Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN AKHIR

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PERIOPERATIF

DI SUSUN OLEH :

1. NABIELA ANGGRAINI N
2. DINA SAPUTRI
3. SITI NADIA
4. CARINA CLAUDIA
5. YUQEN SINTIA
6. ENDAH AYU
7. BAYU YOGA
8. POPPY MARSELA
9. M. IMAM MUSLIMIN

DOSEN PEMBIMBING : NI KETUT SUJATI M,KES

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN AJARAN 2021/2022
ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunianya, sehingga penulisan laporan akhir praktik klinik keperawatan dapat
diselesaikan.
Penyusunan laporan akhir Pembelajaran Praktik Klinik Perioperatif (PPKP)
sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan program perkuliahan yang menjadi
tanggung jawab kami.
Dalam menyusun laporan akhir PPKP ini kami banyak mendapatkan bantuan
dari banyak pihak untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat.
Kepada Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih
1. Bapak Muhammad Taswim, S.Si, Apt, MM, M. Kes selaku Direktur Poltekkes
Kemenkes Palembang beserta Staf
2. Devi Mediarti, S.Pd, S.Kep, M.Kes selaku Kepala Jurusan keperawatan beserta staf
3. Bapak H. Gunardi Pome, S.Ag, SKM, M.Kes selaku Ketua Program Studi
Keperawatan Baturaja.
4. Bpk Supangat,SST.MPH selaku Dosen Penanggung jawab mata kuliah Keperawatan
Perioperatif
5. Ummi Ni ketut sujati selaku Dosen pembimbing mata kuliah keperawata perioperatif
Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dan jauh dari sempurna.
Karena itu dengan hati yang lapang serta terbuka penulis menerima segala kritik dan saran
yang sifatnya membangun untuk perbaikan laporan akhir praktik klinik keperawanan .
Akhirnya penulis mengharapkan semoga Allah SWT, memberikan taufik serta hidayah-Nya
kepada kita semua dan semoga laporan akhir praktik klinik keperawatan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin

Prabumulih, November 2021

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................ii

KATA PENGANTAR.........................................................................................................iii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iv

DAFTAR TABEL...............................................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................viii

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. MAKSUD....................................................................................................................1
C. TUJUAN......................................................................................................................2
D. METODOLOGI..........................................................................................................2
E. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN.............................................................3
F. METODE PELAKSANAAN......................................................................................3
BAB II KEADAAN UMUM RUMAH SAKIT..................................................................4

A. Sejarah Rumah Sakit KOTA PRABUMULIH............................................................4


B. Perkembangan.............................................................................................................5
1. Kondisi fisik bangunan............................................................................................5

2. Kondisi Wilayah Rumah Sakit...................................................................................6

2.1 Geografi............................................................................................................6

2.2 Batas Wilayah........................................................................................................6

2.3 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Prabumulih....................................................7

2.3 Tujuan....................................................................................................................7

2.4 Sarana Dan Prasaran..............................................................................................7

3. JENIS PELAYANAN RSUD KOTA PRABUMULIH.............................................8

3.1 Pelayanan Instalasi Rawat Jalan (IRJA)................................................................8

5.2 Pelayanan Instalasi Rawat Inap (IRNA)............................................................11

5.3 Pelayanan Penunjang Medis...............................................................................11

5.4 Pelayanan Administrasi dsn Penunjang Lainnya..............................................11

6. FASILITAS PELAYANAN RSUD KOTA PRABUMULIH..................................12

iv
6.1 Ruang Rawat Inap Isolasi Covid.........................................................................12

6.2 Ruang Rawat Inap Umum..................................................................................12

6.3 Ruang Rawat Inap Jaminan.................................................................................14

6.4 Ruang Rawat Kebidanan dan Neonatus..............................................................15

6.5 Pelayanan Penunjang Medis................................................................................15

7. SARANA DAN PRASARANA RSUD KOTA PRABUMULIH............................21

7.1 Peralatan kesehatan........................................................................................21

7.2 Peralatan umum/ rumah tangga......................................................................21

7.3 Peralatan penunjang pelayanan......................................................................21

BAB III KEGIATAN DI LOKASI PPK..........................................................................23

A. KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KELOMPOK DI RSUD PRABUMULIH...........23


B. KEGIATAN PRAKTEK KLINIK MAHASISWA DI RSUD PRABUMULIH.........25
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................36

A. KESIMPULAN.........................................................................................................36
B. SARAN.......................................................................................................................36

v
DAFTAR TABEL

HALAMAN

Kegiatan dilokasi PKKP


Judul Asuhan Keperawatan Mahasiswa
Struktur ketenagakerjaan RSUD Prabumulih

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1.1 Struktur RSUD Prabumulih

vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mata kuliah Praktek Klinik Keperawatan PERIOPERATIF merupakan salah satu
mata kuliah yang dalam proses pembelajarannya menerapkan proses pembelajaran klinik
(PPKP). Proses pembelajaran dalam Mata Kuliah ini merupakan proses pengaplikasian
dari Mata Kuliah yang telah diikuti oleh Peserta didik pada mata kuliah Perioperatif
semester sebelumnya. Mengingat keterbatasan fasilitas Laboratorium yang ada, dan
pesatnya perkembangan praktek Keperawatan, maka sangat banyak keterampilan yang
belum sempat disimulasikan oleh masing-masing Mahasiswa dalam proses pembelajaran
Laboratorium

Perawat sebagai tenaga profesional pemula mempunyai kemampuan baik intelektual,


teknikal, interpesonal, dan moral, bertanggung jawab dalam melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan kewenangan dan aturan yang berlaku. Upaya yang dapat
dilakukan dalam mempersiapkan perawat profesional yang kompeten salah satunya
melalui proses pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik
yaitu pembelajaran praktek klinik keperawatan Perioperatif. Melalui proses pembelajaran
ini diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang handal, siap pakai, serta
inovatif dengan bekal dan pengetahuan, kemempuan yang akhirnya mereka mampu
mengaplikasikan serta mengembangkan kemampuannya di dunia kerja dan akhirnya
menjadi aset yang bernilai tinggi bagi institusi tempat bekerja secara khusus.

Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih dengan upaya pengembangan mutu


pelayanan keperawatan adalah lahan praktek yang memberikan kesempatan kepada
Peserta Didik dalam mencapai tujuan pembelajaran pada Mata Kuliah ini.

B. MAKSUD
Mata Kuliah ini tentang keperawatan PERIOPERATIF dengan menggunakan
proses pendekatan keperawatan, menerapkan pendekatan proses keperawatan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan berfikir kritis. Asuhan keperawatan yang dipelajari
pada mata kuliah ini adalah asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan penyakit
KATARAK.

1
C. TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktik keperawatan perioperatif, peserta didik mampu
memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
1. Tujuan Umum
Proses pembelajaran klinik Keperawatan perioperatif dengan tujuan setelah
mengikuti proses belajar mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan
perioperatif di fasyankes RS, Poloklinik, mulai dari pre intra dan post operatif di
Recovery Room ruang rawat inap dan perawatan rumah (home care).

