PENDAHULUAN
Masalah stroke dapat terjadi karena adanya gangguan pada aliran darah ke
bagian otak. Apabila ada daerah otak yang mengalami kekurangan pasokan darah
secara tiba-tiba dan penderitanya mengalami gangguan sistem syaraf sesuai
daerah otak yang terkena, bentuknya dapat berupa lumpuh sebelah (hemiplegia),
berkurangnya kekuatan anggota tubuh sebelah (hemiparesis), gangguan bicara,
gangguan rasa (sensasi) di kulit sebelah wajah, lengan atau tungkai (Fadhilah,
2022).
Berdasarkan penelitian Haqhqoo et al, (2013) menemukan sekitar 65,5%
penderita stroke mengalami ketergantungan dan membutuhkan bantuan orang lain
dalam memenuhi kebutuhan aktivitas kehidupannya sehari-hari (AKS). Dampak
dari penyakit stroke tersebut bisa membuat pasien mengalami Perubahan
fungsional yang terjadi dikarenakan hilangnya sensori mengakibatkan penderita
stroke tidak mampu berbicara (11,52%), kesulitan berjalan (16,43%), berpakaian
(3,39%), mengendalikan buang air besar dan kecil (14,04%), mandi (14,04%), dan
makan (3,39%). Ketergantungan kepada orang lain membutuhkan seorang
pengasuh yang dapat mendampingi klien secara berkesinambungan.Pengasuh
klien akrab disebut Caregiver keluarga.Caregiver membutuhkan pelatihan secara
bertahap agar mampu memberikan asuhan dengan baik, sehingga klien dapat
melakukan perawatan diri secara mandiri (Suhardingsih, 2012).
1.3.1.Tujuan Umum
Menjadi referensi bagi pembelajaran khususnya mata kuliah KMB pada kegiatan
Homecare melalui metoda telenursing
1.4.2.Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan