Tulang
Otot
Jaringan konektif: tendon, ligamen, kartilago
Sistem saraf
Sendi
TULANG
Derajat 4 Dapat melakukan ROM secara penuh, dapat melawan gravitasi dan
tahanan ringan
Derajat 3 Dapat melakukan ROM secara penuh, dapat melawan gravitasi tetapi
tidak dapat melawan tahanan
Derajat 1 Kontraksi otot minimal teraba pada otot tanpa menimbulkan gerakan
Lifestyle
Faktor kebiasaan
Proses penyakit (misal: cedera)
Kebudayaan
Tingkat energi
Usia
Status tumbuh kembang
INTRODUCE: Imobilisasi
Sering dianalogikan dengan ketidakmampuan
untuk bergerak bebas akibat kondisi gerakan
terganggu atau dibatasi secara terapeutik
Diinterpretasikan bahwa pasien berbaring lama di
tempat tidur
Antara lain kondisi akibat penyakit yang diderita,
trauma atau menderita kecacatan
IMOBILISASI
Merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat
bergerak secara bebas karena kondisi tertentu yang
mengganggu pergerakan (aktivitas), misalnya:
trauma, fraktur, dll
Jenis:
Imobilisasi fisik
Intelektual
Emosional
Sosial
Perubahan Sistem Tubuh Akibat
IMOBILISASI
Perubahan metabolisme
Anabolisme menurun, sementara katabolisme meningkat
Energi untuk recovery sel <<, gangguan oksigenasi sel
Penurunan ekskresi urine (disertai peningkatan nitrogen)
Berdampak pada: penurunan metabolisme tubuh, atrofi kelenjar,
gangguan katabolisme protein, demineralisasi tulang.
Imbalansi cairan dan elektrolit
Gangguan kebutuhan cairan tubuh terkait protein serum berkurang
Berkurangnya perpindahan cairan intravaskular interstitial edema
Demineralisasi tulang terkait menurunnya aktivitas otot reabsorbsi
kalium
Perubahan Sistem Tubuh Akibat
IMOBILISASI
Gangguan proses pengubahan zat nutrien
Akibat menurunnya masukan protein dan kalori, sehingga mengakibatkan
metabolisme tingkat sel menurun
Sel kekurangan intake glukosa, asam amino, lemak dan oksigen dalam jumlah yang
cukup untuk melakukan aktivitas metabolisme
Gangguan sistem pernafasan
Hal ini terkait: penurunan kadar Hb (sehingga terjadi penurunan aliran O2
alveolijaringan), penurunan ekspansi paru (terkait dengan peningkatan tekanan
permukaan paru), dan kelemahan otot
Selain itu dilaporkan penurunan kapasitas vital paru, hipoventilasi, reflek batuk
menurun
Gangguan fungsi gastrointestinal
Dimana dapat menurunkan hasil makanan yang dicerna
Selanjutnya: adanya keluhan anoreksia, perut kembung, mual, nyeri lambung, bahkan
gangguan eliminasi konstipasi, maupun gangguan metabolisme
Perubahan Sistem Tubuh Akibat
IMOBILISASI
Perubahan kardiovaskular
Imobilisasi lama reflek neurovaskular menurun vasokonstriksi
darah terkumpul pada vena bagian bawah sirkulasi serebral
terhambat
Dapat berupa: hipotensi ortostatik, meningkatnya kerja jantung,
bahkan terjadinya pembentukan trombus (phlebothrombosis)
Hipotensi ortostatik dapat terjadi terkait menurunnya kemampuan
saraf autonom
Terjadi trombus disebabkan karena meningkatnya vena statis yang
merupakan hasil penurunan kontraksi muskular sehingga
menurunkan arus balik vena (vena return)
Perubahan Sistem Tubuh Akibat
IMOBILISASI
Perubahan sistem muskuloskeletal
Gangguan muskular: kekuatan otot menurun, atrofi otot
Gangguan skeletal: kontraktur sendi, osteoporosis
Kalsifikasi ektopik jaringan lemak sekitar persendian
Gangguan sistem integumen
Penurunan elastisitas kulit akibat penurunan sirkulasi darah terkait imobilisasi
Kerusakan integritas kulit (abrasi)
Iskemia dan nekrosis jaringan superfisial (decubitus)
Perubahan eliminasi
Penurunan jumlah urine terkait asupan
Penurunan curah jantung sehingga aliran darah renal menurun
Beberapa kasus dilaporkan adanya ISK
Perubahan Sistem Tubuh Akibat
IMOBILISASI
Perubahan kondisi emosional dan sosial pada seseorang
dengan imobilitas yang lama:
Perubahan peran
Perubahan konsep diri
Kecemasan
Perubahan perilaku
Mudah tersinggung
Bingung
Cemas
Emosional tinggi
Depresi
Perubahan siklus tidur
Menurunnya defense mechanism
Dampak Imobilisasi
PSIKOSOSIAL
Depresi
Perubahan tingkah laku
Perubahan siklus bangun-tidur
Penurunan intelektual-pemecahan masalah
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada Pasien Dengan Masalah Kebutuhan Mobilisasi dan
Imobilitas
PENGKAJIAN
Riwayat keperawatan sekarang
Keluhan pasien terkait adanya gangguan mobilisasi dan imobilisasi
Seperti: adanya nyeri, kelemahan otot, kelelahan, tingkat/daerah/lama terjadinya
gangguan mobilisasi dan imobilisasi
Riwayat keperawatan peyakit yang pernah diderita
Riwayat penyakit yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan mobilisasi,
misalnya riwayat penyakit:
Sistem neurologis: trauma cerebrovascular, trauma kepala, peningkatan TIK,
miastenia gravis, guillane barre syndrome, trauma medulla spinalis, dll
Sistem kardiovaskular: infark miokard, gagal jantung kongestif, dll
Sistem muskuloskeletal: osteoporosis, fraktur, artritis, dll
Sistem pernafasan: Penyakit Paru Obstruktif Menahun, pneumonia, dll
Pemakaian obat: sedativa, hipnotik, depresan sistem saraf pusat, laksansia, dll
PENGKAJIAN
0O Neutral
on - 56
50O
130 O
0O
15O
0O
Pergerakan Angular
Rehabilitati
on - 58
0O
30O
0O
55O
45O
75 - 90O
Pergerakan Angular
Rehabilitati
on - 59
180O
20O
50O
45O
Rotasi
Rehabilitati
on - 60
70O 70O
Pergerakan khusus
Rehabilitati
on - 61
90O
90O
Pergerakan khusus
Rehabilitati
on - 62
30O 20O
Pergerakan khusus
Rehabilitati
on - 63
Pergerakan khusus
Rehabilitati
on - 64
Pergerakan khusus
Rehabilitati
on - 65
EVALUASI
Peningkatan fungsi tubuh
Peningkatan kekuatan dan ketahanan otot
Peningkatan fleksibilitas sendi
Peningkatan fungsi motorik
Peningkatan perasaan nyaman pasien
FIUHHHHHHHHH.……FINALLY