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti Praktik ini di harapkan peserta didik mampu:
a. Melakukan pengkajian pada pasien dengan kondisi klien peri operasi
b. Menentukan prioritas masalah pada klien perioperatif
c. Melakukan tindakan pra operasi,intra operasi, dan post operasi
d. Mendapatkan pengalaman nyata dalam melakukan monitoring pada pasien
dengan kondisi kritis
e. Mendapatkan pengalaman langsung dalam melakukan berbagai prosedur yang
lazim di lakukan di IRI untuk menyelamatkan jiwa dan atau pencegahan kecacatan.

D. METODOLOGI
Laporan PKK PERIOPERATIF ini berisi tentang :
1. BAB I PENDAHULUAN
Dalam pendahuluan ini berisi tentang :
a) Latar belakang tentang Praktik Klinik Keperawatan PERIOPERATIF
b) Tujuan Umum tentang target pencapaian dalam Praktik Klinik Keperawatan
PERIOPERATIF
c) Tujuan Khusus tentang target pencapaian dalam Praktik Klinik Keperawatan
PERIOPERATIF
d) Metodologi berisi tentang kerangka penulisan
e) Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Klinik Keperawatan PERIOPERATIF
f) Metode Pelaksanaan berisi tentang cara pelaksanaan Praktik Klinik
Keperawatan PERIOPERATIF

2
E. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Tempat Praktek : Rumah Sakit Umum Daerah prabumulih
Waktu : Waktu: 1 SKS x 16 pertemuan x 170 menit = 1x16x170: 45:8=6 hari PPK

F. METODE PELAKSANAAN
Dalam Praktek Klinik Keperawatan PERIOPERATIF ini, pelaksanaan bimbingan
meliputi:
1) Pada kegiatan Pra klinik; workshop pembimbing PPK, pengarahan kepada peserta
didik, diskusi kelompok terarah, orientasi lahan praktek, serta penyusunan laporan
pendahuluan.
2) Dosen pembimbing dari institusi akan berdikusi dengan pembimbing lapangan guna
menentukan pembagian tugas dalam proses bimbingan mahasiswa
3) Setiap hari sebelum mahasiswa memulai Asuhan, dilakukan pre-Conference peserta
didik diminta menulis kontrak belajar pada hari tersebut pembimbing memfasilitasi
pencapaian tujuan belajar sesuai dengan kontrak, dan metoda pembelajaran yang
sesuai, meliputi:
(1) Melihat pembimbing dalam melakukan tindakan
(2) Mengerjakan dengan didampingi pembimbing
(3) Mengerjakan tanpa bimbingan
(4) Menyusun laporan/ refleksi kasus
4) Proses bimbingan dilaksanakan simultan dengan proses asuhan dilahan praktek
dengan pembimbing sebagai role model.
5) Pembimbing melaksanakan bimbingan dengan model preseptosif
6) Mahasiswa menyusun ASKEP PERIOPERATIF
7) Pembimbing menilai perkembangan kompetensi profesionalisme peserta didik dan
meminta nilai bimbingan dari pembimbing lahan

3
BAB II
KEADAAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Rumah Sakit KOTA PRABUMULIH


Rumah Sakit adalah suatu unit institusi pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan secara paripurna kepada segenap lapisan masyarakat meliputi pelayanan
paripurna dan terpadu yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih adalah rumah sakit satu-satunya milik
Pemda Kota Prabumulih dan sebagai rujukan tingkat pertama. Dengan dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 tahun 2005 pada tanggal 13 Juni 2005 dan Peraturan
RI Nomor 61 tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) dinyatakan Rumah Sakit yang merupakan satuan kerja pemerintah dibidang
pelayanan kesehatan / pelayanan publik, dapat menerapakan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD), dengan adanya Peraturan Pemerintah
tersebut maka RSUD Kota Prabumulih mengajukan perubahan status menjadi Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) secara bertahap.
Dengan adanya perubahan status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),
maka Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih diharapkan dapat melakukan
pembaharuan manajemen dan unit pelayanan public dengan lebih baik. pihak manajemen
rumah sakit harus mampu menyesuaikan diri dengan memperbaiki etos kerja birokrasi
yang sudah puluhan tahun menjadi budaya kerja rumah sakit. Etos kerja personil yang
bekerja seadanya, disiplin rendah, produktivitas dan kualitas kerja yang rendah merupakan
masalah utama yang tidak mudah dipecahkan.
Hal ini sejalan dengan tuntutan masyarakat yang semakin meningkat akan kualitas
pelayanan serta untuk menghadapi persaingan bebas di era globalisai maka RSUD Kota
Prabumulih dituntut untuk dapat mengembangkan diri secara terus menerus, baik
perkembangan dalam produk pelayanan, pengembangan sarana dan prasarana serta
pengembangan sumber daya manusianya sehingga mutu pelayanan dapat ditingkatkan.
Perkembangan rumah sakit yang telah dilakukan perlu didokumentasikan dalam bentuk
profil RSUD Kota Prabumulih sehingga RSUD Kota Prabumulih mudah
mensosialisasikan dan mempromosikan berbagai jenis pelayanan unggulan RSUD Kota
Prabumulih kepada masyarakat sumatera selatan pada umumnya dan masyarakat kota
prabumulih pada umumnya.

4
Berkenaan dengan hal tersebut perlu dibuat profil RSUD Kota Prabumulih yang
nantinya akan dimasukkan ke dalam website RSUD Kota Prabumulih dengan harapan
setiap orang mudah mendapatkan informasi tentang RSUD Kota Prabumulih.

