0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan8 halaman
Teori keperawatan psikodinamik Peplau menekankan hubungan antara perawat dan pasien dalam empat tahapan: orientasi, identifikasi, eksplorasi, dan resolusi. Tahapan ini sejalan dengan proses keperawatan yang berfokus pada interaksi terapeutik dan pemecahan masalah bersama untuk mencapai tujuan kolaboratif. Teori ini bertujuan untuk mendidik pasien agar dapat memenuhi kebutuhan diri secara mandiri.
Teori keperawatan psikodinamik Peplau menekankan hubungan antara perawat dan pasien dalam empat tahapan: orientasi, identifikasi, eksplorasi, dan resolusi. Tahapan ini sejalan dengan proses keperawatan yang berfokus pada interaksi terapeutik dan pemecahan masalah bersama untuk mencapai tujuan kolaboratif. Teori ini bertujuan untuk mendidik pasien agar dapat memenuhi kebutuhan diri secara mandiri.
Teori keperawatan psikodinamik Peplau menekankan hubungan antara perawat dan pasien dalam empat tahapan: orientasi, identifikasi, eksplorasi, dan resolusi. Tahapan ini sejalan dengan proses keperawatan yang berfokus pada interaksi terapeutik dan pemecahan masalah bersama untuk mencapai tujuan kolaboratif. Teori ini bertujuan untuk mendidik pasien agar dapat memenuhi kebutuhan diri secara mandiri.
Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau ialah keperawatan psikodinamik (psychodynamic Nursing). Model hubungan interpersonal yang bersifat terapeutik (significant therapeutic interpersonal process mempengaruhi teori ini. Dia mendefenisikan teori keperawatan psikodinamiknya sebagai;” Perawat psikodinamik ialah kemampuan untuk memahami perilaku seseorang untuk membantu mengidentifikasi keluhan- keluhan yang dirasakan dan untuk menerapkan prinsip- prinsip kemanusiaan yang berkaitan dengan masalah- masalah yang muncul dari semua hal atau kejadian yang telah di alami” (Manuntung, 2018). Menurut peplau tahun 1952, keperawatan merupakan suatu usaha pendewasaan yang disadari saat kepribadian berkembang melalui proses pendidikan, terapeutik, interpersonal (Abdul haris, 2016). Walaupun Peplau bersentuhan langsung dengan masyarakat atau lingkungan, beliau tidak mengajurkan perawat untuk melakukan pertimbangan pada aspek budaya dan adat istiadat ketika pasien melakukan adaptasi dengan lingkungan rumah sakit. B. Model Teori Peplau Model Peplau sudah teruji bermanfaat pada teori perawat dalam pengembangan intervensi keperawatan. Untuk menggambarkan peran karakter dinamis khas dalam melakukan perawatan klinis maka terdapat tujuh Peran Keperawatan Menurut Peplau, yakni: 1) Peran Asing Menyambut pasien sama seperti bertemu dengan orang asing dalam situasi kehidupan yang lainnya, memberikan kesan kepercayaan kepada pasien hingga pasien merasa diperhatikan 2) Peran Sumber Jawaban pertanyaan, menjelaskan proses pengobatan klinis yang dijalani pasien klinis, ketepatan pemberian informasi. 3) Peran Pengajaran Mengistruksikan dengan benar dan mengajarkan kembali, yang melibatkan analisis serta sintesis dari seluruh pengalaman peserta didik. 4) Peran Konseling Memfasilitasi klien dalam memahami dan mengkoneksikan makna dari keadaan hidup pada saat ini, memfasilitasi motivasi dan dorongan menuju ke arah perubahan. 5) Peran Pengganti Membantu pasien dalam memperjelas domain ketergantungan, saling ketergantungan, dan kemandirian serta melakukan tindakan sebagai advokat atas nama pasien. 