Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

Dosen : Ida, S.Kep, Ners

Disusun Oleh:

Mulyana Syafei
C1AB19015

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TF


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
TAHUN 2020
1. Jelaskan tentang metode asuhan kasus secara lengkap!

Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan


keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada
saat bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang.
Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan menerima
semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien. Dalam metode ini staf
perawat ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi asuhan langsung
kepada pasien yang ditugaskan, contohnya di ruang isolasi dan ICU. Metode
kasus merupakan metode yang berdasarkan pendekatan holistik dari filosofi
keperawatan. Perawat bertanggung jawab terhadap asuhan dan observasi
pada pasien tertentu. Rasio pasien perawat adalah1:1. Setiap pasien
ditugaskan kepada semua perawat yang melayani seluruh kebutuhannya
pada saat ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk
setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang
yang sama pada hari berikutnya.

Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien untuk satu


perawat, umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk perawatan
khusus seperti: isolasi, intesive care.

2. Jelaskan tentang asuhan primer dan metode primer modifikasi secara


lengkap!

Metode primer adalah metode dalam pemberian asuhan keperawatan


yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus antara pasien
dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan
mengkoordinasikan asuhan keperawatan selama pasien dirawat.

Metode primer merupakan metode yang berdasarkan pada tindakan


yang komprehensif dari filosofi keperawatan. Perawat bertanggung jawab
terhadap semua aspek asuhan keperawatan dari hasil pengkajian kondisi
pasien untuk mengkoordinir asuhan keperawatan. Metode penugasan di
mana satu orang
perawatbertanggungjawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawa
tan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Mendorong
praktik kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat rencana asuhan
dan pelasksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat
dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk
merencanakan, melakukan, koordinasi asuhan keperawatan selama pasien
dirawat.

Metode primer adalah metode dalam pemberian asuhan keperawatan


yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus antara pasien
dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan
mengkoordinasikan asuhan keperawatan selama pasien dirawat. Metode
primer merupakan metode yang berdasarkan pada tindakanyang
komprehensif dari filosofi keperawatan. Perawat bertanggung jawabterhadap
semua aspek asuhan keperawatan dari hasil pengkajian kondisi pasienuntuk
mengkoordinir asuhan keperawatan.Metode penugasan di mana satu orang
perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan
keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
Mendorong praktik kemandirian perawatan, ada kejelasan antara pembuat
rencana suhan dan pelasksana. Metode primer iniditandai dengan adanya
keterkaitan kuat dan terus menerus anatar pasien
dan perawat yang ditugaskan untuk merancanakan, melakukan, koordinasi a
suhan keperawatan selama pasien dirawat.
Metode primer modifikasi adalah metode gabungan antara
metode penugasan tim dengan metode perawatan primer. Metode ini menug
askansekelompok perawat merawat pasien dari datang sampai pulang.Pada
model ini, digunakan secara kombinasi dari kedua sistem.Menurut Ratna
S.Sudarsono (2000), penerapan sistem model ini didasarkan pada beberapa
alasan :

a. Keperawatan primer tidak di gunakan secara murni, karena perawat


primer harus mempunyai latar belakang pendidikan S1 Keperawatan
atau setara.
b. Keperawatan tim tidak di gunakan secara murni, karena tanggung
jawabasuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagai tim
c. Melalui kombinasi kedua model tersebut di harapkan komunitas
asuhankeperawatan dan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat
pada primer. Disamping itu, karena saat ini perawat yang ada di rumah
sakit sebagain besar adalah lulusan SPK, maka akan mendapat 
bimbingan dari perawat primer/ ketua tim tentang asuhan
keperawatan.Untuk ruang model ini di perlukan 26 perawat. Dengan
menggunakanmodel modifikasi keperawatan primer ini diperlukan 4
(empat) orang perawat primer (PP) dengan kualifikasi Ners,
di samping seorang kepala ruang rawat, juga Ners, Perawat Associate
(PA) 21 orang, kualifikasi pendidikan perawatasosiasi terdiri atas
lulusan D3 Keperawatan ( 3orang) dan SPK (18 orang)

3. Menurut anda apakah ditempat anda bekerja di rumah sakit sudah


sesuaikah metode asuhan yg diterapkan?
Sudah, tetapi masih memerlukan koreksi dalam menentukan metode
asuhan keperawatan.

4. Pertimbangan apa saja seorang kepala ruangan atau yang berwenang


dalam menentukan ruangan tersebut menggunakan metode asuhan
mana yang sesusai?

Petimbangan pertama melihat kasus, mengikuti pelatihan-pelatihan,


disesuaikan dengan PK perawat masing-masing ruangan.

5. Permenkes berapa yang mengatur tentang metode asuhan disebuah


rumah sakit?
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2019 tentang Peraturan
Pelaksanaan UU Nomor 38 Tahun 2018 tentang Keperawatan.
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2015
Tentang Standar Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Khusus
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 24 ayat (4)
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar Pelayanan
Keperawatan di Rumah Sakit Khusus;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/ Menkes/ 148/ 1/
2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 17 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 473);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 977);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2013 tentang
Komite Keperawatan Rumah Sakit (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1053);

Anda mungkin juga menyukai