B. Perkembangan

1. Kondisi fisik bangunan


Pada tahun 1947 sampai dengan 1955 berdirilah Balai Pengobatan yang merupakan
cikal bakal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prabumulih. Lokasi balai pengobatan
tersebut adalah bangunan eks kantor Marga Kapak Tengah (Lokasi Lapangan tenis
Dusun Prabumulih sekarang ini).
Pada tahun 1955 balai Pengobatan tersebut dikembangkan menjadi Rumah Sakit
Umum Daerah Prabumulih, yang lokasinya dari tahun 1955 sampai akhir tahun 2008 di
jalan AK. Gani No. 41 Lk. III kelurahan Tugu Kecil Prabumulih Timur, dengan luas
tanah I adalah 5.940,56 m², luas tanah II adalah 892,50 m², luas tanah III adalah 354,51
m² dan luas tanah IV adalah 10.000 m². Jadi total seluruh luas tanah RSUD Prabumulih
adalah 7.197,57 m² . Sedangkan luas bangunannya adalah 1.508,4446 m². Sejak tahun
1955 sampai akhir tahun 2008 RSUD Prabumulih memiliki tempat tidur (TT) dari 51
buah menjadi 69 dan terakhir bertambah menjadi 82 buah.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
107/MENKES/SK/I/1955 tanggal 30 Januari 1955 tentang peningkatan kelas Rumah
sakit Umum Daerah Prabumulih, maka status RSUD Prabumulih menjadi Rumah sakit
tipe C, hal ini sudah di perdakan dengan Perda Kabupaten Muara Enim No. 31 tanggal
22 Januari 1996.
Pada tahun 2005 RSUD Prabumulih mulai melakukan pembangunan gedung baru
yang berlokasi di jalan Lingkar Barat Gunung Ibul. Pembangunan ini bertujuan untuk
menambah kualitas dan fasilitas yang ada di RSUD Prabumulih. Pembangunan gedung
baru dilakukan selama 3 tahun dan pada bulan Februari 2008, kantor RSUD mulai
dipindahkan ke lokasi gedung baru. Kemudian menyusul pelayanannya yang mulai
dipindahkan ke gedung baru pada tanggal 20 Desember 2008.
Gedung baru ini memiliki fasilitas yang jauh lebih baik dibanding dengan gedung
yang lama, sebagai contohnya adalah area yang luas, peralatan medis yang baru, di
dukung Tim IT (SIM-RS, SMS Gateway, Hotspot, Sistem antrian, CCTV) dan lain-lain.
Fasilitas rawat inap yang tersedia yaitu Kelas I, Kelas II, Kelas III, VIP-VIP dan yang
sementara dalam masa pandemic dialih fungsikan menjadi ruangan Isolasi Covid yang
jumlah keseluruhannya 146 tempat tidur.

5
2. Kondisi Wilayah Rumah Sakit

2.1 Geografi

2.2 Batas Wilayah :


Kota Prabumulih terletak di tengah Kabupaten Muara Enim pada posisi 104 04 10
Lintang Utara sampai 03 15 24 Lintang Selatan yang berbatasan dengan:
Utara : Kecamatan Lembak dan Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Muara
Enim
Timur : Kecamatan Lembak dan Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara
Enim
Selatan : Kecamatan Rambang Lubai Kabupaten Muara Enim
Barat : Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim

6
2.3 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Prabumulih
Visi RSUD Kota Prabumulih adalah “Menjadi Milik dan Kebanggaan Masyarakat
Kota Prabumulih“.

MISI :

Misi RSUD Kota Prabumulih adalah:

a. Meningatkan pelayanan rumah sakit yang berkualitas dan terjangkau

b. Mewujudkan pegawai rumah sakit yang professional, beretika dan berakhlak

c. Pengembangan sarana prasarana dan kemitraan pelayanan rumah sakit

Dengan melihat atau memperhatikan Visi, Misi dan Budaya/ Tata Nilai/ Falsafah
organisasi serta maksud dan tujuan, maka Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Prabumulih menetapkan Motto.

2.3 Tujuan
1. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental atau kesejahteraan
psikologis seseorang atau kelompok masyarakat.

2. Mencegah atau meminimalkan kemungkinan timbulnya permasalahan atau


gangguan psikologis baik di tingkat individual maupun masyarakat.

3. Intervensi psikologis yang bertujuan mengatasi permasalahan atau gangguan


psikologis yang sedang dialami individual maupun kelompok masyarakat.

4. Pemulihan kembali fungsi psikologis individual maupun kelompok masyarakat


dan dipersiapkan untuk berfungsi lagi di masyarakat

2.4 Sarana Dan Prasaran.


Data Pangkalan.

a) Gedung Utama, terdiri dari bagian tata usaha, keuangan, pelayanan medic,
pelayanan administrasi, gawat darurat, poliklinik dan kantin depan
b) Gedung pelayanan laboratorium dan farmasi
c) Gedung sekretariat bidang keperawatan

7
d) Gedung pelayanan fisioterapi
e) Gedung instalasi bedah central berhadapan dengan instalasi radiologi
f) Gedung oksigen sentral
g) Gedung UTDRS
h) Gedung pelayanan kebidanan berhadapan dengan neonatus
i) Gedung pelayanan keperawatan pasien umum dan bpjs
j) Gedung VIP-VVIP sementara dijadikan ruang isolasi covud yang
berdampingan dengan Gedung K3R
k) Gedung ICU-ICCU dan NICU
l) Gedung instalasi gizi bergabung dengan linen, laundry
m) Gedung material bergabung dengan IPSRS
n) Gedung perawatan kelas III jaminan
o) Gedung Asrama Diklat
p) Gedung Pemulasaran Jenazah
q) Gedung CSSD
r) Gedung Hemodialisa
s) Gedung PMI
t) Masjid
u) Perumahan Dokter Spesialis
v) Kantin Belakang dan Pertokoan
w) Incenerator dan IPAL
x) Gedung Genset
y) Gudang
RSUD Kota Prabumulih terletak di jalan lingkar, kelurahan gunung ibul, kecamatan
prabumulih timur. RSUD Kota Prabumulih dapat dijangkau dengan menggunakan
kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat, akan tetapi untuk akses kendaraan
umum masih dalam proses perencanaan

3. JENIS PELAYANAN RSUD KOTA PRABUMULIH

3.1 Pelayanan Instalasi Rawat Jalan (IRJA)


Pelayanan yang tersedia di Instalasi rawat jalan yakni Pelayanan Poliklinik
Umum, Rujukan, VCT dan Psikologi. Poliklinik RSUD Kota Prabumulih buka 6 hari
dalam seminggu (Senin s/d Sabtu). Poliklinik rawat jalan terletak di lantai satu sayap

8
kiri, dengan sarana ruang tunggu yang efisien tepat berhadapan poli yang dikunjungi
pasien serta sarana "Elektronik Patient Call" memberikan kenyamanan dalam
kunjungan pengobatan.
Instalasi rawat jalan terdiri beberapa poliklinik, yaitu:
a. Poliklinik Umum dan MC
b. Poliklinik Gigi Umum dan Gigi Spesialis
c. Poliklinik Spesialis, terdiri dari:
d. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
e. Poliklinik Anak
f. Poliklinik Penyakit Dalam
g. Poliklinik Bedah
h. Poliklinik Bedah Orthopedi
i. Poliklinik Syaraf
j. Poliklinik THT (telinga hidung tenggorokan)
k. Poliklinik Mata
l. Poliklinik Kulidan Kelamin
m. Poliklinik JiwaPoliklinik Gizi
n. Poliklinik Geriatri
o. Poliklinik Gizi/ Dietetik
p. Poliklinik VCT HIV/AIDS
q. Poliklinik DOTS
r. Poliklinik Psikologi

Poliklinik rawat jalan ditangani oleh beberapa dokter umum, dokter spesialis
dan dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang handal dan dibantu oleh tenaga
paramedis professional dan terlatih dibidangnya.

