DISUSUN OLEH :
S1 KEPERAWATAN
T.A 2020-2021
BAB II
PEMBAHASAN
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan
seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan dan bekerja. Aktivitas fisik yang kurang
memadai dapat menyebabkan berbagai gangguan pada sistem muskuloskeletal seperti atrofi otot,
sendi menjadi kaku dan juga menyebabkan ketidakefektifan fungsi organ internal lainnya.
Latihan merupakan suatu gerakan tubuh secara aktif yang dibutuhkkan untuk menjaga
kinerja otot dan mempertahankan postur tubuh. Latihan dapat memelihara pergerakan dan fungsi
sendi sehingga kondisinya dapat setara dengan kekuatan dan fleksibilitas oto. Gangguan aktivitas
dan latihan adalah keadaan dimana individu mengalami ketidakcukupan energi fisiologis atau
psikologis untuk menahan atau memenuhi kebutuhan atau keinginan aktivitas sehari-hari
1) Imobiltas fisik, merupakan pembatasan untuk bergerak secara fisik dengan tujuan mencegah
terjadinya gangguan komplikasi pergerakan, seperti pada pasien hemiplegia yang tidak
mampu mempertahankan tekanan di daerah paralisis sehingga tidak dapat mengubah posisi
tubuhnya untuk mengubah tekanan.
4) Imobilitas sosial, yakni keadaan seseorang yang mengalami hambatan dalam berinteraksi
karena keadaan penyakitnya sehingga dapat mempengaruhi perannya dalam kehidupan social.
1) Aktivitas penuh, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan
bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari.
Aktivitas penuh ini merupakan fungsi saraf motorik volunteer dan sensorik untuk dapat
mengontrol seluruh area tubuh seseorang.
2. Jenis latihan:
1) Latihan fleksibilitas seperti regang memperbaiki kisaran gerakan otot dan sendi.
2) Latihan aerobik seperti berjalan dan berlari berpusat pada penambahan daya tahan
kardiovaskular.
3) Latihan anaerobik seperti angkat besi menambah kekuatan otot jangka pendek.
Latihan bisa menjadi bagian penting terapi fisik, kehilangan berat badan atau
kemampuan olahraga. Latihan fisik yang sering dan teratur memperbaiki kinerja sistem kekebalan
tubuh, dan membantu, dan membantu mencegah penyakit kekayaan seperti jantung, penyakit
kardiovaskuler, diabetes dan obesitas.
5. Usia dan status perkembangan. Kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan
dengan perkembangan usia. Intolerensi aktivitas/ penurunan kekuatan dan stamina,
Depresi mood dan cema
1. Perubahan Metabolisme
6. Perubahan Kardiovaskular
9. Perubahan Eliminasi
2.6 Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan aktivitas dan latihan
1. Tulang
Tulang merupakan organ yang memiliki berbagai fungsi, yaitu fungsi mekanis
untuk membentuk rangka dan tempat melekatnya berbagai otot, fungsi sebagai tempat
penyimpanan mineral khususnya kalsium dan fosfor yang bisa dilepaskan setup saat
susuai kebutuhan, fungsi tempat sumsum tulang dalam membentuk sel darah, dan fungsi
pelindung organ-organ dalam. Terdapat tiga jenis tulang, yaitu tulang pipih seperti tulang
kepala dan pelvis, tulang kuboid seperti tulang vertebrata dan tulang tarsalia, dan tulang
panjang seperti tulang femur dan tibia. Tulang panjang umumnya berbentuk lebar pada
kedua ujung. dan menyempit di tengah. Bagian ujung tulang panjang dilapisi kartilago
dan secara anatomis terdiri dari epifisis, metafisis, dan diafisis. Epifisis dan metafisis
terdapat pada kedua ujung tulang dan terpisah dan lebih elastic pada masa anak-anak
serta akan menyatu pada masa dewasa.
2. Otot dan Tendon
Otot memiliki kemampuan berkontraksi yang memungkinkan tubuh bergerak
sesuai dengan keinginan. Otot memiliki origo dan insersi tulang, serta dihubungkan
dengan tulang melalui tendon yang bersangkutan, sehingga diperlukan penyambungan
atau jahitan agar dapat berfungsi kembali.
3. Ligamen
Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan tulang.
Ligament bersifat elastic sehingga membantu fleksibilitas sendi dan mendukung sendi.
Ligamen pada lutut merupakan struktur penjaga stabilitas, oleh karena itu jika terputus
akan mengakibatkan ketidakstabilan.
4. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan modula spinalis) dan sistem
saraf tepi (percabangan dari sistem saraf pusat). Setiap saraf memiliki somatic dan
otonom. Bagian somatic memiliki fungsi sensorik dan motorik. Terjadinya kerusakan
pada sistem saraf pusat seperti pada fraktur tulang belakang dapat menyebabkan
kelemahan secara umum, sedangkan kerusakan saraf tepi dapat mengakibatkan
terganggunya daerah yang diinervisi, dan kerusakan pada saraf radial akan
mengakibatkan drop hand atau gangguan sensorik pada daerah radial tangan.