6) Kepemimpinan Aktif Membantu pasien dalam memikul tanggung jawab secara maksimal sebagai upaya memenuhi tujuan terapi dengan cara yang saling memuaskan 7) Teknis Peran Ahli Melakukan perawatan dalam aspek fisik dan memperlihatkan skill atau keterampilan klinis atau mengoperasikan peralatan (Potter, patricia, 2011). C. Tahap Perkembangan Peplau dengan Hubungan antar Perawat dan Pasien Model konsep dan juga teori keperawatan yang telah dijabarkan oleh Peplau menjelaskan mengenai kemampuan untuk menguasai diri sendiri dan orang lain yang memanfaatkan dasar hubungan antar manusia yang terdiri dari 4 item penting yakni pasien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit dan proses interpersonal. 1) Klien Klien merupakan subjek yang bisa dipengaruhi dengan keberadaan proses interpersonal. Sistem dari perkembangan terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berusaha memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar dari pengalaman. 2) Perawat Sementara pasien mengendalikan isi yang menjadi sebuah tujuan dan perawat yang berfungsi mengelola tujuan dan perjalanan interaksi interpersonal dengan pasien yang memiliki sifat partisipatif. Hal ini sama halnya dengan hubungan pada pasien. Perawat yang disesuaikan dengan fase proses interpersonal berperan sebagai mitra kerja, pendidik, pengasuh pengganti narasumber, pemimpin dan konselor. Pendidikan atau pematangan fungsi yang dijelaskan untuk mengoptimalkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun serta menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat. 3). Sumber Kesulitan Kesulitan dalam mengintegrasikan pengalaman interpersonal masa lalu dengan menggunakan hal yang ada saat ini mengakibatkan kondisi ansietas berat. Jika komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu, maka ansietas dapat terjadi. Pada model Peplau, karena ansietas berkaitan langsung dengan penggunaan kondisi sakit sehingga konsep ini mempunyai peran penting. Kondisi sakit biasanya meningkatkan taraf ansietas. Oleh karenanya perawat harus memiliki kemampuan mengkaji taraf ansietas pasien. Syarat kondisi pasien yang semakin membaik ditunjukkan dengan berkurangnya ansietas. 4). Proses Interpersonal Sebuah proses interaksi secara simultan dengan orang lain yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya merupakan arti proses interpersonal di bidang ilmu komunikasi. Yang bertujuan membina suatu hubungan. Sehingga proses interpersonal yang dimaksudkan antara perawat dan pasien menunjukkan metode transformasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri atas empat fase, yakni; a) Fase orientasi Perawat melaksanakan sebuah kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data menandai tahap ini. Lebih berfokus untuk membantu pasien menyadari ketersediaan pada bantuan dan rasa percaya pada kemampuan perawat untuk mempunyai peran serta secara efektif dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan pada pasien. b) Fase identifikasi Terjadi jika perawat melakukan fasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan sebuah asuhan keperawatan yang tanpa disertai penolakan dari perawat sehingga memungkinkan pengalaman menderita rasa sakit sebagai sebuah kesempatan untuk melakukan orientasi kembali pada perasaan dan menguatkan bagian positif dan kepribadian pasien. Berbagai respon pasien pada fase ini yang dapat berupa: (1) Partisipan mandiri dalam melaksanakan hubungannya dengan perawat. (2) Individu secara mandiri dapat terpisah dari perawat. (3) Individu yang tidak berdaya dan pada perawat sangat memiliki ketergantungan c) Fase eksplorasi Fase ini merupakan inti dari hubungan proses interpersonal. Di fase ini perawat membantu pasien dalam memberikan deskripsi akan kondisi pasien dan semua aspek yang terlibat didalamnya. Memungkinkan sebuah situasi pasien mampu merasakan nilai hubungan yang sesuai pandangan atau persepsinya