Hal ini memberikan kesempatan kepada perawat untuk mengajari pasien bagaimana cara
mengungkapkan perasaan serta bagaimana cara menunjukkan perasaan tersebut. Hary Stack
Sullivan, Percival Symonds, Abraham Maslow, Bella Mittleman dan Neal Elgar Miller adalah
merupakan tokoh – tokoh sumber utama Peplau didalam mengembangkan kerangka konseptualnya.
Bahkan beberapa konsep terapeutik ia dapatkan secara langsung dari tokohnya sendiri yakni Freud
dan Fromm (Tomey & Alligood, 1998)
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu,perawat, dan proses interaktif (Peplau,
1952) ; yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986 ; Marriner-Tomey,
1994).
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah
proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga
dan untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs,
1995). Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien,
dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor, dan wali.
Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis
pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien, perawat dan
klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian masalahnya.
Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia
untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan
yang berhubungan dengan masalah kesehatannya. Teori Peplau merupakan teori yang unik dimana
hubungan kolaborasi perawat-klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan
interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien (Beeber, Anderson dan
Sills, 1990).
Ketika kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan
interpersonal perawat-klien digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti
berikut ini : orientasi, identifikasi, penjelasan, dan resolusi (Chinn dan Jacobs, 1995).
Peplau menerbitkan Buku Interpersonal Relation in Nursing pada tahun 1952 Artikel-artikel di
majalah-majalah profesional dan topik konsep-konsep interpersonal sampai pada isu-isu
keperawatan yang terbaru. Dan selanjutnya Peplau mengembangkan teori keperawatan yang
dikenal dengan Psychodynamic Nursing.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup 4 komponen sentral :
1. Pasien
2. Perawat
4. Proses interpersonal
1) Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan
kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal.
2) Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang
bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang lalu
dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan
psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan
penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
4) Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini menggambarkan metode
transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase. Peplau
mengidentifikasi empat tahapan hubungan interpersonal yang saling berkaitan yaitu: (1) orientasi,
(2) identifikasi, (3) eksploitasi, (4) resolusi (pemecahan masalah). Setiap tahap saling melengkapi
dan berhubungan sebagai satu proses untuk penyelesaian masalah.
Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus melalui
penggunaan step-step atau fase-fase sebagai berikut:
Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan diawali oleh pasien
yang mengekspresikan perasaan butuh, perawat dan klien malakukan kontrak awal untuk
membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data. Pada fase ini yang paling penting
adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi dengan pasien dan keluarganya dalam menganalisis
situasi yang kemudian bersama-sama mengenali, memperjelas dan menentukan masalah untuk ada
setelah masalah diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan tipe bantuan apa yang
diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli yang lain sesuai dengan
kebutuhan
Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini pasien merespons secara
selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya. Setiap pasien mempunyai respons
berbeda-beda pada fase ini.
Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk alternatif pemecahan masalah.
Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari pasien. Pasien mulai merasa
sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan. Pada fase ini pasien mulai menerima informasi-
informasi yang diberikan padanya tentang penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pada perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari perawat dan
sebagainya.
Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses. Fokus pada fase ini
mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase ini perlu untuk mengakhiri
hubungan teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha untuk melepaskan rasa ketergantungan
kepada tim medis dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan secara
sendiri.
Fase Fokus
Orientasi
Identifikasi
Eksploitasi
Kontinum Peplau pada empat fase orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi dapat
dibandingkan dengan proses keperawatan seperti yang dibahas dalam (Tabel 2.1). Proses
keperawatan didefinisikan sebagai "aktivitas intelektual’’ yang disengaja dimana praktek
keperawatan didekati secara tertib, sistematis.
Ada banyak kesamaan antara proses keperawatan dan fase interpersonal Peplau.Fase Peplau
dan proses keperawatan berurutan dan fokus pada interaksi terapeutik.Keduanya bila menemui
“stress” harus menggunakan tehnik problem solving secara kolaboratif, dengan tujuan akhir adalah
menemukan kebutuhan pasien.. Keduanya menggunakan observasi, komunikasi, dan recording
sebagai alat dasar untuk praktekperawat.
Ada perbedaan juga antara fase Peplau dan proses keperawatan. Keperawatan profesional saat ini
memiliki pengertian tujuan yang lebih jelas dan memiliki area praktek yang spesifik. Keperawatan
beranjak dari peran physician’s helper ke arah consumer advocay.
Pengkajian
Tidak perlu selalu berarti "kebutuhan yang dirasakan" mungkin perawat dimulai.
DiaDiagnosa keperawatan
Perawat dan pasien sebagai orang yang asing, pertemuan diawali oleh pasien yang mengekspresikan
perasaan butuh, bekerja sama mengenali dan menentukan masalah
Perencanaan
Meletakkan tujuan yang sama, pasien mempunyai perasaan memiliki dan merespons secara selektif
untuk memenuhi kebutuhannya.
Pelaksanaan
Rencana memulai ke arah pencapaian tujuan yang saling ditetapkan.Dapat dicapai dengan
perawatan pasien, kesehatan profesional, atau keluarga pasien. Eksploitasi
Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari pasien. Pada fase ini pasien mulai
menerima informasi-informasi yang diberikan padanya tentang penyembuhannya
Evaluasi
Berdasarkan perilaku akhir yang diharapkan.Dapat menyebabkan penghentian atau inisiasi rencana
baru. Resolusi
Terjadi setelah fase-fase yang lain sukses secara lengkap kemudian dilakukan pengakhiran hubungan
pasien dengan perawat