PEMBAHASAN
b. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal
dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan
isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien,
perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh
pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan
gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi,
membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.
Perawat mempunyai 7 peran sebagai berikut :
1.) Orang asing (Stanger), menerima klien dengan cara yang sama ketika
bertemu orang lain dalam situasi kehidupan lain yang menyebabkan
adanya suasana penerimaan yang membangun kepercayaan.
2.) Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien.
Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi
baru. Sebagai mitra kerja, Hubungan P-K merupakan hubungan yang
memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehingga
perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai.
3.) Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik
terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya
mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan. perawat
mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional kepada
klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
4.) Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain.
Perawat harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan
bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam megatasi masalah
kesehatan.
5.) Kepemimpinan (leadership) mengembangkan hubungan yang
demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan. Perawat
harus mampu memimpin klien/keluarga untuk memecahkan masalah
kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi aktif klien.
6.) Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang
keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal.
Perawat merupakan individu yang dipercaya klien untuk berperan
sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna membantu
memenuhi kebutuhannya.
7.) Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju
keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap masalah klien
sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
c. Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi
apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan
biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang
berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam
keadaan sakit biasanya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat
pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas
menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.
d. Proses Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses
interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-
mempengaruhi satu dengan lainnya, biasanya dengan tujuan untuk
membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses
interpersonal yang dimaksud antara perawat dan klien ini menggambarkan
metode transpormasi energi atau ansietas klien oleh perawat yang terdiri
dari 4 fase yaitu :
1.) Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan
bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan
serta secara efektif dalam pemberian askep pada klien. Tahap ini
ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk membangun
kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.
2.) Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan
memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat
memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan
untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang
positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi
dapat berupa :
a.) Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
b.) Individu mandiri terpisah dari perawat.
c.) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.
3.) Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai
hubungan sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini
merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam fase ini
perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien
dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
4.) Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini
memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri dan menyalurkan energi ke arah realisasi potensi.
Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan
dimana perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang
tinggi menjadi interaksi yang saling tergantung dalam lingkungan
sosial. Artinya seorang perawat berusaha mendorong kemandirian
pasien.
c. Nurse (Perawat)
a.) Perawat adalah fungsi kemanusiaan
b.) Perawat tidak hanya bertindak, tetapi memikirkan dan merasakannya juga
d. Knowledge (Pengetahuan)
a.) Knowledge meliputi semua yang berhubungan dan dipahami oleh pemikiran
manusia.
b.) Knowledge dapat berupa:
1) Fakta
2) Spekulasi
3) Praktik
e. Judgment (Penilaian)
a.) Clinical Judgment(penilaian klinik) mewakili persamaan perawat untuk
membuat keputusan.
b.) Keputusan dibuat berdasarkan perbedaan fakta dari asumsi dan hubungan
sebab akibatnya.
c.) Judgment adalah hasil dari fungsi kedisiplinan pemikiran dan emosi, dan
meningkatkan dengan menambah ilmu pengetahuan dan menambah
kejelasan dari tujuan.
1) Referensi kehidupan
2) Penghargaan pada martabat, nilai, otonomi dan induviality yang
dimiliki masing-masing orang
3) Resolusi untuk bertindak secara personal dan dengan profesional
membangun kepercayaan.
Manusia merupakan individu reaktif yang dapat bereaksi terhadap situasi,orang dan
objek tertentu. Sebagai makluk yang berorientasi pada waktu,manusia tidak terlepas dari
kejadian masa lalu dan masa sekarang yang mempengaruhi masa depannya, sedangkan
sebagai makhluk sosial , manusia hidup bersama orang lain dan saling berinteraksi satu sama
lain. Berdasarkan hal tersebut, manusia memiliki tiga kebutuhan dasar yaitu kebutuhan dan
informasi kesehatan,kebutuhan akan pencegahan penyakit, serta kebutuhan akan perawatan
ketika sakit.
Menurut King, komunitas merupakan suatu sistem yang terdiri atas subsistem
keluarga dan suprasistemnya adalah sistem sosial yang lebih luas. Subsitem yang terdapat
pada komunitas saling melakukan interaksi,interaksi dan interpedensi antara satu dengan
yang lain. Adanya gangguan atau stresor pada salah satu subsistem pendidikan , maka
masyarakat akan kehilangan informasi atau mengalami ketidaktahuan sehingga menimbulkan
masalah kesehatan dan memerlukan intervensi keperawatan. Keluarga sebagai subsistem
komunitas merupakan sistem terbuka dimana terjadi hubungan timbal balik antara keluarga
dan komunitas yang sekaligus umpan balik sesuai sistem model untuk mengetahui
permasalahan dalam komunitas maka perlu dilakukan pengkajian pada keluarga yang
menjadi subsistem dari komunitas. Intervensi keperawatan yang dilakukan terkait dua sasaran
yaitu keluarga dan komunitas dengan demikian keluarga merupakan unit pelayanan dasar di
masyarakat komunitas.
Model ini menganalisis interaksi antara empat variable yang menunjang keperawatan
komunitas, yaitu aspek fisik atau fisiologis, aspek psikologis, aspek sosial, dan cultural serta
aspek spritual. Asumsi Betty Neuman tentang empat konsep utama yang terkait dengan
keperawatan komunitas adalah sebagai berikut.
1. Manusia, merupakan suatu system terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari
harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variabel yang utuh yaitu fisiologis,psikologis,
sosiokultural, perkembangan, dan spritual
2. Lingkungan, meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari
sekitar atau sistem lain
3. Sehat, merupakan kondisi terbebas dari gangguan pemenuhan kebutuhan sehat merupakan
keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi
stressor untuk lebih jelas mengenai hal ini dapat di lihat gambar bawah ini
Optimal Health Incipient illness Over Ilness Very Serious Illnes
Sehat menurut Nueman adalah suatu keseimbangan bio,psiko,sosio, cultural dan spritual pada
tiga garis pertahanan klien yaitu garis pertahanan fleksibel,normal, dan resisten . Sehat dapat
di Klasifikasikan dalam delapan tahapan :
2. Pessimistic yaitu bersikap atau berpandangan tidak mengandung harapan bai ( Misalnya
khawatir sakit, ragu, akan kesehatanya dan lain-lain)
3. Socially ill yaitu secara psikoligis dan medis baik, tetapi kurang mampu secara sosial, baik
ekonomi maupu interaksi sosial dengan masyarakat
5. Medically ill yaitu sakit secara medis yang dapat di periksa dan di ukur
6. Martyr yaitu orang yang rela menderita atau meninggal daripada menyerah karena
mempertahankan agama / kepercayaan. Dalam hal kesehatan seseorang tidak mempedulikan
kesehatannya dia tetap berjuang untuk kesehatannya
7. Optimistic yaitu meskipun secara medias dan sosial sakit , tetapi mempunyai harapan baik
keadaan ini sering kali sangat membantu dalam penyembuhan penyakit
8. Seriosly ill yaitu benar benar sakit baik secara psikologis medis dan sosial