NIM : 171101055
Kelas/Sem : A/VIII
RESUME
1. Tujuan Ketenagaan
Tujuan manajemen ketenagaan adalah mendayagunakan tenaga keperawatan yang efektif dan
produktif yang dapat memberikan pelayanan bermutu sehingga dapat memenuhi pengguna
jasa.Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasarannya serta kemampuan
menghadapi tantangan internal maupun eksternal sangat ditentukan oleh kemampuan mengelola
sumber daya manusia setepat-tepatnya.
2. Variable-variabel yang Mempengaruhi Ketenagaan
Dalam menentukan kebutuhan tenaga keperawatan harus memperhatikan beberapa
faktor yang terkait beban kerja perawat, diantaranya seperti berikut Rahmawati, 2008:
1. Jumlah klien yang dirawat hari bulan tahun dalam suatu unit
2. Kondisi atau tingkat ketergantungan client
3. Rata-rata hari perawatan klien
4. Pengukuran peralatan langsung dan tidak langsung
5. Frekuensi tindakan yang dibutuhkan
6. Rata-rata waktu keperawatan langsung dan tidak langsung
7. Pemberian cuti
3. Cara Perhitungan Jumlah Tenaga dalam Satu Shift
3.1 Penghitungan Kebutuhan Tenaga Perawat
1) Metode Douglas
Douglas membagi klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan klien dengan
menggunakan standar sebagai berikut:
Kategori I : self care/ perawatan minimal/ Mandiri atau (1 sampai 2 jam perhari) :
1. dapat melakukan kebersihan diri sendiri seperti mandi dan ganti pakaian
2. makan dan minum dilakukan sendiri
3. Ambil ambulans dengan pengawasan
4. observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift
5. pengobatan minimal, status psikologis stabil
6. persiapan prosedur pengobatan
Kategori II : perawat Parsial / intermediate ( 1 sampai 2 jam perhari) :
Klasifikasi pasien
pasi g am g am gi an m
en g
Dst
TT : non keperawatan = 3: 1
Khusus Disesuaikan
3) Metode Gillies
1. Keperawatan langsung
Keperawatan langsung merupakan pengamatan yang berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan pasien baik fisik, psikologi sosial maupun spiritual. klasifikasi waktu perawatan
berdasarkan tingkat ketergantungan pasien pada perawat:
3. Pendidikan kesehatan
Diberikan kepada pasien meliputi aktivitas pengobatan serta tindak lanjut pengobatan
titik waktu yang dibutuhkan ialah 15 menit/ pasien/ hari.
Perhitungan tenaga :
A x B x 365
Tenaga perawat ( TP) =
(365−C)x D
Keterangan :
A x 52 ( Mg ) x 7 hr ( TT x BOR )
TP = x 125 %
4 ( Mg ) x 40 jam/ Mg
TP : Tenaga perawat
A : Jumlah jam perawatan / 24 jam
41 Mg : 365 - (52 hari minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari cuti tahunan) = 289/7 =
41 Minggu
BOR (Bed Occupancy Rate) : Cara untuk membandingkan jumlah hari dalam pemakaian
tempat tidur (TT) yang terpakai untuk perawatan pasien di rumah sakit dalam suatu periode
waktu tertentu (O) dengan jumlah tempat tidur yang tersedia (A) dan jumlah hari dalam
periode tertentu (t). perbandingan ini ditunjukkan dalam bentuk jumlah persentase
(Nursalam,2014).
5) Metode WISN
Langkah-langkah WISN :
Diklat = 5 hr (C)
1. Hari kerja, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di rumah sakit atau peraturan daerah
setempat pada umumnya dalam satu minggu 5 hari kerja. dalam satu tahun 250 hari kerja
(50 hari x 50 minggu). (A)
2. Cuti tahunan, sesuai dengan ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti 12 hari kerja setiap
tahun. (B)
3. Pendidikan dan Pelatihan sesuai ketentuan yang berlaku di rumah sakit untuk
mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme setiap kategori SDM memiliki hak
mengikuti pelatihan dalam 6 hari kerja. (C)
4. Hari libur nasional, berdasarkan keputusan bersama menteri terkait tentang hari libur
nasional dan cuti bersama tahun 2002-2003 dua ditetapkan 15 hari kerja dan 4 hari kerja
untuk cuti bersama. (D)
5. Ketidak hadiran kerja sesuai data kata-kata ketidak hadiran kerja (selama kurun waktu 1
tahun) karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa pemberitahuan/izin. (E)
6. Waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku di RS dan peraturan daerah pada umumnya
waktu kerja dalam satu hari adalah 8 jam (5 hari kerja/ Minggu. (F)
Waktu Kerja Tersedia = { A-(B+C+D+E) } x F
= {260-(12+5+19+10)} x 8 jam
Keterangan :
B = cuti tahunan
E = ketidakhadiran kerja
6) Metode Ilyas
Rumus dasar dari metode ilmiah adalah sebagai berikut :
A x B x 365
Tenaga Perawat : TP=
255 x jam kerja/hari
Keterangan :
{365-(12 hari libur nasional+ 12 hari libur cuti tahunan) x ¾ = 255 hari}
7) Metode Swansburg
Contoh :
Pada Suatu unit dengan 24 tempat tidur dan 17 klien rata-rata perhari.
1. Total jam perawat/ hari : 17 x 5 jam = 85 jam jumlah perawat yang dibutuhkan
85/7 = 12,143 (12 orang) perawat/ hari.
2. Total jam kerja/ minggu = 40 jam jumlah shift per minggu = 12 x 7 (1 Minggu) =
84 shift/ Minggu jumlah staf yang dibutuhkan perhari = 84/6 = 14 orang (jumlah
staf selama bekerja setiap hari dengan 6 hari kerja per minggu dan 7 jam/shift).
Pembagian operasi dinas dalam 1 hari = pagi : siang : malam
Sehingga, jika jumlah total staf keperawatan per hari = 14 orang, maka :
BOR
D= x A xC
80 %
D
T=
1800
Keterangan:
D : Hitung dasar
Sade, S. (2013). Analisis Kebutuhan Jumlah Tenaga Perawat Berdasarkan Beban Kerja pada
Instalasi Rawat Inap RSUD Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat. Universitas
Hasanuddin Makassar.
Susilo, R., & Yustiawan, T. (2015). Calculation of Nursing Staff Using Full Time Equivalent in
Adi Husada Undaan Wetan Hospital Surabaya. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 18(4).