Anda di halaman 1dari 18

MOBILISASI DAN

IMMOBILISASI
Oleh:
Ns. NUR FALAH SETYAWATI S.Kep
MEKANIKA TUBUH
 Mekanika tubuh adalah suatu usaha
mengkoordinasikan sistem
muskuloskeletal dan sistem saraf dlm
mempertahankan keseimbangan,
postur, & kesejajaran tubuh selama
mengangkat, membungkuk, bergerak,
dan melakukan aktivitas sehari-hari
Lanjutan…
 Kesejajaran tubuh & postur mrpkn istilah
yg sama, & mengacu pd posisi sendi, tendo,
ligamen, & otot slm berdiri, duduk, & berbaring
 Keseimbangan tubuh diperoleh jika dasar
penopang luas, pusat gravitasi berada pada
dasar penopang, & garis vertikal dpt ditarik
Dari pusat gravitasi ke dasar penopang.
Keseimbangan tubuh jg dpt ditingkatkan dg
postur & merendahkan pusat gravitasi, yg dpt
dicapai dg posisi jongkok. Semakin sejajar
postur tubuh, semakin besar keseimbangannya
(Perry & Potter, 1994)
Lanjutan…
 Keseimbangan a/ kemampuan u/ mencapai
& mempertahankan postur tubuh tetap
tegak melawan gravitasi (duduk & berdiri)
sebaik mungkin u/ mengatur seluruh
keterampilan aktivitas fisik (Glick, 1992
dikutip dr Kozier, 1997).
 Keseimbangan diatur oleh: serebelum &
telinga dalam (kanalis semisirkularis).
 Berat a/ gaya pd tubuh yg menggunakan
gravitasi. Pd anusia, pusat gravitasi
biasanya berada pd 55% - 57% TBnya pd
saat berdiri & berada ditengah-tengah.
Lanjutan…

 Friksi (gaya gesek) a/ gaya yg terjadi pd


gerakan benda yg berlawanan.
Prinsip dasar mengurangi friksi, antara
lain:
- meminimalkan permukaan tubuh
- meminimalkan beban
- menggunakan kekuatan & gerakan klien
saat mengangkat
- mengangkat menggunakan alat bantu
KONSEP DASAR MOBILISASI
 Mobilisasi a/ kemampuan seseorang u/
bergerak bebas.
 Tujuan mobilisasi a/ memenuhi kebutuhan
dasar (termasuk melakukan aktivitas hidup
sehari-hari & aktivitas rekreasi),
mempertahankan diri (melindungi diri dr
trauma), mempertahankan konsep diri
mengekspresikan emosi dg gerakan
tangan non verbal.
Lanjutan…

 Immobilisasi a/ suatu keadaan dmn


individu mengalami atau berisiko
mengalami keterbatasan gerak fisik.
 Immobilisasi dpt berbentuk tirah baring
(bed rest) yg bertujuan mengurangi
aktivitas fisik & kebutuhan oksigen tubuh,
mengurangi nyeri, & u/ mengembalikan
kekuatan.
 Individu normal yg mengalami tirah baring
akan kehilangan kekuatan otot rata-rata
3% sehari (atropi disuse).
Lanjutan…

 Mobilisasi sangat dipengaruhi oleh sistem


neuromuskular, meliputi sistem otot,
skeletal, sendi, ligamen, tendon, kartilago,
dan saraf.
* Otot skeletal mengatur gerakan tulang
krn adanya kemampuan otot berkontraksi
& relaksasi yg bekerja sbg sist. pengungkit.
Ada 2 tipe kontraksi otot:
- kontraksi isotonik, peningkatan tekanan
otot menyebabkan otot memendek
Lanjutan…
- kontraksi isometrik, menyebabkan
peningkatan tekanan otot atau kerja
otot tetapi tidak ada pemendekan atau
gerakan aktif dr otot, misalnya
menganjurkan klien u/ latihan kuadrisep
- gerakan volunter a/ kombinasi dr
konstraksi isotonik & isometrik
* Tonus otot a/ suatu keadaan tegangan otot yg
seimbang. Tonus otot mempertahankan posisi
fungsional tubuh & mendukung kembalinya
aliran darah ke jantung
Immobilisasi menyebabkan aktivitas & tonus
otot menjadi berkurang
Lanjutan…
* Skeletal a/ rangka pendukung tubuh & tdd
4 tipe tulang: panjang, pendek, pipih, &
irreguler. Sistem skeletal berfungsi dlm
pergerakan, melindungi organ vital,
membantu mengatur keseimbangan
kalsium, berperan dlm pembentukan SDM.
* Sendi a/ hubungan di antara tulang.
Klasifikasi:
- sendi sinostotik
- sendi kartilaginus
- sendi fibrosa
- sendi sinovial
Lanjutan…

* Ligamen a/ ikatan jaringan fibrosa yg


berwarna putih, mengkilat, fleksibel
mengikat sendi menjadi satu sama lain &
menghubungkan tulang & kartilago.
ligamen elastis & membantu fleksibilitas
sendi & memiliki fungsi protektif.
* Tendon a/ jaringan ikat fibrosa berwarna
putih, mengkilat, yg menghubungkan otot
dg tulang. Tendon kuat, fleksibel, tdk
elastis, & mempunyai panjang & ketebalan
bervariasi.
Lanjutan…

* Kartilago a/ jaringan penghubung


pendukung yg tdk mempunyai vaskuler,
terutama berada di sendi & toraks,
trakea, laring, hidung, & telinga.
Kartilago permanen tdk mengalami
osifikasi kecuali pd usia lanjut & pnykt,
spt osteoartritis.
* Sistem saraf mengatur pergerakan &
postur tubuh. Area motorik volunter
utama berada di korteks serebral, yaitu
di girus prasentral atau jalur motorik.
Lanjutan…

* Propriosepsi a/ sensasi yg dicapai


melalui stimulasi dr bagian tubuh tertentu
& aktivitas otot. Propioseptor memonitor
aktivitas otot & posisi tubuh scr
berkesinambungan.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
MOBILISASI
1. Sistem neuromuskular
2. Gaya hidup
3. Ketidakmampuan
4. Tingkat energi
5. Tingkat perkembangan
6. Kondisi patologis : postur abnormal,
ggn.perkembangan otot, kerusakan
sist.saraf pusat, trauma langsungpd
sist.muskuloskeletal
RESPON FISIOLOGIS Dari
PERUBAHAN MOBILISASI
 Muskuloskeletal spt kehilangan daya tahan,
penurunan massa otot, atropi &
abnormalnya sendi (kontraktur), &
ggn.metabolisme kalsium.
 Kardiovaskuler spt hipotensi ortostatik,
peningkatan beban kerja jantung, &
pembentukan trombus.
 Pernapasan spt atelektasis & pneumonia
hipostatik.
Lanjutan…

 Metabolisme & nutrisi antara lein laju


metabolik; metabolisme karbohidrat, lemak
& protein; ketidakseimbangan cairan &
elektrolit; ketidakseimbangan kalsium; &
ggn.pencernaan (spt konstipasi).
 Eliminasi urin spt stasis urin &
meningkatkan resiko infeksi saluran
perkemihan & batu ginjal.
 Integumen spt ulkus dekubitus, a/ akibat
iskemi & anoreksia jaringan.
 Neurosensori : sensori deprivation
RESPON PSIKOSOSIAL
 Meningkatkan respon emosional, antara
lain: depresi, perubahan perilaku,
perubahan dlm siklus tidur-bangun,
ggn.koping
 Intelektual
 Sensori
 Sosiokultural
KRITERIA DASAR CARA
MENGANGKAT
1. Posisi berat
2. Tinggi objek
3. Posisi tubuh
4. Berat maksimum

Anda mungkin juga menyukai