1. Penjabaran tentang jenis otot dan typenya. Serta jenis kontraksi yang ada pada otot,
adaptasi otot selama latihan, serta penyebab kelelahan dan kelainan otot.
Fisiologi merupakan ilmu yang meliputi ilmu mekanis, fisik, dan biokimia fungsi
manusia, tingkat fokus ilmu ini adalah pada organ dan sistem organ. Lalu fisiologi
olahrga diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kondisi, perubahan pada organ dan
siste organ dalam tubuh yang disebabkan oleh aktivitas latihan fisik. Dalam fisiologi
olahrga banyak membahas tentang otot, mulai dari jenis-jenis otot, tipe-tipe otot,
kontraksi dan masih banyak lagi.
Serabut otot dibedakan menjadi dua, yaitu otot putih dan otot merah. Dari kedua tipe
serabut otot ini memiliki perbedaan yaitu:
Otot merah tipe I,(slow-twitch) memanfaatkan oksigen dalam menghasilkan
ATP dan memiliki diameter yang kecil sehingga menjadi serat otot yang lebih
lemah dibandingkan yang lainnya. Meskipun begitu, serat otot ini memiliki
kandungan myoglobin, mitochondria dan kapiler darah yang banyak. Enzim
ATPase pada myosin melakukan proses hidrolisis ATP relatif lebih lambat
dibandingkan tipe lainnya sehingga siklus kontraksi ototnya juga terjadi secara
lambat. Kelebihan dari otot ini adalah daya tahan yang tinggi sehingga tidak
mudah lelah apabila digunakan dalam waktu panjang seperti marathon.
Otot merah tipe IIa (fast-twitch A) dikatakan sebagai serat otot pertengahan
antara serat oxidative lambat dan serat glycolysis cepat. Tipe serat otot yang
juga berwarna merah ini memiliki kandungan myoglobin dan kapiler darah
yang cukup banyak. Serat otot ini memiliki kemampuan menghasilkan ATP
secara aerobik dan juga anaerobik karena mengandung glycogen. Kecepatan
hidrolisis ATP dari enzim ATPase pada kepala myosin mencapai tiga hingga
lima kali lebih cepat dari serat oxidative lambat. Dengan begitu, kecepatan
kontraksinya pun lebih cepat.
Otot putih memiliki diameter terbesar dan kemampuan kontraksi paling kuat.
Kandungan myoglobin, kapiler darah dan mitochondrianya lebih rendah dari
tipe serat otot merah sebelumnya. Otot ini memiliki tampilan yang lebih putih
dibanding tipe yang lain. Serat glycolysis cepat bergantung pada ATP dan
creatine dalam otot sebagai sumber energi. Kekuatan dan kecepatan dari serat
otot glycolysis cepat merupakan kontribusi dari besarnya ukuran dan
kemampuannya dalam melakukan hidrolisis ATP secara cepat (berbanding
terbalik dengan otot merah). Otot ini berperan pada aktivitas anaerobik yang
berat dalam waktu singkat seperti angkat beban. Meski kekuatannya besar,
serat otot ini lebih cepat mengalami kelelahan.
2) Kontrasi Eksentrik
Kontraksi yang disertai dengan pemanjangan otot. Contohnya adalah ketika
menahan gravitasi sambil menurunkan/meletakkan benda bermassa.
3) Kontraksi Isometrik
Kontraksi ini adalah kontraksi yang dimana otot tidak mengalami pemendekan
dan pemanjangan/ peregangan. Contohnya adalah saat membawa beban yang
dipegang di depan badan.
4) Kontraksi Isokinetik
Merupakan suatu kontraksi yang dimana otot bekerja secara konstan dengan
menanggung beban yang besarnya secara proporsional dengan kekuatannya.
Contohnya pada saat mengangkat beban, melempar bola dan lainnya.
5) Kontraksi Pliometrik
Kontraksi otot baik itu memanjang dan memendek namun terjadi secara cepat.
Contohnya, pada saat melakukan gerakan yang membutuhkan daya ledak,
seperti melompat.
Perubahan fisiologis
Perubahan fisioogis ini menyebabkan meningkatnya oksidasi karbohidrat,
oksidasi lemak otot, serta meningkatnya kapasitas sistim ATP-PC. Dan
meningkatnya kapasitas glikolitik.