Anda di halaman 1dari 58

BUKU PANDUAN / SOP

PRAKTIK LABORATORIUM

PERAWATAN PERIOPERATIF

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan


STIKES SATRIA BHAKTI NGANJUK
Jl. Panglima Sudirman VI Nganjuk 64412 Telp./fax.(0358)326110
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, berkat rahmad


dan karuniaNya, maka Buku Panduan Praktikum Laboratorium Prodi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Satria Bhakti Nganjuk ini
dapat diselesaikan dengan baik.
Keterampilan dasar sangat diperlukan untuk menunjang proses
belajar mengajar mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Satria Bhakti Nganjuk. Buku ini sebagai pegangan
mahasiswa untuk mengetahui keterampilan apa yang didapat selama
perkuliahan. Diketahui keterapilan dasar yang akan dilaksanakan pada
setiap semesternya, agar mahasiswa lebih inovatif dalam menyikapi
keterampilan tersebut. Diharapkan dengan keterampilan ini mahasiswa
tidak puas sehingga ada keinginan untuk meningkatkan diri.
Perlu diketahui bahwa setiap keterampilan terdiri dari fase pre
interaksi, orientasi, kerja (interaksi) dan fase terminasi. Fase-fase tersebut
menunjukkan bahwa langkah-langkah pelaksanan tindakan perawatan
tidak hanya terampil dalam melaksanakan tindakan keperawatan saja,
tetapi lebih ditekankan pada human ”human relationship”.
Buku Panduan Praktikum Laboratorium Prodi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Satria Bhakti Nganjuk ini akan selalu
disempurnakan,oleh karena itu saran dan kritik untuk pentempurnaanya
masih sangat diharapkan, terutama yang diperlukan dalam rangka
perubahan, paebaikan dan revisi edisi mendatang.
Akhir kata, Tim penyusun menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu didalam penyusunan Buku Panduan
Praktik Laboratorium ini dan semoga bermanfaat bagi seluruh Civitas
Akademika Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Satria Bhakti nganjuk
khususnya Program Studi Ilmu Keperawatan.

TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI

1. Kata pengantar .............................................................................. i


2. Daftar isi .........................................................................................
3. SOP latihan nafas dalam dan batuk selama pra operatif ............
4. Checklist penilaian ketrampilan latihan nafas dalam dan
batuk selama pra operatif. .............................................................
5. SOP latihan kaki ............................................................................
6. Checklist penilaian ketrampilan latihan kaki ..............................
7. SOP persiapan kulit untuk pembedahan ( mencukur ) ...............
8. Checklist penilaian ketrampilan persiapan kulit untuk
pembedahan ( mencukur ) .............................................................
9. SOP perawatan luka ......................................................................
10. Checklist penilaian ketrampilan mengganti balutan kering
atau luka jahit pasca operasi .........................................................
11. Checklist penilaian ketrampilan menganti balutan basah
dengan balutan kering ...................................................................
12. Checklist penilaian ketrampilan irigasi luka................................
13. Checklist penilaian ketrampilan perawatan degubitus................
14. SOP rendam duduk.........................................................................
15. Checklist penilaian ketrampilan rendam duduk...........................
16. SOP menjahit luka .........................................................................
17. Checklist penilaian ketrampilan menjahit luka............................
18. SOP mengangkat jahitan................................................................
19. Checklist penilaian ketrampilan mengangakat jahitan................
20. SOP pemeriksaan darah ( Hb Sahli )............................................
21. Checklist penilaian ketrampilan pemeriksaan darah (Hb sahli).
STANDART OPERATIONAL PROSEDUR
LATIHAN NAFAS DALAM DAN BATUK SELAMA PRA OPERATIF

Pengertian
Suatu tindakan yang diajarkan kepada klien sebelum operasi (dalam periode
praoperatif)

Tujuan
 Mencegah terjadinya komplikasi paru akibat pemberian anastesi.
 Membantu paru berkembang dan mencegah terjadinya akumulasi sekresi
yang terjadi setelah anastesi.

Prosedur pelaksanaan
Ajarkan kepada klien metode latihan napas dalam dan batuk efektif
1. Tidur dengan posisi semi-fowler atau fowler penuh dengan lutut fleksi,
abdomen rileks, dan dada ekspansi penuh.
2. Letakkan tangan diatas perut.
3. Bernapas pelan melalui hidung dengan membiarkan dada ekspansi dan
rasakan perut mengempis bersama dengan tangan diatasya.
4. Tahan napas selama 3 detik.
5. Keluarkan napas melalui bibir yang tebuka sedikit secara pelan - pelan
(abdomen/perut kontraksi dengan inspirasi).
6. Tarik dan keluarkan napas 3 kali, kemudian setelah inspirasi diikuti
dengan batuk yang kuat/keras untuk mengeluarkan sekret.
7. Istirahat.
8. Ulangi tahap 3 sampai 7.
CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN
LATIHAN NAFAS DALAM DAN BATUK SELAMA PRA OPERATIF

Nama Mahasiswa :
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang
disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Tidur dengan posisi semi-fowler atau fowler penuh dengan
lutut fleksi, abdomen rileks, dan dada ekspansi penuh.
2. Letakkan tangan diatas perut.
3. Bernapas pelan melalui hidung dengan membiarkan dada
ekspansi dan rasakan perut mengempis bersama dengan
tangan diatasya.
4. Tahan napas selama 3 detik.
5. Keluarkan napas melalui bibir yang tebuka sedikit secara
pelan - pelan (abdomen/perut kontraksi dengan inspirasi).
6. Tarik dan keluarkan napas 3 kali, kemudian setelah
inspirasi diikuti dengan batuk yang kuat/keras untuk
mengeluarkan sekret.
7. Istirahat.
8. Ulangi tahap 3 sampai 7.
TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai

Keterangan

0 = Tidak dilakukan sama sekali

1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna

Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI =

x 100%

Nganjuk,……………………

Evaluator

……………………………
STANDART OPERATIONAL PROSEDUR
LATIHAN KAKI

Pengertian
Suatu latihan persiapan fisik yang diajarkan kepada pasien sebelum operasi

Tujuan
 Memperlancar perwdaran darah.
 Mencegah vena stasis.
 Mempertahankan tonus otot.

Prosedur pelaksanaan
Ajarkan pada pasien tiga bentuk latihan yang berisi tentang kontraksi dan
relaksasi otot quadrisep (vastus intermedius, vastus lateralis, rectus femoris,
dan vasrus medialis) dan otot gastroknemius.
1. Lakukan dorsifleksi dan plantar fleksi pada kaki. Latihan kadang - kadang
diberikan seperti dalam keadaan memompa. Gerakan ini akan
menghasilkan kontraksi dan relaksasi pada otot betis.
2. Fleksi dan ekstensikan lutut serta penekanan kembali lutut ketempat tidur.
3. Naikkan dan turunkan kaki dari permukaan tempat tidur. Ekstensikan
lutut untuk menggerakkan kaki. Latihan ini menimbulkan kontraksi dan
relaksasi otot quadrisep.
.
CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN
LATIHAN KAKI

Nama Mahasiswa :

NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang
disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Lakukan dorsifleksi dan plantar fleksi pada kaki. Latihan
kadang - kadang diberikan seperti dalam keadaan
memompa. Gerakan ini akan menghasilkan kontraksi dan
relaksasi pada otot betis.
2. Fleksi dan ekstensikan lutut serta penekanan kembali lutut
ketempat tidur.
3. Naikkan dan turunkan kaki dari permukaan tempat tidur.
Ekstensikan lutut untuk menggerakkan kaki. Latihan ini
menimbulkan kontraksi dan relaksasi otot quadrisep.

TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai

Keterangan

0 = Tidak dilakukan sama sekali

1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna

Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI =

x 100%

Nganjuk,……………………

Evaluator

………………………………
STANDART OPERATIONAL PROSEDUR
PERSIAPAN KULIT UNTUK PEMBEDAHAN (MENCUKUR)

Pengertian
Pencukuran rambut dilakukan untuk menghilangkan rambut tubuh yang
menjadi tempat mikroorganisme dan menghambat pandangan lapangan
pembedahan.

Tujuan
 Mencegah terjadinya infeksi.
 Menurunkan angka terjadinya cedera saat operasi.

Persiapan Alat
 Alat cukur listrik
 Gunting
 Handuk
 Bola kapas
 Aplikator (jika diperlukan)
 Larutan antiseptik (tidak menjadi keharusan)
 Lampu portabel
 Selimut mandi

Prosedur pelaksanaan
1. Inspeksi kondisi umum kulit. Bila terdapat lesi, iritasi, atau tanda infeksi,
pencukuran sebaiknya tidak dilakukan.
2. Tinjau kembali pesanan dokter untuk memastikan area yang akan dicukur
(tinjau nprosedur ruang operasi sesuai kebijakan institusi). Luas area
untuk pencukuran rambut bergantung pada tempat insis, pembedahan dan
pilihan dokter.
3. Jelaskan prosedur dan rasionalnya untuk pencukuran rambut diatas
permukaan yang luas.
4. Cuci tangan
5. Tutup pintu ruangan atau tirai tempat tidur
6. Atur posisi tempat tidur yang sesuai (tempat tidur ditinggikan).
7. Atur posisi klien senyaman mungkin dengan sisi pembedahan
8. Keringkan area yang dicukur dengan handuk
9. Pegang alat pencukur dengan tangan dominan ± 1 cm diatas kulit dan
gunting rambut pada arah tumbuhnya
10. Atur selimut sesuai dengan kebutuhan
11. Dengan ringan, sikat rambut yang tercukur dengan handuk
12. Jika memotong area diatas permukaan tubuh (Miasal, umbilikus atau lipat
paha), bersihkan lipatan dengan aplikator berujung kapas yang tekah
dicelupkan kedalam larutan antiseptic, kemudian keringkan
13. Beri tahu klien bahwa prosedur telah selesai
14. Bersihkan dan rapikan peralatan sesuai kebijakan institusi, buang sarung
tangan
15. Inspeksi kondisi kulit setelah menyelesaikan pencukuran rambut
16. Dokumentasikan prosedur, area yang dicukur, dan kondisi kulit sebelum
dan sesudah tindakan pada catatan perawatan
CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN
PERSIAPAN KULIT UNTUK PEMBEDAHAN (MENCUKUR)

Nama Mahasiswa :

NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang
disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Inspeksi kondisi umum kulit. Bila terdapat lesi, iritasi,
atau tanda infeksi, pencukuran sebaiknya tidak dilakukan.
2. Tinjau kembali pesanan dokter untuk memastikan area
yang akan dicukur (tinjau nprosedur ruang operasi sesuai
kebijakan institusi). Luas area untuk pencukuran rambut
bergantung pada tempat insis, pembedahan dan pilihan
dokter.
3. Jelaskan prosedur dan rasionalnya untuk pencukuran
rambut diatas permukaan yang luas.
4. Cuci tangan
5. Tutup pintu ruangan atau tirai tempat tidur
6. Atur posisi tempat tidur yang sesuai (tempat tidur
ditinggikan).
7. Atur posisi klien senyaman mungkin dengan sisi
pembedahan
8. Keringkan area yang dicukur dengan handuk
9. Pegang alat pencukur dengan tangan dominan ± 1 cm
diatas kulit dan gunting rambut pada arah tumbuhnya
10. Atur selimut sesuai dengan kebutuhan
11. Dengan ringan, sikat rambut yang tercukur dengan handuk
12. Jika memotong area diatas permukaan tubuh (Miasal,
umbilikus atau lipat paha), bersihkan lipatan dengan
aplikator berujung kapas yang tekah dicelupkan kedalam
larutan antiseptic, kemudian keringkan
13. Beri tahu klien bahwa prosedur telah selesai
14. Bersihkan dan rapikan peralatan sesuai kebijakan institusi,
buang sarung tangan
15. Inspeksi kondisi kulit setelah menyelesaikan pencukuran
rambut
TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai
Keterangan
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI =

x 100%

Nganjuk,……………………

Evaluator

………………………………
STANDART OPERATIONAL PROSEDUR
PERAWATAN LUKA

Pengertian
Suatu penanganan luka yang terdiri atas membersihakan luka, menutup, dan
membalut luka sehingga dapat membantu proses penyembuhan luka.

Perawatan luka terdiri atas :


 Mengganti balutan kering
 Mengganti balutan basah dengan balutan kering
 Irigasi luka
 Perawatan dekubitus

Tujuan
 Menjaga luka dari trauma
 Immobilisasi luka
 Mencegah perdarahan
 Mencegah kontaminasi oleh luka
 Mengabsorbsi Drainase
 Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis

Indikasi
 Balutan kotor dan basah akibat faktor eksternal
 Ada rembesan eksudat
 Ingin mengkaji keadaan luka
 Dengan frekuensi tertentu untuk mempercepat debridement jaringan
nekrotik
1. MENGGANTI BALUTAN KERING ATAU LUKA JAHIT PASCA
OPERASI

Tujuan
Balutan kering melindungi luka dengan drainase minimal terhadap
kontaminasi mikroorganisme

Indikasi
Untuk luka bersih tidak terkontaminasi dan luka steril
Persiapan alat
 Set balutan steril dalam baki instrumen steril
♫ Sarung tangan steril
♫ Pinset 3 (2 anatomis, 1 chirurgis)
♫ Gunting (menyesuaikan kondisi luka)
♫ Balutan kasa dan kasa steril
♫ Kom untuk larutan antiseptic atau larutan pembersih
♫ Salep antiseptic (bila dipesankan)
♫ Deppres
♫ Lidi kapas
 Larutan pembersih yang diresepkan oleh dokter
 Gunting perban
 Larutan garam fisiologis
 Sarung tangan diposible (Sekali pakai)
 Plester, pengikat, atau balutan sesuai kebutuhan
 Kantong tangan air untuk sampah (bengkok berisi lysol dan bengkok
kosong)
 Selimut mandi
 Perlak pengalas
 Pengangkat perekat (tidak harus)
 Alat pengukur luka (tidak harus)

Prosedur pelaksanaan
1. Jelaskan prosedur pada klien dengan menggambarkan langkah-langkah
perawatan luka
2. Susun semua peralatan yang diperlukan dimeja dekat tempat tidur
(jangan membukan peralatan)
3. Ambil kantong sekali pakai dan buat lipatan diatasnya. Letakkan kantong
dalm jangkauan area kerja anda/letakkan bengkok di dekat pasien
4. Tutup ruangan atau tirai disekitar tempat tidur. Tutup semua jendela yang
terbuka
5. Bantu klien pada posisi nyaman dan gunakan selimut mandi klien hanya
untuk memajankan tempat luka. Intruksikan klien untuk tidak menyentuh
area luka atau peralatan steril
6. Cuci tangan secara seksama
7. Pasang perlak pengalas
8. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester ikatan,
atau balutan dengan pinset
9. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan
perlahan, sejajar pada kulit dan mengarah pada balutan. Jika masih
terdapat plester pada kulit bersihkan dengan alkohol
10. Dengan sarung tangan atau pinset, angkat balutan, pertahankan
permukaan kotor jauh dari penglihatan klien
11. Jika balutan lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan larutan steril
atau Na Cl
12. Observasi karakter dan jumlah drainase pada balutan
13. Buang balutan kotor pada bengkok. Lepaskan sarung tangan dengan
menarik bagian dalam keluar. Buang ditempat yang tepat (bengkok lysol)
14. Buka baki instrumen balutan steril atau secar individual tertutup bahan
steril. Tempatkan pada meja disamping pasien. Balutan, gunting, dan
pinset harus tetap pada baki instrumen steril atau dapat ditempatkan pada
penutup steril yang terbuka sebagai area steril atau diatas kasa steril
15. Jika penutup atua kemasan kasa steril menjadi basah akibat larutan
antiseptic, ulangi persiapan bahan
16. Kenakan sarung tangan steril
17. Inspeksi luka. Perhatikan kondisinya, letak drainase, integritas jaringan
atau penutupan kulit, dan karakter drainase (palpasi luka, jika perlu
dengan bagian tangan non dominan yang tidak akan menyentuh bahan
steril)
18. Bersihkan luka dengan larutan antiseptic yang diresepkan atau larutan
garam fisiologis. Pegang kasa yang dibasahi larutan tersebut dengan
pinset. Gunakan satu kasa untuk setiap kali usapan. Bersihkan dari area
kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi. Gerakkan dengan tekanan
progresif menjauh dari insisi atau tepi luka.
19. Gunakan kasa baru untuk mengeringkan luka atau insisi. Usap dengan
cara seperti langkah 18.
20. Berikan salep antiseptik jika dipesankan, gunakan tehnik seperti langkah
pembersihan.jangan dioleskan ditempat drainase.
21. Pasang kasa steril pada insisi atau letak luka.
♫ Pasang satu kasa setiap kali pemasangan balutan
♫ Pasang kasa sebagai lapisan kotak
♫ Jika terpasang drai, ambil gunting dan potong kasa kotak untuk
dip[asangkan di sekitarnya
♫ Pasang kasa lapisan kedua sebagai lapisan absorben.
22. gunakan plester diatas balutan, fiksasi dengan ikatan atau balutan.
23. Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempat yang telah disediakan.
24. Buang semua bahan dan bantu klien kembali pada posisi nyaman.
25. Cuci tangan
26. Dokumentasikan penggantian balutan, termasuk pernyataan respon klien,
observasi luka, balutan, dan drainase.
CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN
MENGGANTI BALUTAN KERING ATAU LUKA JAHIT
PASCA OPERASI

Nama Mahasiswa :
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang
disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Susun semua peralatan yang diperlukan dimeja dekat
tempat tidur (jangan membukan peralatan)
2. Ambil kantong sekali pakai dan buat lipatan diatasnya.
Letakkan kantong dalm jangkauan area kerja anda/letakkan
bengkok di dekat pasien
3. Tutup ruangan atau tirai disekitar tempat tidur. Tutup
semua jendela yang terbuka
4. Bantu klien pada posisi nyaman dan gunakan selimut
mandi klien hanya untuk memajankan tempat luka.
Intruksikan klien untuk tidak menyentuh area luka atau
peralatan steril
5. Cuci tangan secara seksama
6. Pasang perlak pengalas
7. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan
plester ikatan, atau balutan dengan pinset
8. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan
menariknya dengan perlahan, sejajar pada kulit dan
mengarah pada balutan. Jika masih terdapat plester pada
kulit bersihkan dengan alkohol
9. Dengan sarung tangan atau pinset, angkat balutan,
pertahankan permukaan kotor jauh dari penglihatan klien
10. Jika balutan lengket pada luka, lepaskan dengan
memberikan larutan steril atau Na Cl
11. Observasi karakter dan jumlah drainase pada balutan
12. Buang balutan kotor pada bengkok. Lepaskan sarung
tangan dengan menarik bagian dalam keluar. Buang
ditempat yang tepat (bengkok lysol)
13. Buka baki instrumen balutan steril atau secar individual
tertutup bahan steril. Tempatkan pada meja disamping
pasien. Balutan, gunting, dan pinset harus tetap pada baki
instrumen steril atau dapat ditempatkan pada penutup steril
yang terbuka sebagai area steril atau diatas kasa steril
14. Jika penutup atua kemasan kasa steril menjadi basah akibat
larutan antiseptic, ulangi persiapan bahan
15. Kenakan sarung tangan steril
16. Inspeksi luka. Perhatikan kondisinya, letak drainase,
integritas jaringan atau penutupan kulit, dan karakter
drainase (palpasi luka, jika perlu dengan bagian tangan non
dominan yang tidak akan menyentuh bahan steril)
17. Bersihkan luka dengan larutan antiseptic yang diresepkan
atau larutan garam fisiologis. Pegang kasa yang dibasahi
larutan tersebut dengan pinset. Gunakan satu kasa untuk
setiap kali usapan. Bersihkan dari area kurang
terkontaminasi ke area terkontaminasi. Gerakkan dengan
tekanan progresif menjauh dari insisi atau tepi luka.
18. Gunakan kasa baru untuk mengeringkan luka atau insisi.
Usap dengan cara seperti langkah 18.
19. Berikan salep antiseptik jika dipesankan, gunakan tehnik
seperti langkah pembersihan.jangan dioleskan ditempat
drainase.
20. Pasang kasa steril pada insisi atau letak luka.
a. Pasang satu kasa setiap kali pemasangan balutan
b. Pasang kasa sebagai lapisan kotak
c. Jika terpasang drai, ambil gunting dan potong
kasa kotak untuk dip[asangkan di sekitarnya
d. Pasang kasa lapisan kedua sebagai lapisan
absorben.
21. gunakan plester diatas balutan, fiksasi dengan ikatan atau
balutan.
22. Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempat yang telah
disediakan.
23. Buang semua bahan dan bantu klien kembali pada posisi
nyaman.

TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai
Keterangan

0 = Tidak dilakukan sama sekali

1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna

Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI =

x 100%

Nganjuk,……………………

Evaluator

………………………………
2. MENGGANTI BALUTAN BASAH DENGAN BALUTAN KERING
Pengertian
Balutan basah kering adalah tindakan pilihan untuk luka yang memerlukan
debridement.

Indikasi
Luka bersih terkontaminasi dan luka infeksi yang memerlukan debridement.

Tujuan
 Membersikan luka terinfeksi dan nekrotik
 Mengabsosbsi semua eksudat dan debris luka
 Membantu menarik kelembapan dari luka ke dalam balutan.

Persiapan alat
 Set balutan steril dalam baki instrumen steril :
♫ Sarung tangan steril
♫ Gunting dan pinset steril (2 anatomis dan 1 sirurgis)
♫ Depres
♫ Lidi kapas
♫ Balutan kasa dan kasa steril
♫ Kom untuk larutan antiseptik atau pembersih
♫ Salep antiseptik (tidak harus)
 Larutan pembersih yang diresepkan oleh dokter
 Salin normal
 Sarung tangan sekali pakai
 Plester, pengikat, atau perban sesuai kebutuhan
 Kantong tahan air untuk sampah/bengkok (i berisi lisol, 1 kosong)
 Selimut mandi
 Alkohol
 Bantalan tahan air/perlak pengalas
 Gunting perban
Prosedur pelaksanaan
1. Jelaskan prosedur pada klien dengan menggambarkan langkah - langkah
perawatan luka
2. Sususn semua peralatan yang diperlukan di meja dekat tempat tidur
3. Ambil kantong sekali pakai dan buat lipatan diatasnya. Letakkan kantong
dalm jangkauan area kerja anda/letakkan bengkok di dekat pasien
4. Tutup ruangan atau tirai disekitar tempat tidur. Tutup semua jendela yang
terbuka
5. Bantu klien pada posisi nyaman dan gunakan selimut mandi klien hanya
untuk memajankan tempat luka. Intruksikan klien untuk tidak menyentuh
area luka atau peralatan steril
6. Cuci tangan secara seksama
7. Letakkan bantalan tahan air di bawah klien/perlak pengalas
8. Kenakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester, ikatan,
atau perban
9. Lepaskan plester dengan melepaskan ujungnya secara perlahan, sejajar
dengan kulit dan ke arah balutan (jika masih terdapat sisa perekat di kulit,
hilangkan dengan alkohol)
10. Dengan tangan yang telah menggunakan sarung tangan atau pinset, angkat
balutan, permukaan bawah balutan yang kotor jauhkan dari penglihatan
klien. (Catatan : jika terpasang drai, lepaskan satu lapis kasa setiap kali
pelepasan balutan. )
11. Jika balutan merekat pada jaringan dibawahnya, jangan dibasahi. Perlahan
bebaskan balutan dari eksudat yang mengering. Ingatkan klien tentang
penarikan dan ketidaknyamanan.
12. Observasi karakter dan jumlah drainase pada balutan.
13. Buang balutan kotor pada wadah yang telah disediakan, hindari
kontaminasi permukaan luar wadah. Lepaskan sarung tangan sekali pakai
dengan menarik bagian dalam keluar. Buang pada tempat yang telah
disediakan.
14. Siapakan peralatan balutan steril. Tuangkan larutan yang telah diresepkan
ke dalam kom steril dan tambahkan kasa berlubang kecil.
15. Kenakan sarung tangan.
16. Inspeksi luka. Perhatikan kondisi luka, letak drain, integritas jahitan atau
penutup kulit, dan karakteristik drain. Palpasi luka, jika perlu, dengan
bagian tangan nondominan anda tanpa menyentuh peralatan steril.
17. Bersihkan luka dengan larutan antiseptik atau larutan salin normal.
Pegang kasa yang telah dibasahi larutan dengan menggunakan pinset.
Gunakan satu kasa untuk setiap tekanan pembersihan. Lakukan
pembersihan mulai dari area kurang terkontaminasi ke area paling
terkontaminasi. Gerakkan dengan tekanan progresif menjauhi garis insisi
ataupun tepi luka. Penggunaan pinset mencegah kontaminasi jari anda
yang mengguanakan sarung tangan. Arah pembersihan mencegah
masuknya organisme ke dalam luka.
18. Pasang kasa basah tepat pada permukaan luka. Jika luka dalam, secara
perlahan bentuk kasa seperti kemesan dengan menekuk tepi kasa
menggunakan pinset. Secara perlahan mesukkan kasa ke dalam luka
sehingga semua pemukaan luka kontak dengan kasa basah.
19. Pasang kasa steril kering di atas kasa basah.
20. tutup dengan kasa, pasang plester diatas bantalan atau fiksasi dengan
perban, atau pengikat.
21. Bantu klien pada poisi nyaman.
22. Cuci tangan.
23. Catat pada catatan perawatan tentang hasil observasi luka, balutan,
drainase, dan respon klien.
CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN
MENGGANTI BALUTAN BASAH DENGAN BALUTAN KERING

Nama Mahasiswa :

NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.

TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang
disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent

TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Susun semua peralatan yang diperlukan di meja dekat
tempat tidur
2. Ambil kantong sekali pakai dan buat lipatan diatasnya.
Letakkan kantong dalm jangkauan area kerja
anda/letakkan bengkok di dekat pasien
3. Tutup ruangan atau tirai disekitar tempat tidur. Tutup
semua jendela yang terbuka
4. Bantu klien pada posisi nyaman dan gunakan selimut
mandi klien hanya untuk memajankan tempat luka.
Intruksikan klien untuk tidak menyentuh area luka atau
peralatan steril
5. Cuci tangan secara seksama
6. Letakkan bantalan tahan air di bawah klien/perlak
pengalas
7. Kenakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan
plester, ikatan, atau perban
8. Lepaskan plester dengan melepaskan ujungnya secara
perlahan, sejajar dengan kulit dan ke arah balutan (jika
masih terdapat sisa perekat di kulit, hilangkan dengan
alkohol)
9. Dengan tangan yang telah menggunakan sarung tangan
atau pinset, angkat balutan, permukaan bawah balutan
yang kotor jauhkan dari penglihatan klien. (Catatan :
jika terpasang drai, lepaskan satu lapis kasa setiap kali
pelepasan balutan. )
10. Jika balutan merekat pada jaringan dibawahnya, jangan
dibasahi. Perlahan bebaskan balutan dari eksudat yang
mengering. Ingatkan klien tentang penarikan dan
ketidaknyamanan.
11. Observasi karakter dan jumlah drainase pada balutan.
12. Buang balutan kotor pada wadah yang telah disediakan,
hindari kontaminasi permukaan luar wadah. Lepaskan
sarung tangan sekali pakai dengan menarik bagian dalam
keluar. Buang pada tempat yang telah disediakan.
13. Siapakan peralatan balutan steril. Tuangkan larutan yang
telah diresepkan ke dalam kom steril dan tambahkan
kasa berlubang kecil.
14. Kenakan sarung tangan.
15. Inspeksi luka. Perhatikan kondisi luka, letak drain,
integritas jahitan atau penutup kulit, dan karakteristik
drain. Palpasi luka, jika perlu, dengan bagian tangan
nondominan anda tanpa menyentuh peralatan steril.
16. Bersihkan luka dengan larutan antiseptik atau larutan
salin normal. Pegang kasa yang telah dibasahi larutan
dengan menggunakan pinset. Gunakan satu kasa untuk
setiap tekanan pembersihan. Lakukan pembersihan
mulai dari area kurang terkontaminasi ke area paling
terkontaminasi. Gerakkan dengan tekanan progresif
menjauhi garis insisi ataupun tepi luka. Penggunaan
pinset mencegah kontaminasi jari anda yang
mengguanakan sarung tangan. Arah pembersihan
mencegah masuknya organisme ke dalam luka.
17. Pasang kasa basah tepat pada permukaan luka. Jika luka
dalam, secara perlahan bentuk kasa seperti kemesan
dengan menekuk tepi kasa menggunakan pinset. Secara
perlahan mesukkan kasa ke dalam luka sehingga semua
pemukaan luka kontak dengan kasa basah.
18. Pasang kasa steril kering di atas kasa basah.
19. tutup dengan kasa, pasang plester diatas bantalan atau
fiksasi dengan perban, atau pengikat.
20. Bantu klien pada poisi nyaman.

TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai
Keterangan
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI =

x 100%

Nganjuk,……………………

Evaluator

………………………………
3. IRIGASI LUKA

Pengertian
Suatu tindakan pembersihan secara mekanis dengan larutan isotonik atau
pengangkatan fisik terhadap jaringan debris, benda asing atau eksudat dengan
kasa atau spuit

Tujuan
♫ Menghilangkan eksudat dan debris, benda asing dari luka yang lambat
sembuh
♫ Memberikan panas pada area yang sakit
♫ Meningkatkan penyembuhan atau memudahkan pengolesan obat luka

Persiapan Alat
♫ Baki instrumen steril berisi : pinset 2 buah, kasa steril, gunting, lidi
kapas.
♫ Larutan irigasi (200-500 ml sesuai pesanan) dihangatkan pada suhu (37 -
40°C)
♫ Spuit irigasi steril (kateter karet merah steril sebagai penghubung untuk
luka dalam dengan lubang kecil)
♫ Kom balutan steril dan peralatan untuk mengganti balutan
♫ Bantalan tahan air/ perlak pengalas
♫ Jeli pelumas dan sudip lidah (tidak harus)
♫ Bengkok
♫ Pinset/forsep
♫ Sarung tangan steril dan bersih

Prosedur Pelaksanaan
1. Jelaskan prosedur pada klien. Gambarkan sensasi yang dirasakan selama
irigasi.
2. Susun peralatan disamping tempat tidur.
3. Posisikan klien sehingga larutan irigasi akan mengalir dari bagian atas
tepi luka ke bagian dalam kom yang diletakkan di bawah luka.
4. Letakkan perlak pengalas di bawah luka klien,
5. Cuci tangan.
6. Kenakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester, ikatan
atau perban.
7. Lepaskan plester dengan melepaskan ujungnya dan melepaskan perlahan,
sejajar dengan kulit ke arah balutan. Jika perekat masih tersisa di kulit,
hilangkan dengan menggunakan larutan alkohol.
8. Dengan tangan anda yang telah memakai sarung tangan atau pinset,
angkat balutan, pertahankan bagian bawah yang kotor jauh dari
penglihatan klien. Lepaskan satu demi satu balutan.
9. Jika balutan melekat erat pada luka, lepaskan balutan dengan meneteskan
salin normal steril.
10. Observasi karakter dan jumlah drainase pada balutan.
11. Buang balutan kotor pada wadah yang telah disediakan, hindari
kontaminasi dengan permukaan luar wadah. Lepaskan sarung tangan
dengan menarik bagian dalam keluar. Buang ditempat yang telah di
sediakan.
12. Siapkan peralatan steril. Buka kom dan tuangkan larutan (volume
bervariasi bergantung pada ukuran luka dan banyaknya drainase). Buka
spuit dan siapkan baki instrumen. Gunakan sarung tangan steril.
13. Letakkan bengkok bersih menempel kulit klien di bawah insisi atau letak
luka.
14. Hisap larutan ke dalam spuit. Saat memegang ujung spuit tepat diatas
luka, irigasi secara perlahan tapi kontinue, dengan tekanan yang cukup
untuk mendorong drainase dan debris.hindari penyemburan atau
penyemprotan larutan irirgasi tepat di atas luka.
15. Lanjutkan irigasi sampai larutan jernih yang mengalir di atas bengkok.
16. Dengan kasa steril, keringkan tepi luka. Lakukan pemberwsihan dari area
yang kurang terkontaminasi sampai ke area terkontaminasi. Gerakkan
secara progesif menekan dari garis insisi atau tepi luka.
17. Pasang balutan steril.
18. Bantu klien untuk berada pada posisi yang nyaman.
19. Bereskan peralatan dan cuci tangan.
20. Catat pada catatan perawat mengenai volume dan tipe larutan,
karakteristik drainase, penampilan luka, dan respon klien.
CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN
IRIGASI LUKA

Nama Mahasiswa :
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang
disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Susun peralatan disamping tempat tidur.
2. Posisikan klien sehingga larutan irigasi akan mengalir dari
bagian atas tepi luka ke bagian dalam kom yang diletakkan
di bawah luka.
3. Letakkan perlak pengalas di bawah luka klien,
4. Cuci tangan.
5. Kenakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan
plester, ikatan atau perban.
6. Lepaskan plester dengan melepaskan ujungnya dan
melepaskan perlahan, sejajar dengan kulit ke arah balutan.
Jika perekat masih tersisa di kulit, hilangkan dengan
menggunakan larutan alkohol.
7. Dengan tangan anda yang telah memakai sarung tangan
atau pinset, angkat balutan, pertahankan bagian bawah
yang kotor jauh dari penglihatan klien. Lepaskan satu
demi satu balutan.
8. Jika balutan melekat erat pada luka, lepaskan balutan
dengan meneteskan salin normal steril.
9. Observasi karakter dan jumlah drainase pada balutan.
10. Buang balutan kotor pada wadah yang telah disediakan,
hindari kontaminasi dengan permukaan luar wadah.
Lepaskan sarung tangan dengan menarik bagian dalam
keluar. Buang ditempat yang telah di sediakan.
11. Siapkan peralatan steril. Buka kom dan tuangkan larutan
(volume bervariasi bergantung pada ukuran luka dan
banyaknya drainase). Buka spuit dan siapkan baki
instrumen. Gunakan sarung tangan steril.
12. Letakkan bengkok bersih menempel kulit klien di bawah
insisi atau letak luka.
13. Hisap larutan ke dalam spuit. Saat memegang ujung spuit
tepat diatas luka, irigasi secara perlahan tapi kontinue,
dengan tekanan yang cukup untuk mendorong drainase dan
debris.hindari penyemburan atau penyemprotan larutan
irirgasi tepat di atas luka.
14. Lanjutkan irigasi sampai larutan jernih yang mengalir di
atas bengkok.
15. Dengan kasa steril, keringkan tepi luka. Lakukan
pemberwsihan dari area yang kurang terkontaminasi
sampai ke area terkontaminasi. Gerakkan secara progesif
menekan dari garis insisi atau tepi luka.
16. Pasang balutan steril.
17. Bantu klien untuk berada pada posisi yang nyaman.
Bereskan peralatan dan cuci tangan.
TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai

Keterangan

0 = Tidak dilakukan sama sekali

1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna

Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI =

x 100%

Nganjuk,……………………

Evaluator

………………………………
4. PERAWATAN DEKUBITUS

Pengertian
Perawatan luka yang terjadi karena tekanan yang terus menerus pada bagian -
bagian tubuh sehingga sirkulasi darah ke daerah tersebut terganggu dan
mengakibatkan nekrosis jaringan tubuh.
Penyebab Dekubitus
♫ Tekanan yang lama/terus-menerus pada posisi yang sama.
♫ Iritasi jaringan tubuh yang disebabkan oleh feses, urine atau keringat.
♫ Kain alas tempat tidur yang tidak licin

Tujuan
♫ Merangsang peredaran darah.
♫ Memberikan rasa nyaman pada penderita.
♫ Mempercepat penyembuhan luka.

Persiapan Alat
♫ Baskom
♫ Sabun
♫ Air
♫ Agens pembersih atau agen topikal yang diresepkan
♫ Balutan yang dipesankan
♫ Pelindung kulit
♫ Lidi kapas
♫ Plester hipoalergik atau balutan adhesif (hipafik)
♫ Sarung tangan
♫ Alat pengukur luka (tidak harus)
Prosedur Pelaksanaan
1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
2. Tutup pintu ruangan atau gorden tempat tidur
3. baringkan klien dengan nyaman dengan area luka dekubitus dan kulit
sekitar mudah dilihat.
4. Kaji luka dekubitus dan kulit sekitar untuk menentukan derajat luka.
 Perhatikan warna, kelembapan dan penampilan kulit sekitar luka
 Ukur diameter luka
 Ukur kedalaman luka dekubitus dengan menggunakan aplikator
berujung kapas atau alat lain yang memungkinkan pengukuran
kedalaman luka.
 Ukur kedalaman lubang kulit dengan nekrosis jaringan. Gunakan
aplikator berujung kapas steril dan dengan lembut tekan tepi luka.
5. Cuci kulit sekitar luka secara lembut dengan air hangat dan sabun. Cuci
secara menyeluruh dengan air.
6. Dengan perlahan, keringkan kulit secara menyeluruh dengan handuk
dengan cara ditekan - tekan.
7. Gunakan sarung tangan steril.
8. Bersihkan luka secara menyeluruh dengan cairan salin normal atau agens
pembersih. Untuk luka dalam ,gunakan semprit irigasi.
9. Gunakan agens topikal jika diresepkan.

Enzim
 Pertahankan sarung tangan steril. Oleskan sedikit salep enzim pada
telapak tangan.
 Ratakan obat dengan menggosok telapak tangan kuat - kuat.
 Oleskan salep secara tipis dan merata di atas luka nekrotik. Jangan
oleskan enzim pada kulit sekitar luka.
 Basahi kasa balutan dengan cairan garam fisiologis dan tempelkan
langsung pada luka.
 Tutup kasa yang basah dengan satu lapis kasa kering dan plester
dengan baik.

Antiseptik
 Luka dalam : berikan salep antiseptik pada tangan dengan sarung
tangan dominan dan oleskan secara merata salep di sekitar luka
(hindari penyebaran kontaminasi jika area terinfeksi).
 Pasang bantalan kasa steril di atas luka dan plester dengan kuat

Agens Hidrogel
 Tutup permukaan luka dengan hidrogel menggunakan aplikator steril
atau sarung tangan.
 Pasang kasa kering yang halus di atas gel untuk menutupi luka dengan
sempurna.

Kalsium Alginat
 Bungkus luka dengan alginat menggunakan aplikator atau sarung
tangan.
 Gunakan kasa kering yang halus atau hidrokoloid di atas alginat.

10. Ubah posisi klien dengan nyaman tidak pada posisi luka dekubitus.
11. Lepaskan sarung tangan dan bereskan peralatan yang basah, cuci tangan.
12. Catat penampilan luka dan perawatan (tipe agens topikal yang digunakan,
balutan yang digunakan dan respon klien pada catatan perawatan)
13. Dokumentasikan adanya penyimpangan penampilan luka.
CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN
PERAWATAN DEGUBITUS

Nama Mahasiswa :
NILAI
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang
disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Tutup pintu ruangan atau gorden tempat tidur
2. baringkan klien dengan nyaman dengan area luka
dekubitus dan kulit sekitar mudah dilihat.
3. Kaji luka dekubitus dan kulit sekitar untuk menentukan
derajat luka.
 Perhatikan warna, kelembapan dan penampilan kulit
sekitar luka
 Ukur diameter luka
 Ukur kedalaman luka dekubitus dengan menggunakan
aplikator berujung kapas atau alat lain yang
memungkinkan pengukuran kedalaman luka.
 Ukur kedalaman lubang kulit dengan nekrosis jaringan.
Gunakan aplikator berujung kapas steril dan dengan
lembut tekan tepi luka.
4. Cuci kulit sekitar luka secara lembut dengan air hangat dan
sabun. Cuci secara menyeluruh dengan air.
5. Dengan perlahan, keringkan kulit secara menyeluruh
dengan handuk dengan cara ditekan - tekan.
6. Gunakan sarung tangan steril.
7. Bersihkan luka secara menyeluruh dengan cairan salin
normal atau agens pembersih. Untuk luka dalam ,gunakan
semprit irigasi.
8. Gunakan agens topikal jika diresepkan.
Enzim
 Pertahankan sarung tangan steril. Oleskan sedikit salep
enzim pada telapak tangan.
 Ratakan obat dengan menggosok telapak tangan kuat -
kuat.
 Oleskan salep secara tipis dan merata di atas luka
nekrotik. Jangan oleskan enzim pada kulit sekitar luka.
 Basahi kasa balutan dengan cairan garam fisiologis dan
tempelkan langsung pada luka.
 Tutup kasa yang basah dengan satu lapis kasa kering
dan plester dengan baik.
Antiseptik
 Luka dalam : berikan salep antiseptik pada tangan
dengan sarung tangan dominan dan oleskan secara
merata salep di sekitar luka (hindari penyebaran
kontaminasi jika area terinfeksi).
 Pasang bantalan kasa steril di atas luka dan plester
dengan kuat
Agens Hidrogel
 Tutup permukaan luka dengan hidrogel menggunakan
aplikator steril atau sarung tangan.
 Pasang kasa kering yang halus di atas gel untuk
menutupi luka dengan sempurna.
Kalsium Alginat
 Bungkus luka dengan alginat menggunakan aplikator
atau sarung tangan.
 Gunakan kasa kering yang halus atau hidrokoloid di
atas alginat.
9. Ubah posisi klien dengan nyaman tidak pada posisi luka
dekubitus.
10. Lepaskan sarung tangan dan bereskan peralatan yang
basah, cuci tangan.
TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai

Keterangan
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI =

x 100%

Nganjuk,……………………
Evaluator

………………………………

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


RENDAM DUDUK

Pengertian
Merendam daerah anus dan sekitarnya serta daerah genetalia.

Tujuan
 Memberi pengobatan.
 Membersihkan luka.
 Mengurangi rasa sakit.

Indikasi
 Pasien dengan peradangan.
 Luka terbuka yang kotor pada daerah anus dan genetalia.
 Disminore

Persiapan Alat
 Bak rendam duduk
 Termometer air
 Peniti
 Handuk
 Plester
 Gunting
 Baki steril tertututp berisi kain kasa dan pinset
 Cairan obat yang diperlukan, misalnya PK 1/4000
 Selimuti mandi
 Sampiran
 Perlak pengalas

Prosedur Pelaksanaan
1. Beri tahu klien tindakan yang akan dikerjakan.
2. Siapkan alat - alat dan letakkan dekat klien.
3. Pasang sampiran.
4. Cuci tangan.
5. Siapkan bak rendam duduk kemudian isi dengan cairan obat sebanyak 1/3
bagian.
6. ukur suhu cairan dengan menggunakan termometer air pada suhu 40-43%
7. Pasang selimut mandi sampai menutupi seluruh bokong pasien, lepaskan
pakaian bawah pasien.
8. Lipat pakaian bagian atas pasien dan beri peniti agar tidak terendam air.
9. Minta pasien duduk di atas bak selama 10-15 menit.
10. Jika sudah selesai, keringkan bokong pasien dengan handuk.
11. Tutup luka dengan menggunakan kasa steril dan pinset, kemudian plester
luka
12. Rapikan kembali mpakaian bawah pasien angkat selimut mandi.
13. Anjurkan kembali pasien beristirahat kembali di tempat tidur.
14. Bereskan dan bersihkan alat - alat.
15. Cuci tangan.
16. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan.
CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN
RENDAM DUDUK

Nama Mahasiswa :

NILAI
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang
disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Siapkan bak rendam duduk kemudian isi dengan cairan
obat sebanyak 1/3 bagian.
2. ukur suhu cairan dengan menggunakan termometer air
pada suhu 40-43%
3. Pasang selimut mandi sampai menutupi seluruh bokong
pasien, lepaskan pakaian bawah pasien.
4. Lipat pakaian bagian atas pasien dan beri peniti agar tidak
terendam air.
5. Minta pasien duduk di atas bak selama 10-15 menit.
6. Jika sudah selesai, keringkan bokong pasien dengan
handuk.
7. Tutup luka dengan menggunakan kasa steril dan pinset,
kemudian plester luka
8. Rapikan kembali mpakaian bawah pasien angkat selimut
mandi.
9. Anjurkan kembali pasien beristirahat kembali di tempat
tidur.
10. Bereskan dan bersihkan alat - alat.
TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai

Keterangan
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI =

x 100%

Nganjuk,……………………
Evaluator

………………………………

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


MENJAHIT LUKA

Pengertian
Merupakan tindakan keperawatan untuk menutup luka melalui jahitan.

Tujuan
1. Menceagah terjadinya perdarahan
2. Memcegah infeksi silang
3. Mempercepat proses penyembuhan.

Alat dan Bahan


1. Pinset anatomi
2. Pinset cirurghi
3. Gunting Steril
4. Naald voeder
5. Jarum
6. Benang
7. Larutan Betadine
8. Alkohol 70 %
9. Obat Anastesi (Lidokain, Pehakain)
10. Spuit
11. Duk Steril
12. Pisau Steril
13. Gunting Perban
14. Plester / Pembalut
15. Bengkok
16. Kassa steril
17. Mangkok kecil
18. Handskon steril
Contoh Gambar tipe jahitan :

Prosedur Kerja
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan.
3. Gunakan sarung tangan steril.
4. Lakukan desinfeksi daerah yang akan dijahit ( dengan betadin dan alkohol
70 % ), kemudian lakukan anastesi pada daerah yang akan di jahit.
5. Lakukan jahitan pada daerah yang dikehendaki dengan menggunakan
tehnik menjahit yang sesuai dengan kondisi luka ( simpul tunggal, Donati,
Intrakutan, Kontinu Biasa, Kontinu Feston)
6. Berikan Betadine.
7. Tututp luka dengan menggunakan kassa steril.
8. Lakukan pembalutan.
9. Catat perubahan keadaan luka
10. Cuci tangan
CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN
MENJAHIT LUKA

Nama Mahasiswa :
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang
disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Dekatkan alat dengan pasien
2. Lakukan desinfeksi daerah yang akan dijahit ( dengan
betadin dan alkohol 70 % ), kemudian lakukan anastesi
pada daerah yang akan di jahit.
3. Lakukan jahitan pada daerah yang dikehendaki dengan
menggunakan tehnik menjahit yang sesuai dengan kondisi
luka ( simpul tunggal, Donati, Intrakutan, Kontinu Biasa,
Kontinu Feston)
4. Berikan Betadine.
5. Tututp luka dengan menggunakan kassa steril.
6. Lakukan pembalutan.
7. Bereskan alat

TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai

Keterangan

0 = Tidak dilakukan sama sekali

1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna

Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI =

x 100%
Nganjuk,……………………

Evaluator

…………………………

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


MENGANGKAT JAHITAN

Pengertian
Suatu tindakan melepaskan jahitan yang biasanya dilakukan pada hari ke 5-7
(atau sesuai dengan penyembuhan luka yang terjadi)

Tujuan
♫ Mempercepat proses penyembuhan luka
♫ Mencegah terjadinya infeksi akibat adanya korpus alenium.