5. Sendi
Sendi merupakan tempat dua atau lebih ujung tulang bertemu. Sendi membuat
segmentasi dari rangka tubuh dan memungkinkan gerakan antar segmen dan berbagai
derajat pertumbuhan tulang. Terdapat beberapa jenis sendi, misalnya sendi synovial yang
merupakan sendi kedua ujung tulang berhadapan dilapisi oleh kartilago artikuler, ruang
sendinya tertutup kapsul sendi dan berisi cairan synovial. Selain itu, terdapat pula sendi
bahu, sendi panggul, lutut, dan jenis sendi lain seperti sindesmosis, sinkondrosis dan
simpisis.
2) Langkah II, pindahkan kaki dioperasikan dan kedua kruk maju pada saat yangsama.
3) Langkah III, mencari dan lurus ke depan, langkah pertama melalui kruk dengan kaki
dioperasikan diikuti oleh kaki Andaacreage.
b. Teknik TurunTangga
1) Pindahkan berat badan pada kaki yang tidaksakit.
2) Letakkan kruk pada anak tangga dan mulai untuk memindahkan berat badan
padakruk.
2) Kedua kayu penopang lalu segera dipindahkan ke muka lagi dan pola tadi di
ulanglagi.
i. Full WeightBearing
Berjalan normal, penggunaan alat penyangga di kurangi, lambat laun akhirnya dihilangkan.
1) Dua tangan atau dua tongkat beserta satu tungkai lemah majuserentak.
2) Tungkai yang sehat melangkah maju dengan berat tubuh bertumpu pada kedua
tangan atau tongkat serta sebagian bertumpu pada kaki yanglemah.
k. Non weightBearing
1) Dua tangan atau dua tungkai yang sakit maju serentak, posisi tungkai yang lemah
diangkat bergantung ke arahdepan.
2) Tungkai yang sehat melangkah maju dengan berat tubuh bertumpu pada kedua
tangan atautongkat.
l. Swing ToGait
m. Swing throughGait
A. PENGKAJIAN
Pengkajian riwayat pasien saat ini meliputi alasan pasien yang menyebabkan terjadi
keluhan / gangguan dalam mobilitas dan imobilitas.
Pengkajian riwayat penyakit keluarga, misalnya tentang ada atau tidaknya riwayat alergi,
stroke, penyakit jantung, diabetes melitus.
4.Kemampuan Mobilitas
Tingkat Kategori
Aktivitas/Mobilitas
Tingkat 0 Mampu merawat diri secara penuh
Memerlukan penggunaan alat
Tingkat 1
Memerlukan bantuan atau
Tingkat 2
pengawasan orang lain
Tingkat 3
Memerlukan bantuan,
Pengkajian rentang gerak (ROM) dilakukan pada daerah seperti bahu, siku, lengan,
panggul, dan kaki dengan derajat rentang gerak normal yang berbeda pada setiap gerakan
(Abduksi, adduksi, fleksi, ekstensi, hiperekstensi)
6.Perubahan Intoleransi Aktivitas
Pengkajian perubahan psikologis yang disebabkan oleh adanya gangguan mobilitas dan
imobilitas, antara lain perubahan perilaku, peningkatan emosi, dan sebagainya.
9.Pola Kesehatan
a) Aktivitas / Istirahat
Tanda : Keterbatasan atau kehilangan fungsi pada bagian yang terkena.
b) Sirkulasi Tanda : Hipertensi (kadang-kadang terlihat sebagai respon terhadap nyeri)
atau hipotensi (kehilangan darah).
c) Neurosensori
Gejala : Hilang gerakan atau sensasi, spasme otot, dan kesemutan
(parestesis).
Tanda : Deformitas lokal angulasi abnormal, pemendekan, rotasi, krepitasi (bunyi
berderit), spasme otot, terlihat kelemahan / hilang fungsi. Agitasi (mungkin
berhubungan dengan nyeri / ansietas atau trauma lain). d)Nyeri atau
Kenyamanan
Gejala : Nyeri berat tiba-tiba pada saat cedera (mungkin terlokalisasi pada
area jaringan / kerusakan tulang dapat berkurang pada imobilisasi), tak ada nyeri
akibat kerusakan saraf .Spasme / kram otot (setelah imobilitasi). e)Keamanan
SOAL :
1. Pengertian mobilisasi manakah dibawah ini yang tepat……..
A. kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas teratur untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat
menuju kemandirian
B. Salah satu aksi energetic yang bergerak bebas
C. Suatu kegiatan yang diberikan kepada pasien yang mengalami kelemahan otot
D. Kemampuan untuk bergerak dan memerlukan tenaga
JAWABAN : A
https://id.scribd.com/document/435961817/Makalah-Pemenuhan-Kebutuhan-Aktivitas-Dan-Latihan-H-2
https://laboratorium.umkt.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/2.-Keperawatan-Dasar-
PDFKANcompressed.pdf