Anda di halaman 1dari 9

teori keperawatan Peplau

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumber Teori Hildegard E Peplau

Peplau memasukkan pengetahuan ke dalam kerangka konseptualnya yang pada akhirnya berkembang
menjadi model keperawatan berbasis teori. Peplau menggunakan pengetahuan yang dikutip dari ilmu
perilaku dan model psikologikal untuk mengembangkan teori hubungan interpersonal. Kutipan dari
model psikologikal menyatakan bahwa “ memungkinkan bagi perawat untuk saatnya berpindah dari
orientasi terhadap penyakit ke salah satu bagian dari psikologi, perasaan, serta perilaku yang dapat di
keluarkan dan dimasukkan ke dalam intervensi keperawatan. Hal ini memberikan kesempatan kepada
perawat untuk mengajari pasien bagaimana cara mengungkapkan perasaan serta bagaimana cara
menunjukkan perasaan tersebut. Hary Stack Sullivan, Percival Symonds, Abraham Maslow, Bella
Mittleman dan Neal Elgar Miller adalah merupakan tokoh – tokoh sumber utama Peplau didalam
mengembangkan kerangka konseptualnya. Bahkan beberapa konsep terapeutik ia dapatkan secara
langsung dari tokohnya sendiri yakni Freud dan Fromm (Tomey & Alligood, 1998).

2.2 Pengertian Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau

Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan spikodinamik (Psychodynamyc


Nursing). Teori ini dipengaruhi oleh model hubungan interpesonal yang bersifat terapeutik (significant
therapeutic interpersonal process). Hildegard E. Peplau mendefenisikan teori keperawatan
psikodinamikanya sebagai berikut:

“Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku seseorang untuk


membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dan untuk mengaplikasikan prinsip-
prinsip kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul dari semua hal atau
kejadian yang telah dialami.”

Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu,perawat, dan proses interaktif (Peplau, 1952) ;
yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986 ; Marriner-Tomey, 1994).

Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah
proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan
untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995).
Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien, dimana
perawat bertugas sebagai narasumber, konselor, dan wali.

Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis
pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien, perawat dan
klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari
hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang
berhubungan dengan masalah kesehatannya. Teori Peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan
kolaborasi perawat-klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan interpersonal
yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien (Beeber, Anderson dan Sills, 1990). Ketika
kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpersonal perawat-
klien digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini : orientasi,
identifikasi, penjelasan, dan resolusi (Chinn dan Jacobs, 1995).

Peplau menerbitkan Buku Interpersonal Relation in Nursing pada tahun 1952 Artikel-artikel di majalah-
majalah profesional dan topik konsep-konsep interpersonal sampai pada isu-isu keperawatan yang
terbaru. Dan selanjutnya Peplau mengembangkan teori keperawatan yang dikenal dengan
Psychodynamic Nursing.

Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan
dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang
mencakup 4 komponen sentral :

1. Pasien

2. Perawat

3. Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit

4. Proses interpersonal

Penjabarannya sebagai berikut:

1) Pasien

Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan
serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Pasien
adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal.

2) Perawat

Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang
bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh
pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.

3) Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit / Sumber Kesulitan

Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang lalu
dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan
psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting
karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.

4) Proses Interpersonal

Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini menggambarkan metode
transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase. Peplau mengidentifikasi
empat tahapan hubungan interpersonal yang saling berkaitan yaitu: (1) orientasi, (2) identifikasi, (3)
eksploitasi, (4) resolusi (pemecahan masalah). Setiap tahap saling melengkapi dan berhubungan sebagai
satu proses untuk penyelesaian masalah.

2.2 Tahapan Inter Personal Menurut Peplau dalam Keperawatan

Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus melalui penggunaan
step-step atau fase-fase sebagai berikut:

1). Fase Orientasi

Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan diawali oleh pasien yang
mengekspresikan perasaan butuh, perawat dan klien malakukan kontrak awal untuk membangun
kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data. Pada fase ini yang paling penting adalah perawat
bekerja sama secara kolaborasi dengan pasien dan keluarganya dalam menganalisis situasi yang
kemudian bersama-sama mengenali, memperjelas dan menentukan masalah untuk ada setelah masalah
diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan tipe bantuan apa yang diperlukan. Perawat
sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli yang lain sesuai dengan kebutuhan

2). Fase Identifikasi

Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini pasien merespons secara
selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya. Setiap pasien mempunyai respons
berbeda-beda pada fase ini.

Respons pasien terhadap perawat:

a. Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat

b. Anatomy dan independent

c. Pasif dan dependent

3). Fase Eksploitasi

Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk alternatif pemecahan masalah.
Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari pasien. Pasien mulai merasa sebagai
bagian integral dari lingkungan pelayanan. Pada fase ini pasien mulai menerima informasi-informasi
yang diberikan padanya tentang penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau mengajukan pertanyaan-
pertanyaan pada perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari perawat dan sebagainya.

