OLEH :
KELOMPOK 1 & 2
i
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Tempat :
Ketua Program Studi Profesi Ners Pokja Keperawatan Bagian Pendidikan (PKL)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,
taufik hidayat-Nya sehingga kami mahasiswa Program Ners Fakultas Ilmu
Kesehatan UNIPDU Jombang dapat menyelesaikan Laporan Desiminasi Awal
Praktik Profesi Manajemen Keperawatan di Ruang Gatutkaca RSUD Jombang.
Dalam penyusunan laporan ini penulisan tidak luput dari hambatan dan
kesulitan tetapi karena kritik dan saran dari berbagai pihak, penulis dapat
menyelesaikan laporan ini. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
hormat dan terima kasih kepada:
1. dr. Pudji Umbaran, M.KP selaku Direktur RSUD Jombang yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan praktik
manajemen keperawatan di Ruang Gatutkaca RSUD Jombang.
2. Prof. Dr. H. Ahmad Zahro, MA selaku Rektor Universitas Pesantren Tinggi
Darul ‘Ulum Jombang
3. Pujiani, S.Kep. Ns, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU
Jombang.
4. M. Rajin, S.Kep. Ns, M.Kes selaku Ketua Program Studi Profesi Ners FIK
UNIPDU Jombang.
5. Sutikno, S.Kep. Ns selaku Bakordik Bidang Kemahasiswaan RSUD Jombang.
6. Andi Yudianto, S.Kep. Ns, M.Kes selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar kepada kami
7. Dewi Rahmawati, S.Kep. Ns., selaku kepala ruangan Ruang Gatutkaca
beserta staf yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang telah
mendukung proses kegiatan praktek profesi manajemen keperawatan kami
8. Dewi Rahmawati, S.Kep. Ns selaku pembimbing ruangan di Ruang
Gatutkaca RSUD Jombang yang telah memberikan fasilitas dan bimbingan
kepada kami.
9. Pasien dan keluarga yang bersedia sebagai pasien kelolaan pada kegiatan
praktik profesi manajemen keperawatan.
iii
10. Seluruh teman-teman Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan
UNIPDU Jombang atas kerjasama dan partisipasinya sehingga praktik profesi
manajemen keperawatan berjalan dengan lancar.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
memberi kesempatan, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan
Laporan Desiminasi Awal Praktik Profesi Manajemen Keperawatan di
Ruang Gatutkaca RSUD Jombang.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.3 Manfaat......................................................................................................3
BAB 2 PENGKAJIAN...........................................................................................5
2.1 Pengkajian Umum...................................................................................5
2.2 Profil Rumah Sakit Umum Daerah Jombang..........................................5
2.3 Orientasi Ruangan...................................................................................7
2.4 Sumber Daya Manusia (M1-Man)..........................................................8
2.5 Sarana Dan Prasarana (M2-Material)....................................................15
2.6 Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3-Method).......................20
2.7 Pembiayaan (M-Money)........................................................................26
2.8 Pemasaran (M5-Market)........................................................................27
2.9 Analisa Swot..........................................................................................30
BAB 3 PERENCANAAN....................................................................................49
3.1 Pengorganisasian...................................................................................49
3.2 Perencanaan Kegiatan Makp.................................................................50
BAB 4 PELAKSANAAN.....................................................................................75
4.1 Penataan Tenaga Keperawatan..............................................................75
4.2 Model Pemberian Asuhan Keperawatan...............................................77
4.3 Penerimaan Pasien Baru........................................................................80
4.4 Timbang Terima Keperawatan..............................................................82
4.5 Ronde Keperawatan..............................................................................84
4.6 Supervisi Keperawatan..........................................................................86
v
vi
1
2
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan,
mahasiswa diharapkan dapat menerapkan prinsip – prinsip
menajemen keperawatan dan Model Pemberian Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP) yang sesuai dengan model keperawatan
(primary nursing).
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktek klinik manajemen keperawatan,
mahasiswa mampu :
1. Melaksanakan pengkajian pada pasien kelolaan diruang Ruang
Gatutkaca.
2. Menganalisis situasi berdasarkan analisis SWOT.
3. Menentukan rumusan masalah.
4. Melaksanakan rencana strategis operasional ruangan berdasarkan
hasil pengkajian model asuhan keperawatan professional : (1)
3
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat
sehingga dapat memodifikasi metode penugasan yang akan
dilaksanakan.
2. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan model
MAKP yang di aplikasikan pada pasien kelolaan di Ruang
Gatutkaca.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
penerapan model MAKP pada pasien kelolaan di Ruang
Gatutkaca.
4. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan
menyusun rencana strategi.
5. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam penerapan model
asuhan keperawatan professional pada pasien kelolaan di Ruang
Gatutkaca.
status pelayanannya menjadi Rumah Sakit Tipe B Pendidikan dan pada tahun
Otonomi, Tahun 2008 mendapat Award Citra Pelayanan Prima dari Gubernur,
Tahun 2010 mendapat Award Citra Pelayanan Prima tingkat Nasional, 2012
Tahun 2012 mendapat Award Pelaksana terbaik ke Satu RSSIB Prov. JATIM .
Memiliki layanan 16 unit rawat jalan, 12 unit rawat inap, 3 ruang instalasi
rawat khusus (IGD, ICU CENTRAL dan IBS). Jumlah seluruh tenaga di
RSUD Jombang 1.203 pada tahun 2015. Jumlah Dokter yang dimiliki :
masalah.
5
6
2.2.2 Misi
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang paripurna serta terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat.
2. Meningkatkan sarana prasarana dan sumber daya manusia sesuai standar
3. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran, kesehatan lainnya dan
penunjang sistem layanan kesehatan serta melaksanakan penelitian
secara terintegrasi
4. Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang profesional dan akuntabel.
2.2.3 Kredo
CINTAKU
Cepat, Indah, Nyaman, Terjangkau, Aman, Kepercayaan, Umum
Pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Umum Daerah Jombang adalah
Pelayanan PRIMA yaitu Pelayanan yang Cepat, Sigap dan berhasil guna
dilayani dalam kondisi lingkungan yang indah dan suasana nyaman serta
tarif yang terjangkau oleh seluruh masyarakat. Tak kalah pentingnya adalah
memberikan jaminan rasa aman baik secara fisik maupun psikologis serta
tetap menjaga kepercayaan pengguna jasa pelayanan dengan tekat kepuasan
pelanggan sebagai yang utama dan pertama yang berlaku pada seluruh
masyarakat secara umum tanpa membedakan status sosial.
2.2.4 Kebijakan mutu
“Pelayanan profesional yang bermutu”. Pelayanan yang berbasis profesional
dengan mengacu pada mutu pelayanan berstandar nasional yang sesuai
dengan visi, misi dan kredo “ CINTAKU” RSUD Jombang.
Kreatifitas dan keterbukaan didukung tidak saling menyalahkan, kekeliruan,
kegagalan, dan kinerja yang belum optimal dilaporkan serta dikaji untuk
melakukan peningkatan rasa takut untuk disalahkan, dan mendorong kepada
penilaian terbuka kesalahan dan kegagalan :
Penghargaan terhadap staf
Siap menerima perbedaan pendapat
7
Jumlah `3
Sumber data : daftar pegawai Ruang Gatutkaca
Berdasarkan tabel diatas jumlah tenaga medis di ruang Gatutkaca berjumlah 3
orang dengan kualifikasi sebagai spesialis paru.
e. Pembagian Dinas Perawat Ruang Gatutkaca
Dinas
Tenaga Libur
Pagi Sore Malam
Karu 1 - - -
Wakaru 1 - - -
Katim 3 - - -
Perawat Pelaksana 7 6 4 6
Administrasi 2 1 - -
Pekarya Kesehatan 2 1 1 1
Kebersihan (CS) 2 - - -
1) Ruang Gatutkaca
Tanggal 26 April 2021
4 orang
Jumlah total tenaga perawat pada tanggal 27 april 2021 sebanyak 4 orang
Jumlah tenaga lepas per hari (menggunakan metode ratio)
Total rerata per hari ( 5 + 4 ) : 2 = 4,5= 5 orang
Jumlah hari tak kerja per tahun = 86
Hari minggu pertahun = 52 hari + cuti tahunan 12 hari
Hari besar per tahun = 10 hari + cuti sakit atau izin 12 hari
Jadi jumlah keseluruhan 52 + 12 + 10 + 12 = 86 hari
- Jumlah tenaga yang dibutuhkan di kelas III a pavilion Gatutkaca/ 24 jam = 5
orang
- Jumlah hari kerja efektif perorang / tahun = 365 — 86 hari = 279 hari
RUMUS= Jumlah hari tak kerja pertahun x jumlah tenaga/24 jam
Jumlah hari kerja efektif perorang/ tahun
86 x 5 = 1,54 = 1 orang
279
Jadi jumlah perawat yang lepas dinas perhari = 1 orang
adalah 5 orang
1) Ruang Gatutkaca
2.4.2 Pasien
Alur masuk dan keluar Ruang Gatutkaca RSUD Jombang
IRD
VISITE DOKTER
DISCARGE LOKET
PLANNING PEMBAYARAN
KRS
15
7 Stetoskop 5 Baik
8 Syringe pump 8 Baik 4
rusak 4
9 Infus pump 2 Baik
16
n
Gudang Kelas III A R. Alat HCU Kelas III B Kelas I.7
LANTAI 1
Kelas I.6
18
Taman Taman Kelas II
Ners Stasion Kelas I.5
R. Kepala
Ruang R. Tempat
Ruangan Kelas I.1 Kelas I.2 Kelas I.3 Kelas II 19
Obat Tunggu Oksigen
Kamar
F
R. Isolasi
MDR MDR R. Petugas R. Obat Dapur R. Antrum
Airborn
LANTAI 2
Kelas III E
Ners Stasion
Tempat
PINTU MA
Kelas I.9 Kelas I.10 Kamar 6 Kamar 6 Kamar 6
Oksigen
20
ada kasus dan juga pandemi. Sehingga di status terdapat ppa (profesional pemberi
asuhan), masing-masing profesi menulis dan akan disimpulkan oleh dokter
penanggung jawab.
a) Identifikasi pasien
b) Pengkajian awal
c) Pemeriksaan fisik oleh perawat
d) Pengkajian sosial dan psikologis
e) Skrining gizi awal
f) Penilaian tingkat nyeri
g) Discharge planning
h) Pengkajian dan intervensi resiko jatuh
i) Intervensi resiko dekubitus
j) Menerangkan fungsi gelang
k) Pengkajian kebutuhan pendidikan pasien dan keluarga rawat inap
l) Menerangkan dokter penanggung jawab (DPJP)
m) Orientasi ruangan
n) Keluarga dipersilahkan menuju kantor untuk pengisian informasi pasien baru
dan lembar edukasi untuk ditandatangani.
22
Kedokteran
8. Surat Rujukan
9. Surat Balasan Rujukan
10. Persetujuan dan Penolakan Rujukan
11. Transfer Pasien Intra Rumah Sakit
Rawat Inap Dewasa 1. Pengkajian Awal Medis Rawat Inap
2. Pengkajian Awal Keperawatan Rawat
Inap
3. Laporan Proses Perawatan
4. Lembar Grafik TTV
5. Pengkajian Kebutuhan Pendidikan
Pasien
6. Catatan Perkembangan Asuhan
Terintegrasi
7. Rencana Perawatan Dirumah
8. Ringkasan Medis
9. Transfer Pasien Intra Rumah Sakit
10. Ringkasan untuk ahli rawat
11. Pengkajian & Intervensi Pasien Jatuh
12. Pengkajian Mutu Klinik Keperawatan
13. Monitor Pasien Transfusi Darah
14. Lembar Pemantauan Oksigen
15. Penolakan Upaya Tindakan
Kedokteran
16. Timbang Terima
17. Lembar Permintaan Pelayanan
Kerohanian
18. Skrining Gizi Dewasa
19. Surat Rujukan
20. Lembar Konsultasi
21. Pengkajian pasien menjelang akhir
26
hayat
22. DNR
Farmasi 1. CPO 1 (Obat)
2. CPO 2 (HAM)
3. CPO 3 (ALKES)
4. CPO 4 (Obat Pulang)
5. Rekonsiliasi Obat
Pemeriksaan Penunjang 1. Rangkuman Hasil Laboratorium
2. Hasil Laboratorium
3. Hasil Bacaan Raiologi
4. Penunjang Lain
5. Penempelan Hasil Pemeriksaan EEC,
EKG, Audiometri, dll.
