jam pasca operasi,
intervensi yang dilakukan adalah duduk baik bersandar atau
tidak untuk mempercepat pemulihan otot-otot perut kembali
normal. Pada tahap hari kedua setelah operasi, intervensi yang
dilakukan adalah latihan untuk berdiri dan berjalan dengan
tujuan mempercepat pemulihan peristaltik usus.
COMPARISON :
Terdapat perbandingan dalam penelitian ini yakni sebelum dan
sesudah melakukan mobilisasi dini pada pasien post laparatomi.

OUTCOME :
Hasil uji bivariat dengan Paired Sample T-Test membuktikan
bahwa ada pengaruh mobilisasi dini terhadap peningkatan
peristaltik usus sebelum dan sesudah tindakan, dibuktikan
dengan p-value = 0,00 < 0,05.
KESIMPULAN :

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa tindakan


mobilisasi dini seperti bernapas dengan hidung lalu dikeluarkan
perlahan, menggerakkan tangan dan kaki, mengajarkan miring
ke kanan atau kiri, duduk baik bersandar atau tidak, dan bila
mampu juga dilakukan mobilisasi berdiri dan berjalan sangat
berpengaruh terhadap pemulihan peristaltic usus pasien post
operasi laparatomi. Pendidikan pasien juga berpengaruh
terhadap mobilisasi pasien dimana semakin tinggi pendidikan
akan mempengaruhi pemahaman yang diberikan petugas
tentang pentingnya dilakukan mobilisasi pasca operasi
laparotomy sehingga pasien melakukan mobilisasi sesuai dengan
SOP dan mengikuti instruksi dengan benar.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai