berdasarkan yang terdiagnosis pada penduduk umur ≥ 15 tahun sebesar 10,9 %. Berdasarkan kategori
usia, penderita stroke dengan rentang usia 65-74 tahun dan 75+ tahun. Populasi penderita stroke di
Indonesia lebih banyak berjenis kelamin laki-laki (11,0 %) dibandingkan perempuan (10,9 %). Dan
diperkirakan lebih banyak penderita stroke yang berdomisili di perkotaan (12,6 %) dibandingkan yang
berdomisili di pedesaan (8,8%) serta didominasi dengan penduduk yang tidak bekerja (21,8 %)
(Riskesdas, 2018). Hal ini menunjukkan bahwa faktor resiko yang dapat memicu terjadinya stroke
adalah kurang aktivitas fisik, hipertensi , diabetes mellitus, pola makan yang buruk serta stress mental
dan fisik (P2PTM Kemenkes RI, 2018). Dan di Provinsi Sulawesi Tengah sendiri prevalensi terjadinya
stroke sekitar 10,4 % penderita stroke atau diperkirakan sebanyak 7.847 ribu orang
Next..
Provinsi Sulawesi Tengah memiliki estimasi jumlah penderita terbanyak yaitu sebanyak
l7,9%, sedangkan Provinsi Riau memiliki jumlah penderita paling sedikit yaitu sebanyak
5,2%, Jawa tengah menepati urutan ke 10 yaitu sebesai 12,3% (Riskesdas, 2018).
Hasil Riskesdas 2018 Kabupaten Luwuk menunjukan pravelensi penyakit tidak menular
pengukuran tekanan darah, Hipertensi naik 25,8 % menjadi 34,1 %, sementara penyakit
ginjal kronik naik dari 2 % menjadi 3,8 % dan begitu pula dengan prevalensi stroke naik
Rumah sakit luwuk banggai Sulawesi Tengah tercatat pada tahun 2022
penderita NHS (non Hemoragik Stroke) sebanyak 144 kasus ditahun 2022,
2022 tercatat sebanyak 101 kasus penderita NHS di Rumah Sakit Luwuk
Rumusan masalah
● Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah
dari penelitian ini “Bagaimana Asuhan keperawatan Pada
pasien dengan kasus Non Hemoragik Stroke dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan defisit perawatan diri ”
Di Ruangan ICU RSUD Luwuk Banggai?”.
Tujuan umum
1. Melakukan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan kasus Non Hemoragik Stroke dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan defisit perawatan diri dengan Tujuan khusus yaitu:
2. Untuk mengetahui pengkajian pada asuhan keperawatan pasien Non Hemoragik Stroke dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan defisit perawatan diri Di Ruangan ICU RSUD Luwuk Banggai
3. Untuk merumuskan diagnosa pada asuhan keperawatan pasien Non Hemoragik Stroke Di Ruangan
ICU RSUD Luwuk Banggai
4. Untuk menentukan perencanaan keperawatan pasien Non Hemoragik Stroke. Di Ruangan ICU RSUD
Luwuk Banggai
5. Untuk melakukan implementasi pada asuhan keperawatan pasien Non Hemoragik Stroke dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan defisit perawatan diri Di Ruangan ICU RSUD Luwuk Banggai
6. Untuk mengetahui evaluasi pada asuhan keperawatan pasien Non Hemoragik Stroke dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan defisit perawatan diri Di Ruangan ICU RSUD Luwuk Banggai
Pembahasan
Menurut World Health Organization (WHO) stroke merupakan gejala yang dapat diartikan suatu gangguan
fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang
Stroke non hemoragic adalah hilangnya fungsi otak secara mendadak akibat gangguan suplay darah kebagian
otak (Brunner & Suddarth, 2014). Stroke non hemoragic biasa disebut dengan stroke iskemik yang muncul akibat
gangguan pembuluh darah (vaskuler). Gejala ini berlangsung 24 jam atau lebih yang pada umumnya terjadi akibat
berkurangnya aliran darah ke otak dimana sekitar 85% yang terjadi akibat obstruksi atau bekuan di satu atau lebih
sel-sel neuron, di mana sel-sel neuron tidak mampu menyimpan glikogen sehingga
kebutuhan metabolisme tergantung dari glukosa dan oksigen yang terdapat pada arter-
arteri yang menuju otak. Perdarahan biasanya berhenti karena pembentukan trombus
oleh fibrin trombosit dan oleh tekanan jaringan. Setelah 3 minggu. darah mulai
direabsorbsi. Ruptur ulangan merupakan resiko serius yang terjadi sekitar 7-10 hari
1. Pengkajian
● Identitas Klien.
Keluhan Utama.
Riwayat Kesehatan Sekarang.
Riwayat Kesehatan Dahulu.
