Anda di halaman 1dari 7

Asuhan Keperawatan Kritis Pasien Dengan

Arf Dan Crf

A. Konsep Acute Renal Failure


Gagal ginjal akut adalah kemunduran yang cepat dari kemampuan ginjal

dalam memfliltrasi darah dari toksin di dalam tubuh , sehingga

menyebabkan penimbunan sisa zat metabolik didalam darah pada urea.

Gagal ginjal akut merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai dengan

penurunan fungsi ginjal secara spontan ysng mengakibatkan timbulnya

peningkatan dari metabolik.(Ayu, 2011).Gagal ginjal akut juga keadaan

dimana ginjal mengalami gangguan fungsi dalam fungsi-fungsi terpenting

.(Baradero, 2011)

1. Etiologi
Etiologi gagal ginjal akut dibagi menjadi 3 kelompok utama
berdasarkan patogenesisnya, yakni :

a. Penyakit yang menyebabkan hipoperfusi ginjal tanpa menyebabkan


prerenal

1) Dehidrasi
2) Muntah dan diare
3) Diabetes militus
4) Luka bakar
b. Penyakit yang secara langsung menyebabkan gangguan pada
parenkim ginjal

1) Hipertensi
2) Nefrotaksin (antibiotik : gentamicin, kanamisin)
c. Penyakit yang terkait dengan obstruksi saluran kemih
1) Hiperplasia prostat
2. ManifestasiKlinis
a. Kulit dan membran mukosa kering akibat dehidrasi dan nafas
mungkin berbau urine (fetouremik).

b. Manifestasi system saraf (lemah, sakit kepala, kedutan otot dan


kejang).
c. Perubahan pengeluaran produksi urine sedikit, dapat mengandung
darah.

d. Anoreksia (disebabkan oleh akumulasi produksi sisa nitrogen).


e. Kelelahan akibat anemia
f. Hipertensi, peningkatan BB dan edema. (Nursalam, 2010)

3. KonsepAsuhanKperawatan
a. Pengkajian
Identitas (nama, usia, jeniskelamin)

Riwayat Kesehatan

1) Keluhan utama : biasanya pasien dengan diagnosa gagal ginjal


akut sering terasa sesak, mual dan muntah.

2) Riwayat penyakit sekarang : biasanya pasien mengeluh badan


terasa lemah, kencing terasa sesak, mual dan muntah dan

penambahan BB, nyeri tekan pada abdomen, anoreksia dan

lemah.

3) Riwayat penyakit dahulu : menanyakan pasien apakah pernah


merasakan penyakit gagal ginjal akut sebelumnya.

4) Riwayat penyakit keluarga : menanyakan kepada keluarga


apakah keluarga pasien pernah mengalami penyakit yang

dialami pasien

b. DiagnosaKeperawatan
1) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kerusakan
fungsi ginjal.
2) Antoleransi aktivitas berhubungan dengan anemi dan nyeri
sekunder terhadap gagal ginjal.

3) Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang


kondisi.

4) Intake nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


5) Pola nafas tidak efektif

c. Intervensi
1) Tentukan jumlah dan jenis intake/asupan cairan serta kebiasaan
eliminasi.

2) Tentukan faktor-faktor resiko yang mungkin menyebabkan


ketidakseimbangan cairan.

3) Periksa turgor kulit.


4) Monitor berat badan
5) Monitor asupan dan pengeluaran
6) Monitor nilai kadar serum dan elektrolit urine
7) Monitor tekanan darah, denyut jantung dan status pernafasan
8) Catat dengan akurat asupan dan pengeluaran
9) Rekam inkontinensia pada pasien yang membutuhkan asupan
dan pengeluaran yang akurat.