Persiapan Alat
♫ Set angkat jahitan steril berisi 2 pinset sirurgis, 1 pinset anatomis,
gunting hatting up, lidi kapas, kasa dalam baki instrumen steril
♫ Bengkok berisi lisol 2-3%
♫ Kapas balut
♫ Korentang
♫ Gunting plester
♫ Plester
♫ Alkohol 70%
♫ Betadin 10%
♫ Kantong balutan kotor/bengkok kosong

Prosedur Pelaksanaan
1. Beri tahu dan jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan.
2. Dekatkan alat ke pasien.
3. Bantu pasien mengatur posisi sesuai kebutuhan sehingga luka mudah di
rawat.
4. Cuci tangan
5. Letakkan set angkat jahit di dekat pasien atau di daerah yang mudah di
jangkau.
6. Buka set angkat jahitan secara steril.
7. Buka balutan dengan hati-hati dan balutan dimasukkan ke dalam kantong
balutan kotor.
8. Bersihkan bekas-bekas plester dengan kapas alkohol.
9. Desinfektan sekitar luka operasi dengan alkohol 70% dan olesi luka
operasi dengan betadin 10%.
10. Lepaskan jahitan satu per satu selang seling dengan cara menjepit simpul
jahitan dengan pinset cirurgis dan di tarik sedikit ke atas, kemudian
menggunting benang tepat di bawah simpul yang kemudian menggunting
benang tepat di bawah simpul yang berdekatan dengan kulit atau pada sisi
yang tidak ada simpul.
11. Olesi luka dan sekitarnya dengan betadin 10%.
12. Tutupi luka dengan kasa steril kering dan diplester.
13. Rapikan pasien.
14. Bersihkan alat - alat dan kembalikan pada tempatnya.
15. Cuci tangan.
16. Catat pada catatan perawatan.
CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN
MENGANGKAT JAHITAN

Nama Mahasiswa :

NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang
disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Letakkan set angkat jahit di dekat pasien atau di daerah
yang mudah di jangkau.
2. Buka set angkat jahitan secara steril.
3. Buka balutan dengan hati-hati dan balutan dimasukkan ke
dalam kantong balutan kotor.
4. Bersihkan bekas-bekas plester dengan kapas alkohol.
5. Desinfektan sekitar luka operasi dengan alkohol 70% dan
olesi luka operasi dengan betadin 10%.
6. Lepaskan jahitan satu per satu selang seling dengan cara
menjepit simpul jahitan dengan pinset cirurgis dan di tarik
sedikit ke atas, kemudian menggunting benang tepat di
bawah simpul yang kemudian menggunting benang tepat
di bawah simpul yang berdekatan dengan kulit atau pada
sisi yang tidak ada simpul.
7. Olesi luka dan sekitarnya dengan betadin 10%.
8. Tutupi luka dengan kasa steril kering dan diplester.
9. Rapikan pasien.
10. Bersihkan alat - alat dan kembalikan pada tempatnya.

TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
2. Berikan Reinforcement positif
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
5. Cuci tangan
6. Dokumentai

Keterangan
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI =
x 100%

Nganjuk,……………………

Evaluator

…………………………………..

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


PEMERIKSAAN DARAH (Hb Sahli)

Pengertian
Suatu cara pemeriksaan darah dengan cara mengambil sampel darah perifer
ibu

Tujuan
Menentukan kadar Hb wanita hamil
Persiapan
1. Persiapan alat:
- Hb meter lengkap
- Hcl 0,1 dalam tempatnya
- Kapas alkohol
- Aquadest
- Jarum
- Bengkok tempat alat bekas pakai
2. Persiapan pasien
- Pasien duduk di kursi
LANGKAH-LANGKAH
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Persilahkan pasien untuk duduk
4. Hisap Hcl 0,1 masukkan ke dalam tabung Hb sampai angka 1 (Hcl
berfungsi menghindari pembekuan darah)
5. Hapus/usap jari yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
6. Tusuk ujung jari dengan jarum steril
7. Ambil pipet
8. Hisap darah dengan pipet penghisap ke dalam tabung hb hingga batas
0,02 ml
9. Tutup bekas tusukan dengan kapas alkohol
10. Masukkan darah dari pipet penghisap ke dalam tabung Hb
11. Kocoklah darah dalam tabung Hb secara perlahan-lahan dengan pengocok
kaca yang tersedia, sampai berwarna coklat tua (tunggu 3-5 menit)
12. Bandingkan warna darah dalam tabung dengan warna pembanding
13. Encerkan darah dalam tabung Hb dengan aquadest sedikit demi sedikit
sampai warnanya sama dengan warna pembanding
14. Bila sudah sama catat hasilnya
15. Beritahu hasil pemeriksaan kepada pasien
16. Bersihkan dan rapikan alat
17. Cuci tangan
18. Dokumentasikan
CHECKLIST PENILAIAN KETRAMPILAN
PEMERIKSAAN DARAH ( Hb Sahli)

Nama Mahasiswa :
NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
TAHAP PRA INTERAKSI
1. Cek status klien
2. Siapkan peralatan
3. Analisa perasaan
4. Cuci tangan.
TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam dan panggil klien dengan nama yang
disukai.
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya kegiatan
3. Inform concent
TAHAP KERJA
Prosedur pelaksanaan
1. Persilahkan pasien untuk duduk
2. Hisap Hcl 0,1 masukkan ke dalam tabung Hb sampai angka
1 (Hcl berfungsi menghindari pembekuan darah)
3. Hapus/usap jari yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
4. Tusuk ujung jari dengan jarum steril
5. Ambil pipet
6. Hisap darah dengan pipet penghisap ke dalam tabung hb
hingga batas 0,02 ml
7. Tutup bekas tusukan dengan kapas alkohol
8. Masukkan darah dari pipet penghisap ke dalam tabung Hb
9. Kocoklah darah dalam tabung Hb secara perlahan-lahan
dengan pengocok kaca yang tersedia, sampai berwarna
coklat tua (tunggu 3-5 menit)
10. Bandingkan warna darah dalam tabung dengan warna
pembanding
11. Encerkan darah dalam tabung Hb dengan aquadest sedikit
demi sedikit sampai warnanya sama dengan warna
pembanding
12. Bila sudah sama catat hasilnya
13. Beritahu hasil pemeriksaan kepada pasien
14. Bersihkan dan rapikan alat
TAHAP TERMINASI
7. Evaluasi hasil yang dicapai (Subjektif dan Objektif)
8. Berikan Reinforcement positif
9. Kontrak pertemuan selanjutnya
10. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
11. Cuci tangan
12. Dokumentai

Keterangan
0 = Tidak dilakukan sama sekali
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
Nilai Batas Lulus = 75%

NILAI =

x 100%

Nganjuk,……………………

Evaluator

………………………………

Anda mungkin juga menyukai