SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI TAHUN 2020 1. Jelaskan tentang metode asuhan kasus secara lengkap!
Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan
keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien. Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi asuhan langsung kepada pasien yang ditugaskan, contohnya di ruang isolasi dan ICU. Metode kasus merupakan metode yang berdasarkan pendekatan holistik dari filosofi keperawatan. Perawat bertanggung jawab terhadap asuhan dan observasi pada pasien tertentu. Rasio pasien perawat adalah1:1. Setiap pasien ditugaskan kepada semua perawat yang melayani seluruh kebutuhannya pada saat ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya.
Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien untuk satu
perawat, umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk perawatan khusus seperti: isolasi, intesive care.
2. Jelaskan tentang asuhan primer dan metode primer modifikasi secara
lengkap!
Metode primer adalah metode dalam pemberian asuhan keperawatan
yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan mengkoordinasikan asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
Metode primer merupakan metode yang berdasarkan pada tindakan
yang komprehensif dari filosofi keperawatan. Perawat bertanggung jawab terhadap semua aspek asuhan keperawatan dari hasil pengkajian kondisi pasien untuk mengkoordinir asuhan keperawatan. Metode penugasan di mana satu orang perawatbertanggungjawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawa tan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Mendorong praktik kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat rencana asuhan dan pelasksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
Metode primer adalah metode dalam pemberian asuhan keperawatan
yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan mengkoordinasikan asuhan keperawatan selama pasien dirawat. Metode primer merupakan metode yang berdasarkan pada tindakanyang komprehensif dari filosofi keperawatan. Perawat bertanggung jawabterhadap semua aspek asuhan keperawatan dari hasil pengkajian kondisi pasienuntuk mengkoordinir asuhan keperawatan.Metode penugasan di mana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Mendorong praktik kemandirian perawatan, ada kejelasan antara pembuat rencana suhan dan pelasksana. Metode primer iniditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus anatar pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merancanakan, melakukan, koordinasi a suhan keperawatan selama pasien dirawat. Metode primer modifikasi adalah metode gabungan antara metode penugasan tim dengan metode perawatan primer. Metode ini menug askansekelompok perawat merawat pasien dari datang sampai pulang.Pada model ini, digunakan secara kombinasi dari kedua sistem.Menurut Ratna S.Sudarsono (2000), penerapan sistem model ini didasarkan pada beberapa alasan :
a. Keperawatan primer tidak di gunakan secara murni, karena perawat
primer harus mempunyai latar belakang pendidikan S1 Keperawatan atau setara. b. Keperawatan tim tidak di gunakan secara murni, karena tanggung jawabasuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagai tim c. Melalui kombinasi kedua model tersebut di harapkan komunitas asuhankeperawatan dan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada primer. Disamping itu, karena saat ini perawat yang ada di rumah sakit sebagain besar adalah lulusan SPK, maka akan mendapat bimbingan dari perawat primer/ ketua tim tentang asuhan keperawatan.Untuk ruang model ini di perlukan 26 perawat. Dengan menggunakanmodel modifikasi keperawatan primer ini diperlukan 4 (empat) orang perawat primer (PP) dengan kualifikasi Ners, di samping seorang kepala ruang rawat, juga Ners, Perawat Associate (PA) 21 orang, kualifikasi pendidikan perawatasosiasi terdiri atas lulusan D3 Keperawatan ( 3orang) dan SPK (18 orang)
3. Menurut anda apakah ditempat anda bekerja di rumah sakit sudah
sesuaikah metode asuhan yg diterapkan? Sudah, tetapi masih memerlukan koreksi dalam menentukan metode asuhan keperawatan.
4. Pertimbangan apa saja seorang kepala ruangan atau yang berwenang
dalam menentukan ruangan tersebut menggunakan metode asuhan mana yang sesusai?
Petimbangan pertama melihat kasus, mengikuti pelatihan-pelatihan,
disesuaikan dengan PK perawat masing-masing ruangan.
5. Permenkes berapa yang mengatur tentang metode asuhan disebuah
rumah sakit? Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 38 Tahun 2018 tentang Keperawatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Khusus Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 24 ayat (4) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit Khusus; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607); 4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/ Menkes/ 148/ 1/ 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 473); 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 977); 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1053);