Anda di halaman 1dari 26

DESIMINASI AKHIR

Praktek Manajemen Keperawatan Prodi Profesi Ners


FIK Unipdu Jombang di Ruang Gatutkaca RSUD Jombang
2021
Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya
orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Manajemen keperawatan Indonesia
perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan keperawatan pada
masa mendatang. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global
bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara
professional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di
Indonesia. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan
sebagai satu metode perlakuan asuhan keperawatan secara professional,
sehingga diharapkan keduanya dapat saling menopang (Nursalam, 2014).
Telah dilakukan identifikasi masalah dan penerapan
implementasi pemecahan masalah
Daftar prioritas
masalah
KETERANGAN

PELAKSANAAN

HAMBATAN

DUKUNGAN

EVALUASI
PENATAAN TENAGA KEPERAWATAN
a. Mengumpulkan data mengenai jumlah pasien serta tingkat ketergantungannya pada pagi, siang dan malam mulai
minggu pertama sampai minggu kedua.
b. Melakukan tabulasi data dan melaksanakan perhitungan jumlah kebutuhan tenaga berdasarkan tingkat ketergantungan
pasien (terlampir).
c. Melakukan perhitungan jumlah tenaga yang bertugas dalam sehari pada shift pagi, siang dan malam.
Jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan perhari rata – rata = 5 orang
Jumlah dinas pagi = 2 orang
Jumlah dinas sore = 1 orang
Jumlah dinas malam = 1 orang
Karu = 1 orang
Perawat yang dibutuhkan bertugas di Ruang Gatutkaca kelas 3 A pada pasien kelolaan sebanyak 5 orang perawat .
Kelompok awalnya mengalami hambatan dalam pembagian shift pada minggu pertama, karena jumlah
anggota kelompokk hanya 5 orang. Akan tetapi setelah mendapat masukan dari pembimbing, kami sudah tidak
mengalami hambatan dalam pelaksanaan perhitungan tenaga selama praktek manajemen berlangsung. Dari 5
orang mendapat sift pagi 3 orang dan 2 orang sift siang, jadi dalam sehari hanya stay di rumah sakit 2 sift saja.

Kepala ruangan, katim dan perawat asosiate memenuhi kebutuhan yang diperlukan serta memberikan
masukan berupa data-data mengenai Ruang Gatutkaca dan kritikan mengenai alur MAKP yang sudah
direncanakan.

Selama pelaksanaan praktik manajemen kebutuhan tenaga perawat rata-rata per hari dapat terpenuhi
sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien. Kepala ruangan, katim dan perawat asosiate memenuhi
kebutuhan yang diperlukan serta memberikan masukan berupa data-data mengenai Ruang Gatutkaca dan
kritikan mengenai alur MAKP yang sudah direncanakan.
MODEL PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN

Pelaksanaan MAKP dengan model primary nursing dilaksanakan pada minggu kedua, kelompok mulai dibagi menjadi 2
shift (pagi dan siang) dengan peran yang terjadwal sebagai Kepala Ruangan, PP dan PA, (Jadwal peran, uraian tugas dan jadwal
dinas terlampir).
Pada minggu kedua juga dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan MAKP dengan hasil pasien yang kami kelola menyatakan
sangat puas (83,30%) dan puas (16,70%) terhadap pelayanan yang telah diberikan (Rekapitulasi hasil kepuasan terlampir).
Pembagian perawat sesuai dengan perannya tergambar dalam daftar dinas (terlampir). Selama 1 minggu melakukan MAKP,
setiap anggota kelompok pernah berperan menjadi KARU dalam 1 hari, menjadi PP 1 dalam hari, dan menjadi PA ± 2 hari.
Perhitungan jumlah tenaga perawat yang bertugas setiap hari yang terbagi dalam shift pagi, sore dan malam dilakukan oleh
perawat ruangan sesuai dengan jumlah dan tingkat ketergantungan pasien setiap hari. Dengan demikian BOR setiap hari juga
dapat ditentukan. Nilai tingkat ketergantungan pasien serta jumlah kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat ketergantungan
pasien berdasarkan pembagian ketergantungan pasien menurut Orem (Perhitungan BOR dan Tingkat Kebutuhan Perawat,
terlampir).
Dalam pelaksanaan model keperawatan primer di Ruang Gatutkaca kelas 3A kami tidak menemukan
hambatan yang berarti, mahasiswa mampu melaksanakan peran sesuai yang dijadwalkan serta memahami tugas
Karu, PP, PA sesuai dengan situasi dan kondisi pasien yang ada di ruangan selama praktek manajemen
keperawatan. Akan tetapi adakalanya terdapat banyak tindakan, sehingga KARU harus membantu dan
merangkap jabatan untuk memberikan pelayan kepada pasien.

Adanya dukungan dari pembimbing klinik dan akademik yang rutin memberikan masukan saat
mahasiswa melakukan kegiatan sosialisasi MAKP. Ruangan memberikan kesempatan dan dukungan kepada
mahasiswa praktik manajemen dalam mengaplikasikan peran pada penerapan model asuhan keperawatan
profesional primary nursing. Target yang ingin dicapai yaitu persamaan persepsi tentang pemahaman MAKP
dan pengaruhnya terhadap kepuasan pasien.
 
Pelaksanaan MAKP pada pasien di Ruang Gatutkaca (Unit Penyakit Dalam) sudah dilaksanakan sesuai dengan peran masing-masing. Hal ini tidak lepas
dari dukungan perawat di ruangan, bimbingan dari para pembimbing serta adanya kerjasama dan komunikasi yang baik antar anggota kelompok. Evaluasi
hasil didasarkan pada kepuasan pasien selama dilakukan masa perawatan di ruang kelolaan mahasiswa. Hasil tingkat kepuasan sebelum MAKP didapatkan
keluarga pasien merasa puas (80%). Sedangkan hasil evaluasi penerapan MAKP Primary Nursing terhadap kepuasan pasien didapatkan keluarga pasien
merasa puas (96%).
 PENERIMAAN PASIEN BARU

Pelaksanaan penerimaan pasien baru dilaksanaan pada hari Senin, tanggal 3 April 2021 jam 09.00
WIB pada minggu kedua. Pengetahuan, dan sikap mengenai pelaksanaan penerimaan pasien baru yang
benar, kelompok telah mempraktekkan penerimaan pasien baru datang dikelas 3 A. Kegiatan penerimaan
pasien baru yang dihadiri oleh pembimbing klinik dilakukan 1 kali. Yang berperan adalah:
 KARU : Binti Rofi’ah
 PP Pagi : Ainun Nisa
 PA Pagi : Aqidatul Izza Annyyah

Selama pelaksanaan penerimaan pasien baru terdapat hambatan, komunikasi mahasiswa kepada
keluarga kurang untuk penjelasan tentang fasilitas ruangan dan tata tertib ruangan.
Ruangan mendukung dan mengikuti saat penerimaan pasien baru dan mahasiswa melakukan kegiatan
penerimaan pasien baru. Pembimbing klinik, pembimbing akademik memberikan arahan baik secara langsung
atau tidak langsung dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru.
a. Masukan dari pembimbing ruangan
1. Saat operan pasien baru dari petugas IGD dengan perawat ruangan, perawat ruangan harus mengecek
mulai dari identitas, keadaan pasien, dan status rekam medic pasien.
b. Masukan dari pembimbing akademik
1. PP tidak menjelaskan lokasi ruangan Ruang Gatutkaca secara menyeluruh, dan tata tertib ruangan.
 
Pada proses pelaksanaan, hasil yang dapat disimpulkan pembimbing adalah baik dan selalu tingkatkan
komunikasi. Dengan alasan persiapan, pelaksanaan dan program sesuai dengan prosedur penerimaan pasien
baru. Pelaksanaan penerimaan pasien baru telah dilaksanakan pada setiap ada pasien baru, hal ini tidak lepas
dari kerja sama yang baik dengan perawat Ruang Gatutkaca dan bimbingan dari pembimbing.

Adapun masukan dari pembimbing ruangan adalah Saat operan pasien baru dari petugas IGD dengan
perawat ruangan, perawat ruangan harus mengecek mulai dari identitas, keadaan pasien, dan status rekam
medik pasien dan PP harus menjelaskan lokasi ruangan Ruang Gatutkaca secara menyeluruh, dan cara
pembuangan sampah bagi keluarga pasien. . Sedangkan pembimbing akademik tidak diperkenankan
menghadiri di RS dikarenakan adanya pendemi covid 19 jadi pembimbing akademik memantau via online
media WA dan zoom.
TIMBANG TERIMA KEPERAWATAN

Pelaksanaan timbang terima dilaksanakan secara penuh pada minggu kedua. Timbang terima pada
pergantian shift pagi ke shift siang dilaksanakan jam 10.30
Kegiatan timbang terima yang dihadiri oleh pembimbing akademik dan pembimbing klinik
dilakukan 1 kali, berlangsung pada hari Senin, tanggal 3 April 2021 jam 08.00 WIB. Yang
berperan adalah:
 KARU : Binti Rofi’ah
 PP Pagi : Ainun Nisa
Dewi Nur Afifah
 PA Pagi : Aqidatul Izza Annyyah
Farid Inul Istichomah
Jumlah pasien kelolaan 5 orang dengan perincian : 0 orang pasien dengan total care, 1
orang pasien dengan parsial care dan 4 orang pasien dengan minimal care.
Selama pelaksanaan timbang terima tidak ada hambatan. Pada saat pelaksanaan berjalan dengan
lancar. Berjalan sesuai dengan alur pelaksanaan timbang terima. Namun, untuk menyamaratakan
peran, timbang terima dilakukan 1 kali dengan didampingi pembimbing.

Pihak Ruangan Ruang Gatutkaca khususnya dari Kepala Ruangan dan pembimbing ruangan
sangat mendukung dan mengikuti kegiatan pada saat mahasiswa melakukan timbang terima
keperawatan. Pembimbing klinik dan pembimbing akademik memberikan arahan baik secara
langsung atau tidak langsung dalam pelaksanaan timbang terima keperawatan.
a. Masukan dari pembimbing ruangan
1. PA tidak melakukan cuci tangan sebelum memegang pasien,
2. PA tidak melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan keadaan pasien.
3. PP tidak melakukan tentang fasilitas ruangan III A.
Pada proses pelaksanaan, hasil yang dapat disimpulkan pembimbing adalah baik tetapi selalu
tingkatkan komunikasi . Dengan alasan persiapan, pelaksanaan dan program sesuai dengan
prosedur timbang terima. Pelaksanaan timbang terima telah dilaksanakan pada setiap pergantian
shift dengan baik, hal ini tidak lepas dari kerja sama yang baik dengan perawat Ruang Gatutkaca
dan bimbingan dari pembimbing.

Adapun masukan dari pembimbing ruangan adalah Alur timbang terima sudah sesuai
prosedur Karu kurang lantang dalam komunikasi, PP shift selanjutnya kurang aktif dalam
menyanggah atau mengklarifikasi, Dalam menyampaian kondisi pasien data focus keperawatan
masih kurang disampaikan, PP pagi belum menyampaikan evaluasi tindakan, intervensi yang
perlu dilanjutkan serta rencana keperawatan. Sedangkan pembimbing akademik tidak
diperkenankan menghadiri di RS dikarenakan adanya pendemi covid 19 jadi pembimbing
akademik memantau via online media WA dan zoom.
RONDE KEPERAWATAN

Ronde keperawatan diksanakan pada hari Jum’at, 7 Mei 2021 pukul 10.00 WIB pada pasien Tn ”M”
dengan diagnosa medis Pneumonia + ACKD + Hipotensi Masalah Keperawatan yang ditemukan adalah :
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d hipersekresi jalan nafas
b. Resiko ketidakseimbangan elektrolit b/d disfungsi ginjal
Kegiatan ronde keperawatan diikuti oleh Kepala Ruangan ruang Gatutkaca, pembimbing akademik,
pembimbing klinik, perawat primer, perawat associate, dan ahli Gizi. Mahasiswa yang berperan adalah:
 KARU : Ainun Nisa
 PP1 : Binti Rofi‘ah
 PA : Dewi Nur Afifah
 PP2 : Farid Inul Istichomah
 PA : Aqidatul Izza Annyyah
Selama kegiatan Pra-Ronde Keperawatan kami mengambil kasus Pneumonia + ACKD +
hipotensi agar kami dapat melakukan ronde keperawatan.
Sedangkan dalam proses pelaksaan Ronde keperawatan, mahasiswa tidak mengalami kesulitan,
karena adanya kolaborasi yang baik antara perawat ruangan, ahli gizi, pembimbing klinik, maupun
pembimbing akademik.

