Anda di halaman 1dari 41

GAGAL GINJAL

AKUT DAN KRONIS


Disusun oleh :
Kelompok 5
Agustin Ayu Wulandari
Sri Juliastuti Utami
Sabhan Ramadhan
Wendy Suganda
Angga Damuri
GAGAL GINJAL AKUT
Definisi
Gagal ginjal akut merupakan gangguan fungsi
ginjal yang terjadi secara mendadak dengan
tanda gejala khas berupa oliguiria/anuria
dengan peningkatan BUN (blood ureum
nitrogen) atau kreatinin serum.
Etiologi
1. Penyebab prerenal
2. Penyebab intrarenal
3. Penyebab postrenal
Manifestasi Klinis
1. Kulit dan membrane mukosa kering
2. Perubahan pengeluaran produksi urine
3. Hyperkalemia
4. Asidosis metabolic
5. Anemia
Patofisiologi
Kondisi gagal ginjal akut disebabkan oleh 3 faktor
pemicu yaitu prenal, renal dan post renal. Ketiga
faktor ini memiliki faktor yang berbeda-beda. Pre
prenal berkaitan dengan kondisi dimana aliran
darah (blood flow) ke ginjal mengalami
penurunan (hipoperfusi). Kondisi ini dipicu oleh
kondisi hipovolemi, hipotensi, vasokontriksi dan
penurunan cardiac output. Untuk faktor renal
berkaitan dengan adanya kerusakan pada jaringan
parenkim ginjal.
Kerusakan ini dipicu oleh trauma maupun
penyakit-penyakit pada ginjal itu sendiri.
Jaringan yang menjadi tempat utama fisiologis
ginjal, jika rusak akan mempengaruhi berbagai
fungsi ginjal. Sedangakan faktor post renal
berkaitan dengan adanya obstruksi pada
saluran kemih, sehingga akan timbul stagnansi
bahkan adanya refluks urine flow pada ginjal.
Dengan demikian beban tahanan/resistensi
ginjal akan meningkat dan akhinya mengalami
kegagalan (Judith, 2005).
Pemeriksaan Penunjang
1. Kadar kimia darah
2. Urinalisis
3. USG
4. Test darah lengkap
5. EKG
Komplikasi
1. Keseimbangan elektrolit tubuh
2. Fungsi jantung dan paru
3. Gastrointestinal
4. Hematologi
5. Neurologis
6. Infeksi pada traktur urinarius, paru-
paru, luka operasi, dan sepsis
Penatalaksanaan
1. Tata laksana umum
Secara umum yang harus dilakukan pada
klien gagal ginjal akut adalah
memberlakukan dan mengawasi secara ketat
diet tinggi kalori dan rendah protein, natrium,
kalium, dengan pemberian suplemen vitamin
tambahan. Dan yang paling penting adalah
membatasi asupan cairan
2. Tata laksana medis
Penggunaan terapi medis diperlukan untuk
menjaga volume cairan dalam tubuh sesuai
dengan kompetensi ginjal dan menjaga kondisi
asam basa darah.
3. Observasi ketat
Hasil pemeriksaan laboratorium (BUN,
kreatinin dalam kadar kalium) harus
dimonitoring secara ketatat
GAGAL GINJAL KRONIS
Definisi
Gagal ginjal kronis (chronic renal failure)
adalah kerusakan ginjal progresif yang
berakibat fatal dan ditandai dengan
uremia (urea dan limbah nitrogen lainnya
yang beredar dalam darah serta
komplikasinya jika tidak dilakukan
dialysis atau transplantasi ginjal).
Etiologi
Gagal ginjal kronis sering kali menjadi
penyakit komplikasi dari peyakit lainnya,
sehingga merupakan penyakit sekunder.
Penyebab yang sering adalah diabetes
mellitus dan hipertensi
Manifestasi Klinis
1. Gastrointestinal
2. Kardiovaskular
3. Respirasi
4. Integumen
5. Neurologis
6. Musculoskeletal
Patofisiologi
Pada gagal ginjal kronis, fungsi ginjal menurun
secara drastis yang berasal dari nefron. Insifisiensi
dari ginjal tersebut sekitar 20-50% dalam hal GFR
(Glomerular Filtration Rate ). Pada penurunan
funsgi rata-rata 50%, biasanya muncul tanda dan
gejala axotemia sedang, poliuri, nokturia, hipertensi
dan sesekali terjadi anemia. Selain itu, selama
terjadi kegagalan fungsi ginjal maka keseimbangan
cairan dan elektrolit pun terganggu.
Pada hakekatnya tanda dan gejala dan
gagal ginjal kronis hampir sama dengan
gagal ginjal akut, namun awitan waktunya
saja yang membedakan. Perjalanan dari
gagal ginjal kronis membawa dampak
yang sistemik terhadap seluruh sistem
tubuh dan sering mengakibatkan
komplikasi (Madara, 2008).
Pemeriksaan Penunjang
1. Biokimiawi
2. Urinalisis
3. Ultrasonografi Ginjal
Komplikasi
1. Penyakit tulang
2. Penyakit kardiovaskuler
3. Anemia
4. Disfungsi seksual
Penatalaksanaan
1. Perawatan kulit yang baik