a. Dokter Spesialis
Nama-nama Dokter Spesialis RSUD Kota Prabumulih, yaitu :
 Dokter Spesialis Penyakit Dalam
1. dr. Indra Kurnia, Sp.PD
2. dr. Edi Nur Rachman, Sp. PD
3. dr. M. Silahuddin, Sp. PD
4. dr. regan Lesmana, Sp. Pd

 Dokter Spesialis Anak


1. dr. Edy K Ginting, Sp. A
2. dr. Martin Satriyadi, Sp. A
3. dr. Dedianto,Sp. A

 Dokter Spesialis Bedah


1. dr. Ferry Alrahmi, Sp.B

 Dokter Spesialis Orthopedi

9
1. dr. David Haryadi, Sp. OT

 Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan


1. dr. Rahmad Ginting, Sp.OG
2. dr. Novia, Sp. OG
3. dr. Faradila Caesaria, Sp. OG

 Dokter Spesialis Mata


1. dr. Iridianto, Sp. M
2. dr. Annisah Khairunnisah, Sp. M
3. dr. Iffah Triyani, Sp. M

 Dokter Spesialis THT


1. dr. Yus Ukhrowiyah, Sp. THT

 Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik


1. dr. Istinganah Noviana, Sp. RM
 Dokter Spesialis Anastesi
1. dr. Arliansyah, Sp. An., M. Si Med

 Dokter Spesialis Radiologi


1. dr. Agus Prawira Prapta, Sp. Rad

 Dokter Spesialis Jiwa


1. dr. Median Sari, Sp. KJ

 Dokter Spesialis Patologi Anatomi


1. dr. Indah Yunalda, Sp. PA

 Dokter Spesialis Patologi Klinik


1. dr. Sarah Dwi Ambiki, Sp. PK

 Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin


1. dr. Fatima Aulia Sp.DV

b. Dokter Umum
Nama - Nama Dokter Umum RSUD Kota Prabumulih, yaitu :
1. dr. Dina Riana
2. dr. Linda Novianti
3. dr. Dwi Yuliani
4. dr. Kevin Janitra Iechang
5. dr. Ilham Akbar Erumbia
6. dr. Bunyamin
7. dr. Aulia Ulfah

10
8. dr. Rido Mulawarman
9. dr. Lazuardi Z

c. Dokter Gigi Umum dan Spesialis


Nama - Nama Dokter Gigi RSUD Kota Prabumulih, yaitu :
1. drg. Adi Nugroho hendrokusumo, Sp.KG
2. drg. M. Al Farisyi, Sp. PM
3. drg. Hasrifdal
4. drg. Alexander Agus Taruna
5. drg. Mardiana Harfini
6. drg. Natasha Hildia
7. drg. Marlin Dwi Darma

5.2 Pelayanan Instalasi Rawat Inap (IRNA)


Instalasi rawat inap terdiri dari :
a. Ruang Rawat Inap Utama (VIP & VVIP) sementara dialihkan menjadi
ruangan Isolasi Covid
b. Ruang Rawat Inap Kebidanan dan Kandungan
c. Ruang Rawat Inap Neonatus
d. Ruang Rawat Inap Umum yang terdiri dari Medikal Umum, Surgical
Umum dan Pediatrik Umum
e. Ruang Rawat Inap Jaminan yang terdiri dari Medikal Jaminan Laki –
laki, Medikal Jaminan Wanita, Surgical Jaminan, Isolasi Jaminan dan
Pediatrik Jaminan. Pada masa pandemic pediatric jaminan digabung
dengan pediatric umum

5.3 Pelayanan Penunjang Medis


Pelayanan penunjang medis terdiri dari:
a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
b. Pelayanan Instalasi Intensif Care Unit (ICU)
c. Pelayanan Instalasi Bedah Sentral/ Kamar Operasi
d. Pelayanan Instalasi Laboratorium
e. Pelayanan Instalasi Radiologi
f. Pelayanan Instalasi Gizi
g. Pelayanan Instalasi Farmasi
h. Pelayanan Fisioterapi
i. Pelayanan Hemodialisa

5.4 Pelayanan Administrasi dsn Penunjang Lainnya


Pelayanan administrasi terdiri dari:
a. Pelayanan Instalasi Sarana Prasarana Rumah Sakit (IPSRS)

11
b. Pelayanan Instalasi Pemulasaran Jenazah
c. Pelayanan Rekam Medis dan IT
d. Pelayanan Keuangan
e. Pelayanan Kepegawaian
f. Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan
g. Pelayanan Informasi dan Teknologi
h. Pelayanan Admisi dan PKRS
i. Pelayanan K3 RS
j. Pelayanan PPATRS
k. Pelayanan Informasi
l. Pelayanan Oksigen/ Gas Medik

6. FASILITAS PELAYANAN RSUD KOTA PRABUMULIH


Fasilitas Rawat Inap yang tersedia yaitu Kelas I, Kelas II, Kelas III, VIP dan
VVIP yang sementara dialih fungsikan sebagai ruangan isolasi covid dengan jumlah
keseluruhannya adalah 146 tempat tidur. Adapun rincian tempat tidur adalah sebagai
berikut:
1. Isolasi Covid berjumlah 39 Tempat tidur
2. Kelas I berjumlah 17 Tempat tidur
3. Kelas II berjumlah 22 Tempat tidur
4. Kelas III berjumlah 40 Tempat tidur
5. Isolasi Pediatrik 2 tempat Tidur
6. Ruang Perawatan Neonatus 18 Tempat tidur
7. Ruang ICU-ICCU 8 Tempat tidur

6.1 RUANG RAWAT INAP ISOLASI COVID :


Kapasitas Tempat Tidur adalah 39 Tempat Tidur
Ruangan VIP terdiri dari 24 Kamar untuk pasien suspect dan 15 TT untuk pasien
terkonfirmasi Covid.

6.2 RUANG RAWAT INAP UMUM :


Ruangan rawat inap umum terdiri dari ruang rawat inap medical umum, ruang
rawat inap surgical umum dan ruang rawat inap pediatrik umum.