Kepala ruangan, pembimbing klinik, para perawat ruangan yang menangani pasien mendukung
pelaksanaan ronde karena kegiatan ronde keperawatan dirasa sangat membantu menyelesaikan masalah
pasien yang sulit teratasi sehingga semua tenaga kesehatan yang merawat pasien dapat saling bertukar
pikiran dan curah pendapat demi peningkatan status kesehatan pasien.
Masukan mengenai pelaksaan ronde keperawatan dari pembimbing ruangan mengatakan sudah baik,
akan tetapi ada sedikit kekurangan yaitu:
 PP2 serta PA dalam menvalidasi data pasien kurang lengkap.
Selama pelaksanaan Ronde Keperawatan tidak ditemui hambatan yang berarti karena telah dilakukan
koordinasi, baik dengan pembimbing ruangan, ahli gizi yang menangani klien beserta keluarga. Setelah
dilaksanakan ronde ditemukan solusi untuk memecahkan masalah klien meliputi :

1. Observasi intake – output, balance cairan pasien.


2. Pemberian diit RPRG (Rendah Protein Rendah Garam).
 SUPERVISI KEPERAWATAN

Kegiatan supervisi perawatan diruang Gatutkaca kelas III A dilakukan satu kali, yaitu pada hari
Rabu, 5 Mei 2021 jam 08.30 WIB pada pasien Ny. ”K” yang berperan adalah sebagai berikut:
 KARU : Dewi Nur Afifah
 PP1: Ainun Nisa
 PA1: Aqidatul Izza Annyyah
Pelaksanaan supervisi injeksi intravena bolus berlangsung sesuai dengan rencana dan anggota kelompok
hadir pada saat pelaksanaannya.

Dalam pelaksanaan kegiatan supervisi keperawatan, ada hambatan yaiti tidak ada lembar
penilaian kinerja PA, akan tetapi pembimbing klinik tidak dapat hadir karena ada hal yang
penting dan digatikan oleh KATIM 1 di Ruang Gatutkaca.
Adanya bimbingan dari pembimbing akademik dan pembimbing ruangan yang
memberikan masukan saat mahasiswa melakukan kegiatan supervisi.
a. Masukan dari pembimbing ruangan
1. PA tidak menanyakan respon pasien setelah di injeksi
2. PA tidak meminta tanda tangan keluarga untuk pernyataan bahwa pasien telah diberi/di injeksi
obat.
3. KARU tidak melakukan pendokumentasian supervisi.
Pada proses pelaksanaan, hasil yang dapat disimpulkan pembimbing adalah baik tetapi untuk
komunikasi ditingkatkan dan volume nya kurang lantang. Adapun masukan dari pembimbing
akademik adalah Karu tidak mempersiapkan lembar nilai dan Karu tidak memberikan reward kepada
PA dan PP, PA saat mengoplos obat sebaiknya menggunakan APD dan underpad sebagai alas, PA
kurang menjelaskan indikasi dan kontra indikasi obat ke pasien maupun ke keluarga, PA tidak
meminta tanda tangan keluarga untuk pernyataan bahwa pasien telah diberi injeksi obat.

 
 DISCHARGE PLANNING

Pelaksanaan discharge planning dimulai dari minggu ke-2, dimana mahasiswa melakukan pada
pasien yang akan pulang. Kegiatan discharge planning yang pertama di hadiri oleh pembimbing
klinik maupun pembimbing akademik pada hari Selasa, 4 Mei 2021 jam 08.30 WIB, dan yang
berperan adalah:
 KARU : Binti Rofi’ah
 PP1 : Farid Inul Istichomah
 PA1 : Aqidatul Izza Annyyah
Discharge planning diberikan pada Tn. “I” dengan diagnosa Pneumonia. Pasien rencana KRS. Pasien dan
keluarga dibekali informasi tentang penyakit Pneumonia, aktifitas pasien di rumah dan istirahat pasien,

Selama dalam melaksanakan kegiatan discharge planning mahasiswa tidak memberikan kartu
perencanaan pulang pada pasien maupun keluarga. Dan juga keluarga tidak diberikan format discharge
planning sebagai bukti telah mendapat discharge planning dari perawat.
 
Pembimbing ruangan dan pembimbing akademik memberikan dukungan penuh pada
kelompok untuk melaksanakan discharge planning pada pasien yang akan pulang. Format dan
kartu discharge planning sudah tersedia.
a. Masukan dari pembimbing ruangan
1. Tidak ada kartu discharge planning dan kartu kontrol.
2. PP dan PA tidak menjelaskan alur ketika pasien akan pulang dan control.
a. Masukan dari pembimbing akademik
1. Tidak ada peyampaian ke keluarga diruang khusus tentang kartu kontrol, arsip yang
diperlukan ketika pasien akan pulang dan penyampaian alur.
 
Discharge planning berjalan dengan lancar sesuai dengan prosedur, pasien dan kelurga sangat
kooperatifr. Informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh pasien dan keluarga.
Pengetahuan pasien dan keluarga meningkat dan pasien mampu menjelaskan kembali

Adapun masukan dari pembimbing ruangan adalah PP harus menguasai materi discharge planning
dan setelah dilakukan discharge planning diruangan keluarga dipanggil ke nurse station dijelaskan ulang
prosedur yang disampaikan seperti leaflet, buku kontro, surat menyurat dan alur kontrol. Sedangkan
masukan dari pembimbing akademik adalah PP seharusnya memanggil keluarga pasien ke ruangan
khusus untuk menyampaikan hasil serah terima obat, buku kontrol dan memberikan motivasi ke keluarga
pasien.

 
 DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

Format pengkajian pada manajemen keperawatan di ruang Gatutkaca menggunakan pendekatan


Review of System dan dokumentasi catatan keperawatan dengan menggunakan model PIE (Problem-
Intervensi-Evaluasi). Proses pelaksanaan dokumentasi pada pengkajian, perencanaan dan pengisian
catatan keperawatan, dilakukan oleh PP sedangkan pelaksanaan tindakan keperawatan, pengisian
lembar observasi klien, lembar obat dilakukan oleh PA.
Apabila PP berhalangan karena suatu sebab, pengisian catatan keperawatan dapat didelegasikan
kepada PA dengan pemantauan dari PP. Kelompok menerapakan pendokumentasian PIE dengan
pertimbangan format ini tepat digunakan untuk pemberian asuhan keperawatan primer pada pasien,
PP dapat melaksanakan dan mencatat pengkajian waktu klien masuk dan dilakukan evaluasi setiap
shift. PA melaksanakan tindakan sesuai yang didelegasikan PP.
Selama dalam melaksanakan kegiatan Dokumentasi keperawatan tidak ada hambatan yang
berarti karena adanya koordinasi yang baik antara anggota kelompok dan pasien beserta keluarga
yang sangat kooperatif.

Ruangan memberikan gambaran tentang format SAK yang digunakan oleh ruangan
sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam dokumentasi asuhan keperawatan di ruang
Gatutkaca. Masukan dari pembimbing akademik
1. Pada lampiran persetujuan perawat dan keluarga pasien tidak tangan tangan.
2. Pada lampiran obat perawat jarang mengisi.

Dokumentasi keperawatan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini didukung oleh kelengkapan format
dokumentasi, SAK, job description yang jelas antara PP dan PA serta kemampuan kelompok dalam menguasai
kasus dan melakukan dokumentasi asuhan keperawatan
9 Keamanan Pasien (Patient Safety)

Indikator keamanan pasien dapat dilihat jumlah angka kejadian kesalahan


pemberian obat, angka kejadian flebitis, angka kejadian nyeri, dan kejadian jatuh.
Berdasarkan laporan dan observasi dari indikator mutu pelayanan keperawatan klinik
yang dilakukan pada tanggal 26 April -8 Mei 2021 di Ruang Gatutkaca kelas 3A
didapatkan hasil:

a. Kejadian kesalahan pemberian obat tidak terjadi di kelas 3A, pemberian obat
dilakukan secara benar sesuai dengan protap 7T + 1W. Sebelum pemberian obat
dilakukan, petugas melakukan identifikasi pasien dengan melihat gelang identitas.
Pemberian obat didokumentasikan di dalam lembar observasi terdapat nama obat,
dosis pemberian, waktu pemberian.

 
DESIMINASI AKHIR

Anda mungkin juga menyukai