Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Transport bersama dengan sumber energi untuk mengkatalis transpor
aktif dan mengkombinasi permeabilitas transpor pasif dan transpor aktif
membuat perbedaan yang besar pada perbandingan komposisi sitosol
dengan cairan ekstraseluler lainnya atau cairan pada membran penutup
organel. Dengan perbedaan konsentrasi ion yang melewati lipid bilayer,
membrane sel menyediakan energi potensial dalam bentuk gradian
elektrokimia, dimana mengerakkan bermacam proses transpor,
menyampaikan sinyal elektrik dalam sel, dan (pada mitokondria, kloroplas
dan bakteri) membuat sebagian besar ATP sel.

Setelah terjadi transport membrane yang akhirnya menghasilkan


energi berupa ATP yang dpat digunakan untuk sel yang nantinya dapat
digunakan untuk bergerak yang merupakan elemen terpenting dalam
kehidupan makhluk hidup. Dimana gerak merupakan kesetimbangan tubuh
yang dikendalikan oleh gaya otot. Gaya otot ini disebabakan oleh kontraksi
otot. Sedangkan kontraksi otot ini ditimbulkan oleh rangsangan otot dari
luar. Gerak adalah sebuah fungsi dari kecepatan dan arah . Gerak dapat
bersifat horisontal atau vertical, artinya arahnya horisontal atau vertical atau
membuat sudut dengan horizontal, atau dapat merupakan sebuah gerak
melingkar yang mengelilingi sebuah pusat putaran. Kecepatan ialah
perubahan posisi benda pada arahnya pada satuan waktu. Sedangkan
Percepatan ialah bertambahnya kecepatan dalam satuan waktu. Dari
berbagai gerakan tersebut tentunya menggunakan konsep fisika dalam
proses pelaksanaannnya seperti konsep biomekanika.

1
B. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan biomekanika?
b. Bagaimana biomekanika terjadi dalam gerak tubuh manusia?

C. Tujuan
a. Menejelaskan pengertian biomekanika
b. Menjelaskan biomekanika terjadi dalam gerak tubuh manusia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Biomekanika
Biomekanika merupakan ilmu yang membahas gerakan-gerakan tubuh
manusia dan juga karakteristik tubuh manusia. Biomekanika merupakan
kombinasi antar keilmuan mekanika, anatomi yaitu adalah cabang dari
biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk
hidup, antropometri yaitu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi
tubuh manusia, bioinstrumentasi yaitu alat untuk mengukur, merekam dan
mengirim data pada fungsi tubuh, untuk memberikan keterampilan dan
memperluas pengetahuan dalam bidang keperawatan, kinesiologi yaitu studi
gerak tubuh dan dasar ilmu kedokteran (biologi dan fisiologi). Selain itu
biomekanika sendiri menitikberatkan kepada kekuatan manusia dan
kemampuan fisik tubuh manusia dalam situasi bekerja sehari-hari, serta
merancang peralatan dan fasilitas untuk menyesuaikan kemampuan tubuh
fisik manusia tersebut. Biomekanika dan cara kerja adalah pengaturan sikap
tubuh dalam bekerja. Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan
yang berbeda pula dalam melakukan tugas. Dalam hal ini penelitian
biomekanika mengukur kekuatan dan ketahanan fisik manusia dalam
melakukan pekerjaan tertentu, dengan sikap kerja tertentu. Tujuannya untuk
mendapatkan cara kerja yang lebih baik, dimana kekuatan atau ketahanan
fisik maksimum dan kemungkinan cidera minimum.
Menurut Frankel dan Nordin (1980), biomekanika merupakan ilmu
mekanika teknik untuk menganalisa sistem kerangka otot manusia. Dan
Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik untuk menjelaskan
gerakan pada berbagai macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja pada
bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari (Chaffin,1991). Sedangkan menurut
ilmu fisika sendiri gaya merupakan kuantitas yang dapat mengubah state
suatu benda sehingga terjadi perceatan pada benda tersebut.

Dalam ilmu Biomekanika terdapat beberapa pergerakan yang terjadi antara


lain :

3
 Fleksi  gerak menekuk atau membengkokkan.
 Ekstensi  gerakan untuk meluruskan.
 Adduksi  gerakan mendekati tubuh.
 Abduksi  gerakan menjauhi tubuh.
 Pronasi  gerakan menelungkupkan tangan.
 Supinasi  gerakan menengadahkan tangan.
 Elevasi  gerakan mengangkat.
 Depresi  gerakan menurunkan.
 Inversi  gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh.
 Eversi  gerakan memiringkan telapak kaki ke luar.
 Endorotasi  gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang
yang bersendi (rotasi).
 Eksorotasi  gerakan ke luar pada sekeliling sumbu panjang tulang
yang bersendi (rotasi).

Terdapat Gerakan lain yang lebih komplek, yaitu :

 Gerakan Berkelanjutan
 Gerakan Berulang
 Gerakan Berangkai

Menurut agus wibisono Biomekanika diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:

1. General Biomechanic
Adalah bagian dari biomekanika yang berbicara mengenai hukum-hukum dan
konsep-konsep dasar yang mempengaruhi organ tubuh manusia baik dalam
posisi diam maupun bergerak. Dibagi menjadi 2, yaitu
a. Biostatic adalah bagian dari biomekanika umum yang hanya menganalisis
tubuh pada posisi diam atau bergerak pada garis lurus dengan kecepatan
seragam (uniform).
b. Biodinamic adalah bagian dari biomekanika umum yang berkaitan dengan
gambaran gerakan-gerakan tubuh tanpa mempertimbangkan gaya yang

4
terjadi (kinematika) dan gerakan yang disebabkan gaya yang bekerja
dalam tubuh (kinetik).

2. Occupational Biomechanic
Didefinisikan sebagai bagian dari biomekanika terapan yang mempelajari
interaksi fisik antara pekerja dengan mesin, material, dan peralatan dengan
tujuan untuk meminimumkan keluhan pada sistem kerangka otot agar
produktifitas kerja dapat meningkat.

B. Sistem Kerangka Dan Otot Manusia (Musculoskeletal System)

Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa sistem koordinasi, dan


salah satunya adalah sistem otot dan kerangka (Musculoskeletal system).
Sistem ini sebenarnya tersusun oleh dua buah sistem, yaitu otot dan tulang.
Keduanya saling berkaitan dalam menjalankan pergerakan tubuh manusia.
Otot menempel pada bagian tulang untuk menggerakkan tulang rangka.
Organ-organ tubuh manusia yang menyusun sistem ini meliputi
:tulang,sambungan tulang rawan,ligamen dan otot. Human
Musculoskeletal System atau muloskeletal sistem atau sistem lokomotor
merupakan sistem organ yang memberikan manusia kemampuan untuk
bergerak menggunakan otot (moskulo) dan rangka (skelet). Dalam hal ini,
terdiri dari tulang-tulang tubuh (kerangka), otot, dan adanya bantuan dari
jaringan ikat seperti tulang rawan, tendon, ligamen, sendi, dan lain-lain.
Gerakan tubuh manusia terjadi karena adanya kerjasama antar tulang, otot
dan jaringan ikat. Tulang tidak mempunyai kemampuan untuk
menggerakkan dirinya sendiri secara aktif, oleh karena itu tulang disebut
sebagai alat gerak pasif. Sedangkan otot mempunyai kemampuan untuk
berkontraksi dan berelaksasi sehingga dapat membantu tulang untuk
menghasilkan gerakan. Oleh karena itu, otot disebut sebagai alat gerak
aktif, dan juga oleh sebab adanya kerjasama dan ketergantungan antara
otot dan tulang atau rangka maka keduanya sering dikelompokkan menjadi
satu nama yaitu sistem musculo-skeletal.

Kerangka merupakan bagian tubuh yang terdiri dari tulang–tulang

5
yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.
Tulang adalah jaringan yang akan menyuplai saraf dan darah. Tulang
banyak mengandung bahan kristalin anorganik seperti garam-garam
kalsium yang membuat tulang keras dan kaku, tetapi sepertiga dari bahan
tersebut adalah jaringan fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis. Tulang
rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang. Rangka tubuh manusia terdiri
atas 3 (tiga) kelompok yaitu rangka kepala yang biasa disebut dengan
Tengkorak, yang kedua adalah rangka badan dan yang terakhir adalah
rangka anggota gerak yang terdiri antara atas rangka tangan dan kaki.
Bagian yang akan di bahas paling dalam adalah ruas tulang pinggang
(os.vertebrae lumbalis) yang paling beresiko terkena low back pain rasa
sakit dan nyeri pada bagian punggung bawah.

Otot merupakan sebuah jaringan di dalam tubuh baik manusia


maupun hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang membantu
menggerakan tulang sebagai alat gerak pasif karena memiliki kemampuan
untuk dapat berkontraksi dan berelaksasi. Otot dapat berkontraksi karena
adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu
rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan berurutan. Otot
akan memendek jika berkontraksi dan memanjang bila berelaksasi. Otot
itu sendiri mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi
energi mekanik (gerak).

Terdapat 3 (tiga) jenis otot yaitu otot lurik atau otot rangka, otot
ini melekat pada tulang rangka, sehingga ketika sedang berkontraksi dan
menyebabkan tulang bergerak. Cara kerjanya dipengaruhi oleh susunan
saraf pusat dan juga sering disebut otot sadar. Lalu, Otot polos yang
bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom
dan bila otot polos dirangsang reaksinya lambat. Biasanya otot ini berada
pada organ-organ tubuh manusia. Dan otot jantung, otot yang bekerja
secara tak sadar, yang hanya ditemukan di dinding jantung. Otot ini
membantu memompa darah bersih yang sudah berisi oksigen untuk
diedarkan keseluruh tubuh. Otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja

6
secara terus-menerus tanpa henti.

Jaringan ikat terdiri dari macam-macam namun terdapat 2 (dua)


jaringan ikat yang sangat bergantung pada pergerakan manusia yaitu
Ligamen dan Tendon. Ligamen adalah jaringan ikat fibrosa yang
menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya. Tendon adalah
jaringan ikat yang memiliki kekuatan tarik yang sangat tinggi yang
menghubungkan otot dengan tulang. Tendon dirancang untuk menahan
jumlah tinggi tegangan otot dan tendon sendiri bekerja sama dengan otot
untuk mengerahkan kekuatan untuk dilakukannya pergerakan.

Terdapat hubungan erat dan kerja sama antara otot, tulang, sendi
dan jaringan ikat seperti tendon dan ligamen. Seperti tulang merupakan
alat gerak pasif yang tidak dapat bergerak jika tidak dibantu oleh otot yang
merupakan alat gerak aktif sehingga dengan kedua kombinasi ini kita
dapat menghasilkan gerakan. Namun dibutuhkan juga tendon sebagai
perantara untuk menyambungkan otot dengan tulang agar bisa bersatu,
begitu pula dengan ligamen yang membantu menghubungkan antar tulang
melalui sendi sehingga otot dan tulang dapat bergerak menghasilkan
berbagai macam gerakan yang lebih leluasa dan lebih bebas lagi. gerak
maupun kesetimbangan tubuh dikendalikan oleh gaya otot. Gaya otot
disebabkan adanya kontraksi otot. Sedangkan kontraksi otot ini
ditimbulkan oleh rangsangan otot dari luar.

Perubahan fisis yang terjadi selama selama terjadi kontraksi otot ialah
sebagai berikut ini.

a) Perubahan Tegangan dan Panjang


Apabila sebuah otot dirangsang maka otot itu akan tegang.
Jika panjang otot dipertahankan konstan, padanya akan timbul
suatu gaya dan jika dibiarkan bergerak, maka otot berkontraksi
melakukan usaha. Jenis tanggapan yang mana pun atau kombinasi
keduanya disebut suatu regangan. Kedua macam keadaan paling
sederhana yang digunakan untuk mengkaji otot adalah dalam
keadaan panjang konstan (isometrik) dan gaya konstan (isotonik).

7
Jika kita merangsang otot lepas dengan menggunakan
kejutan listrik (atau impuls mekanik, kalor, pendinginan dan
sebagainya), maka terjadilah regangan. Jika rangsangan diberikan
dengan selang waktu lama, maka otot akan kembali ke panjang
aslinya antara saat-saat regang, dan untuk kontraksi isotonic. Jika
rangsangan diberikan lagi sebelum terjadi relaksasi, maka terjadi
penjumlahan. Dengan pengulangan rangsangan yang lebih cepat
lagi, maka dihasilkan kurva kontraksi halus. Kontraksi yang tetap
itu disebut kejang (tetany). Akhirnya semua otot akan kelelahan
dan tidak dapat berkontraksi meskipun dirangsang. Jenis kelelahan
ini mungkin tidak akan terjadi pada binatang utuh yang sehat,
karena system sarafnya mengalami kelelahan lebih dulu sebelum
otot.
Umumnya otot lurik dapat menimbulkan gaya-gaya besar
terhadap beban yang diberikan , tetapi pada saat kejang hanya
dapat berkontraksi sedikit saja. Di dalam tubuh vertebrata, semua
otot kerangka memberikan gaya-gaya yang jauh lebih besar dari
pada beban yang diterima. Akan tetapi beban itu bergerak lebih
jauh daripada kontaksi otot. Hal ini dilaksanakan oleh kegiatan tuas
otot dan tulang, dengan sendi-sendi berfungsi sebagai titik
tumpunya. Keuntungan mekaniknya kurang dari 1, yang berarti
bahwa gaya otot jauh lebih besar dari pada beban dan gerak otot
jauh lebih kecil dari pada gerak beban.
Untuk mengkaji kontaksi otot ini, rupanya harus bekerja
dengan serat-serat otot tunggal. Akan tetapi, hal ini sukar
melaksanakannya dan hanya beberapa orang saja yang berhasil.
Kebanyakan eksperimen telah dilaksanakan pada keseluruhan otot.
b) Kontraksi
Perubahan fisis mencolok yang terjadi ketika globulin
berubah dari suatu bentuk ke bentuk lain, semula memberi
petunjuk bahwa protein itu mungkin adalah molekul yang
sebenarnya bertindak sebagai penyebab kontraksi. Bukti yang

8
sekarang mendukung kesimpulan ini yaitu bahwa empat macam
protein ini membentuk unsur-unsur kontraktil. Akan tetapi,
pendapat yang menyatakan bahwa protein mengubah bentuk
globular ke bentuk fibrilar tampaknya tidak benar. Rupanya lebih
cenderung kebenaran pendapat bahwa myosin dan tropomiosin
selalu berbentuk fibrilar di dalam otot utuh, sedangkan aktin dan
troponin selalu berbentuk globular. Protein ini dibentuk menajdi
serabut tipis dan tebal, yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop electron. Serabut-serabut ini diakui dapat
menghasilkan gaya-gaya kontraktil yang sebenarnya.

Seperti yang telah dibahas tadi serabut tebal terutama tersusun dari
myosin. Molekul-molekul myosin individual adalah serat-serat yang
panjanya 145 nm, dengan dua buah “kepala” berbentuk bola kecil yang
terdapat pada salah satu ujungnya. Didalam sebuah serabut tebal, molekul
myosin tersusun segaris dengan kepalanya menghadap ke ujung yang
terdekat. Kepala-kepala ini menonjol keluar dari serabut dan secara terinci
dapat dilihat pada mikrograf electron yang tampak berupa garis halus
melintasi jembatan-jembatan yang menghubungkan serabut-serabut tebal
dan tipis. Karena kepala-kepala itu diorientasikan kearah ujung-ujung
serabut, maka ada suatu “daerah gundul”, bebas dari tonjolan yang
terdapat dipusat serabut.
Serabut tipis itu tersusun dari aktin, tropomiosin, dan troponin.
Aktin merupakan bagian yang paling besar. Ini adalah sebuah rantai
tunggal protein globular yang terdiri dari 374 residu asam amino dengan
bobot molekul 42.000. seperti molekul myosin fibrilar, aktin ini asimetris
dengan perbedaan “kepala dan ekor” atau bagian “muka dan belakang”.
Molekul aktin tersusun dalam serabut tipis dengan “kepala dan ekor”
dalam dua untaian yang memanjang, jadi untaian itu berbentuk polar,
dengan bagian muka dan belakang mudah dikenali. Kedua untaian aktin
yang memanjang itu membentuk suatu “kumparan yang terkumpari”
didalam suatu alur yang terletak diantara untaiannya. Molekul tropomiosin