6.2.1 Ruang Rawat Inap Medikal Umum


Memiliki kapasitas 18 tempat tidur yang terbagi dalam 3 kelas

Tabel 1
Kapasitas Tempat Tidur Medikal Umum
Ruangan Jumlah Tempat Tidur
Kelas I 6 TT
Kelas II 4 TT

12
Kelas III 8 TT
Total 18 TT

6.2.2 Ruang Rawat Inap Surgical Umum


Memiliki kapasitas 22 tempat tidur yang terbagi dalam 3 kelas
Tabel 2
Kapasitas Tempat Tidur Surgikal Umum
Ruangan Jumlah Tempat Tidur
Kelas I 4 TT
Kelas II 6 TT
Kelas III 12 TT

6.2.3 Ruang Rawat Inap Pediatrik Umum


Memiliki kapasitas 19 tempat tidur yang terbagi dalam 3 kelas
Tabel 3
Kapasitas Tempat Tidur Pediatrik Umum
Ruangan Jumlah Tempat Tidur
Kelas I 4 TT
Kelas II 8 TT
Kelas III 12 TT
Isolasi 2 TT
Total 26 TT

Fasilitas di dalam ruangan kelas I adalah :


1. Tempat Tidur
2. AC
3. Televisi
4. Dispenser
5. Kamar Mandi
6. Wastafel

Fasilitas di dalam ruangan kelas II adalah :


1. Tempat Tidur untuk 2 orang pasien
2. AC
3. Televisi
4. Dispenser
5. Wastafel
6. Kamar Mandi bersama di dalam ruangan

Fasilitas di dalam ruangan kelas III adalah :


1. Tempat Tidur untuk 4 orang pasien
2. AC
3. Wastafel
4. Kamar Mandi bersama di dalam ruangan

13
6.3 RUANG RAWAT INAP JAMINAN
Ruang rawat inap jaminan terdiri dari ruang rawat inap medical laki – laki
jaminan, ruang rawat inap medical wanita jaminan, ruang rawat inap surgical jaminan
dan ruang rawat inap pediatrik jaminan yang sementara waktu dialih fungsikan untuk
ruangan perawatan isolasi covid.

6.3.1 Ruang Rawat Inap Medikal Jaminan laki – laki


Memiliki kapasitas 12 tempat tidur terdiri dari ruang infeksi dan non infeksi

Tabel 4
Kapasitas Tempat Tidur Medikal Jaminan Laki - Laki
Ruangan Jumlah Tempat Tidur
Kelas III Infeksi 6TT
Kelas III Non Infeksi 6TT
Total 12TT

6.3.2 Ruang Rawat Inap Medikal Jaminan Wanita


Memiliki kapasitas 12 tempat tidur terdiri dari ruang infeksi dan non infeksi
Tabel 5
Kapasitas Tempat Tidur Medikal Jaminan Wanita
Ruangan Jumlah Tempat Tidur
Kelas III Infeksi 6TT
Kelas III Non Infeksi 6TT
Total 12TT

6.3.3 Ruang Rawat Inap Surgical Jaminan


Memiliki kapasitas 12 tempat tidur terdiri dari ruang wanita dan laki – laki
Tabel 6
Kapasitas Tempat Tidur Surgical Jaminan
Ruangan Jumlah Tempat Tidur
Surgical Jaminan Wanita 6TT
Surgical Jaminan Laki - Laki 6TT
Total 12TT

6.3.4. Ruang Rawat Inap Pediatrik Jaminan


Memiliki kapasitas 12 tempat tidur terdiri dari ruangan infeksi dan ruangan
non infeksi serta ruang isolasi
Tabel 7
Kapasitas Tempat Tidur Pediatrik Jaminan
Ruangan Jumlah Tempat Tidur
Kelas II Infeksi 6TT
Kelas III Non Infeksi 6TT
Total 12 TT

14
6.3.5 Fasilitas di dalam ruangan kelas III jaminan adalah :
1. Tempat Tidur pasien
2. Kipas angin
3. Wastafel, Kamar Mandi bersama di dalam ruangan

6.4 RUANG RAWAT KEBIDANAN DAN NEONATUS


6.4.1. Ruang Rawat Inap Kebidanan
Memiliki kapasitas 16 tempat tidur yang terbagi dalam 3 kelas, berikut
adalah tabel rincian kapasitas tempat tidur di ruang rawat inap
kebidanan.
Tabel 8
Kapasitas Tempat Tidur Ruang Kebidanan
Ruangan Jumlah Tempat Tidur
Kelas I 2 TT
Kelas II 2 TT
Kelas III 12 TT
Total 16 TT

6.4.2. Ruang Rawat Inap Neonatus


Memiliki kapasitas 20 tempat tidur yang terdiri dari incubator dan box bayi,
berikut adalah tabel rincian kapasitas tempat tidur di ruang rawat inap
neonatus.
Tabel 9
Kapasitas Tempat Tidur Ruang Neonatus
Ruangan Jumlah Tempat Tidur
Inkubator 5 TT
Box bayi 15 TT
Total 20 TT

6.5 PELAYANAN PENUNJANG MEDIS


Pelayanan penunjang medis terdiri dari instalasi gawat darurat (IGD), instalasi
care unit (ICU), instalasi bedah sentral (IBS), instalasi laboratorium, instalasi
radiologi, instalasi gizi, instalasi farmasi, pelayanan fisioterapi dan pelayanan
hemodialisa.

6.5.1 Instalasi Gawat Darurat (IGD)


Instalasi gawat darurat terdiri dari 4 ruangan yaitu ruang tindakan non bedah,
ruangan tindakan bedah, ruangan resusitasi dan kebidanan serta ruangan observasi,
akan tetapi kapasitas tempat tidur ini tidak dimasukkan dalam perhitungan BOR,
berikut adalah tabel rincian kapasitas tempat tidur di instalasi gawat darurat.

15
Tabel 10
Kapasitas Tempat Tidur Instalasi Gawat Darurat
Ruangan Jumlah Tempat Tidur
Tindakan Non Bedah 5 TT
Tindakan Bedah 2 TT
Resusitasi dan Kebidanan 2 TT
Observasi 5 TT
Total 14 TT

6.5.2 Instalasi Intensif Care Unit (ICU)


Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) adalah salah satu unit pelayanan
penunjang di RSUD Kota Prabumulih yang dikhususkan untuk pasien yang menderita
penyakit cidera atau penyulit dan penyakit yang mengancam jiwa atau potensial
mengancam jiwa (critical illness). seperti pasien coma, stroke, jantung, kecelakaan
lalu lintas dan penyakit lainnya yang memerlukan perawatan secara intensif.
Ruang ICU RSUD Kota Prabumulih mulai aktif memberikan pelayanan pada
tahun 2010, dibuka 24 jam dengan sistem kerja shift pagi, sore dan malam. Pelayanan
ICU RSUD Kota Prabumulih sudah sangat layak untuk menjadi rumah sakit rujukan
dari rumah sakit lain yang berada di Kota Prabumulih dan sekitarnya dengan ruangan
lapang dan ventilasi yang memadai untuk penanganan pasien yang memerlukan
perawatan intensif.
Sebagai satu – satunya rumah sakit di Kota Prabumulih yang mempunyai
pelayanan intensif, pelayanan ICU RSUD Kota Prabumulih juga mempunyai sumber
daya manusia yang berkualitas dan bersertifikat. Adapun dokter penanggung
jawabnya adalah dr. Arliansyah, Sp. An., M. Si. Med, adalah pegawai tetap di RSUD
Kota Prabumulih dan merupakan satu – satunya dokter spesialis anastesi di Kota
Prabumulih, sedangkan Ervina Chandra, S. Kep yang sekarang menjabat sebagai
kepala ruangan, serta didukung oleh dokter spesialis, dokter umum dan perawat yang
berpengalaman dan bersertifikat pelatihan khusus.
Adapun pelayanan yang ada di Ruang ICU RSUD Kota Prabumulih terdiri dari
4 jenis pelayanan sebagai berikut:
1. ICU Umum
2. ICU Jantung (ICCU)

