Anda di halaman 1dari 15

MAN AJE MEN A SU HAN

KEP E RAWATAN
P ROFE SIONA L (M AKP)
Disusun Oleh Kelompok 2:
Arum Puji Lestari ( 202014401006 )
Diah Ayu Rahmawati ( 202014401010 )
Fratika Mahardini ( 202014401016 )
May Ranny Nurna A. ( 202014401021 )
Rizky Elitika ( 202014401030 )
Sepia Nur Laili ( 202014401031)
Vingky Anggaraini ( 202014401035 )
A. Definisi MAKP
MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan
empat unsur, yakni standar, proses keperawatan, pendidikan
keperawatan dan system MAKP, definisi tersebut berdasrkan
prinsip-prinsip nilai yang diyakini dan akan menetukan
kualitas produksi atau jasa layanan keperawatan.
1. Penentuan MAKP

Untuk melakukan penerapan MAKP ada dua komponen yang dapat


digunakan untuk penataan , yaitu :
a. Ketenagaan
penentuan jumlah tenaga keperawatan tidak ditetapkan sesuai dengan derajat
ketergantungan klien. ketergantungan klien dikategorikan menjadi 3 yaitu:
• perawatan minimal dengan kebutuhan waktu 1-2 jam/24jam
• perawatan intermediet dengan kebutuhan waktu 3-4 jam/24jam
• perawatan total dengan kebutuhan waktu 5-6 jam/24jam.

b. Metode pemberian asuhan keperawatan

Terdapat 4 metode pemberian asuhan keperawatan yaitu


• metode fungisonal,
• metode kasus,
• metode tim
• metode Primer
2. Jenis-jenis Model MAKP

a. Model Fungsional
Metode fungsional dilaksanakan oleh perawat dalam pengelolaan asuhan keperawatan sebagai
pilihan utama pada saat perang dunia kedua.

Pada saat itu karena masih terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat maka setiap perawat hanya
melakukan 1-2 jenis intervensi keperawatan pada semua pasien di bangsal (merawat luka).
b. Model Kasus

Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien untuk satu perawat, umumnya dilaksanakan
untuk perawat privat atau untuk perawatan khusus seperti: isolasi, intensive care. Penanggung
jawab manager keperawatan.
c. Model Tim

Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbedabeda dalam memberikan
asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien.
d. Model Primer

Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap
asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai KRS.
3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perubahan
MAKP
1. Kualitas pelayanan keperawatan
Hal ini diperlukan karena :
Untuk meningkatkan asuhan keperawatan pada pasien
Untuk menghasilkan keuntungan institusi
Untuk mempertahankan eksistensi institusi

2. Standar praktik keperawatan


Menurut JCHO, standar praktik keperawatan yaitu :
Menghargai hak-hak pasien
Penerimaan sewaktu pasien MRS
Observasi keasaan pasien
4. Pilar - Pilar Dalam Model Praktik Keperawatan
Professional (MAKP)
1.Pilar I : Pendekatan Manajemen Keperawatan
. Pada pilar I yaitu pendekatan manajemen terdiri dari
Planning (Perencanaan)
Organizing(Pengorganisasian)
Actuating (Pengarahan)
Supervision (Pengawasan)
Controlling (Pengendalian)

2. Pilar II: Sistem Penghargaan


proses ini selalu dilakukan sebelum membuka ruang MAKP dan setiap ada penambahan perawatan
baru.
3. Pilar III: Hubungan Professional
Pada pelaksanaan nya hubungan professional secara interal artinya hubungan yang terjadi antara
pembentuk pelayanan kesehatan
LANJUTAN
4. Pilar IV : Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen asuhan keperawat yang diterapkan di MAKP
adalah asuhan keperawatan dengan menerapkan proses
keperawatan.
5. Dasar Pertimbangan Pemilihan Model Metode
Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
6 unsur utama dalam penentuan pemeilihan metode pemberian asuhan keperawatan
yaitu :
Sesuai dengan visi dan misi institusi

Dapat diterapkan proses keperawatan dalam asuhan keperawatn


Efisien dan efektif o\penggunaan biaya

Terpenuhinya kepuasan klien keluarga dan masyarakat

Kepuasan kinerja perawat


6. Sistem MAKP (Manajemen Asuhan Keperawatan
Profesional)
a)Pengkajian
b)Diagnosa keperawatan
c)Intervensi
d)Implementasi

e)Evaluasi
B. Pengertian MAKP Model Kasus
Model asuhan keperawatan professional (MAKP) Kasus Setiap perawat ditugaskan untuk
melayani seluruh kebutuhan pasien saat ia dinas. Pasien akan dirawat oleh orang yang
sama pada hari berikutnya.

Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat, dan hal ini umumnya
dilaksanakan untuk perawat private.

1. Pelaksanaan MAKP Kasus


Konsep Teori Model asuhan keperawatan professional (MAKP) Kasus Setiap perawat
ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat ia dinas. Pasien akan dirawat
oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu
pasien satu perawat,
2. Kelebihan Dan Kekurangan
a. Kelebihan
Bersifat kontinue dan konfrehensif.
Perawat dalam metode kasus mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap pasien, perawat, dokter, dan
rumah sakit.
Dokter juga merasakan kepuasan dengan karena senantiasa mendapatkan informasi tentang kondisi pasien
yang selalu diperbaharui dan komprehensif.
Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.
Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.

b. Kekurangan
Kemampuan tenaga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas sehingga tidak mampu memberikan
asuhan secara menyeluruh.
Membutuhkan banyak tenaga.
Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan.
3. Bagan Manajemen Keperawatan Metode Kasus
4. Peran dari pembagian tugas dalam metode kasus
a. Kepala Perawat
Memimpin rapat.
Evaluasi kinerja perawat.
Membuat daftar dinas.
Menyediakan material.
Perencanaan, pengawasan, pengarahan

b. Perawat primer / kepala jaga


Membuat perencanaan asuhan keperawatan.
Mengadakan tindakan kolaborasi.
Memimpin timbang terima.
Mendelegasikan tugas.

c. Perawat Associate. (Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk memberikan
pelayanan keperawatan langsung kepada klien.)
Memberikan asuhan keperawatan.
Mengikuti timbang terima.
Kesimpulan
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) merupakan
salah satu sistem pemberian asuhan keperawatan yang sedang
dikembangkan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatandan meningkatkan profesionalitas rumah sakit.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai