Anda di halaman 1dari 16

TEORI KEPERAWATAN PEPLAU

Kelompok 1

Di Susun Oleh :

Shofi Insani 1121106


Mahda Aslamah 1121115
Elta Theana 1121117
Primitha Rachman Purnama 1121125
Siti Juariah 1121126
Siti Hlimah 1121131
Suci Rahmawati 1121132
Sesita 1121133
Deden Akbar 1121134
Rika Destiani 1121139
Herni Hartanti Herdiana 1121142
Erlisca Afrilianty 11121143
Liatiani 1121144
Khoerunisa Sya’bani 1121146
Zhrunisa Febri R 1121148
Sumber Teori Hildegard E Peplau

Peplau menggunakan pengetahuan yang dikutip dari ilmu perilaku dan model
psikologikal untuk mengembangkan teori hubungan interpersonal. Kutipan dari model
psikologikal menyatakan bahwa “ memungkinkan bagi perawat untuk saatnya berpindah
dari orientasi terhadap penyakit ke salah satu bagian dari psikologi, perasaan, serta
perilaku yang dapat di keluarkan dan dimasukkan ke dalam intervensi keperawatan. Hal ini
memberikan kesempatan kepada perawat untuk mengajari pasien bagaimana cara
mengungkapkan perasaan serta bagaimana cara menunjukkan perasaan tersebut. Hary
Stack Sullivan, Percival Symonds, Abraham Maslow, Bella Mittleman dan Neal Elgar
Miller adalah merupakan tokoh – tokoh sumber utama Peplau didalam mengembangkan
kerangka konseptualnya. Bahkan beberapa konsep terapeutik ia dapatkan secara langsung
dari tokohnya sendiri yakni Freud dan Fromm (Tomey & Alligood, 1998).
Pengertian Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau

 Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan spikodinamik


(Psychodynamyc Nursing). Teori ini dipengaruhi oleh model hubungan interpesonal yang
bersifat terapeutik (significant therapeutic interpersonal process).

Hildegard E. Peplau mendefenisikan teori keperawatan  psikodinamikanya sebagai


berikut:
       “Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku seseorang
untuk membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dan untuk
mengaplikasikan prinsip-prinsip kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-masalah
yang muncul dari semua hal atau kejadian yang telah dialami.”
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu,perawat, dan proses interaktif (Peplau, 1952) ;
yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986 ; Marriner-Tomey, 1994).

     Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah
proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan
untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs, 1995).
Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien, dimana perawat
bertugas sebagai narasumber, konselor, dan wali.
Model  konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan
dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral :

1)  Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal
dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan
belajar pengalaman. Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses
interpersonal.

2)  Perawat
            Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien
yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini
berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik,
narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses
interpersonal.
3)  Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit / Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi
dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model
peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung
dengan kondisi sakit.

4) Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini
menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat
yang terdiri dari 4 fase. Peplau mengidentifikasi empat tahapan hubungan
interpersonal yang saling berkaitan yaitu: (1) orientasi, (2) identifikasi,  (3)
eksploitasi, (4) resolusi (pemecahan masalah). Setiap tahap saling melengkapi
dan berhubungan sebagai satu proses untuk penyelesaian masalah.
Tahapan Inter Personal Menurut Peplau dalam Keperawatan

Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus


melalui penggunaan step-step atau fase-fase sebagai berikut:

1). Fase Orientasi
     Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing.
Pertemuan diawali oleh pasien yang mengekspresikan perasaan butuh,
perawat dan klien malakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan
dan terjadi proses pengumpulan data. Pada fase ini yang paling penting
adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi dengan pasien dan
keluarganya dalam menganalisis situasi yang kemudian bersama-sama
mengenali, memperjelas dan menentukan masalah untuk ada setelah
masalah diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan  tipe
bantuan apa yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien
ke ahli yang lain sesuai dengan kebutuhan
2). Fase Identifikasi
     Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini pasien merespons
secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya. Setiap pasien mempunyai
respons berbeda-beda pada fase ini.
Respons pasien terhadap perawat:
a.         Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat
b.        Anatomy dan independent
c.         Pasif dan dependent

3). Fase Eksploitasi
     Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk alternatif pemecahan
masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari pasien. Pasien mulai
merasa sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan. Pada fase ini pasien mulai menerima
informasi-informasi yang diberikan padanya tentang penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari
perawat dan sebagainya.

4). Fase Resolusi
            Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses. Fokus pada fase
ini mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase ini perlu untuk mengakhiri
hubungan teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha untuk melepaskan rasa ketergantungan
kepada tim medis dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan
secara sendiri.
Fase-Fase Peplau dengan Fokusnya

Fase Fokus

Orientasi perawat bekerja sama dengan pasien dalam menganalisis masalah


Identifikasi Pemilihan bantuan profesional yang tepat
Eksploitasi Penggunaan bantuan profesional untuk pemecahan masalah
Resolusi Pemutusan hubungan profesional pasien dengan perawat
Hubungan Antara Fase-Fase Peplau dan Proses Keperawatan

Kontinum Peplau pada empat fase orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi dapat
dibandingkan dengan proses keperawatan seperti yang dibahas dalam (Tabel 2.1). Proses
keperawatan didefinisikan sebagai "aktivitas intelektual’’ yang disengaja dimana praktek
keperawatan didekati secara tertib, sistematis.
          Ada banyak kesamaan antara proses keperawatan dan
fase interpersonal Peplau. Fase Peplau dan proses keperawatan berurutan dan fokus pada
interaksi terapeutik. Keduanya bila menemui “stress” harus menggunakan tehnik problem
solving secara kolaboratif, dengan tujuan akhir adalah menemukan kebutuhan pasien..
Keduanya menggunakan observasi, komunikasi, dan recording sebagai alat dasar untuk
praktek perawat.
 Hubungan Fase-Fase Peplau dengan Proses Keperawatan