Fasilitas pelayanan di Ruang ICU RSUD Kota Prabumulih meliputi :


1. Pelayanan ICU
2. Pelayanan ICCU
3. Layanan gizi pasien
4. Ruangan full AC dan dilengkapi dengan peralatan penunjang medis
sebagai berikut:
a. Oksigen Sentral

16
b. Ventilator for Infant, Pediatric, and Adult yaitu alat bantu pernafasan
buatan untuk bayi, anak dan dewasa, baik invasive maupun non-
invasif.
c. Infus pump dan syringe pump untuk mengatur cairan dan obat secara
tepat.
d. Monitor tanda vital sign pasien baik bedside maupun central
monitoring.
e. Emergency trolley.
f. Defibrilator Shock
g. EKG Manual
h. Bed Panas Dingin
i. Oksigen Konsentrat
j. Suction Pump
Tabel 11
Kapasitas Tempat Tidur Instalasi Intensif Care Unit
Ruangan Jumlah Tempat Tidur
ICU 4TT
ICCU 1 TT
Total 5 TT

Sarana dan Tenaga :


1. Dibawah tanggung jawab seorang dokter spesialis anestesi.
2. 24 jam pasien dijaga dokter umum terlatih penanganan keadaan kritis.
3. Terdapat 18 tenaga paramedis
4. Perawat terlatih ICU melalui pelatihan
5. Dokter spesialis yang ahli dibidangnya.

6.5.3 Instalasi Bedah Sentral (IBS)


Instalasi bedah central adalah salah satu unit pelayanan penunjang dibawah
Kabid Bina Pelayanan Medik dan Penunjang yang dipimpin oleh dr. Ferry Alrahmi
(dokter spesialis bedah), dengan jumlah perawat anastesi 3 orang dan perawat/ bidan
yang sudah besertifikat HIPKABI berjumlah 16 orang.
Ruangan Instalasi Bedah Sentral terdiri dari beberapa ruangan yaitu: ruangan
bedah umum, ruangan bedah kebidanan, ruangan bedah mata, ruangan penyimpanan
barang, depo farmasi, recovery room, ruangan tunggu serta ruang dokter dan perawat
serta bersebelahan dengan ruangan central sterilisasi alat (CSSD).

6.5.4 Pelayanan Instalasi Laboratorium


Instalasi laboratorium adalah salah satu unit penunjang medis yang dibuka 24
jam dengan sistem kerja shift pagi, sore dan malam melayani berbagai jenis
pemeriksaan darah, urine, faeces dan sputum.
Pegawai di Instalasi Laboratorium berjumlah 21 orang dengan latar belakang
pendidikan dokter spesialis patologi klinik, dokter umum,, magister kesehatan jurusan
parasitologi, analis kesehatan, dan perawat. Ruangan di Instalasi laboratorium terdiri

17
dari beberapa ruangan yaitu; ruangan administrasi, ruangan kepala instalasi, ruangan
sampling, ruangan hematologi yang menangani pemeriksaan imunologi dan
mikrobiologi, ruangan kimia klinik yang menangani pemeriksaan serologi dan
thyroid, ruangan reagent, ruangan sterilisasi, ruangan tunggu dan gudang.
Sistem pengorganisasian di Instalasi Laboratorium terdiri dari beberapa bagian
yaitu bagian administrasi dan pelaporan, bagian sampling dan pemeriksaan, bagian
pengendalian mutu dan bagian logistik laboratorium.

6.5.5 Pelayanan Instalasi Radiologi


Instalasi radiologi merupakan salah satu unit pelayanan penunjang kesehatan
di RSUD Kota Prabumulih yang dibuka setiap hari selama 24 jam. Instalasi Radiologi
mempunyai pegawai yang bekerja dengan sistem shift, yaitu shift pagi, sore dan
malam dengan jumlah pegawai sebanyak 17 orang dengan latar pendidikan dokter
spesialis radiologi, S1 Fisika Medis dan D III Radiologi sebagai berikut:
Dokter Spesialis Radiologi : 1 Orang
Kepala Ruangan Radiologi : 1 Orang
Fisikawan Medis : 1 Orang
Radiografer : 14 Orang
Sistem pengorganisasian di Instalasi Radiologi terdiri dari beberapa bagian
yaitu:
1. Bagian kamar gelap
2. Bagian pengarsipan dan administrasi
3. Bagian keuangan
4. Bagian proteksi radiasi
5. Pelaporan film badge
6. CT-Scan
7. Asistensi dokter
8. Logistic radiologi.

6. Pelayanan Instalasi Gizi


Ruang lingkup kegiatan yang ada di Instalasi gizi meliputi:
1. Penyelenggaraan makanan (perencanaan, pengolahan dll)
2. Asuhan gizi pasien rawat jalan
3. Asuhan gizi pasien rawat inap
4. Penelitian dan pengembangan gizi

Instalasi gizi RSUD Kota Prabumulih menyelenggarakan konsultasi gizi bagi


pasien yang diit khusus, baik rawat jalan maupun rawat inap, pelayanan gizi di RSUD
Kota Prabumulih bekerja selama 24 jam, dengan 3 kali shift, pagi, sore dan malam.
Ruangan instalasi gizi meliputi beberapa ruangan, yaitu: ruang konsultasi, ruang
pengolahan makanan, gudang bahan makanan kering, gudang harian, gudang alat,
ruang pencucian, ruang administrasi, ruang istirahat, ruang penyimpanan bahan
makanan segar (kulkas dan coolbox)

18
Pemberian makanan pada pasien rawat inap tergantung pada jenis diit dan
fasilitas pelayanan yang dipilih oleh pasien sebagai berikut:
Kelas VIP – VVIP : 3 kali makan, 2 kali snack
Kelas I : 3 kali makan 1 kali snack
Kelas II dan III : 3 kali makan

10.Pelayanan Instalasi Farmasi


Instalasi farmasi merupakan salah satu unit pelayanan penunjang yang berada
dibawah Kepala Bidang Bina Pelayanan Medik dan Penunjang, mempunyai pegawai
sebanyak 18 orang yang terdiri dari:
1. Apoteker : 5 Orang
2. S1 Farmasi : 1 orang
3. DIII Farmasi : 14 orang

Instalasi farmasi mempunyai visi dan misi dan pengorganisasian sebagai


berikut:
Visi
Memberikan pelayanan kefarmasian yang prima kepada lapisan masyarakat
Misi
1. Meningkatkan pelayanan farmasi yang cepat dan tepat
2. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan yang bermutu
3. Meningkatkan dan menjalin kemitraan kepada tenaga medis dan pasien
4. Meningkatkan kualitas pelayanan yang memuaskan

Pengorganisasian di Instalasi farmasi meliputi bagian pelaporan, bagian


pelayanan, bagian logistik dan pengendalian mutu. Bagian pelaporan mengurusi
kegiatan pelaporan, pembukuan dan klaim resep bpjs dan jamsoskes, bagian
pelayanan terdiri dari pelayanan kefarmasian rawat jalan dan pelayanan kefarmasian
rawat inap serta bagian logistik meliputi depo farmasi, distribusi ruangan dan gudang.
Instalasi farmasi terdiri dari beberapa ruangan yaitu sebagai berikut;
1. Ruangan kepala Instalasi dan administrasi
2. Ruangan pelayanan obat/ tempat meracik obat
3. Ruangan loket pelayanan
4. Ruangan tunggu pasien
5. Gudang

11.Pelayanan Fisioterapi
Pelayanan fisioterapi di Rumah Sakit Umum Kota Prabumulih mulai dibuka
pada tahun 2013 pada hari senin sampai sabtu dari pukul 08.00 WIB sampai dengan
pukul 13.00 WIB, untuk hari jum’at dan sabtu pelayanan dibuka sampai pukul 11.30
WIB.
Jumlah pegawai pelayanan fisioterapi adalah 10 orang, yang terdiri dari dokter
spesialis rehabilitasi medik dan fisioterapi pelaksana yang mempunyai latar belakang
pendidikan minimal D III Fisioterapi. Ruangan Fisioterapi terdiri dari beberapa

19
ruangan yaitu; ruangan pelayanan yang mempunyai 3 tempat tidur, ruangan terapi
anak (okupasi terapi) dan ruangan administrasi.
Sistem pengorganisasian pelayanan fisioterapi yaitu berada dalam naungan
Kepala Bidang Bina pelayanan Medik dan Penunjang, dan sebagai dokter penanggung
jawabnya adalah dr. Istinganah Noviana, Sp. RM yaitu dokter spesialis rehabilitasi
medik, dengan struktur organisasi terdiri dari kepala ruangan, penaggung jawab
logistic, penanggung jawab asuhan dan profesi fisioterapi dan penanggung jawab
okupasi terapi.

Berdasarkan penjabaran diatas diketahui bahwa Total Kapasitas Tempat Tidur


adalah 173 TT
Berikut Tempat Tidur di Ruang Tindakan (tidak termasuk perhitungan BOR)
a. VVIP – VIP/ Iso Covid :1
b. Pediatric :1
c. Surgical :1
d. Medical :1
e. Neonatus
 Incubator :4
 Box bayi :4
f. Maternitas
 Bersalin :3
 Tindakan :3
 USG :1
 Recovery :2

Total Tempat Tidur : 21

20
7. SARANA DAN PRASARANA RSUD KOTA PRABUMULIH
Sarana dan prasarana RSUD Kota Prabumulih, terdiri dari peralatan kesehatan,
peralatan umum/ rumah tangga dan peralatan penunjang.

7.1 Peralatan kesehatan


RSUD Kota Prabumulih memiliki berbagai peralatan kesehatan canggih
sebagai berikut:
a. CT Scan Activion 16 (Instalasi Radiologi)
b. Panoramic/ Rontgen Gigi (Instalasi Radiologi)
c. Ventilator (Instalasi ICU)
d. USG biasa dan USG 4 Dimensi (Poliklinik Kebidanan, ruang rawat
inap kebidanan dan Instalasi Radiologi)
e. X-ray mobile (Instalasi ICU)
f. Infuse punp (Instalasi ICU)
g. Syringe pump (Instalasi ICU)
h. EKG 12 lead (Instalasi ICU)
i. Inkubator

7.2 Peralatan umum/ rumah tangga


Peralatan umum di RSUD Kota Prabumulih terdiri dari:
a. Incenerator
b. IPAL
c. Water Treatment
d. Pendingin Jenazah
e. Genset
f. Oksigen Central

7.3 Peralatan penunjang pelayanan


Peralatan penunjang di RSUD Kota Prabumulih terdiri dari:
a. Ambulance
RSUD Kota Prabumulih memiliki Ambulance sebanyak 5 buah sebagai
kendaraan operasional yang digunakan untuk mengantar maupun
menjemput pasien dan mengantarkan jenazah.
b. Bus Pegawai
Untuk meunjang kelancaran transportasi pegawainya, RSUD Kota
Prabumulih juga menyediakan 1 (satu) bus untuk mengantar dan
menjemput pegawai. Bus mempunyai 2 (dua) jadwal untuk mengantar
dan menjemput pegawai, yaitu:
 Penjemputan Pegawai, bus berangkat bertempat di RSUD Lama
Penjemputan pegawai dibagi menjadi 3 shift yaitu pagi (pukul 07.15), siang
(pukul 13.15) dan malam (pukul 20.15).

21
 Pengantaran pegawai pulang, bertempat di RSUD Baru
Pengantaran pegawai pulang dibagi menjadi 3 shift yaitu pagi (pukul 08.15),
siang (pukul 14.15) dan malam (pukul 21.15).

c. Mobil Pick up
Untuk menunjang kegiatan operasional, RSUD Kota Prabumulih
menyediakan 1 buah mobil pick up sebagai kendaraan angkut muat
barang.

22
BAB III
KEGIATAN DI LOKASI PPK
A. KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KELOMPOK DI RSUD PRABUMULIH

KEGIATAN REALISASI

Menyusun laporan pendahuluan Seluruh aggota kelompok menyusun laporan


(LP) pendahuluan (LP)
Mengikuti conference LP Seluruh anggota kelompok mengikuti conference LP
Membaca imformasi tentang klien Seluruh anggota kelompok membaca informasi
sebaiknya kaitkan dengan LP tentang klien sebaiknya kaitan dengan LP
Memperkenalkan diri kepada klien Setiap anggota kelompok memperkenalkan diri dan
dan mengidentifikasi klien mengidentifikasi klien
melakukan kontrak Setiap anggota kelompok melakukan kontrak pada
klien
Melakukan pengkajian dan Setiap anggota kelompok melakukan pengkajian dan
validasi validasi pada klien
Merumuskan diagnosis Setiap anggota kelompok merumuskan diagnosis
keperawatan keperawatan pada setiap kasus masing masing
anggota kelompok
Menyusun prioritas, intervensi dan Setiap anggota kelompok menyususn prioritas,
melakukan implementasi intervensi dan melakukan implementasi keperawatan
pada setiap kasus masing masing anggota kelompok
Melakukan implementasi Setiap anggota kelompok melakukan implementasi
keperawatan keperawatan pada setiap kasus masing masing
anggota kelompok
Mengikuti timbang terima Setiap anggota kelompok melakukan timbang terima
Mengukuti bed side handover Setiap anggota kelompok mengikuti bed side
handover bersama dengan kakak perawat
Melakukan evaluasi asuhan Setiap anggota kelompok melakukan evaluasi asuhan
keperawaatan keperawatan pada setiap kasus masing masing
anggota kelompok
Mendokumentasikan asuhan Setiap anggota kelompok mendokumentasikan asuhan
keperawatan keperawatan pada setiap kasus masing masing
anggota kelompok

