Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NON

HEMORAGIK STROKE (NHS) DENGAN GANGGUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

DIRUANGAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH

SAKIT UMUM LUWUK BANGGAI


Di Susun Oleh :
Yungki Fransiska
NIM : PO72144720039
 
Latar Belakang

Stroke merupakan penyakit serebrovaskular yang menjadi penyebab utama kematian di


Indinesia. Jumlah penderita stroke diseluru dunia yang berusia dibawa 45 tahun terus
meningkat. Badan kematian akibat stroke diprediksi akan meningkat seiring dengan kematian
akibat penyakit jantung dan kanker. Stroke merupakan penyebab kematian tersering ke 3 di
amerika dan merupakan penyebab utama disabilitas permanen.
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa prevalensi stroke di Indonesia

berdasarkan yang terdiagnosis pada penduduk umur ≥ 15 tahun sebesar 10,9 %. Berdasarkan kategori

usia, penderita stroke dengan rentang usia 65-74 tahun dan 75+ tahun. Populasi penderita stroke di

Indonesia lebih banyak berjenis kelamin laki-laki (11,0 %) dibandingkan perempuan (10,9 %). Dan

diperkirakan lebih banyak penderita stroke yang berdomisili di perkotaan (12,6 %) dibandingkan yang

berdomisili di pedesaan (8,8%) serta didominasi dengan penduduk yang tidak bekerja (21,8 %)

(Riskesdas, 2018). Hal ini menunjukkan bahwa faktor resiko yang dapat memicu terjadinya stroke

adalah kurang aktivitas fisik, hipertensi , diabetes mellitus, pola makan yang buruk serta stress mental

dan fisik (P2PTM Kemenkes RI, 2018). Dan di Provinsi Sulawesi Tengah sendiri prevalensi terjadinya

stroke sekitar 10,4 % penderita stroke atau diperkirakan sebanyak 7.847 ribu orang
Next..
 Provinsi Sulawesi Tengah memiliki estimasi jumlah penderita terbanyak yaitu sebanyak

l7,9%, sedangkan Provinsi Riau memiliki jumlah penderita paling sedikit yaitu sebanyak

5,2%, Jawa tengah menepati urutan ke 10 yaitu sebesai 12,3% (Riskesdas, 2018).

 Hasil Riskesdas 2018 Kabupaten Luwuk menunjukan pravelensi penyakit tidak menular

mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan riskesdas 2013. Berdasarkan hasil

pengukuran tekanan darah, Hipertensi naik 25,8 % menjadi 34,1 %, sementara penyakit

ginjal kronik naik dari 2 % menjadi 3,8 % dan begitu pula dengan prevalensi stroke naik

dari 7 menjadi 10,9 %.


Next..

Rumah sakit luwuk banggai Sulawesi Tengah tercatat pada tahun 2022

penderita NHS (non Hemoragik Stroke) sebanyak 144 kasus ditahun 2022,

pada bulan Januari-Juni tercatat sebanyak 43 kasus dan bulan Juni-Desember

2022 tercatat sebanyak 101 kasus penderita NHS di Rumah Sakit Luwuk

Banggai Sulawesi Tengah.


Next..

Rumusan masalah
● Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah
dari penelitian ini “Bagaimana Asuhan keperawatan Pada
pasien dengan kasus Non Hemoragik Stroke dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan defisit perawatan diri ”
Di Ruangan ICU RSUD Luwuk Banggai?”.
Tujuan umum

1. Melakukan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan kasus Non Hemoragik Stroke dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan defisit perawatan diri dengan Tujuan khusus yaitu:
2. Untuk mengetahui pengkajian pada asuhan keperawatan pasien Non Hemoragik Stroke dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan defisit perawatan diri Di Ruangan ICU RSUD Luwuk Banggai
3. Untuk merumuskan diagnosa pada asuhan keperawatan pasien Non Hemoragik Stroke Di Ruangan
ICU RSUD Luwuk Banggai
4. Untuk menentukan perencanaan keperawatan pasien Non Hemoragik Stroke. Di Ruangan ICU RSUD
Luwuk Banggai
5. Untuk melakukan implementasi pada asuhan keperawatan pasien Non Hemoragik Stroke dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan defisit perawatan diri Di Ruangan ICU RSUD Luwuk Banggai
6. Untuk mengetahui evaluasi pada asuhan keperawatan pasien Non Hemoragik Stroke dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan defisit perawatan diri Di Ruangan ICU RSUD Luwuk Banggai
Pembahasan