No Diagnosa Jumlah
1. Pneumonia 30
2. Covid 19 25
3. TB paru 21
4. PPOK 12
5. Efusi Pleura 12
6. DM 11
7. Anemia 7
8. Status Asma 6
9. CVA Infark 6
10. TB MDK 3
2.8.3 Kepuasan
KSM
Kepala Ruangan
KSM Dewi Rahmawati Ka.Instalasi
Katim II
Katim I Nurul Hayati Katim III
Ika Prasetyowati Beni Susanto
Perawat
Febriana Shodiq Perawat Perawat
Sherly Velalia Esti W Petty Turita Sari
Duwi Fitrianingsih Siska Wahyu Leni Cahyanti
Chuntarto Khoirul Hidayat Elok Tri Wulandari
Veny Agustin Hadi Setiawan Ila
Kurnia Arief Denny Kurniawan Bibi Dwi Mahayani
Rosa Burhanuddin Esty Prasetyawati Afrilia
Aan Windiadmika Anis Saraswati
Wahyu Ardhi
Khofidotur
Asper
Abdul Rochim Administrasi
Rida Ana Herminingtyas
Lesti Mega Dian
Nanang Dwi Afrianti Poetri
Suparno
30
2. TOTAL
3,2
Eksternal Faktor (EFAS)
OPPORTUNITY (kesempatan)
1. Adanya mahasiswa yang praktik
0,3 4 1,2
2.Adanya kerjasama antara institusi
0,3 4 1,2
pendidikan keperawatan dengan RS
3. Adanya program pelatihan dan seminar
0,1 2 0,2
THREATENED (ancaman) 0,1 3 0,3
1. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk
31
TREATHENED
1. Mobilitas pasien yang tinggi, yaitu rata- 0,2 2 0,4
rata 3 hari perawatan
2. Kerusakan alat-alat kesehatan baik
0,2 2 0,4
disengaja atau tidak
TOTAL 2,6
1 MAKP
a. Internal Faktor (IFAS)
STRENGHT
1. Rumah sakit memiliki visi dan 0,2 4 0,8
misi sebagaia acuan melaksanakan
kegiatan pelayanan.
2. Sudah ada model asuhan 0,1 4 0,4
keperawatan yang digunakan yaitu
metode tim modifikasi
3. Perawat mengerti/memahami 0,1 4 0,4
model keperawatan yang
digunakan.
4. Terlaksanya komunikasi yang 0,2 4 0,8
cukup baik antar profesi
5. Adanya struktur organisasi yang 0,2 4 0,8
jelas
6. RSUD Jombang merupakan RS 0,1 4 0,4
tipe B Pendidikan
WEAKNESS 0,1 2 0,2
1. Butuh waktu yang optimal untuk
konferensi tim
TOTAL 3,8
IFAS –
EFAS =
3,8 – 3,1 =
33
0,7
TOTAL 3,6
3 Timbang Terima
a. Internal Faktor (IFAS)
STRENGHT
1. Timbang terima sudah dilakukan
setiap hari/setiap pergantian 0,2 4 0,8
35
shift.
2. Timbang terima dipimpin oleh 0,1 3 0,3
kepala ruangan
3. Timbang terima diikuti oleh 0,2 4 0,8
seluruh perawat pada pergantian
shift.
4. Sudah ada buku untuk timbang 0,1 3 0,3
terima
5. Timbang terima menggunakan 0,2 3 0,6
RM pasien
WEAKNESS
IFAS –
1. penyampaian timbang terima 0,2 3 0,6
EFAS =
kurang formal pada shift sore
3,4 – 3 =
dan shift malam
TOTAL 3,4 0,4
TOTAL 3
4 Pengelolaan Obat
a. Internal Faktor (IFAS)
STRENGHT
1. Tersedianya sarana dan
prasarana untuk pengelolaan 0,3 4 1,2
sentralisasi obat
2. Kepala ruangan mendukung 0,2 3 0,6
sentralisasi obat
3. Adanya kemauan dan 0,2 3 0,6
kemampuan perawatan dalam
sentralisasi obat
WEAKNESS
1. Sistem UDD sentralisasi obat
belum dilaksanakan optimal,
0,3 4 1,2
karena belum adanya petugas
farmakologi di ruang Ruang
Gatutkaca. IFAS –
TOTAL 3,6 EFAS =
3,6 – 3 =
0,6
TOTAL 3
5 Discarge planning
a. Internal Faktor (IFAS)
STRENGHT
1. Di ruang gatutkaca sudah
dilakukan discharge plannning 0,1 3 0,3
pulang
3. Tersedianya resume keperawatan 0,2 4 0,8
untuk pasien pulang
4. Tersedianya format discharge 0,1 3 0,3
planning
5. Adanya lembar leaflet pada 0,2 4 0,8
penyakit pada pasien pulang
untuk perawatan dirumah
WEAKNESS IFAS –
1. Terkadang keluarga tidak begitu EFAS =
0,1 3 0,3
3,6 – 4 =
memahami apa yang diterangkan
-0,4
2. Penyampaiandischarge planning 0,1 3 0,3
38
6 Ronde Keperawatan
STRENGHT
WEAKNESS
gugat
TOTAL 1 15 3
8 Dokumentasi Keperawatan
a. Internal Faktor (IFAS)
STRENGHT
1. Dokumentasi Keperawatan :
Pengkajian menggunakan
sistem head to toe dan pola
fungsi kesehatan (Gordon)
Diagnose keperawatan
0,3 3 0,9
sampai dengan evaluasi
menggunakan SOAP
Sudah ada kesadaran
perawat tentang tanggung
jawab dan tanggung gugat
2. Format asuhan keperawatan 0,4 4 1,6
sudah ada/terstruktur dengan
baik
WEAKNESS
1. Sistem pendokumentasian masih 0,3 3 0,9
dilakukan secara manual dan
komputer. IFAS –
TOTAL 3,4 EFAS =
3,4 – 3 =
b. Eksternal faktor (EFAS) 0,4
OPPORTUNITY
1. Peluang perawat untuk
meningatkan Pendidikan 0,2 3 0,6
(pengembangan SDM)
2. Adanya mahasiswa Ners 0,2 3 0,6
managemen mengembangkan
42
sistem dokumentasi
TOTAL 3
WEAKNESS
TREATH
1. Adanya peningkatan
0,6 4 2,4
standar pasien dan
keluarga yang dipenuhi
2. Persaingan rumah sakit
dalam memberikan
pelayanan keperawatan 0,4 3 1,2
TOTAL 7,2
Identifikasi masalah
Berdasarkan hasil analisis SWOT didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut:
45
IFAS EFAS
Supervisi 3 3 Ketiga
46
O
7,2 M5
7,1
7
4 DP
PPB
3,6
3,5 M1
MAKP
3,1
SP 3
M2 2,6
T DP
2,5
2
T KO M4
1,8 R
K
1
1 2 2,9 3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 3,9 5 6
W S
-2,0 -1,2 -1,0 -0,9 -0,8 -0,7 -0,6 -0,5 -0,4 -0,3 -0,2 -0,1
-0,1
-0,2
-0,3
-0,4
-0,5
-0,6
-0,7
-0,8
-0,9
-1,1
-1,2
-1,5
-2,7
T
BAB 3
PERENCANAAN
3.1 PENGORGANISASIAN
Pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional dalam menunjukkan
kebijakan internal yang sifatnya umum, diperlukan suatu penyusunan