terhadap situasi. d) Fase resolusi Pasien sudah mulai melepaskan dirinya dari perawat secara bertahap. Hal ini memungkinkan adanya penyaluran energi yang mengarah pada realisasi potensi yang dimilik dan penguatan akan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhannya sendiri. Perawat akan berusaha untuk mendorong kemandirian dari pasiennya. Keempat fase ini merupakan serangkaian suatu proses pengembangan perawat membimbing pasien dari kondisi ketergantungan tinggi menjadi interaksi yang saling tergantung dalam sebuah lingkungan sosial. Dipercaya oleh Peplau jika perawat dapat mengambil peran yang banyak, termasuk diantaranya sebagai mediator, peneliti, administrator, pengamat, konsultan, guru dan agen keamanan. Hal ini tidak dapat dijelaskan artinya secara detail tetapi "diserahkan kepada imajinasi dan kecerdasan pembaca" (Peplau, 1952). D. Hubungan antara Tahapan Peplau dan Proses Keperawatan Proses keperawatan diartikan sebagai "aktivitas’’, yang disengaja secara intelektual, pendekatan praktek keperawatan yang tertib dan sistematis jika didasarkan pada empat fase proses interpersonal. Terdapat persamaan yang mendasar antara fase antar pribadi Peplau dan proses keperawatan, yakni berurutan secara sistematik dan berfokus pada interaksi terapeutik serta mempergunakan kedua teknik pemecahan masalah bagi perawat dan pasien untuk melakukan kolaborasi pada akhir tujuan. Keduanya beralih dari kondisi umum ke khusus contohnya, perasaan yang tersamar antara pasien pada fakta spesifik tentang perasaan yang tersamar itu. Keduanya meliputi observasi, komunikasi, dan rekaman sebagai sebuah alat dasar yang dipergunakan oleh perawat. Tetapi juga terdapat perbedaan, antara proses keperawatan dan fase interpersonal Peplau. Ketika membandingkan perbedaan yang harus merujuk pada buku Peplau ‘’Interpersonal dalam Hubungan Keperawatan’’ yang diterbitkan ditahun 1952. Keperawatan profesional berfungsi pada tujuan yang lebih jelas. Hal ini jauh dari anggapan bahwa perawat sebagai pembantu dokter dan perawat sebagai advokat konsumen (Potter, patricia, 2011). E. Blending dari Hubungan Perawat Pasien Merupakan seni dalam penyembuhan yang dapat membantu individu yang sakit atau yang membutuhkan suatu perawatan kesehatan maka keperawatan dianggap sebagai suatu terapi menurut Peplau (1952/1988), karena melibatkan interaksi antar dua atau lebih individu yang mempunyai tujuan bersama maka perawatan ini dapat dilihat sebagai sebuah proses antar pribadi. Tujuan bersama ini memberikan insentif dalam proses terapi dimana perawat menghormati pasien satu sama lain sebagai sosok individu dalam proses keperawatan. Seorang individu dapat belajar saat dia memilih stimulus dalam lingkungannya dan kemudian melakukan reaksi terhadap stimulus tersebut. Kedua pihak akan belajar dan berkembang sebagai suatu respon dari interaksi (Mundakir, 2006). F. Tujuan Teori Peplau Adapun tujuan dari teori Peplau ialah agar dapat mendidik pasien dan keluarganya serta membantu pasien untuk mencapai tingkat kepribadian yang matang (potter, patricia 2011). Perawat mempunyai peran mendidik individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat yang berada dibawah tanggung jawabnya dan peran ini dapat diimplementasikan berupa kegiatan penyuluhan kesehatan kepada pasien. G. Kelebihan dan Kekurangan dari Teori Peplau Kelebihan: 1) Meningkatkan kondisi kejiwaan pasien yang lebih baik. 2) Menurunkan kecemasan pada pasien dalam teori keperawatan. 3) Memberikan proses asuhan keperawatan yang lebih baik. 4) Mendorong kemandirian pasien. Kekurangan: Hanya difokuskan pada aspek kejiwaan pasien saat melakukan upaya penyembuhan.