Menurut World Health Organization (WHO) stroke merupakan gejala yang dapat diartikan suatu gangguan

fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang

berlangsung 24 jam atau lebih ( Permatasari, 2020).

Stroke non hemoragic adalah hilangnya fungsi otak secara mendadak akibat gangguan suplay darah kebagian

otak (Brunner & Suddarth, 2014). Stroke non hemoragic biasa disebut dengan stroke iskemik yang muncul akibat

gangguan pembuluh darah (vaskuler). Gejala ini berlangsung 24 jam atau lebih yang pada umumnya terjadi akibat

berkurangnya aliran darah ke otak dimana sekitar 85% yang terjadi akibat obstruksi atau bekuan di satu atau lebih

arteri besar pada sirkulasi serebrum (Cristy, 2019).


etiologi
Penyebab stroke dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Trombosis serebri
Aterosklerosis serebral dan perlambatan sirkulasi serebral adalah penyebab utama
thrombosis serebral yang adalah penyebbab paling umum dari stroke Thrombosis ditemukan
pada 40% dari semua kasus stroke yang telah dibuktikan oleh ahli patologi. Biasanya ada
kaitannya dengan kerusakan lokal dinding pembuluh darah akibat aterosklerosis (Wijaya &
Putri 2013).
2. Emboli serebri
Embolisme serebri termasuk urutan kedua dari berbagai penyebab utama stroke.
Kebanyakan emboli serebri berasal dari suatu thrombus dalam jantungsehingga masalah yang
dihadapi sesungguhnya merupakan perwujudan penyakit jantung.
Next..
3. Hemoragi
Hemoragi dapat terjadi diluar durameter (hemoragi ekstra dural atau epidural) di bawah durameter
(hemoragi subdural), di ruang sub arachnoid (hemoragik subarachnoid atau dalam susbstansial otak)
(Wijaya & Putri 2013). Adapun Penyebab lain terjadinya stroke non hemoragik yaitu:
Aterosklerosis
‘Terbentuknya aterosklerosis berawal dari endapan ateroma (endapan lemak) yang kadarnya berlebihan
dalam pembuluh darah. Selain dari endapan lemak, aterosklerosis ini juga mungkin karena
arteriosklerosis, yaitu penebalan dinding arteri (tunika intima) karena timbunan kalsium yang kemudian
mengakibatkan bertambahnya diameter pembuluh darah dengan atau tanpa mengecilnya pembuluh
darah.
4. Infeksi
Peradangan juga menyebabkan menyempitnya pembuluh darah, terutama yang menuju ke otak.
Jenis kelamin Pria lebih berisiko terkena stroke dari pada wanita.
patofisiologi

Gangguan peredaran darah otak akan menimbulkan gangguan pada metabolisme

sel-sel neuron, di mana sel-sel neuron tidak mampu menyimpan glikogen sehingga

kebutuhan metabolisme tergantung dari glukosa dan oksigen yang terdapat pada arter-

arteri yang menuju otak. Perdarahan biasanya berhenti karena pembentukan trombus

oleh fibrin trombosit dan oleh tekanan jaringan. Setelah 3 minggu. darah mulai

direabsorbsi. Ruptur ulangan merupakan resiko serius yang terjadi sekitar 7-10 hari

setelah perdarahan pertama.


