Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang

berkepanjangan akibat evaluasi yang negative terhadap diri sendiri atau kemampuan diri.

Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, rendah diri, yang

menjadikan evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Harga diri rendah

situasional merupakan perkembangan persepsi negatif tentang harga diri sebagai respons

seseorang terhadap situasi yang sedang dialami (Firdaus, 2016). Tindakan yang perawat

lakukan pada Nn. E dengan gangguan Harga Diri Rendah di Ruang Manggis RSUD

Madani Palu yaitu melakukan bina hubungan saling percaya menggunakan pendekatan

terapeutik, dan terapi aktivitas kelompok (TAK) untuk mengidentifikasi penyebab klien

menarik diri. Setelah dilakukan tindakan, terbukti bahwa dengan Terapi aktivitas kelompok

(TAK) klien mampu mengungkapkan perasaannya, klien melaksanakan hubungan sosial

secara bertahap, berkenalan dengan satu orang dan kemudian dengan dua orang,

memasukkan latihan berkenalan dan berbincang-bicang ke dalam latihan aktivitas harian

klien sesuai waktu yang diinginkan oleh klien, dan mengevaluasi jadwal kegiatan harian

klien.
B. SARAN

1. Keperawatan

Perawat lebih banyak memberikan pelayanan secara maksimal sehingga mampu

meningkatkan kualitas hidup klien dan memberikan pendidikan kesehatan serta motivasi

sehingga dapat berdampak positif terhadap kesehatan jiwa pasien.

2. Institusi Pendidikan

Diharapkan penulis laporan seminar kasus ini dapat bermanfaat dan dapat

digunakan sebagai salah satu suber referensi dan dapat diaplikasikan dalam proses belajar

mengajar. Institusi pendidikan merupakan wadah yang tepat untuk tempat sosialisasi

informasi dan membekali mahasiswa yang akan menjadi perawat profesional.

Anda mungkin juga menyukai