10) Monitor membran mukosa, turgor kulit dan respon haus


11) Monitor warna kuantitas dan berat jenis urine
12) Berikan cairan dengan cepat
13) Batasi dan alokasi asupan cairan

d. Implementasi
Implementasi keperawatan merupakan suatu pelaksanaan tindakan

keperawatan terhadap klien yang didasarkan pada rencana


keperawatan yang telah disusun dengan baik untuk mencapai

tujuan yang diinginkan meliputi peningkatan kesehatan,

pencegahan penyakit, pemlihan kesehatan, dan memfasilitasi

koping. Implementasi keperawatan akan dapat dilaksanakan

dengan baik apabila klien mempunyai keinginan untuk

berpartisipasi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Selama

tahap implementasi keperawatan, perawat terus melakukan

pengumpulan data yang lengkap dan memilih asuahan keperawatan

yang paling sesuai dengan kebutuhan klien.

e. Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah tahap yang menentukan apakah

tujuan yang telah disusun dan direncanakan tercapai atau tidak.

Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi-

intervensi yang dilakukan oleh keluarga, perawat dan yang lainnya.

Ada beberapa metode evaluasi yang dipakai dalam perawatan.

Faktor yang paling utama dan penting adalah bahwa metode

tersebut harus disesuaikan dengan tujuan dan intervensi yang

sedang di evaluasi.

B. Konsep Cronic Renal Failure


Gagal ginjal kronis adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan

penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan

cukup lanjut, hal ini terjadi bila laju filtrasi dlomerulus kurang dari 50

ml/min. (suyono, 2015).Gagal ginjal kronis merupakan kondisi dimana

penyakit pada ginjal yang persisten dengan kerusakan ginjal dan

kerusakan.(E & Prana A.E, 2014).

1. Etiologi
Gagal ginjal kronis sering kali menjadi penyakut komplikasi dari

penyakit lainya, sehingga merupakan penyakit sekunder. Penyebab


dari gagal ginjal kronis antara lain:

a. Infeksi saluran kemih(pielonefritis).


b. Penyakit peradangan (glomerulusnefritis).
c. Penyakit vaskuler hipertensi(stenosis arteri renalis).
d. Nefopati toksik.
e. Nefropati obstruktif (batu saluran kemih).

2. ManifestasiKlinis
a. Gastrointestinal: ulserasi saluran pencernaan dan perdarahan
b. Kardiovaskuler: hipertensi, perubahan elektrokardiografi (EKG),
perikarditis, efusiperikardium dan tamponade perikardium

c. Respirasi: edemaparu, efusi pleura danpleuritis


d. Neuromuskular: lemah, gangguantidur, sakitkepala, latergi,
gangguan muscular, neuropatiperifer, bingungdankoma

e. Metabolic atauendokrin: intiglukosa, hiperlipidemia, gangguan


hormonseks menyebabkan penurunan libido, impoten dan amenore

pada wanita

f. Cairanelektrolit: gangguan pada asam basa menyebabkan


kehilangan sodium sehingga terjadi dehidrasi, asidosis,
hiperkalemia, hipermagnesemia danh ipokalsemia

g. Dermatologi: pucat, hiperpigmentasi, pluritis, eksimosis dan


uremia frost.

h. Abnormal skeletal: osteodiftrofi ginjal menyebabka nosteomalasia


i. Hematologi: anemia danp erdarahan meningkat .(Nursalam, 2006)

3. KonsepAsuhanKeperawatan
a. Pengkajian keperawatan
1) Riwayat gangguan kronis dan gangguan yang mendasari status
kesehatan

2) Kaji derajat kerusakan ginjal dan gangguan system tubuh


lainnya melalui pengkajian system tubuh dan kaji hasil
laboratorium

3) Lakukan pemeriksaan fisik, tanda vital, system kardiovaskuler,


pencernaan, systems araf, integument dan system
musluloskeletal

b. Dignosiskeperawatan
1) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan
haluaranurin, diet berlebih dan retensi cairan dan natrium

2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan anoreksia, mual, muntah,pembatasan diet dan

perubahan mukosa mulut

3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, anemia,


retensi produksi sampah dan prosedur dialysis

DaftarPustaka
Ayu. (2011). Acute Kidney Injury : Pendekatan Klinis Dan Tata Laksana.
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.

Baradero, M. (2011). Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal. egc.

E, P., & Prana A.E. (2014). Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan. Nuha
Medika.

Nursalam. (2006). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem


Perkemihan. salemba Medika.

Nursalam. (2010). Proses Dan Dokumentasi Keperawatan. salemba Medika.

suyono. (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. balai penerbit FKUL.

Anda mungkin juga menyukai