PROSES KEPERAWATAN FASE-FASE PEPLAU


Pengkajian Orientasi
Pengumpulan data dan analisis Perawat dan pasien sebagai orang yang asing, pertemuan
Tidak perlu selalu berarti "kebutuhan yang diawali oleh pasien yang mengekspresikan perasaan butuh,
dirasakan" mungkin perawat dimulai. bekerja sama mengenali dan menentukan masalah
DiaDiagnosa keperawatan (Catatan: pengumpulan data kontinu.)
Ringkasan pernyataan berdasarkan analisis. Pasien menjelaskan "kebutuhan yang dirasakan."

Perencanaan Identifikasi.
Saling menetapkan tujuan. Meletakkan tujuan yang sama, pasien mempunyai perasaan
memiliki dan merespons secara selektif untuk memenuhi
kebutuhannya.

Pelaksanaan Eksploitasi
Rencana memulai ke arah pencapaian tujuan yang Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan
saling ditetapkan.Dapat dicapai dengan perawatan dari pasien. Pada fase ini pasien mulai menerima informasi-
pasien, kesehatan profesional, atau keluarga pasien. informasi yang diberikan padanya tentang penyembuhannya

Evaluasi Resolusi
Berdasarkan perilaku akhir yang diharapkan.Dapat Terjadi setelah fase-fase yang lain sukses secara lengkap
menyebabkan penghentian atau inisiasi rencana kemudian dilakukan pengakhiran hubungan pasien dengan
baru. perawat
Teori Peplau dan Konsep Empat Besar

          Teori keperawatan biasanya berkembang menjadi empat konsep individu,


kesehatan, masyarakat, dan keperawatan. Peplau mendefinisikan manusia sebagai
organisme kesehatan, didefinisikan sebagai "simbol kata yang menyiratkan
gerakan maju kepribadian dan proses-proses manusia lainnya yang sedang
berlangsung di arah yang produktif, kreatif, konstruktifberusaha dengan caranya
sendiri untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh kebutuhan "pribadi,
dan komunitas yang hidup".
Konsep Mayor Dari Teori Peplau
Empat konsep mayor dari teori Peplau:

1. Manusia
Manusia adalah organisme yang hidup dalam keseimbangan yang tidak stabil. dipandang
sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang
disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang
dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
2. Lingkungan
Peplau mendefenisikan lingkungan sebagai bentuk di luar organisme dalam konteks
kebudayaan, dari sini kebudayaan dan kepercayaan diaktualisasikan. budaya dan adat istiadat
merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan

3. Keperawatan
            Keperawatan adalah alat pendidikan untuk kekuatannya bertujuan untuk
mendukung kekuatan seseorang dalam kreativitas langsung, produktivitas, dan sikap individual
dari kehidupan masyarakat. sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang
berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
4. Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai gerak progresif individu dan proses makhluk
lain secara terus menerus dalam kelangsungan kreativitas, produktivitas dan sikap individual
dari kehidupan masyarakat. Sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal
merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan
diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien
dan mencapai resolusi masalah
Penerimaan Teori oleh Komunitas Keperawatan

1.    Praktek Keperawatan
Grace Sills menyatakan bahwa, Peplau memberikan perspektif baru, arahan baru, teori
– teori yang dijadikan dasar praktek keperawatan untuk tindakan terapeutik dengan pasien.
Ide Peplau menjelaskan desain untuk praktek keperawatan jiwa dengan lengkap (Tomey &
Alligood, 1998).

2.    Pendidikan Keperawatan
Buku Peplau yang berjudul “Interpersonal Relation in Nursing” ditulis khusus untuk
membantu lulusan perawat dan mahasiswa keperawatan. Tulisan – tulisan Peplau
berampak pada tokoh – tokoh keperawatan lain yang juga menulis buku. Mereka
menyatakan bahwa ide Teori Peplau, terutama definisi terhadap keperawatan dan proses
keperawatan, pengembangan dari teori kecemasan dan pembelajaran, serta metode
psikoterapeutik, menjadi bagian dari seleksi alam dari disiplin ilmu keperawatan (Tomey &
Alligood, 1998)
3.    Penelitian Keperawatan
Statement Sills mengenai hasil kerja Peplau dipengaruhi oleh pekerjaannya di klinik dan
hasil studi, dimana hasil tersebut digunakan dalam penlitian sebagai alat untuk meningkatkan
batang tubuh pengetahuan keperawatan. Pada penelitian – penelitian awal mengikuti asumsi
bahwa masalah pasien terjadi pada fenomena individu dan dieksplorasi dalam hubungan
perawat – pasien. Thomas, Baker dan Estes menggunakan konsep kecemasan Peplau sebagai
suatu makna untuk memecahkan perasaan marah secara konstruktif melalui proses
pembelajaran pada hubungan perawat – pasien (Tomey & Alligood, 1998). 
Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau

Kelebihan :
a.       Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
b.      Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori
keperawatan.
c.       Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
d.      Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri
Kekurangan :
a.       Kurangnya penekanan pada health promotion dan
pemeliharaan kesehatan: dinamika intra keluarga, pertimbangan
ruang individu, serta layanan sumberdaya sosial
komunitas/masyarakat juga kurang diperhatikan.
b.      Teori Peplau tidak dapat digunakan untuk pasien yang tidak
bisa mengekspresikan kebutuhannya.

Anda mungkin juga menyukai