23
Menyimpulkan dengan klien apa Setiap anggota kelompok menyimpulkan apa yang
yang telah dicapai telah dicapai pada setiap kasus masing masing
anggota kelompok

Menyusun pembahasan Setiap anggota kelompok menyususn pembahasan


pada setiap kasus masing masing anggota kelompok

Menyimpulkan pencapaian Setiap anggota kelompok menyimpulkan pencapaian


pembelajaran pembelajaran

Setiap individu melakukan kegiatan bervariasi sebagaimana yang kami laporkan pada
tabel tersebu

24
25
TARGET KOMPETENSI
No KETERAMPILAN JUMLAH PERSENTASE
. MAHASISWA
1. FASE PRA OPERATIF
Pengkajian pra operatif
1. melakukan pengkajian 4/9 44,44%
perioperatif awal
2. merencanakan metode 4/9
penyuluhan penyuluhan 44,44%
yang sesuai dengan staf
keperawatan lain
3. melibatkan keluarga 4/9 44,44%
dalam wawancara
4. memastikan kelengkapan 4/9 44,44%
pemeriksaan praoperatif
5. mengkaji kebutuhan
pasien terhadap
transfortasi dan 8/9 88,88%
perawatan pasca operatif
2 Unit bedah
1. melengkapi pengkajian 0/9 0%
praoperatif
2. mengkoordinasi 0/9 0%
pengkajian penyukuhan
dengan staf keperawatan
lain
3. menjekaskan fase-fase 0/9 0%
dalam periode
perioperatif dan hal-hal
yang diperkirakan
terjadi
4. membuat rencana asuhan 0/9 0%
3 Ruang operatif

26
1. mengkaji tingkat 0/9 0%
kesadaran pasien
2. menelaah lembar 0/9 0%
observasi pasien
3. mengidentifikasi pasien 0/9
4. memastikan daerah 0/9
pembedahan
.4 Perencanaan
1. menentukan rencana 0/9 0%
asuhan
2. mengkoordinasi 0/9 0%
pelayana dan sumber-
sumber yang sesuai
5 Dukungan psikologis
1. menceritakan pada 0/9 0%
pasien yang terjadi
2. menentukan status 0/9 0%
psikologis
3. memberikan peringatan 0/9 0%
akan stimuli nyeri
4. mengkomunikasikan 0/9 0%
status emosional pasien
pada anggota tim
kesehatan lain yang
berkaitan
6 Pemeriksaan keselamatan
1. mengatur posisi pasien 0/9 0%
2. memasang alat grounding 0/9 0%
pasien
3. memberikan dukungan fisik
0/9 0%
4. memastikan bahwa jumlah
spongs,jarum,dan instrumen
0/9 0%
tepat

27
7. Pemantaun fisiologis
1. memperhitungkan efek dari 0/9 0%
hilangnya atau masuknya
cairan secara berlebih pada
pasien
2. membedakan data
0/9 0%
kardiofulmonal yang norma
dengan abnormal
3. melaporkan perubahan-
perubahan pada 9/9 100%

nadi,pernapasan,suhu,dan
tekanan darah pasien

8. Dukungan psikologis ( sebelum


induksi dan jika pasien sadar
1. memberikan dukungan 0/9 0%
emosional pasa pasien
2. berdiri dekat dan menyentuh 0/9 0%
pasien salam prosedur dan
induksi
3. mengkaji status emosional
0/9 0%
pasien
4. mengkomunikasikan status
emosional pasien keanggota 0/9 0%

tim perawatan kesehatan


yang sesuai

9. Penatalaksanaan keperawatan
1. memberikan keselamatan 0/9 0%
untuk pasien
2. mempertahankan lingkungan 0/9 0%
aseptik dan terkontrol
3. mengelolah sumber daya
manusia
0/9 0%
10. Fase pascaoperatif
Komunikasi dan informasi
intraoperatif
1. menyebutkan nama pasien 7/9 77,7%
2. menyebutkan jenis

28
pembedahan yang dilakukan 7/9 77,7%
3. menggambarkan faktor-faktor
intraoperatif,misalnya
pemasangan
7/9 77,7%
drain/kateter ,kekambuhan
peristiwa-peristiwa yang tidak
diperkirakan
4. menggambarkan keterbatasan
fisik
5. melaporkan tingkat kesadaran
fisik
6. mengkomunikasikan alat-alat 7/9 77,7%
yang diperlukan

7/9 77,7%

7/9 77,7%

11. Pengkajian pascaoperatif diruang


pemulihan
1. menentukan respon langsung 7/9 77,7%
pasien terhadap intervensi
pembedahan
12. Unit bedah
1. mengevaluasi efektifitas dari 0/9 0%
asuhan keperawatan diruang
operasi
2. menentukan tingkat kepuasan 0%
0/9
pasien dengan asuhanyang
diberikan selama periode
operatif
3. mengevaluasi produk-produk 0%
yang digunakan pada pasien 0/9

diruang operasi
4. menetukan status psikologis
pasien
5. membantu dalam perencanaan 0/9
pemulangan

0/9

29
13. Dirumah atau klinik
1. menggali persepsi pasien 0/9 0%
tentang pembedahan dalam
kaitannya dengan agens
anastesi,dampak pada citra
tubuh,penyimpangan,imibilisi.
2. Menentukan persepsi keluarga
tentang pembedahan
0%
0/9

30
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan praktik klinik keperawatan Perioperatif di RSUD Prabumulih, tujuan


belajar mahasiswa telah tercapai dengan persentasi 80%, sehingga mahasiswa memiliki
keterampilan yang bervariasi. Selanjutnya model bimbingan yang digunakan juga sesuai
dengan buku panduan yang tersedia.
Hasil pembelajaran yang telah didapat dari praktik klinik keperawatan Perioperatif di
RSUD Prabumulih sesuai dengan kreatifitas yang diharapkan. Walaupun ada beberapa
kendala saat melakukan praktik, seperti terbatasnya pasien di RS. Untuk mengatasi kendala
tersebut, kami belajar menggunakan alat-alat dan pengoprasian monitor. Contohnya :
syringe pump, infuse pump, hemodinamik monitor dan pemasangan EKG.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas ,Mahasiswa diharapkan lebih mempersiapkan diri untuk
mengahadapi praktik klinik, dan diharapkan untuk tempat PKK selanjutnya mahasiswa
lebih aktif untuk mencari dan mempelajari hal-hal yang baru tentang Kompetensi yang
dicari dan dapat tercapai sesuai target.

31
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI SDKI,2016

Tim Pokja SIKI DPP PPNI SIKI,2017

Tim Pokja SLKI DPP PPNI SLKI,2018

Anda mungkin juga menyukai