Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif.
Hasilnya adalah hubungan perawat-klien. Klien sebagai individu dengan kebutuhannya,
sedangkan perawat sebagai interpersonal dengan proses terapis. Tujuan keperawatan adalah
untuk mendidik klien dan keluarga serta membantu klien mencapai kematangan
perkembangan personal (Chinn DAN Kramer, 2004).
Dalam mengembangkan hubungan perawat-pasien, perawat dapat berlaku sebagai sumber
daya manusia, konsultan, dan wakil bagi klien. Sebagai contoh, ketika klien mencari
pertolongan, langkah pertama perawat dan klien membahas pokok masalah kemudian
perawat menjelaskan fasilitas yang tersedia. Untuk mengembangkannya, perawat-klien dapat
mengidentifikasi masalah dan solusinya. Dari hubungan ini, klien mendapatkan
kebutuhannya dengan menggunakan fasilitas yang ada, sedangkan perawat membantu klien
mengurangi kecemasan yang berkaitan dengan masalah pelayanan kesehatan.
Teori Peplau adalah kolaborasi hubungan perawat-klien dalam menghasilkan sebuah
“dorongan pertumbuhan” melalui keefektivan hubungan interpersonal untuk mendapatkan
kebutuhan klien. Ketika kebutuhan primer klien telah terpenuhi, kebutuhan baru datang lagi.
Bagian berikut ini menggambarkan hubungan interpersonal perawat-klien: orientasi,
identifikasi, penjelasan, dan resolusi (Chinn dan Kramer,2004).
Konsep Utama
PARADIGMA MENURUT HIDEGARD E. PEPELAU (KEPERAWATAN
PSIKODINAMIK)
1. Keperawatan
Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah proses yang signifikan, bersifat
terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan merupakan instrument edukatif, kekuatan yang
mendewasakan dan menborong kepribadian seseorang dalam arah yang kreatif, konstruktif,
produktif, personal, dan kehidupan komunitas. Profesi keperawatan memiliki tanggung jawab
legaldi dalaam pemanfaatan keperawatan secara vefektif berikut segala konsekuensinya bagi
klien.
2. Individu
Individu menurut Peplau adalah organisme yang mempunyai kemampuan untuk berusaha
mengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan.
3. Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah symbol yang menyatakan secara tidak
langsung perkembangan progresif dari kepribadian dan proses kemanusiaan yang terus
menerus mengarah pada keadaan kreatif, konstruktif, produktif di dalam kehidupan pribadi
ataupun komunitas.
4. Lingkungan
Meskipun Peplau tidak secara langsung menyebutkan lingkungan sebagai salah satu konsep
utama dalam perawatan, ia mendorong perawat untuk memperhatikan kebudayaan dan adat
istiadat klien saat klien harus membiasakan diri dengan rutinitas rumah sakit.
Pernyataan Teoritis
Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan spikodinamik
(Psychodynamyc Nursing). Teori ini dipengaruhi oleh model hubungan interpesonal yang
bersifat terapeutik (significant therapeutic interpersonal process). Hildegard E. Peplau
mendefenisikan teori keperawatan psikodinamikanya sebagai berikut:

Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku seseorang untuk


membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dan untuk
mengaplikasikan prinsip-prinsip kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-masalah
yang muncul dari semua hal atau kejadian yang telah dialami.

Menurut Peplau, keperawatan adalah therapeutic yang mempunyai seni penyembuhan


dalam membantu orang yang sakit atau orang yang membutuhkan perawatan kesehatan.
Keperawatan dapat dianggap sebagai proses interpersonal sebab melibatkan interaksi antara 2
atau lebih individu dengan tujuan tertentu.
Peplau mengenali 4 fase dalam hubungan interpersonal perawat-klien, yaitu :
a. Fase orientasi. Dalam hal ini lebih memfokuskan untuk membantu klien menyadari
ketersedian bantuan dan rasa percaya tehadap kemampuan perawat untuk berperan serta
secara efektif dalam pemberian asuhan keperawatan.
b. Fase Identifikasi. Fase ini terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perasaan klien dan
mempu memberikan asuhan keparawatan kepada klien. Ekspresi perasaan dari klien dengan
perawat mendengarkan secara aktif tanfa penolakan akan membantu mengorientasi perasaan
dan menguatkan bagian yang positif dari kepribadian klien.
c. Fase Eksploitasi. Pada fase ini memungkinkan suatu situasi dimana klien dapat merasakan
manfaat dari hubungan sesuai pandangan atau persepsinya terhadap situasi yang dihadapi.
d. Fase Resolusi. Fase yang terakhir dari keempat fase merupakan fase dimana klien secara
bertahap melepaskan diri dari perawat. Fase ini memungkinkan penguatan kemampuan untuk
memnuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energinya ke arah potensi yang dimiliki.
Keempat fase tersebut adalah suatu rangkaian proses pengembangan dimana perawat
membimbing dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang saling tergantung.
Evaluasi dari sistem ini adalah kerpibadian yang berkembang yang ditandai dengan
penururnan kecemasan karena kebutuhan yang terpenuhi dan fasilitas yang cukup.
Aplikasi

Penerapan Teori Peplau


Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya
terhadap praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui
tulisannya ia kemudian mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam
keperawatan. Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan
yang bersifat terapeutik.
Peplau mengemukakan teori Hubungan Interpersonal Perawat-klien yang memiliki
empat tahap, diantaranya tahap orientasi, tahap identifikasi, tahap eksplorasi dan tahap
resolusi.
Penerapan teori ini yang dapat dilihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan,
pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia.
Dengan berkembangya hubugan perawat dan kien bersama-sama mendefinisikan masalah
dan kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dengan hubungan ini, klien mendapatkan
keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk  memenuhi kebutuhannya
dan perawat membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubugan dengan
masalah kesehatannya. Artinya seorang perawat berusaha mendorong kemandirian pasien.

Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif.
Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan
teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses
interpersonal dan terapeutik. Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan
bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan
hubungan antara perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor
dan wali.
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistik yang
terdiri dari bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan yaitu lebih
menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada gagasan Peplau yang
dikembangkan pada pemantapan pengembangan kepribadian.

Daftar pustaka
- http://dosen.stikesdhb.ac.id/fitra-herdian/wp-
content/uploads/sites/19/2016/02/Konsep-Teori-Dan-Model-Keperawatan.pdf
- Modul Falsafah dan Paradigma Kep sumber Hastuti, Ns Apriyani Puji, and S. Kep.
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr SOEPRAOEN MALANG 2015.pdf
- https://www.scribd.com/doc/315447873/Teori-keperawatan-Peplau#
- http://docshare01.docshare.tips/files/30013/300130957.pdf

Anda mungkin juga menyukai