4). Fase Resolusi

Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses. Fokus pada fase ini
mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase ini perlu untuk mengakhiri hubungan
teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha untuk melepaskan rasa ketergantungan kepada tim medis
dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri.

Tabel 2.1 Fase-Fase Peplau dengan Fokusnya

Fase

Fokus

Orientasi

Identifikasi

Eksploitasi

Resolusi

perawat bekerja sama dengan pasien dalam menganalisis masalah

Pemilihan bantuan profesional yang tepat

Penggunaan bantuan profesional untuk pemecahan masalah

Pemutusan hubungan profesional pasien dengan perawat

2.3 Hubungan Antara Fase-Fase Peplau dan Proses Keperawatan

Kontinum Peplau pada empat fase orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi dapat
dibandingkan dengan proses keperawatan seperti yang dibahas dalam (Tabel 2.1). Proses keperawatan
didefinisikan sebagai "aktivitas intelektual’’ yang disengaja dimana praktek keperawatan didekati secara
tertib, sistematis.

Ada banyak kesamaan antara proses keperawatan dan fase interpersonal Peplau. Fase Peplau dan
proses keperawatan berurutan dan fokus pada interaksi terapeutik. Keduanya bila menemui “stress”
harus menggunakan tehnik problem solving secara kolaboratif, dengan tujuan akhir adalah menemukan
kebutuhan pasien.. Keduanya menggunakan observasi, komunikasi, dan recording sebagai alat dasar
untuk praktek perawat.
Ada perbedaan juga antara fase Peplau dan proses keperawatan. Keperawatan profesional saat ini
memiliki pengertian tujuan yang lebih jelas dan memiliki area praktek yang spesifik. Keperawatan
beranjak dari peran physician’s helper ke arah consumer advocay.

Tabel 3.1 Hubungan Fase-Fase Peplau dengan Proses Keperawatan

PROSES KEPERAWATAN

FASE-FASE PEPLAU

Pengkajian

Pengumpulan data dan analisis

Tidak perlu selalu berarti "kebutuhan yang dirasakan" mungkin perawat dimulai.

DiaDiagnosa keperawatan

Ringkasan pernyataan berdasarkan analisis.

Orientasi

Perawat dan pasien sebagai orang yang asing, pertemuan diawali oleh pasien yang mengekspresikan
perasaan butuh, bekerja sama mengenali dan menentukan masalah

(Catatan: pengumpulan data kontinu.)

Pasien menjelaskan "kebutuhan yang dirasakan."

Perencanaan

Saling menetapkan tujuan.

Identifikasi.

Meletakkan tujuan yang sama, pasien mempunyai perasaan memiliki dan merespons secara selektif
untuk memenuhi kebutuhannya.

Pelaksanaan

Rencana memulai ke arah pencapaian tujuan yang saling ditetapkan.Dapat dicapai dengan perawatan
pasien, kesehatan profesional, atau keluarga pasien.

Eksploitasi

Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari pasien. Pada fase ini pasien mulai
menerima informasi-informasi yang diberikan padanya tentang penyembuhannya
Evaluasi

Berdasarkan perilaku akhir yang diharapkan.Dapat menyebabkan penghentian atau inisiasi rencana
baru.

Resolusi

Terjadi setelah fase-fase yang lain sukses secara lengkap kemudian dilakukan pengakhiran hubungan
pasien dengan perawat

2.4 Teori Peplau dan Konsep Empat Besar

Teori keperawatan biasanya berkembang menjadi empat konsep individu, kesehatan, masyarakat,
dan keperawatan. Peplau mendefinisikan manusia sebagai organisme kesehatan, didefinisikan sebagai
"simbol kata yang menyiratkan gerakan maju kepribadian dan proses-proses manusia lainnya yang
sedang berlangsung di arah yang produktif, kreatif, konstruktifberusaha dengan caranya sendiri untuk
mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh kebutuhan "pribadi, dan komunitas yang hidup".

2.5 Konsep Mayor Dari Teori Peplau

Empat konsep mayor dari teori Peplau:

1. Manusia

Manusia adalah organisme yang hidup dalam keseimbangan yang tidak stabil. dipandang sebagai suatu
organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh
kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide
yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.

2. Lingkungan

Peplau mendefenisikan lingkungan sebagai bentuk di luar organisme dalam konteks kebudayaan, dari
sini kebudayaan dan kepercayaan diaktualisasikan. budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan

3. Keperawatan

Keperawatan adalah alat pendidikan untuk kekuatannya bertujuan untuk mendukung kekuatan
seseorang dalam kreativitas langsung, produktivitas, dan sikap individual dari kehidupan masyarakat.
sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang berkesinambungan kearah kehidupan
yang kreatif, konstruktif dan produktif.

4. Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai gerak progresif individu dan proses makhluk lain secara terus
menerus dalam kelangsungan kreativitas, produktivitas dan sikap individual dari kehidupan masyarakat.
Sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan materina force dan alat
edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi interpersonal
merupakan hal yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi masalah.

2.6 Penerimaan Teori oleh Komunitas Keperawatan

1. Praktek Keperawatan

Grace Sills menyatakan bahwa, Peplau memberikan perspektif baru, arahan baru, teori – teori yang
dijadikan dasar praktek keperawatan untuk tindakan terapeutik dengan pasien. Ide Peplau menjelaskan
desain untuk praktek keperawatan jiwa dengan lengkap (Tomey & Alligood, 1998).

2. Pendidikan Keperawatan

Buku Peplau yang berjudul “Interpersonal Relation in Nursing” ditulis khusus untuk membantu lulusan
perawat dan mahasiswa keperawatan. Tulisan – tulisan Peplau berampak pada tokoh – tokoh
keperawatan lain yang juga menulis buku. Mereka menyatakan bahwa ide Teori Peplau, terutama
definisi terhadap keperawatan dan proses keperawatan, pengembangan dari teori kecemasan dan
pembelajaran, serta metode psikoterapeutik, menjadi bagian dari seleksi alam dari disiplin ilmu
keperawatan (Tomey & Alligood, 1998)

3. Penelitian Keperawatan

Statement Sills mengenai hasil kerja Peplau dipengaruhi oleh pekerjaannya di klinik dan hasil studi,
dimana hasil tersebut digunakan dalam penlitian sebagai alat untuk meningkatkan batang tubuh
pengetahuan keperawatan. Pada penelitian – penelitian awal mengikuti asumsi bahwa masalah pasien
terjadi pada fenomena individu dan dieksplorasi dalam hubungan perawat – pasien. Thomas, Baker dan
Estes menggunakan konsep kecemasan Peplau sebagai suatu makna untuk memecahkan perasaan
marah secara konstruktif melalui proses pembelajaran pada hubungan perawat – pasien (Tomey &
Alligood, 1998).

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau

Kelebihan :

a. Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.

b. Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.

c. Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.


d. Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri

Kekurangan :

a. Kurangnya penekanan pada health promotion dan pemeliharaan kesehatan: dinamika intra
keluarga, pertimbangan ruang individu, serta layanan sumberdaya sosial komunitas/masyarakat juga
kurang diperhatikan.

b. Teori Peplau tidak dapat digunakan untuk pasien yang tidak bisa mengekspresikan kebutuhannya.

2.8 BIODATA TOKOH

Nama Lengkap : Hildegard E. Peplau, Phd, RN, FAAN

Tanggal Lahir : Reading Pensylvania, 1 September 1909

Pendidikan :

- Lulusan Diploma : Peplau Lulus Dari Hospital School Of Nursing Pottstown, Pensylvania Pada
Tahun 1931

- Lulus Dari Bennington College Dengan Gelar BA Dalam Bidang Psikologi Interpersonal Pada Tahun
1943

- Lulus Dari Columbia University Di Newyork Dengan MA Dalam Keperawatan Psikiatri Tahun 1947
Dan Ed.D. Dalam Pengembangan Kurikulum Pada Tahun 1953.

Hasil Karya :

- Buku Terbitan : “Hubungan Interpersonal Dalam Keperawatan” Pada Tahun 1952

- Prinsip Dasar Bagi Konseling Keperawatan Dari Hasil Penelitiannya.

Jabatan :

- Direktur Eksekutif Dan Kemudian Jadi Presiden, Ia Menjabat 2 Istilah Di Dewan International
Council Of Nurses (ICN)

- Pada Tahun 1997, Ia Menerima Kehormatan Tertinggi Keperawatan, Yang Christiane Reimann
Prize, Pada Kongres ICN Yang Berlangsung 4 Tahun. Pada Tahun 1996, American Academy Of Nursing
Peplau Dihormati Sebagai “Legenda Hidup”, Dan Pada Tahun 1998, AN Dilantiknya Ke Dalam Hall Of
Fame

Wafat : Diusia 89 Tahun Pada Tanggal 17 Maret 1999


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif.Hildegard E.
Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini klien adalah
individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik.
Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai
kemantapan pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan
bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara
perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.

DAFTAR PUSTAKa

http://www.masbied.com/2012/08/19/teori-keperawatan-virginia-hendrson/

http://en.wikipedia.org/wiki/virginia_henderson

Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier

Anda mungkin juga menyukai