2. Jaga kebersihan oral
3. Beri dukungan nutrisi
4. Pantau adanya hiperkalemia
5. Atasi hiperfosfatemia dan hipokalsemia
6. Kontrol tekanan darah
7. Observasi adanya tanda-tanda pendarahan
Asuhan Keperawatan
Gagal Ginjal Akut
Pengkajian
1. Kaji tanda-tanda vital
2. Kaji masukan cairan
3. Kaji riwayat gangguan dalam eliminasi urine
4. Kaji riwatyat penyakit lainnya yang
mempengaruhi fungsi ginjal;
5. Kaji Riwayat penggunaan obat-obatan;
6. Cek fungsi ginjal melalui pemeriksaan
laboratorium.
Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
gangguan mekanisme regulasi
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan hipertensi
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan penurunan sirkulasi
5. Ketidakefektifan pola napas berhubungan
dengan hiperventilasi
6. Keletihan berhubungan dengan penurunan
produksi energi metabolik atau pembatasan
diet, anemia.
Intervensi Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
gangguan mekanisme regulasi
Noc :
 Terbebas dari edema
 Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu
 Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau
kebingungan
Nic :
Fluid Management
 Pertahankan intake dan output yang akurat
 Monitor vital sign
 Monitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi
cairan
 Monitor status nutrisi
 Monitor masukan makanan / cairan dan hitung
intake kalor
Fluid Monitoring
 Monitor berat badan
 Monitor tanda dan gejala dari odema
 Catat secara akurat intake dan output
 Monitor BP, HR, dan RR
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
berhubungan dengan hipertensi
Noc :
 Tekanan systole dan diastole dalam rentang
yang normal
 Tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan
intracranial (tidak lebih dari 15 mmHg)
Nic :
Peripheral Sensation Management
 Monitor adanya daerah tertentu yang hanya
peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
 Instruksikan keluarga untuk mengobservasi
kulit jika ada lesi atau laserasi
Asuhan Keperawatan
Gagal Ginjal Kronis
Pengkajian
1. Biodata
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit dahulu
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
6. Riwayat Psikososial
7. Keadaaan Umum dan Tanda-Tanda Vital
8. Sistem Pernapasan
 Sistem Hematologi
 stem Neuromuskuler
 Sistem Kardiovaskuler
 Sistem Endokrin
 Sistem Perkemihan
 Sistem Pencernaan
 Sistem Muskuloskeletal
Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
peningkatan proses penyakit
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual,
muntah, dan diet yang ketat
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
perubahan turgor kulit
4. Ansietas berhubungan dengan informasi inadekuat
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan, anemia
Intervensi Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
peningkatan proses penyakit
Noc :
 Terbebas dari edema
 Bunyi nafas bersih, tidak ada dyspneu
 Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau
kebingungan
Nic :
Fluid Management
 Pertahankan intake dan output yang akurat
 Monitor vital sign
 Monitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi
cairan
 Monitor status nutrisi
 Monitor masukan makanan / cairan dan hitung
intake kalori
Fluid Monitoring
 Monitor berat badan
 Monitor tanda dan gejala dari odema
 Catat secara akurat intake dan output
 Monitor BP, HR, dan RR
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia, mual, muntah, dan diet yang ketat
Noc :
 Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan
tujuan
 Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
 Tidak terjadi penurunan berat badan yang
berarti
Nic :
Nutrition Management
 Kaji adanya alergi makanan
 Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein
dan vitamin C
 Monitor jumlah nutrisi dan kandunagn kalori
Nutrition Monitor
 BB pasien dalam batas normal
 Monitor adanya penurunan berat badan
 Monitor mual dan muntah
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai