Anda di halaman 1dari 34

ACTIVITY, EXERCISE & LIFTING

Oleh : Siti Arifah, M.Kes


Learning Objective (LO) :
Mahasiswa diharapkan mampu menguasai,
menjelaskan dan mengidentifikasikan
konsep dan pemahaman tentang :
1. Kebutuhan activity, exercise dan lifting.
2. Gangguan kesejajaran tubuh dan
mobilisasi.
3. Diagnosa keperawatan berkaitan dengan
activity, exercise dan lifting.
4. Penatalaksanaan berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan activity, exercise
dan lifting.
Pertanyaan :

Kebutuhan ini termasuk dalam kebutuhan


apa pada piramida Maslow ?
Perbedaan Activity, Exercise & Lifting ?
Pemenuhan kebutuhan ini dapat dilakukan
dengan intervensi apa saja ?
LATAR BELAKANG

Mekanika tubuh meliputi pengetahuan tentang


bagaimana dan mengapa kelompok otot tertentu
digunakan untuk menghasilkan dan mempertahankan
gerakan secara aman.

Perawat perlu mengerti pengetahuan tentang


pergerakan, termasuk bagaimana mengoordinasikan
gerakan tubuh yang meliputi fungsi integrasi dari
sistem skeletal, otot skelet, dan sistem saraf.
Lanjutan ....
Mobilisasi mempunyai banyak tujuan, seperti :
1. Mengekspresikan emosi dengan gerakan nonverbal
2. Pertahanan diri
3. Pemenuhan kebutuhan dasar
4. Aktivitas hidup sehari-hari
5. Kegiatan rekreasi

Dalam mempertahankan mobilisasi fisik secara optimal


maka sistem saraf, otot, dan skeletal harus tetap utuh dan
berfungsi baik.
Perbedaan Activity, Exercise, & Lifting
Activity adalah setiap gerakan tubuh yang
dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energi.
Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya
aktivitas fisik) merupakan faktor risiko
independen untuk penyakit kronis, dan
secara keseluruhan diperkirakan
menyebabkan kematian secara global.
Lanjutan ....
Exercise adalah aktifitas fisik untuk membuat kondisi tubuh,
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan jasmani.
 Terapi untuk membetulkan deformitas dan mengembalikan
kesehatan seluruh tubuh ke status fungsional secara maksimal
Lifting adalah pengangkatan / pemindahan atau merupakan cara
pergerakan daya tarik tubuh.
Gunakan otot - otot besar dari tumit, paha bagian atas, kaki
bagian bawah, perut dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit
pada daerah tubuh bagian belakang.

( WHO, 2010; Physical Activity. In Guide to Community


Preventive Services Web site, 2008).
Activity, Exercise & Lifting

Body Mekanik (Mekanika Tubuh)


Mekanika Tubuh ....
 Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang efisien, terkoordinir dan
aman untuk menghasilkan pergerakan dan mempertahankan keseimbangan
selama aktivitas (Potter & Perry, 2005)
 Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas
manusia.
 Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu :
1. Body Aligement (Postur Tubuh)
2. Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan
bagian tubuh yang lain.
3. Balance / Keseimbangan
 Keseimbangan tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line gravity
dan base of support.
 Koordinated Body Movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir)
 Dimana body mekanik berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem
syaraf.
Prinsip-Prinsip Body Mekanik :
1. Gravitasi
Merupakan prinsip pertama yang harus diperhatikan dalam
melakukann mekanika tubuh dengan benar, yaitu memandang
gravitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh.
 Terdapat tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam gravitasi:
a. Pusat gravitasi ( center of gravitasi )  titik yang berada
dipertengahan tubuh.
b. Garis gravitasi ( Line Of gravitasi )  merupakan garis imaginer
vertikal melalui pusat gravitasi.
c. Dasar tumpuan ( base of suport )  merupakan dasar tempat
seseorang dalam keadaan istirahat untuk menopang atau menahan
tubuh
Lanjutan ....
2. Keseimbangan
Keseimbangan dalam penggunaan mekanika tubuh dicapai
dengan cara mempertahankan posisi garis gravitasi diantara
pusat gravitasi dan dasar tumpuan.
3. Berat
Dalam menggunakan mekanika tubuh yang sangat dipehatikan
adalah berat atau bobot benda yang akan diangkat karena berat
benda akan mempengaruhi mekanika tubuh.
4. Pergerakan Dasar Dalam Mekanika Tubuh
Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari
kebutuhan aktivitas manusia.
Lanjutan .....
Beberapa pergerakan dasar yang harus diperhatikan
sebelum melakukan mekanika tubuh :
1. Gerakan ( ambulating )
Gerakan yang benar dapat membantu keseimbangan tubuh.
Contoh: keseimbangan pada saat orang berdiri dan saat
orang berjalan kaki berbeda.
2. Menahan ( squating )
Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu
berubah. Contoh, posisi orang yang duduk akan berbeda
dengan orang yang jongkok dan tentunya juga berbeda
dengan posisi membungkuk.
Lanjutan ....
3. Menarik ( pulling )
Menarik dengan benar akan memudahkan untuk
memindahkan benda.
4. Mengangkat ( lifting )
Mengangkat merupakan cara pergerakan daya tarik. Gunakan
otot - otot besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian
bawah, perut dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada
daerah tubuh bagian belakang.
5. Memutar ( pivoting )
Memutar merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh
dan bertumpu pada tulang belakang.
Sistem Tubuh yang Berperan dalam
Kebutuhan Aktifitas ....

Tulang
 berfungsi mekanis untuk membentuk rangka dan tempat
melekatnya berbagai otot, sebagai tempat penyimpanan mineral
khususnya kalsium dan fosfor yang bisa dilepaskan setiap saat
sesuai kebutuhan, fungsi tempat sumsum tulang dalam membentuk
sel darah, dan fungsi pelindung organ-organ dalam.

 Terdiri dari 4 tipe tulang : tulang panjang (femur, fibula, dan


tibia pada kaki); tulang tulang pendek (karpal di kaki dan patela di
lutut); tulang pipih ( tulang tengkorak & rusuk); & tulang irreguler
(membentuk kolumna vertebra dan beberapa tulang tengkorak
seperti mandibula).
Lanjutan ....
Otot Tendon
 Otot memiliki kemampuan
berkontraksi yang memungkinkan tubuh
bergerak sesuai dengan keinginan.
Ligamen
Ligamen merupakan bagian yang
menghubungkan tulang dengan tulang
 untuk stabilias dan koordinasi tubuh.
Lanjutan ....
Sistem Saraf
Terjadinya kerusakan pada sistem saraf pusat seperti pada fraktur
tulang belakang dapat menyebabkan kelemahan secara umum,
sedangkan kerusakan saraf tepi dapat mengakibatkan terganggunya
daerah yang diinervisi, dan kerusakan pada saraf radial akan
mengakibatkan drop hand atau gangguan sensorik pada daerah radial
tangan.

Sendi
Sendi merupakan tempat dua atau lebih ujung tulang bertemu.Sendi
membuat segmentasi dari rangka tubuh dan memungkinkan gerakan
antar segmen dan berbagai derajat pertumbuhan tulang.
Peran Sistem Skeletal, Muskular & Syaraf
1. Sistem skeletal
- Sebagai penunjang jaringan tubuh yang membentuk otot-otot tubuh
- Melindungi organ tubuh yang lunak, seperti otak, jantung, paru-paru
dan sebagainya.
- Membantu pergerakan tubuh.
- Menyimpan garam-garam mineral, seperti kalsium.
- Membantu proses hematopoiesis yaitu pembuntukan sel darah merah
dalam sum-sum tulang.
2. Sistem muscular
Secara umum mempengaruhi kontraksi sehingga menghasilkan gerakan-
gerakan.
3. Sistem saraf
Neurotransmiter merupakan substansi kimia seperti asetilkolin yang
memindahkan impuls listrik dari saraf ke otot.
Faktor yang Mempengaruhi Body Mekanik &
Ambulasi :
 Status Kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi sistem
muskuloskeletal dan sistem saraf berupa penurunan
koordinasi.
 Nutrisi
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses
pertumbuhan tulang dan perbaikan. Contoh : <<< kalsium 
fraktur
 Emosi
Seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak
bersemangat, dan harga diri rendah akan mudah mengalami
perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi.
Lanjutan ...
 Situasi dan Kebiasaan
Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseorang (contoh :
sering mengangkat benda-benda berat)
 Gaya Hidup
Gaya hidup/perubahan pola hidup seseorang dapat
menyebabkan stres dan kemungkinan besar akan
menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas.
 Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh
akan mendorong seseorang untuk mempergunakannya
dengan benar, sehingga mengurangi tenaga yang dikeluarkan.
Manfaat latihan dan aktifitas fisik :
 Aktivitas fisik secara teratur memiliki efek yang
menguntungkan terhadap kesehatan yaitu :
1. Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker,
tekanan darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain .
2. Berat badan terkendali
3. Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat
4. Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional
5. Lebih percaya diri
6. Lebih bertenaga dan bugar
7. Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik.
(Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI
2006 )
Dampak Mekanika Tubuh yang Salah :
Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya
kelelahan dan gangguan dalam sistem muskulo skletal.
Risiko terjadi kecelakaan pada sistem muskulo skeletal.
Seseorang salah berjongkok atau berdiri akan mudah terjadi
kelainan pada tulang veterbra.
Kelainan postur tubuh (kifosis, lordosis, & skoliosis)
Gangguan perkembangan otot (contoh: distrofi muskular atau
sekumpulan gangguan yang disebabkan degenerasi serat otot
skelet)
Trauma langsung pada sistem muskuloskeletal, contoh:
fraktur, dislokasi, dll.
Px Fisik Activity & Exercise :
 Kesejajaran Tubuh

Pengkajian kesejajaran tubuh dapat dilakukan pada klien yang berdiri, duduk,
atau berbaring.
 Tujuannya :

1. Menentukan perubahan fisiologis normal pada kesejajaran tubuh akibat


pertumbuhan dan perkembangan.
2. Mengidentifikasi penyimpangan kesejajaran tubuh yang disebabkan postur
yang buruk.
3. Memberi kesempatan klien untuk mengobservasi posturnya.
4. Mengidentifikasi kebutuhan belajar klien untuk mempertahankan
kesejajaran tubuh yang benar.
5. Mengidentifikasi trauma, kerusakan otot, atau disfungsi saraf.
6. Memperoleh informasi mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi
kesejajaran yang buruk, seperti kelelahan, malnutrisi, dan masalah
psikologis.
Lanjutan .....
Gaya berjalan
-->Keseimbangan, postur, keamanan, dan kemampuan
berjalan tanpa bantuan.
Pengkajian cara berjalan dilakukan untuk mengidentifikasi
mobilitas klien dan risiko cedera akibat jatuh.

Ketika mengkaji rentang gerak, perawat menanyakan


pertanyaan yang mengobservasi dalam mengumpulkan data
tentang kekuatan sendi, pembengkakan, nyeri, keterbatasan
gerak dan ketidakmampuan atau trauma yang membutuhkan
latihan sendi untuk mengurangi bahaya imobilisasi.
Lanjutan ....
 Pemeriksaan ini meliputi inspeksi, palpasi, serta pengkajian
rentang gerak aktif atau rentang gerak pasif.

 Hal-hal yang perlu dikaji antara lain :


1. Adanya kemerahan atau pembengkakan sendi
2. Adanya deformitas
3. Perkembangan otot yang terkait dengan masing-masing sendi
4. Adanya nyeri tekan
5. Krepitasi
6. Peningkatan temperatur di sekitar sendi
7. Derajat pergerakan sendi
8. Kemampuan dan keterbatasan gerak
Diagnosa Keperawatan yang Muncul :
 Gangguan mobilitas fisik b.d trauma tulang
belakang, fraktur, dan lain-lain.
 Risiko cedera (jatuh) b.d hambatan fisik dan
mobilisasi
 Intoleransi aktivitas b.d menurunnya tonus dan
kekuatan otot
 Defisit self care b.d menurunnya fleksibilitas otot
 Gangguan bowel (eliminasi )akibat imobilitas fisik.
 Gangguan interaksi sosial akibat imobilitas
 Gangguan konsep diri akibat imobilitas
Penatalaksanaan Activity, Exercise & Lifting
pada Klien :
Perubahan Posisi Tubuh
1. Posisi fowler  bagian kepala tempat tidur ditinggikan 450 -
600 dan lutut klien sedikit ditinggikan tanpa tekanan untuk
membatasi sirkulasi dibawah tungkai.
2. Posisi terlentang  posisi terlentang dengan klien
menyandarkan punggungnya disebut posisi dorsal rekumben.
3. Posisi telungkup  berbaring dengan wajah menghadap
kebawah.
4. Posisi miring (lateral)  klien bersandar di samping, dengan
sebagian besar berat tubuh berada pada pinggul  dan bahu.
5. Posisi sims  Pada posisi sims berat badan berada pada
tulang ilium anterior, humerus dan klavikula.
Lanjutan ....
6. Posisi Trendelenburg  pasien berbaring di tempat tidur
dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki.
Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke
otak.
7. Posisi Dorsal Recumbent  pasien berbaring telentang
dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan) di atas
tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan
memeriksa genitalia serta pada proses persalinan.
8. Posisi Lithotomi  pada posisi ini pasien berbaring telentang
dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian
perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada
proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.
Lanjutan .....
Tekhnik Memindahkan Klien
1. Dari tempat tidur ke kursi roda
2. Dari tempat tidur ke brankar
Mobilisasi sendi  ROM (rentang gerak aktif &
pasif), latihan berjalan (dengan alat bantu atau tidak)
Tirah baring
Intervensi dimana klien dibatasi untuk tetap di tempat
tidur untuk tujuan terapeutik.
Lanjutan ....
Tujuan tirah baring :
1. Mengurangi aktifitas fisik & kebutuhan
oksigen untuk tubuh.
2. Mengurangi nyeri (nyeri pasca operasi,
dll)
3. Memungkinkan klien sakit atau lemah
untuk beristirahat dan mengembalikan
kekuatan.
4. Memberikan kesempatan klien yang
letih untuk beristirahat tanpa terganggu.
Pengaruh Activity, Exercise & Lifting
Sistem kardiovaskuler
 ↑curah jantung, memperbaiki kontraksi miokardial
dan menguatkan otot jantung, ↓ tekanan darah dan
memperbaiki aliran balik vena.
Sistem respiratori
 ↑frekuensi dan kedalaman pernapasan dan diikuti
oleh laju istirahat, ↑ ventilasi alveolar, ↓ kerja
pernapasan, dan ↑ pengembangan diafragma.
Lanjutan ....
Sistem metabolik
 ↑ laju metabolisme basal, ↑
penggunaan glukosa dan asam lemak, ↑
pemecahan trigliserida, ↑ motilitas
lambung, dan meningkatkan produksi
panas.
Sistem muskuloskeletal
 memperbaiki tonus otot, ↑ mobilisasi
sendi, memperbaiki toleransi otot untuk
latihan, meningkatkan massa otot, dll
Lanjutan ...
Toleransi aktivitas
Meningkatkan toleransi dan mengurangi kelemahan.

Faktor psikososial
 ↑ toleransi terhadap stres, melaporkan pengurangan
penyakit dan perasaan lebih baik.
PENUTUP
Aktifitas dan latihan
merupakan kebutuhan
dasar yang diperlukan oleh
semua klien yang
mengalami masalah
gangguan kesehatan dan
fisiknya.
Untuk dapat berfungsi
optimal, maka setiap orang
memerlukan aktifitas,
latihan dan mobilisasi dini
yang cukup.
Thank’s your attention .....

Anda mungkin juga menyukai