Riwayat Kesehatan Keluarga.
Pemeriksaan Data Dasar. (Aktivitas / Istirahat.sirkulasi,eliminasi, Makanan / Cairan. Neuro
sensori,pemeriksaan fisik, abdomen,muskuloskeletal.
Diagnosa keperawatan
Perencanaan keperawatan (intervensi,implementasi dan evaluasi)
METODE PENILITIAN
● Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, teknik
penggumpulan data dengan teknik wawancara, mengobservasi pemenuhan kebutuhan defisit
perawatan diri pada pasien Non Hemoragik Stroke serta melakukan asuhan keperawatan sesuai
dengan masalah yang terjadi.
Next..
Lokasi Dan Waktu Penelitian
● Penelitian ini diruangan Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk
Banggai dimana penelitian ini dilakukan mulai pada tanggal 20 maret sampai 25 maret 2023.
Subjek penelitian
● Subjek penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosis atau mengalami penyakit Non
Hemoragik Stroke.
Definisi Operasional
● Definisi oprasional adalah petunjuk bagimana suatu variable diukur, uraian tentang batasan
variable yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variable yang bersangkutan
Next..
Definisi Stroke
● Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan devisitneorologis mendadak
sebagai akibat iskemia atau hemoragec sirkulasi saraf otak. Istilah sroke biasanya digunakan
secara spesifik untuk menjelaskan infrak serebrum
Pengkajian
● Pengkajian keperawatan merupakan suatu tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan
yakni pengumpulan data, klasifikasi data, analisa data yang dilakukan secara sistematis
dalam mengumpulkan data yang meliputi keluhan utama, riwayat kesehatan yang sekarang
dan riwayat kesehatan terdahulu serta pengumpulan data objektif (DO) yaitu data yg di
dapatkan berdasarkan pengamatan dan hasil pemeriksaan pada pasien dan data subjektif (DS)
yaitu data yang di dapatkan berdasarkan keluhan pasien atau keluarga yang tidak dilihat
secara langsung oleh perawat guna agar dapat mengidentifikasi serta mengenali masalah-
masalah, kebutuhan kesehatan dan perawatan pasien baik fisik, mental, sosial dan lingkungan.
Next..
Diagnosis keperawatan.
● Diagnosis keperawatan adalah kesimpulan yang diambil oleh perawat berdasarkan hasil
analisa data subjektif dan data objektif (DS/DO). Keputusan yang di di tentukan perawat
menyangkut masalah yang terjadi pada pasien setelah data di analisis guna untuk mencapai
hasil derajat kesehatan pasien yang optimal.
Perencanaan keperawatan.
● Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan dan perencanaan keperawatan yang disusun
berdasakan ONEC, yaitu Observasi, nursing, education dan colaboration yang dibuat
bedasarkan keluhandiagnosa keperawatan dan data objektif serta subjektif (DO/DS) untuk
mengatasi masalah keperawatan.
Implementasi keperawatan.
● Implementasi keperawatan adalah relisasi dari intervensi keperawatan
Evaluasi keperawatan.
● Evaluasi adalah penilaian yang dilaksanakan setelah melakukan tindakan keperawatan.
Evaluasi keperawatan meliputi subjektif, objektif, assesment dan perencanaan (SOAP).
Pengumpulan Data
Wawancara
● Pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung, hasil anamnesia berisi tentang
identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat
penyakit keluarga, sumber data dari klien, keluarga, bahkan perawat.
Observasi dan Pemeriksaan Fisik.
● Dilakukan dengan cara persistem pada system tubuh fisik.
Dokumentasi.
● Dokumentasi adalah bukti tertulis yang memiliki nilai hukum untuk sumber keterangan,
penyelidikan ilmiah,alat bantu bukti keabsahan kegiatan dan disimpan dalam jangka waktu
tertentu
Analisa Data
Pengumpulan Data.
● Data yang dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumen dituliskan dalam bentuk
asuhan keperawatan.
● Mereduksi Data Dengan Membuat Koding Dan Kategori.
● Data yang akan dibuat dalam bentuk asuhan keperawatan oleh peneliti sesuai dengan topik
penelitian yang berfokus pada tindakan keperawatan data objektif dan akan dianalisis
berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostic dan dibandingkan dengan nilai normal.
Penyajian Data.
● Data akan disajikan dalam bentuk tabel, gambar, bagan, dan narasi untuk pengkajian, analisa
data, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Kesimpulan.
● Data yang disajikan selanjutnya dibahas dan dibandingkan dengan hasil penelitian
sebelumnya dan teori-teori yang mendukung. Penarikan kesimpulan dilakukan metode
induktif. Pembahasan dilakukan sesuai dengan tahap asuhan keperawatan, pengkajian,
diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Etika Penelitian