struktur organisasi kelompok, yaitu sebagai berikut:
Ketua : Binti Rofi’ah, S.Kep
Wakil Ketua : Dewi Nur Afifah, S.Kep
Sekretaris : Ainun Nisa, S.Kep
Bendahara : Farid Inul Istichomah, S.Kep
PJ MAKP : Aqidatul Izza Anyyah, S.Kep
PJ Orientasi Pasien Baru : Ainun Nisa, S.Kep
PJ Timbang Terima : Dewi Nur Afifah, S.Kep
PJ Supervisi : Binti Rofi’ah, S.Kep
PJ Discharge Planning : Farid Inul Istichomah, S.Kep
PJ Pengelolaan Obat : Ainun Nisa, S.Kep
PJ Ronde Keperawatan : Aqidatul Izza Anyyah, S.Kep
PJ Dokumentasi Keperawatan : Dewi Nur Afifah, S.Kep
Supervisor : Andi Yudianto, S.Kep.Ns.M.Kes
Pembimbing Akademik : Andi Yudianto, S.Kep.Ns.M.Kes
Pembimbing Klinik : Dewi Rahmawati, S.Kep. Ns
PP 1 PP 2
PA 1 PA1
PA 2 PA 2
Pasien Pasien
Kelebihan :
1. Bersifat kontinyu dan komprehensif
2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil, dan
memungkinkan pengembangan diri
3. Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat, dokter, dan rumah sakit
4. Pasien merasa dimanusiakan karena terpenuhinya kebutuhan secara
individu
5. Asuhan yang diberikan bermutu tinggi, dan tercapai pelayanan yang
efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi, dan advokasi
6. Mitra kerja merasa kepuasan dengan model primer karena senantiasa
mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu diperbarui dan
komprehensif (Gillies, 1989)
Kelemahan :
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direnction,
kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinis,
akuntabel, serta berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu.
Persiapan pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
a. Penanggung jawab :Aqidatul Izza Anyyah
b. Tujuan :Diharapkan setelah praktek manajemen
keperawatan mahasiswa mampu menerapkan MAKP Primary Nursing
secara optimal.
c. Pelaksanaan Kegiatan :Aplikasi MAKP 14 hari (26 April s/d 08 Mei
2021).
d. Rencana Strategi:
1. Mendiskusikan bentuk dan penerapan Model Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP) yang akan dilaksanakan yaitu model Primary
Nursing
2. Merencanakan kebutuhan tenaga perawat
3. Melakukan pembagian perawat
4. Melakukan deskripsi tugas dan tanggung jawab perawat
5. Melakukan pembagian jadwal serta pembagian tenaga perawat
6. Menerapkan model MAKP yang direncanakan
51
e. Kriteria evaluasi:
1. Struktur
Persiapan pelaksanaan dilakukan 7 hari sebelumnya. Model Asuhan
Keperawatan Profesional sebelum dilaksanakan di Ruang Gatotkaca
berkoordinasi dengan pembimbing dan dengan persetujuan dari
pembimbing ruangan yang ada.
2. Proses
Selama pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional di Ruang
Gatotkaca berjalan sesuai dengan rencana.
3. Hasil
Pemahaman mahasiswa dan perawat Ruang Gatotkaca tentang Model
Asuhan Keperawatan Profesional meningkat.
RENCANA TINDAKAN
5. Prosedur pelaksanaan
a. Kedua kelompok dinas siap
b. Prinsip timbang terima semua pasien dilakukan timbang terima
khususnya pasien yang mempunyai permasalahan yang belum
dapat teratasi serta membutuhkan observasi lebih lanjut
c. Perawat yang melakukan timbang terima mengkaji secara penuh
terhadap masalah, kebutuhan dan tindakan yang telah dilaksanakan
serta hal-hal penting lainnya selama perawatan
d. Hal-hal yang sifatnya khusus untuk diserahterimakan kepada
perawat berikutnya
e. Hal-hal yang perlu disampaikan dalam timbang terima adalah :
1) Identitas pasien dan diagnosa medis
2) Data (keluhan subyektif dan obyektif)
3) Masalah keperawatan yang masih muncul
4) Intervensi keperawatan yang sudah dilaksanakan
5) Intervensi keperawatan yang belum/akan dilaksanakan
6) Intervensi kolaborasi
7) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan
klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal
yang telah ditimbang terimakan terhadap hal-hal yang kurang
jelas.
8) Upayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat
9) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5
menit, kecuali dalam kondisi khusus dan memerlukan
keterangan yang rumit
10) Menginformasikan jumlah atau sisa obat kepada shift
berikutnya.
54
5. Alur Supervisi
Kasi Perawatan
Supervisi
Menilai kinerja PP 1 PP 2
Perawat
Delegasi
Fair PA PA
Feed Back
Follow Up
Kualitas Pelayanan
Meningkat
Perencanaan Pulang
(Discharge Planning)
Program HE :
Penyelesaian Lain-lain
Pengobatan/kontrol
administrasi Kebutuhan nutrisi
Aktivitas & istirahat
Perawatan diri
3. Penerimaan obat :
a. Obat yang telah diresepkan dan telah diambil oleh keluarga dari
apotek diserahkan kepada perawat dengan menanda tangani lembar
serah terima obat yang ada pada lembar kontrol obat, dimana
sebelumnya penderita atau keluarga telah menandatangani format
persetujuan sentralisasi obat.
b. Perawat menuliskan nama pasien, nomor registrasi, jenis obat,
jumlah dan sediaan serta dosis dalam lembar kontrol dan diketahui
(tanda tangan) oleh keluarga dalam lembar kontrol obat.
65
PENDEKATAN PERAWAT
KELUARGA/ PASIEN
FARMASI/ APOTIK
KELUARGA/ PASIEN
Surat
persetujuan
Lembar
serah terima obat
KARU/PP / PA YANG
MENERIMA
e. Rencana Strategis:
1. Melakukan pengelolaan sentralisasi obat penderita bersama perawat
Ruang Gatotkaca.
2. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pengelolaan sentralisasi obat.
f. Kriteria Hasil
a. Struktur:
- Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di Ruang Gatotkaca.
- Persiapan sarana dan prasarana (kotak obat, informed concent, lembar
serah terima, dll)
- Persiapan dilakukan sebelumnya.
- Perawat yang bertugas
b. Proses:
- Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan yang
telah ditentukan dan pasien yang telah menyetujui informed consent
untuk dilakukan sentralisasi obat.
- Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan alur yang telah ditentukan.
c. Hasil:
- Pasien puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat.
- Obat dapat diberikan secara tepat dan benar 5T dan 1W
- Perawat mudah mengontrol pemberian obat.
- Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar
3.1.6 RONDE KEPERAWATAN
Ronde Keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien, dilakukan dengan melibatkan pasien untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan, tetapi pada kasus
tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau Konselor, Kepala
Ruangan, perawat Associate serta melibatkan seluruh angota tim
kesehatan.
68
1. Karakteristik
a. Penderita dan keluarga dilibatkan secara langsung
b. Penderita merupakan fokus kegiatan
c. Perawat Assosiate, perawat primer dan konselor melakukan diskusi
bersama
d. Konselor memfasilitasi kegiatan ronde keperawatan
e. Konselor membantu mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan perawat assosiate, perawat primer dalam mengatasi
masalah.
2. Kriteria Pasien :
a. Penyakit kronis
b. Penyakit dengan komplikasi
c. Penyakit akut
d. Masalah keperawatan belum teratasi
3. Tujuan
a. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan ilmiah
b. Meningkatkan validitas data pasien
c. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana
keperawatan
d. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
sesuai dengan masalah pasien
e. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
4. Peran
a. Perawat primer dan perawat assosiate menjelaskan keadaan
diagnosis medis dan data umum penderita, menjelaskan masalah
keperawatan penderita, menjelaskan intervensi yang belum dan
akan dilaksanakan, menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan
diambil.
b. Perawat primer lain dan atau konselor memberikan justifikasi dan
reinforcement, menilai kebenaran dari suatu masalah intervensi
keperawatan serta tindakan yang rasional, mengarahkan dan
koreksi, mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.
69
Tahap Pra PP
Ronde
Penetapan Pasien
Persiapan Pasien :
- Informed Consent
- Hasil pengkajian/ validasi data
- Apa diagnosis keperawatan ?
Tahap Penyajian - Apa data yang mendukung ?
Pelaksanaan di Masalah - Bagaimana intervensi yang
Nurse Station sudah dilakukan ?
- Apa hambatan yang
ditemukan?
Validasi Data
Lanjutan diskusi di
Nurse Stasion
e. Kriteria Hasil:
1. Struktur
- Kegiatan dokumentasi keperawatan dilaksanaan di Ruang
Gatotkaca RSUD Jombang
- Persiapan dilakukan sebelumnya dengan persetujuan
pembimbing
2. Proses
- Setiap tindakan keperawatan dilakukan evaluasi
- Evaluasi hasil menggunakan indikator perubahan
fisiologis dan tingkah laku pasien
- Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan
diambil tindakan selanjutnya
- Evaluasi melibatkan keluarga dan tim kesehatan lain
- Evaluasi dilakukan dengan standar (tujuan yang ingin
dicapai dan standar praktik keperawatan).
3. Hasil
- Setiap tindakan keperawatan terdokumentasikan dengan
baik
- Setiap hasil tindakan dapat mudah dievaluasi sesuai
dengan standar (tujuan yang ingin dicapai dalan standar praktik
keperawatan)
- Pendokumentasian ruangan berjalan sistematis
- Privasi dan keselamatan pasien dan perawat terjaga.
BAB 4
PELAKSANAAN
4.1.1 Persiapan
Pada tahap persiapan yang dilakukan kelompok adalah sebagai berikut :
4.1.2 Pelaksanaan
a. Mengumpulkan data mengenai jumlah pasien serta tingkat
ketergantungannya pada pagi, siang dan malam mulai minggu pertama
76
Karu = 1 orang
4.1.3 Hambatan
Kelompok awalnya mengalami hambatan dalam pembagian shift pada
minggu pertama, karena jumlah anggota kelompokk hanya 5 orang. Akan
tetapi setelah mendapat masukan dari pembimbing, kami sudah tidak
mengalami hambatan dalam pelaksanaan perhitungan tenaga selama
praktek manajemen berlangsung. Dari 5 orang mendapat sift pagi 3 orang
dan 2 orang sift siang, jadi dalam sehari hanya stay di rumah sakit 2 sift
saja.
77
4.1.4 Dukungan
Kepala ruangan, katim dan perawat asosiate memenuhi kebutuhan
yang diperlukan serta memberikan masukan berupa data-data mengenai
Ruang Gatutkaca dan kritikan mengenai alur MAKP yang sudah
direncanakan.
4.2.1 Persiapan
Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan
keempat unsur : standart, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan
sistem MAKP yang akan menentukan kualitas produksi / jasa layanan
keperawatan.
Persiapan yang dilakukan antara lain :
PERAWAT PERAWAT
PRIMER I PRIMER II
PERAWAT PERAWAT
ASSOCIATE ASSOCIATE
1,2,3,4,5 6,7,8,9
78
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
4.2.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan MAKP dengan model primary nursing dilaksanakan
pada minggu kedua, kelompok mulai dibagi menjadi 2 shift (pagi dan
siang) dengan peran yang terjadwal sebagai Kepala Ruangan, PP dan PA,
(Jadwal peran, uraian tugas dan jadwal dinas terlampir).
Pada minggu kedua juga dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
MAKP dengan hasil pasien yang kami kelola menyatakan sangat puas
(83,30%) dan puas (16,70%) terhadap pelayanan yang telah diberikan
(Rekapitulasi hasil kepuasan terlampir).
Pembagian perawat sesuai dengan perannya tergambar dalam daftar
dinas (terlampir).
a. Deskripsi tugas dan tanggung jawab perawat
Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing peran telah terlaksana
dengan cukup baik. Pembagian tugas sesuai dengan peran tergambar dalam
diagram berikut:
Kepala Ruang
PP 1 PP 2
1. 1.
Pasien Bed
1.
2.
3.
Bagan 4.2 Bagan Model Penugasan MAKP dengan model primary nursing
Saat anggota perawat masih menjalankan peran pada shift pagi pada
minggu pertama, tidak ada anggota kelompok yang libur. Saat shift sudah
berjalan, perawat primer memiliki satu orang perawat assosiate pagi, satu
orang perawat asosiate siang.
Selama 1 minggu melakukan MAKP, setiap anggota kelompok
pernah berperan menjadi KARU dalam 1 hari, menjadi PP 1 dalam hari,
dan menjadi PA ± 2 hari.
4.2.3 Hambatan
Dalam pelaksanaan model keperawatan primer di Ruang Gatutkaca
kelas 3A kami tidak menemukan hambatan yang berarti, mahasiswa
mampu melaksanakan peran sesuai yang dijadwalkan serta memahami
tugas Karu, PP, PA sesuai dengan situasi dan kondisi pasien yang ada di
ruangan selama praktek manajemen keperawatan. Akan tetapi adakalanya
terdapat banyak tindakan, sehingga KARU harus membantu dan
merangkap jabatan untuk memberikan pelayan kepada pasien.
4.2.4 Dukungan
Adanya dukungan dari pembimbing klinik dan akademik yang rutin
memberikan masukan saat mahasiswa melakukan kegiatan sosialisasi
MAKP. Ruangan memberikan kesempatan dan dukungan kepada
mahasiswa praktik manajemen dalam mengaplikasikan peran pada
penerapan model asuhan keperawatan profesional primary nursing. Target
yang ingin dicapai yaitu persamaan persepsi tentang pemahaman MAKP
dan pengaruhnya terhadap kepuasan pasien.
4.3.1 Persiapan
Persiapan penerimaan pasien baru mulai dilaksanakan pada minggu
kedua. Persiapan yang dilakukan antara lain :
4.3.2 Pelaksanaan
a. Pelaksaan Saat Penilaian oleh Pembimbing
status, lembar kuesioner tingkat kepuasan pasien dan lembar tata tertib
pasien dan pengunjung.
3. PP menyuruh PA untuk menyiapkan kamar atau kelas yang sudah di
pesan.
4. KARU dan PP menyambut pasien dan keluarga dengan memberi salam
serta memperkenalkan diri dan PP pada klien/keluarga.
5. PP melakukan operan dengan perawat IGD.
6. PP bersama PA menunjukan/mengorientasi tempat dan fasilitas yang ada
di Ruangan Ruang Gatutkaca, kemudian PP mengisi lembar pasien
masuk serta menjelaskan mengenai beberapa hal yang tecantum dalam
lembar penerimaan pasien baru.
7. Di tempat tidur pasien, PP melakukan anamnesa dengan dibantu oleh PA.
8. Ditanyakan kembali kepada pasien dan keluarga mengenai hal-hal yang
belum dimengerti.
9. PP, pasien dan keluarga menandatangani lembar penerimaan pasien baru.
10. PP dan PA kembali keruang KARU.
4.3.3 Hambatan
Selama pelaksanaan penerimaan pasien baru terdapat hambatan,
komunikasi mahasiswa kepada keluarga kurang untuk penjelasan tentang
fasilitas ruangan dan tata tertib ruangan.
4.3.4 Dukungan
Ruangan mendukung dan mengikuti saat penerimaan pasien baru
dan mahasiswa melakukan kegiatan penerimaan pasien baru. Pembimbing
klinik, pembimbing akademik memberikan arahan baik secara langsung
atau tidak langsung dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru.
1. Saat operan pasien baru dari petugas IGD dengan perawat ruangan,
perawat ruangan harus mengecek mulai dari identitas, keadaan
pasien, dan status rekam medic pasien.
4.4.1 Persiapan
Persiapan timbang terima mulai direncanakan pada minggu kedua.
Persiapan yang dilakukan antara lain :
4.4.2 Pelaksanaan
84
4.4.3 Hambatan
Selama pelaksanaan timbang terima tidak ada hambatan. Pada saat
pelaksanaan berjalan dengan lancar. Berjalan sesuai dengan alur
pelaksanaan timbang terima. Namun, untuk menyamaratakan peran,
timbang terima dilakukan 1 kali dengan didampingi pembimbing.
85
4.4.4 Dukungan
Pihak Ruangan Ruang Gatutkaca khususnya dari Kepala Ruangan
dan pembimbing ruangan sangat mendukung dan mengikuti kegiatan pada
saat mahasiswa melakukan timbang terima keperawatan. Pembimbing
klinik dan pembimbing akademik memberikan arahan baik secara langsung
atau tidak langsung dalam pelaksanaan timbang terima keperawatan.
4.5.1 Persiapan
Persiapan ronde keperawatan dilakukan oleh kelompok mulai minggu
Keempat, dengan uraian sbb :
4.5.2 Pelaksanaan
Ronde keperawatan diksanakan pada hari Jum’at, 7 Mei 2021 pukul
10.00 WIB pada pasien Tn ”M” dengan diagnosa medis Pneumonia +
ACKD + Hipotensi Masalah Keperawatan yang ditemukan adalah :
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d hipersekresi jalan nafas
b. Resiko ketidakseimbangan elektrolit b/d disfungsi ginjal
Kegiatan ronde keperawatan diikuti oleh Kepala Ruangan ruang
Gatutkaca, pembimbing akademik, pembimbing klinik, perawat primer,
perawat associate, dan ahli Gizi. Mahasiswa yang berperan adalah:
KARU : Ainun Nisa
PP1 : Binti Rofi‘ah
PA : Dewi Nur Afifah
PP2 : Farid Inul Istichomah
PA : Aqidatul Izza Annyyah
Alur pelaksanaan ronde dimulai dari PP yang mengusulkan ronde
kepada Karu, Karu mengecek apa yang disampaikan oleh PP, Karu
menetapkan pelaksanaan ronde, PP melakukan informed consent kepada
pasien yang akan dilakukan ronde. Pada hari pelaksanaan ronde
keperawatan, Karu membuka pelaksanaan ronde keperawatan kemudian PP
membacakan kasus kelolaan yang dilakukan ronde. Tim ronde bersama-
sama ke bed pasien, PP dan ahli Gizi melakukan validasi data. Tim ronde
kembali ke ners station untuk mendiskusikan masalah keperawatan klien
yang dipimpin oleh Karu.
87
Tim ahli gizi menyarankan untuk memberi diit RPRG (Rendah Protein
Rendah Garam) mengingat bahwa pasien dengan CKD, namun
sebelumnya harus menghitung IMT pasien terlebih dahulu untuk
mengetahui berapa kebutuhan nutrisi pasien
4.5.3 Hambatan
Selama kegiatan Pra-Ronde Keperawatan kami mengambil kasus
Pneumonia + ACKD + hipotensi agar kami dapat melakukan ronde
keperawatan.
Sedangkan dalam proses pelaksaan Ronde keperawatan, mahasiswa
tidak mengalami kesulitan, karena adanya kolaborasi yang baik antara
perawat ruangan, ahli gizi, pembimbing klinik, maupun pembimbing
akademik.
88
4.5.4 Dukungan
Kepala ruangan, pembimbing klinik, para perawat ruangan yang
menangani pasien mendukung pelaksanaan ronde karena kegiatan ronde
keperawatan dirasa sangat membantu menyelesaikan masalah pasien yang
sulit teratasi sehingga semua tenaga kesehatan yang merawat pasien dapat
saling bertukar pikiran dan curah pendapat demi peningkatan status
kesehatan pasien.
Masukan mengenai pelaksaan ronde keperawatan dari pembimbing
ruangan mengatakan sudah baik, akan tetapi ada sedikit kekurangan yaitu:
PP2 serta PA dalam menvalidasi data pasien kurang lengkap.
4.6.1 Persiapan
Supervisi keperawatan meliputi konsep supervisi, materi supervisi
dan administrasi penunjang yang meliputi instrument supervisi lengkap
dengan parameter penilaian, laporan hasil kegiatan supervisi serta
pendokumentasian hasil supervisi.
Pada tahap ini kelompok mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :
4.6.2 Pelaksanaan
Kegiatan supervisi perawatan diruang Gatutkaca kelas III A dilakukan
satu kali, yaitu pada hari Rabu, 5 Mei 2021 jam 08.30 WIB pada pasien
Ny. ”K” yang berperan adalah sebagai berikut:
KARU : Dewi Nur Afifah
PP1: Ainun Nisa
PA1: Aqidatul Izza Annyyah
Pelaksanaan supervisi injeksi intravena bolus berlangsung sesuai
dengan rencana dan anggota kelompok hadir pada saat pelaksanaannya.
Adapun alur pelaksanaanya dimulai dari persiapan instrumen supervisi
injeksi intravena bolus dan format pendokumentasian supervisi injeksi
intravena bolus oleh Karu sebagai supervisor, Karu menyampaikan tujuan
dari kegiatan supervisi injeksi intravena bolus tersebut. Karu menilai
pelaksanaan injeksi intravena bolus dari persiapan sampai selesai.
KARU yang diperankan oleh Dewi Nur Afifah, memberikan
penilaian kepada PA (Aqidatul Izza Annyyah) dimana ada beberapa hal
yang perlu ditingkatkan lagi sesuai dengan SOP yang ada.
4.6.3 Hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan supervisi keperawatan, ada hambatan
yaiti tidak ada lembar penilaian kinerja PA, akan tetapi pembimbing klinik
90
tidak dapat hadir karena ada hal yang penting dan digatikan oleh KATIM 1
di Ruang Gatutkaca.
4.6.4 Dukungan
Adanya bimbingan dari pembimbing akademik dan pembimbing
ruangan yang memberikan masukan saat mahasiswa melakukan kegiatan
supervisi.
4.7.1 Persiapan
Persiapan discharge planning dilakukan antara lain :
4.7.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan discharge planning dimulai dari minggu ke-2, dimana
mahasiswa melakukan pada pasien yang akan pulang. Kegiatan discharge
planning yang pertama di hadiri oleh pembimbing klinik maupun
pembimbing akademik pada hari Selasa, 4 Mei 2021 jam 08.30 WIB, dan
yang berperan adalah:
KARU : Binti Rofi’ah
PP1 : Farid Inul Istichomah
PA1 : Aqidatul Izza Annyyah
Discharge planning diberikan pada Tn. “I” dengan diagnosa
Pneumonia. Pasien rencana KRS. Pasien dan keluarga dibekali informasi
tentang penyakit Pneumonia, aktifitas pasien di rumah dan istirahat pasien,
Dengan langkah sebagai berikut:
4.7.3 Hambatan
Selama dalam melaksanakan kegiatan discharge planning mahasiswa
tidak memberikan kartu perencanaan pulang pada pasien maupun keluarga.
Dan juga keluarga tidak diberikan format discharge planning sebagai bukti
telah mendapat discharge planning dari perawat.
4.7.4 Dukungan
Pembimbing ruangan dan pembimbing akademik memberikan
dukungan penuh pada kelompok untuk melaksanakan discharge planning
pada pasien yang akan pulang. Format dan kartu discharge planning sudah
tersedia.
4.8.1 Persiapan
Pendokumentasian asuhan keperawatan dimulai pada tanggal 26
April – 8 Mei 2021. Dengan mempersiapkan kelengkapan format asuhan
keperawatan yang terdiri dari format pengkajian dengan pendekatan
Review Of System dan catatan keperawatan dengan model PIE (Problem,
Intervensi, Evaluasi) yang isinya disesuaikan dengan format SAK ruang
Gatutkaca. Format observasi, format catatan perkembangan, kartu
discharge planning, resume keperawatan, informed consent sentralisasi
obat, format serah terima obat serta format kontrol pemakaian obat.
4.8.2 Pelaksanaan
Format pengkajian pada manajemen keperawatan di ruang Gatutkaca
menggunakan pendekatan Review of System dan dokumentasi catatan
keperawatan dengan menggunakan model PIE (Problem-Intervensi-
Evaluasi). Proses pelaksanaan dokumentasi pada pengkajian, perencanaan
dan pengisian catatan keperawatan, dilakukan oleh PP sedangkan
pelaksanaan tindakan keperawatan, pengisian lembar observasi klien,
lembar obat dilakukan oleh PA.
Apabila PP berhalangan karena suatu sebab, pengisian catatan
keperawatan dapat didelegasikan kepada PA dengan pemantauan dari PP.