Manifestasi klinis

1) Kelumpuhan wajah atau anggota badan sebelah (hemiparesis) atau hemiplagia


(paralisis) yang timbul secara mendadak.
Gangguan sensibilitas pada satu atau lebih anggota badan gangguan sensibilitas terjadi
karena kerusakan system saraf otonom dan gangguan saraf sensonik.
2) Penurunan kesadaran (konfusi,delirium,latergi,stupor atau koma). terjadi akibatperdarahan,
kerusakan otot kemudian menekan batang otak atau terjadinya gangguan metabolik otak
akibat hipoksia.
3) Afasia ( kesulitan dalam berbicara)
4) Disartria ( bicara cadel atau pelo )
5) Diplopia (gangguan penglihatan)
penatalaksanaan

Penatalaksanaan menurut (Nurarif, 2018) sebagai berikut :


1. Stadium Hiperakut
Tindakan pada stadium ini dilakukan di Instalasi Rawat Darurat dan merupakan tindakan
resusitasi serebro-kardio-pulmonal bertujuan agar kerusakan jaringan otak tidak meluas.
2. Stadium Akut
Pada stadium ini, dilakukan penanganan faktor-faktor etiologik maupun penyulit. Juga
dilakukan tindakan terapi fisik, okupasi, wicara dan psikologis serta telaah sosial untuk
membantu pemulihan pasien
komplikasi
Komplikasi dini (0-48 jam pertama)
● Edema serebri: merupakan defisit neurologis yang cenderung memberat, biasanya dapat
mengakibatkan peningkatan pada tekanan intracranial,herniasa dan kemudian timbullah
kematian.
● Infark miokard: merupakan suatu penyebab kematian yang mendadak pada stroke stadium
awal.

Komplikasi jangka pendek (1-14 hari pertama)


● Infark miokard
● Emboli paru: hal ini cenderung dapat terjadi 7-14 hari pasca stroke
● Stroke rekuren: Bisa saja terjadi setiap saat.
● Komplikasi jangka panjag
Next..
Komplikasi jangka panjag
● Peningkatan tekanan Intrakranial.
● Disritmia jantung.
● Kontraktur.
● Imobilisasi yang dapat menyebabkan infeksi pernafasan , Decubitus, dan Konstipasi.
● Paralisis yang dapat menyebabkan nyeri kronis, risiko jatuh, atropi.
● Kejang akibat kerusakan atau gangguan pada listrik otak.
● Nyeri kepala kronis seperti migraine.Malnutrisi
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Non Hemoragik Stroke (NHS).

1. Pengkajian
● Identitas Klien.
 Keluhan Utama.
 Riwayat Kesehatan Sekarang.
 Riwayat Kesehatan Dahulu.
 Riwayat Kesehatan Keluarga.
 Pemeriksaan Data Dasar. (Aktivitas / Istirahat.sirkulasi,eliminasi, Makanan / Cairan. Neuro
sensori,pemeriksaan fisik, abdomen,muskuloskeletal.
 Diagnosa keperawatan
 Perencanaan keperawatan (intervensi,implementasi dan evaluasi)
METODE PENILITIAN

● Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, teknik
penggumpulan data dengan teknik wawancara, mengobservasi pemenuhan kebutuhan defisit
perawatan diri pada pasien Non Hemoragik Stroke serta melakukan asuhan keperawatan sesuai
dengan masalah yang terjadi.
Next..
Lokasi Dan Waktu Penelitian
● Penelitian ini diruangan Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk
Banggai dimana penelitian ini dilakukan mulai pada tanggal 20 maret sampai 25 maret 2023.
Subjek penelitian
● Subjek penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosis atau mengalami penyakit Non
Hemoragik Stroke.
Definisi Operasional
● Definisi oprasional adalah petunjuk bagimana suatu variable diukur, uraian tentang batasan
variable yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variable yang bersangkutan
Next..
Definisi Stroke
● Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan devisitneorologis mendadak
sebagai akibat iskemia atau hemoragec sirkulasi saraf otak. Istilah sroke biasanya digunakan
secara spesifik untuk menjelaskan infrak serebrum
Pengkajian
● Pengkajian keperawatan merupakan suatu tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan
yakni pengumpulan data, klasifikasi data, analisa data yang dilakukan secara sistematis
dalam mengumpulkan data yang meliputi keluhan utama, riwayat kesehatan yang sekarang
dan riwayat kesehatan terdahulu serta pengumpulan data objektif (DO) yaitu data yg di
dapatkan berdasarkan pengamatan dan hasil pemeriksaan pada pasien dan data subjektif (DS)
yaitu data yang di dapatkan berdasarkan keluhan pasien atau keluarga yang tidak dilihat
secara langsung oleh perawat guna agar dapat mengidentifikasi serta mengenali masalah-
masalah, kebutuhan kesehatan dan perawatan pasien baik fisik, mental, sosial dan lingkungan.
Next..
Diagnosis keperawatan.
● Diagnosis keperawatan adalah kesimpulan yang diambil oleh perawat berdasarkan hasil
analisa data subjektif dan data objektif (DS/DO). Keputusan yang di di tentukan perawat
menyangkut masalah yang terjadi pada pasien setelah data di analisis guna untuk mencapai
hasil derajat kesehatan pasien yang optimal.
Perencanaan keperawatan.
● Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan dan perencanaan keperawatan yang disusun
berdasakan ONEC, yaitu Observasi, nursing, education dan colaboration yang dibuat
bedasarkan keluhandiagnosa keperawatan dan data objektif serta subjektif (DO/DS) untuk
mengatasi masalah keperawatan.
Implementasi keperawatan.
● Implementasi keperawatan adalah relisasi dari intervensi keperawatan
Evaluasi keperawatan.
● Evaluasi adalah penilaian yang dilaksanakan setelah melakukan tindakan keperawatan.
Evaluasi keperawatan meliputi subjektif, objektif, assesment dan perencanaan (SOAP).
Pengumpulan Data
Wawancara
● Pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung, hasil anamnesia berisi tentang
identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat
penyakit keluarga, sumber data dari klien, keluarga, bahkan perawat.
Observasi dan Pemeriksaan Fisik.
● Dilakukan dengan cara persistem pada system tubuh fisik.
Dokumentasi.
● Dokumentasi adalah bukti tertulis yang memiliki nilai hukum untuk sumber keterangan,
penyelidikan ilmiah,alat bantu bukti keabsahan kegiatan dan disimpan dalam jangka waktu
tertentu
Analisa Data
Pengumpulan Data.
● Data yang dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumen dituliskan dalam bentuk
asuhan keperawatan.
● Mereduksi Data Dengan Membuat Koding Dan Kategori.
● Data yang akan dibuat dalam bentuk asuhan keperawatan oleh peneliti sesuai dengan topik
penelitian yang berfokus pada tindakan keperawatan data objektif dan akan dianalisis
berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostic dan dibandingkan dengan nilai normal.
Penyajian Data.
● Data akan disajikan dalam bentuk tabel, gambar, bagan, dan narasi untuk pengkajian, analisa
data, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Kesimpulan.
● Data yang disajikan selanjutnya dibahas dan dibandingkan dengan hasil penelitian
sebelumnya dan teori-teori yang mendukung. Penarikan kesimpulan dilakukan metode
induktif. Pembahasan dilakukan sesuai dengan tahap asuhan keperawatan, pengkajian,
diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Etika Penelitian

Beberapa etik penelitian yang harus diperhatikan dalam penelitian :


1. nformed Consent (Persetujuan Menjadi Klien).
● Dimana klien harus mendapat informasi secara lengkap tentang tujuan darin pada penelitian
ini, dari klien berhak untuk menolak maupun menerima. Informed Consent ini perlu
dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya untuk pengembangan ilmu.
2. Anonymity (Tanpa Nama).
● Dimana klien berhak untuk meminta data yang telah diberikan harus dirahasiakan.
3. Confidentiality (Rahasia).
● Dimana peneliti harus menjaga dengan baik rahasia klien dengan cara mengaburkan
identitas klien
Sekian dan
Terimakasih
By. Yungki Fransiska

Anda mungkin juga menyukai