9
fibrilar, yang masing-masing dengan bobot 35.000 itu berbentuk panjang,
kumparan untainnya terkumpari sendiri, yang salah satunya melekat pada
tiap untaian aktin. Sebuah molekul tropomiosin memanjang sampai
mencapai tujuh buah aktin. Sebuah kompleks molekul troponin globular
(tiga rantai protein, mempunyai bobot molekul total 80.000) melekat
dengan salah satu ujung tiap melekul tropomiosin.
Serabut tipis menggeser pada serabut tebal selama terjadi
kontraksi. Kepala myosin yang melintasi jembatan yang menyebabkan
terjadinya pergeseran ketempat penempelan sebuah molekul aktin, dengan
melilit-lilit atau memutar-mutar dengan cara demikian untuk
menggerakkan serabut setu relative terhadap yang lain, dan kemudian
memisahkan diri dari aktin, menempel kembali sehingga daur itu terulang.
Sebuah daur penempelan menyebabkan suatu gerakan relative sekitar 10
nm.

Mekanismenya dapat diterangkan sebagai berikut:

Apabila salah satu anggota badan kita misalnya lengan (Gb.1) terdapat
rangsangan gaya dari luar masuk ke otak, otak memberikan reaksi otot
bisep akan berkontraksi untuk mereaksi gaya luar tadi . Sehingga dari
peristiwa ini akhirnya dihasilkan gaya otot. Dalam hal ini berlaku prinsip
mekanika aksi reaksi.

Namun demikian hal itu dapat disederhanakan sebagai berikut:

10
-Otot penggerak utama (primer mover) yang memegang peranan penting didalam
masing-masing gerakan.
-Otot-otot pembantu (assistors) yang berfungsi mencegah gerakan yang
berlebihan oleh primer mever.
Gaya maksimum sebuah otot yang dapat bekerja pada daerah ambung pada tubuh
manusia berkisar 40-50 1b/in2 .suatu cabang ilmu yang mempelajari gaya-gaya
otot pada tubuh manusia disebut kinesiologi atau biomekanik. Ilmu ini sangat
penting khususnya bagi para atlit dan ahli terapi.

Hokum newton sangat banyak digunakan dalam biomekanika, yaitu :

1. Hukum Newton I
Hukum newton I biasa juga disebut dengan hokum Inersia atau kelembaman
dimana benda akan memeprtahankan keadaannya. Apabila benda sedang
bergerak maka akan terus bergerak, sebaliknya jika benda sedang diam akan
tetap diam.
2. Hukum Newon II
Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka beenda itu akan
mengalami percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya. Perceatan (a)
dan gaya (F) adalah sebanding dalam besaran sehingga F=m.a
3. Hukum Newton III
Jika suatu benda A memberikan gaya F pada benda B, dalam waktu yang
bersamaan benda B memberikan gaya R ke benda A. gaya F dan R memiliki
besar yang sama namun arahnya berbeda.

11
C. Gaya statis dan dinamis pada manusia
Apabila ditinjau dari segi statis dan dinamisnya, gaya dalam tubuh manusia
terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis, berarti jumlah gaya dalam segala arah
sama dengan nol, dan jumlah momen gaya terhadap sumbbu sama dengan
nol. System otot dan tulang manusia seperti pengupil.

Ada 3 macam sistem pengumpil dalam tubuh manusia, yaitu :

a. Klas pertama system pengumpil


Titik tumpu berada diantara gaya berat dan gaya otot

b. Klas kedua system pengumpil


Gaya berat diantara titik tumpuan dan gaya otot

12
Mekanisme gerak kaki ini merupakan salah satu contoh yang paling
sederhana. Dalam gerak flextion dan extension dari gerak kaki secara
keseluruhan yang bertindak sebagai poros putar adalah angkle. Dimana
dimungkinkan adanya gerak rotasi pada suatu bidang vertical. Bagian atas
dari astrogalus berbentuk bola x yang dimasukkan dan bergerak bebas
diidalamlelukan (sochet) yang dibbentuk oleh bagian ujung dari tulang fibula
dan tibla .

Saat mengangkat tumit yang bertumpu pada ujung jarii kaki(berjingkat) maka
gastrionemius dan solius yaitu otot-otot betis yang kuat sekalibetindak
sebagai prime movernya. Sehinggra semua gaya yang bekerja pada telapak
kaki dapat diperhitungkan.

c. Klas ketiga
Gaya otot terletak diantara gaya tumpuan dan gaya berat

Pada kegiatan sehari-hari lebih banyak digunakan klas ke 3 sperti :

1. Bila sebuah tangan sedang memegang sebuah beban w dengan posisi,


maka pada peristiwa ini terjadilah gerak flexion.

13
Sebagai poros putar gerak ini adalah sendi siku-siku. Sedang otot bisep
berfungsi sebagai penggerak utamanya (primer mover). Posisi legan
membentuk sudut 90o (lengan atas tegak lurus lengan bawah).

2. Saat lengan depan membuat sudut terhadap bidang horizontal

3. Tarikan otot deltoideus

14
Keuntungan mekanik didefinisikan sebagai perbandingan antara gayaa
otot dan gaya berat

M
Keuntungan mekanik (K.M)=
W

b. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis

Berolah raga meningkatkan pemindahan momentum, seperti saat


bertinju. Pukulan melalui lencangan tangan tidak efektif dalam memberi
momentum pada lawan kecuali pukulan tersebut berkaitan dengan berat badan.
Dalam karate, untuk memindahkan momentum yang besar sering berkaitan
dengan kecepatan grak dari lengan daripada Gerakan seluruh badan. Saat
olahraga tennis, massa tumbukn oleh raket tergantung pada bagian tubuh
manusia yang dipakai. Saat mengayunkan raket massa efektif tumbukan sangat
kecil sehingga ayunan tangan dapat diabaikan. Apabila raket memukul bola
menurut hokum newton III bola akan menerima gaya dari raket dan raket
mendapat gaya darri tubuh serta bola memberi gaya ke bumi saat bola
mengenai tanah, dengan begitu momentum diteruskan ke bumi

15
D. Prinsip kerja pada mekanika anatomi
Torka merupakan salah satu prinsip mekanika yang sering dikaitkan
dengan kerja otot-otot pada tubuh manusia. Dalam keidupan sehari-hari
misalnya pada waktu kita mengangkat benda atau menendang bola,
mekanismenya selalu berkaitan dengan torka. Torka adalah besaran vektor.
Vektor τ adalah hasil kali anatara vektor L dengan vektor F. Dirumuskan dalam
bentukmatematis τ= L x F .

Dibawah ini diperlihatkan suatu prinsip torka dalam mekanisme


anatomi:

Gb. 2 Prisip torka pada lengan

Bila sebuah tangan diluruskan (Gb.2) serta memegang beban seberat


5kg, maka terjadilah gerakan Flexion (kedalam). Dalam hal ini yang dianggap
dalam sumbu putarnya adalah pergelangan tangan (0”) dan ujung atas tulang
hasta (0’) serta bahu (0). Untuk menganalisisnya, Gb.2 dapat disederhanakan
dengan mempergunakan “Diagram skema” dibawah ini.

Dengan mempergunakan “Diagram skema” Gb.3 dengan mudah dapat


dihitung besarnya masing-masing torka. Perhitungan adalah sebagai berikut:

-torka terhadap pergelangan tangan (0”) sebesar τ”. τ”=-0,4 kg/m

-torka terhadap ujung atas tulang hasta (0’) sebesar τ’= -1,55kg/m

16
-torka terhadap bahu atau permukaan pula sebesar (0) sebesar τ = -2,95 kg/m

17
BAB III
PENNUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Alkatiri S. 1996. Kajian Ringkas Biologi. Airlangga University Press: Surabaya.


Azri. 2019.Analisa Angkat Beban Dari Aspek Analisa Biomekanika dan
Fisiologi.Surakarta:Mcver
Darmadi. 2012. Mekanisme Transpor Pada Membran. Jakarta: Erlangga
Gabriel. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC
Hamdi H. 2013. Transportasi melalui membran sel. Yogyakarta: Graha Ilmu
Jelita Asiah. 2014. Ilmu gizi.Jurnal Of Ilmu Gizi UNS 3-5
Nadjib. 2009. Pompa Natrium-Kalium. Jakarta: Erlangga

18
Sumadi, dan Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu
Widjianto.1985. Fisika Dalam Biologi dan Kesehatan. Malang: Pelaksanaan
Kegiatan Penulisan Buku

19

Anda mungkin juga menyukai