Kelompok menerapakan pendokumentasian PIE dengan pertimbangan
format ini tepat digunakan untuk pemberian asuhan keperawatan primer
pada pasien, PP dapat melaksanakan dan mencatat pengkajian waktu klien
masuk dan dilakukan evaluasi setiap shift. PA melaksanakan tindakan
sesuai yang didelegasikan PP.
94
4.8.3 Hambatan
Selama dalam melaksanakan kegiatan Dokumentasi keperawatan
tidak ada hambatan yang berarti karena adanya koordinasi yang baik antara
anggota kelompok dan pasien beserta keluarga yang sangat kooperatif.
4.8.4 Dukungan
Ruangan memberikan gambaran tentang format SAK yang digunakan
oleh ruangan sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam dokumentasi
asuhan keperawatan di ruang Gatutkaca. Masukan dari pembimbing
akademik
Kegiatan timbang terima antar shift siang ke shift malam dilakukan oleh
perawat primer atau perawat asosiate yang bertugas saat itu.
melibatkan Karu, PP, PA dan pasien serta keluarga. Setiap peran melakukan
tugasnya sesuai dengan job description.
6.1 Kesimpulan
1. Jumlah tenaga mahasiswa praktek manajemen di ruang kelolaan kelas
III/A ruang Gatotkaca perhari pada shift pagi sebanyak 2 orang, shift sore
sebanyak 1 orang, shift malam sebanyak 1 orang, Karu 1 orang, jumlah
perawat lepas dinas sebanyak 1 orang, menurut perhitungan yang telah
dilakukan untuk kebutuhan perawat perhari adalah 4.
2. Penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional dengan primary
nursing yang dilakukan oleh mahasiswa di ruang unit penyakit paru
ruang Gatutkaca masih sebatas pada pasien kelolaan saja. Selain itu
mahasiswa banyak mendapat dukungan dari pembimbing dan perawat
ruangan.
3. Timbang terima pada pasien kelolaan mahasiswa di ruang unit penyakit
paru ruang Gatutkaca dilaksanakan dengan berfokus pada masalah
keperawatan klien dan intervensi yang sudah maupun belum
dilaksanakan.
4. Pelaksanaan supervisi telah dilakukan oleh mahasiswa sesuai prosedur
yaitu dengan metode langsung pada tindakan injeksi intra vena melalui
infus.
5. Pelaksanaan pengelolaan obat tidak dilaksanakan karena sistem di
Ruangan Ruang Gatutkaca menggunakan UDD.
6. Pelaksanaan discharge planning di ruang kelolaan praktek manajemen
ruang Gatutkaca yang dilakukan oleh mahasiswa cukup baik karena
sudah terdapat format discharge planing, leaflet dan SAP yang jelas.
7. Ronde keperawatan dilaksanakan pada pasien Tn ”M” dengan diagnosa
medis pneumonia, ACKD, hipotensi. Lamanya klien dirawat selama 4
hari dengan masalah keperawatan : bersihan jalan nafas tidak efektif b/d
hipersekresi jalan nafas, resiko ketidakseimbangan elektrolit b/d
disfungsi ginjal. Setelah dilaksanakan ronde keperawatan ada beberapa
saran yang disampaikan oleh PP, PA, tim gizi, karu ruang gatutkaca serta
pembimbing klinik antara lain. Tim ahli gizi menyarankan untuk
memberi diit RPRG (rendah protein rendah garam) mengingat bahwa
pasien dengan ACKD, namun sebelumnya harus menghitung imt pasien
terlebih dahulu untuk mengetahui berapa kebutuhan nutrisi pasien.
Perawat ruangan pav.gatutkaca menyarakan untuk memantau balance
cairan pasien dan hasil laboratorium.
108
6.2 Saran
Bagi Mahasiswa atau Praktikan selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
STRUKTUR PENANGGUNG JAWAB
PRAKTEK PROFESI MANAGEMEN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS UNIPDU
PAVILIUN GATUTKACA RSUD JOMBANG
KETUA
Binti Rofi’ah
WAKIL KETUA
Dewi Nur Afifah
SEKERTARIS BENDAHARA
Ainun Nisa Farid Inul Istichomah
PJ MAKP
Aqidatul Izza Anyyah
PJ DISCHARGE PJ PENGELOLAAN
PLANNING OBAT
Farid Inul Istichomah Ainun Nisa
PJ RONDE PJ DOKUMENTASI
KEPERAWATAN KEPERAWATAN
Aqidatul Izza Anyyah Dewi Nur Afifah
111
Lampiran 2
Daftar Uraian Tugas KARU, PP, dan PA
Kepala Ruangan
a. Tugas Pokok: Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan
keperawatan di ruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
b. Uraian Tugas:
Melaksanakan fungsi perencanaan
Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan
Melaksanakan fungsi pengawasan
Perawat Primer
1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif
2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan
3. Melaksanakan rencana yang telah di buat selama praktek bila diperlukan
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan
oleh displin ilmu lain maupun perawat lain
5. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keparawatan
6. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
7. Membuat jadwal perjanjian klinik
8. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu
9. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan
pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit
10. Mengikuti timbang terima
11. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang
12. Melaksanakan sentralisasi obat
13. Mendampingi visite
14. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan dan
perawat asosiet
15. Melaporkan perkembangan pasien pada kepala ruangan
112
Perawat Asosiet
Seorang perawat yang diberikan wewenang dan ditugaskan untuk memberikan
pelayanan dan perawatan langsung kepada klien.
Tugas Pokok:
1. Memberikan keperawatan secara langsung berdasarkan proses
keperawatan dengan sentuhan kasih sayang
a. Melaksanakan tindakan perawatan yang telah disusun
b. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan
c. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan respon klien
pada cataatan keperawatan
2. Melaksanakan program medik dengan penuh tangggung jawab
a. Pemberian obat
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Persiapan klien yang akan dioperasi
3. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, dan spiritual dari
kllien
a. Memelihara kebersihan klien dan lingkungan
b. Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman,
dan ketenangan
c. Pendekatan dengan komunikasi terapeutik
d. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi
tindakan keperawatan dan pengobatan serta diagnostik
4. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuannya
5. Memberikan pertolongan segera pada klien gawat / sakarotul maut
6. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksanaan ruangan secara
administratif
7. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada di ruangan
8. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, kenyamanan dan
keindahan ruangan
9. Melaksanakan dinas tugas pagi, sore, malem secara bergantian
113