Anda di halaman 1dari 6

Mata Kuliah : Fisiologi Olahraga

Dosen : Dr. Luh Putu Tuti Ariani, S.Pd., M.Fis.


Nama : Kadek Bayu Suprastya
NIM : 2216041028

1. Penjabaran tentang jenis otot dan typenya. Serta jenis kontraksi yang ada pada otot,
adaptasi otot selama latihan, serta penyebab kelelahan dan kelainan otot.

Fisiologi merupakan ilmu yang meliputi ilmu mekanis, fisik, dan biokimia fungsi
manusia, tingkat fokus ilmu ini adalah pada organ dan sistem organ. Lalu fisiologi
olahrga diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kondisi, perubahan pada organ dan
siste organ dalam tubuh yang disebabkan oleh aktivitas latihan fisik. Dalam fisiologi
olahrga banyak membahas tentang otot, mulai dari jenis-jenis otot, tipe-tipe otot,
kontraksi dan masih banyak lagi.

A. JENIS OTOT & TIPENYA MASING-MASING


Otot merupakan alat gerak aktif dalam tubuh manusia, karena otot memiliki
kemampuan untuk melakukan memendek pada saat berkontraksi dan memanjang atau
bisa dikatakan kembali keukuran semula pada saat otot itu mengalami relaksasi.
Dalam tubuh, otot menyusun 40% dari berat tubuh itu sendiri (Tresnaasih, 2020). Otot
dapat menggerakkan tulang karena ada bagian otot yang melekat pada tulang yang
disebut tendon. Sifat otot ada dua yaitu valunter atau otot yang bersifat
bergerak/bekerja sendiri tanpa sadar dan yang kedua yaitu invalunter yang merupakan
otot yang bekerja karena perintah(kebalkan dari jenis otot valunter). Tanpa otot kita
tidak akan bisa menggerakkan bagian tubuh kita. Terkadang selepas berolahraga
tubuh kita terasa lelah sampai sulit untuk bergerak. Hal ini dikarenakan saat
berolahraga otot kita akan berkontraksi lebih sering dan lebih lama dari biasanya
sehingga bisa mengalami kelelahan otot yang membuat kita menjadi sulit bergerak.
Berdasarkan bentuk, susunan, dan cara kerjanya, otot manusia dibedakan menjadi 3
macam, yaitu: otot lurik yang juga disebut dengan otot rangka karena otot ini
menempel pada susunan rangka itu sendiri.
Lalu ada otot polos yang merupakan jenis otot yang menempel pada dinding organ
kecuali organ jantung, fungsi dari otot polos tergantung pada organ yang ditempati,
pada sistem kardiovaskular, digestif, urogenital dan respirasi untuk mengatur lumen
dan motilitas, pada saluran cerna terjadi kontraksi ritmik sebagai peristaltik, pada
sistem genitalia wanita untuk mendrong sel telur, dan yang terakhir ada yang diesbut
dengan otot jantung yang merupakan penyusun dinding jantung dan berfungsi sebagai
pemompa darah yang menuju jantung maupun sebaliknya, yang membantu bekerja
jantung untuk mengsirkulasikan darah diseluruh tubuh manusia. Ada 4 sifat atau
kemampuan yang dimiliki otot, yaitu; Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot
memendek dan menegang. Lalu ada yang disebut dengan kemampuan ekstensibilitas,
yaitu kemampuan otot memanjang, dan otot memiliki kemampuan elastisitas atau
kekenyalan, serta memiliki kepekaan terhadap rangsangan atau disebut dengan
irritabilitas.
Dari ketiga jenis-jenis
otot yang ada, tentu saja
memiliki cirinya masing-
masing, contohnya otot
lurik atau otot rangka. Di
sebut otot lurik karena sel
otot ini memiliki bagian
yang gelap dan terang
yang disebabkan oleh serabut otot tersebut yang memiliki visual gelap terang tersebut,
sehingga memberikan penampakan seperti lurik. Disebut otot rangka, karena otot ini
melekat pada tulang (rangka) yang berfungsi sebagai alat gerak aktif. Otot lurik
terdapat pada sebagian besar tubuh dan anggota gerak. Ujung otot lurik yang melekat
pada tulang disebut urat otot (tendon). Tendon merupakan jaringan ikat yang kuat dan
liat (lengket). Berdasarkan posisinya pada otot, tendon dibedakan menjadi dua yaitu;
Origo dan Insersio. Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak
dapat digerakkan. Sedangkan Insersio, merupakan tendon yang melekat pada tulang
yang dapat digerakkan.

B. TIPE JARINGAN OTOT & TIPE SERABUT OTOT


Dalam ketiga jenis otot memiliki tipe jaringannya masing-masing, seperti berikut:
 Otot rangka memiliki serat yang banyak, inti yang banyak, dan dipersarafi
oleh saraf motorik somatik (volunter), dan melekat pada tulang.
 Otot polos memilki 1 inti yang berada ditengah dan tidak berserat, dipersarafi
oleh saraf otonom (involunter), dan terdapat pada organ dalam tubuh.
 Otot jantung merupakan otot polos yang bekerja secara involunter, berserat
dan memiliki satu inti dan dipersarafi oleh saraf otonom (involunter).

Serabut otot dibedakan menjadi dua, yaitu otot putih dan otot merah. Dari kedua tipe
serabut otot ini memiliki perbedaan yaitu:
 Otot merah tipe I,(slow-twitch) memanfaatkan oksigen dalam menghasilkan
ATP dan memiliki diameter yang kecil sehingga menjadi serat otot yang lebih
lemah dibandingkan yang lainnya. Meskipun begitu, serat otot ini memiliki
kandungan myoglobin, mitochondria dan kapiler darah yang banyak. Enzim
ATPase pada myosin melakukan proses hidrolisis ATP relatif lebih lambat
dibandingkan tipe lainnya sehingga siklus kontraksi ototnya juga terjadi secara
lambat. Kelebihan dari otot ini adalah daya tahan yang tinggi sehingga tidak
mudah lelah apabila digunakan dalam waktu panjang seperti marathon.
 Otot merah tipe IIa (fast-twitch A) dikatakan sebagai serat otot pertengahan
antara serat oxidative lambat dan serat glycolysis cepat. Tipe serat otot yang
juga berwarna merah ini memiliki kandungan myoglobin dan kapiler darah
yang cukup banyak. Serat otot ini memiliki kemampuan menghasilkan ATP
secara aerobik dan juga anaerobik karena mengandung glycogen. Kecepatan
hidrolisis ATP dari enzim ATPase pada kepala myosin mencapai tiga hingga
lima kali lebih cepat dari serat oxidative lambat. Dengan begitu, kecepatan
kontraksinya pun lebih cepat.
 Otot putih memiliki diameter terbesar dan kemampuan kontraksi paling kuat.
Kandungan myoglobin, kapiler darah dan mitochondrianya lebih rendah dari
tipe serat otot merah sebelumnya. Otot ini memiliki tampilan yang lebih putih
dibanding tipe yang lain. Serat glycolysis cepat bergantung pada ATP dan
creatine dalam otot sebagai sumber energi. Kekuatan dan kecepatan dari serat
otot glycolysis cepat merupakan kontribusi dari besarnya ukuran dan
kemampuannya dalam melakukan hidrolisis ATP secara cepat (berbanding
terbalik dengan otot merah). Otot ini berperan pada aktivitas anaerobik yang
berat dalam waktu singkat seperti angkat beban. Meski kekuatannya besar,
serat otot ini lebih cepat mengalami kelelahan.

C. JENIS KONTRAKSI PADA OTOT


Kontraksi pada otot bisa terjadi karena gerakan gerakan tertentu baik itu secara sadar
dan tidak sadar
1) Kontraksi Konsentrik
Kontraksi yang disertai dengan pemendekan otot, biasanya terjadi pada otot
bisep saat gerakan mengangkat barang.

2) Kontrasi Eksentrik
Kontraksi yang disertai dengan pemanjangan otot. Contohnya adalah ketika
menahan gravitasi sambil menurunkan/meletakkan benda bermassa.

3) Kontraksi Isometrik
Kontraksi ini adalah kontraksi yang dimana otot tidak mengalami pemendekan
dan pemanjangan/ peregangan. Contohnya adalah saat membawa beban yang
dipegang di depan badan.

4) Kontraksi Isokinetik
Merupakan suatu kontraksi yang dimana otot bekerja secara konstan dengan
menanggung beban yang besarnya secara proporsional dengan kekuatannya.
Contohnya pada saat mengangkat beban, melempar bola dan lainnya.

5) Kontraksi Pliometrik
Kontraksi otot baik itu memanjang dan memendek namun terjadi secara cepat.
Contohnya, pada saat melakukan gerakan yang membutuhkan daya ledak,
seperti melompat.

D. ADAPTASI OTOT SELAMA LATIHAN


Selama tubuh melakukan latihan, otot akan mengalami adaptasi sesuai dengan latihan/
aktivitas yang dilakukan. Adaptasi otot selama latihan ada dua jenis yaitu:
 Perubahan anatomis
Terjadi karena aktivitas aerobik dan aktivitas anaerobik. Perubahan secara
aerobik menyebabkan penigkatan hemoglobil pada otot, jumlah kapiler darah,
namun menurunkan jaringan lemak.
Sedangka perubahan secara anaerobik menyebabkan peningkatan ukuran
myoibril terutama serabut putih.

 Perubahan fisiologis
Perubahan fisioogis ini menyebabkan meningkatnya oksidasi karbohidrat,
oksidasi lemak otot, serta meningkatnya kapasitas sistim ATP-PC. Dan
meningkatnya kapasitas glikolitik.

E. PENYEBEB KELELAHAN OTOT


Kelelahan dapat diartikan sebagai ketidak mampuan otot dalam memepertahankan
tenaga yang dieprlukan dalam melakukan aktivitas. Hal ini ditandai langsung oleh
penurunan kapasitas kerja yang dilakukan. Penyebab dari kelelahan otot ini ada
beberapa, yaitu sebagai berikut:
1) Syaraf motor yang mngirikan impuls atau rangsangan dari otak ke otot
berkurang sehingga otot tidak terangsang ntuk bergerak.
2) Sambungan syaraf dan otot yang disebut dengan neomuscular junction
mengalami penurunan kapasitas tranfer impuls dari syaraf ke otot.
3) Kelelahan juga bisa terjadi karena unit kontraksi yang melibatkan actin dan
myosin dengan dukungan ATP mengalami perambatan.
4) Kurang tersedianya oksigen dalam jaringan.

F. KELAINAN PADA OTOT


Kelainan otot terjadi karena penggunaan yang diluar batas. Jenis kelainan pada otot
ada 4 yaitu:
1) Spasme otot rangka adalah terjadi bila otot mengalami kontraksi kuat atau
maksimal namun tanpa diikuti oleh relaksasi.
2) Hipertropi yaitu pembesaran otot karena diameter syaraf membesar tanpa ada
penambahan serabut didalamnya, yang terjadi karena otot tersebut melakkan
aktivitas terus menerus.
3) Hiperplasia adalah membesarnya otot karena jumlah serabut yang bertambah.
4) Atropi terjadi karena otot yang tidak digunakan lagi.
2. Kontaksi otot dan tipenya dalam contoh melakukan olahraga, serta jenis serabut otot
sesuai yang terlibat sesuai dengan cabang olahraga masing masing.

Dalam cabang olahraga bola voli gerakan yang


pasti dilakukan seorang atletnya adalah
melompat, dalam melompat ini terjadi
kontraksi otot pliometrik karena pada otot
skleletal tungkai bawah terjadi gerakkan
kontraksi berupa memanjang dan memendek
namun terjadi secara cepat. Jenis serabut otot
yang terlibat disini adalah serabut otot putih
atau fast-twitch fiber muscle.
SUMBER REFERENSI
Tresnaasih, I. (2020). SISTEM GERAK PADA MANUSIA BIOLOGI KELAS XI.
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN .

Anda mungkin juga menyukai