Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

CECKLIST LATIHAN NAFAS DALAM


Nama :…………………………………………………………………..
No. Mhs :…………………………………………………………………..

Nama: NIM:
Nilai
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2
DEFINISI:
Merupakanbentuklatihannafas yang terdiriataspernapasan abdominal
(diafragma) dab pursed lip breathing

TUJUAN:
1. Mengatur frekuensi dan pola napas sehingga mengurangi air
trapping
2. Memperbaiki fungsi diafragma
3. Memperbaiki mobilitas sangkar toraks
4. Memungkinkan klien melakukan nafas dalam secara total dengan
sedikit upaya untuk pernapasan abdomen.
5. Membantu klien mengontrol pernafasan yang berlebihan untuk
pernafasan pursed lip breathing.
6. Untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol dan efisien serta
untuk mengurangi kerja bernafas
7. Meningkatkan inflasi alveolar maksimal
8. Meningkatkan relaksasi otot
9. Menghilangkan ansietas
10. Menyingkirkan pola aktifitas otot-otot pernapasan yang tidak
berguna dan tidak terkoordinasi
11. Melambatkan frekuensi pernapasan
12. Meningkatkan kapasitas paru
13. Menegah atelektasis
14. mengurangi udara yang terperangkap serta mengurangi kerja
bernapas

INDIKASI:
1. Restriksiekspansi dada
2. Kliendengangangguan PPOM, missal asmadan bronchitis
3. Klienpadatahappenyembuhansetelahpembedahantoraks
4. klien yang mengalami gangguan ventilasi PPOK
5. Pasien dengan gangguan paru obstruktif maupun restriktif
6. Pasien pada tahap penyembuhan dari pembedahan thorax
7. Untuk metode relaxasi

PELAKSANAAN
Tahap Pre interaksi
a. Persiapan Pasien
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan
tujuan tindakan yang akan dilaksanakan
4. Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien atau
keluarganya
5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis
serta tidak mengancam
6. Klien atau keluarga diberi kesempatan bertanya untuk
klarifikasi
7. Privacy klien selama komunikasi dihargai
8. Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan
perhatian serta respek selama berkomunikasi dan melakukan
tindakan
9. Membuat kontrak ( waktu, tempat dan tindakan yang akan
dilakukan )

b. Persiapan alat dan bahan


1. Bantal

TAHAP ORIENTASI
1. Memberi salam
2. Panggil klien dengan panggilan yang disenangi
3. Memperkenalkan nama perawat
4. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien
5. Menjelaskan kerahasiaan
TAHAP KERJA
1. Bantu klien memperoleh posisi setengah duduk di tempat tidur
atau di kursi, atau dengan posisi berbaring di tempat tidur
menggunakan satu bantal. Pastikan klien merasa nyaman.
2. Tekuk lutut klien
3. Letakkan satu atau dua tangan klien pada abdomen, tetap, di
bawah kosta.
4. Minta klien untuk menarik napas dalam melaui hidung, dengan
mulut tetap tertutup. Hitung hingga tiga hitungan selama
inspirasi.
5. Anjurkan klien untuk berkonsentrasi dan mrasakan pergerakan
abdomen naik sejauh mungkin, tetapi tetap dalam kondisi
relaks. Hindari lengkung pada punggung. Jika klien
mengalami kesulitan menaikan abdomen, anjurkan untuk
mengambil napas kuat yang cepat melalui hidung.
6. Minta klien untuk mendorong bibir, seperti meniup lilin,
melakukan ekspirasi secara perlahan dan kuat sehingga
terdengar suara embusan tampa menggembung kan pipi.
7. Minta klien untuk berkonsentrasi dan merasakan penurunan
abdomen, serta mengencangkan otot abdomen selama ekspresi.
Hitung hingga tujukan hitungan selama ekspirasi.
8. Anjurkan klien untuk melakukan latihan ini setiap kali
mengalami pendek napas dan tingkatkan secara bertahap
hingga 5-10 menit, empat kali sehari. Latihan taratur akan
membantu klien melakukan pernapasan ini tampa upaya.
Latihan ini dapat dilakukan dalam posisi duduk tegak berdiri,
dan berjalan.

TAHAP TERMINASI
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah
dilakukan kegiatan
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
TAHAP DOKUMENTASI
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan :
0 = Tidak dikerjakan
1 = Dikerjakan tidak lengkap/tidak sempurna
2 = Dikerjakan dengan benar/sempurna

Penguji Praktek

(……………………………)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

CECKLIST BATUK EFEKTIF


Nama :…………………………………………………………………..
No. Mhs :…………………………………………………………………..

Nama: NIM:

Nilai
ASPEK YANG DINILAI 0 1 2
DEFINISI :
Merupakan latihan batuk untuk mengeluarkan sekresi jalan
nafas. Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar, dimana
klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah
mengeluarkan dahak secara maksimal. yangterakumulasidanmengganggu
di salurannafasdengancara di batukkan.

TUJUAN :
1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi secret
2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laborat
3. Mengurangi sesak nafas karena akumulasi secret

INDIKASI :
1. Pasien dengan gangguan saluran nafas akibat akumulasi secret
2. Pasien yang akan di lakukan pemeriksaan diagnostik sputum
3. Pasien setelah menggunakan bronkodilator
4. Pasien dengan gangguan COPD/PPOK, Emphysema, Fibrosis,
Asma, Chest infection, Pasien bedrest atau post operasi.
KONTRAINDIKASI
2. Pneumotoraks
3. Hemoptisis
4. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi,
infark miokard akut danaritmia.
5. Edema paru
6. Efusi pleura yang luas

PELAKSANAAN :
Tahap pre interaksi
a. Persiapan pasien
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan
tujuan tindakan yang akan dilaksanakan
4. Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien atau keluarganya
5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis
serta tidak mengancam
6. Klien atau keluarga diberi kesempatan bertanya untuk
klarifikasi
7. Privacy klien selama komunikasi dihargai
8. Memperlihatkan kesabaran, penuh empati, sopan, dan perhatian
serta respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
9. Membuat kontrak ( waktu, tempat dan tindakan yang akan
dilakukan)

b. Persiapan alat dan bahan


1. Kertas tissue
2. Bengkok
3. Perlak dan pengalas
4. Handuk
5. Sputum pot berisi desinfektan / lisol 2-3%
6. Wadah sputum untuk pemeriksaan diagnostik (jika di perlukan)

TAHAP ORIENTASI
1. Memberi salam
2. Panggil klien dengan panggilan yang disenangi
3. Memperkenalkan nama perawat
4. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien
5. Menjelaskan kerahasiaan
TAHAP KERJA
1. Setelah menggunakan obat bronkodilator, jika diresepkan,
minta klien untuk menarik napas dalam melalui hidung dan
menahannya selama beberapa detik.
2. Minta klien untuk batuk sebanyak dua kali. Batuk pertama
untuk meluruhkan mukus dan batuk ke dua untuk mengeluarkan
secret. Jika klien mengalami nyeri dada pada saat batuk, tekan
dada dengan bantal.tampung secret pada wadah sputum yang
diisi larutan lisol.
3. Untuk batuk keras, minta klien untuk sedikit mencodongkan
tubuh kedepan dan melakukan ekspirasi secara tajam dengan
suara keras. Teknik ini menjaga jalan napas terbuka ketika
sekresi bergerak keatas dan keluar dari paru.
4. Minta klien untuk melakukan inspirasi dengan napas pendek
dan cepat secara berturut-turut (mngendus) untuk mencegah
mukus kembali kejalan nafas yang sempit.
5. Istrahat.
6. Anjurkan klien untuk menghindari batuk yang terlalu lama
karena dapat menyebabkan kelelahan dan hipoksia.

TAHAP TERMINASI
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
TAHAP DOKUMENTASI
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan :
0 = Tidak dikerjakan
1 = Dikerjakan tidak lengkap/tidak sempurna
2 = Dikerjakan dengan benar/sempurna

Penguji Praktek

(……………………………)

Anda mungkin juga menyukai