Anda di halaman 1dari 25

KEDARURATAN RADIOLOGI

DYAH AYU PUSPITANINGTYAS, STR.Rad


1
Tujuan Instruksional
Penanganan Keadaan Darurat

Tujuan Instruksional Umum :


 Pengertian Kecelakaan Radiasi, Penyebab, Pencegahan serta
Tindakan Penanggulangannya
Tujuan Instruksional Khusus:
 Langkah-2 Pencegahan Kecelakaan Radiasi
 Tujuan Penanggulangan Keadaan Darurat
 Struktur Organisasti atau Satuan Tanggap Darurat (STD)
 Sistem Pelaporan dan Pencatatan Keadaan Darurat
 Tindakan-2 Penanggulangan sesuai dg skala prioritas
 Menyusun Laporan dan Pencatatan Keadaan Darurat
02/21/21 2
Dasar Ketentuan
• UU no 10 th 1997 tentang Ketenaganukliran
• PP 33 Th 2007 ttg Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan
Sumber Radioaktif, PP 63 Th 2000 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion
• PP 29 Th 2008 ttg Perijinan Pemanfaatan Sumber Radiasi
Pengion dan Bahan Nuklir, PP 64 th 2000, ttg Perizinan
Pemanfaatan Tenaga Nuklir
• Perka Bapeten No 16 th 2014 ttg SIB petugas tertentu yang
bekerja di Instalasi yg memanfaatkan sumber radiasi pengion,
• PP 58 Th 2015 ttg Keselamatan Radiasi dan Keamanan Dalam
Pengangkatan Zat Radioaktif
3
02/21/21 3
Dasar Ketentuan
• Perka Bapeten no 8 th 2011 ttg Keselamatan Radiasi dalam
Penggunaan Pesawat Sinar X Radiologi Diagnostik dan
Intervensional
• Perka Bapeten no 01 th 2003 ttg Pedoman dosis Pasien
Radiodiagnostik
• Perka Bapeten no 9 th 2011 ttg Uji Kesesuaian Pesawat Sinar X
Radiologi Diagnostik
• Perka Bapeten no 4 th 2013 ttg Proteksi dan Keselamatan
Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir
• Perka Bapeten no 1 tahun 2015 ttg Penatalaksanaan Tanggap
Darurat BAPETEN.

4
02/21/21 4
PENYEBAB KECELAKAAN SECARA
UMUM

3 Faktor Utama Penyebab Kecelakaan


• Faktor Manusia
• Faktor Instalasi/Peralatan teknis
• Faktor Sarana/Lingkungan Kerja

02/21/21 5
KONDISI DAN TINDAKAN PENYEBAB KECELAKAAN

• KONDISI INSTALASI DAN LINGKUNGAN


Keadaan fisik/lingkungan instalasi  peluang terjadi kecelakaan
dpt dikendalikan dg peralatan yg memiliki sistim pengaman baik dan teruji
& adanya prosedur keselamatan kerja yg memadai.

• TINDAKAN OPERATOR
Tindakan yg menyimpang dr prosedur dan segala ketentuan keselamatan.
1. Kurang pengetahuan ttg cara kerja alat, instalasi dan sifat bahan
2. Tidak/kurang memiliki ketrampilan
3. Memiliki cacat tubuh yg tidak tampak
4. Bekerja dlm kondisi letih dan lesu
5. Sikap kerja yg tidak sesuai ketentuan

02/21/21 6
PENYEBAB KECELAKAAN
BERDASAR DATA STATISTIK

• Kegagalan Prosedur • Kerusakan perlengkapan


– Prosedur tidak tepat – Kerusakan alat pengendali
– Prosedur kurang lengkap – Kerusakan alat proteksi
– Kerusakan alat pengukur
• Kesalahan Operator
– Tidak melakukan survey radiasi • Lain-lain
– Tidak mengikuti prosedur – Kebakaran, ledakan, pecah
– Tidak menggunakan perlengkapan
proteksi
– Kesalahan manusiawi
– Kesalahan menghitung paparan

02/21/21 7
Latar Belakang Penanganan Darurat Radiologi

PPR harus mampu menangani keadaan darurat


PPR harus mampu menggunakan Peralatan
Proteksi untuk menangani keadaan darurat
Pembahasan fokus pada kebutuhan Proteksi
Radiasi

02/21/21 8
8
Keadaan darurat

• Kedaruratan Nuklir adalah keadaan bahaya yg mengancam


keselamatan manusia, kerugian harta benda atau kerusakan
lingkungan hidup yg timbul sebagai akibat adanya lepasan zat
radioaktif dari instalasi nuklir atau kejadian khusus
• Kedaruratan Radiologi adalah keadaan bahaya yg mengancam
keselamatan manusia, kerugian harta benda atau kerusakan
lingkungan hidup yg timbul sebagi akibat paparan radiasi.

02/21/21 9
9
Kejadian Kecelakaan

• Kecelakaan Nuklir adalah setiap kejadian atau rangkaian


kejadian yang menimbulkan kerugian nuklir
• Kecelakaan Radiasi adl kejadian yang tidak direncanakan,
termasuk kesalahan operasi, kerusakan atau kegagalan fungsi
alat, atau kejadian lain yang menjurus pada timbulnya dampak
radiasi, kondisi paparan radiasi dan/atau kontaminasi yang
melampaui batas sebagaimana ditetapkan dlm ketentuan
peraturan perundang-undangan.

10
02/21/21 10
Penanggulangan (Perka Bapeten 1 th 2015)
• Penanggulangan Kedaruratan adalah serangkaian kegiatan yg dilakukan
dengan segera pada saat terjadi Kedaruratan Nuklir dan/atau Kedaruratan
Radiologi untuk mengurangi dampak serius yang ditimbulkan terhadap
keselamatan manusia, kerugian harta benda, atau kerusakan lingkungan
hidup.
• Personil Tanggap Darurat adalah PNS Bapeten yang ditetapkan Ka Bapeten
untuk melaksanakan fungsi tanggap darurat nuklir
• Tindakan Perlindungan segera adalah tindakan yang harus dilakukan
dengan segera untuk menghindari atau mengurangi dosis pada masyarakat
pada kedaruratan Nuklir agar memberikan hasil yg efektif.
• Intervensi adl setiap tindakan untuk mengurangi atau menghindari paparan
atau kemungkinan terjadinya paparan kronik dan paparan darurat
02/21/21 11
11
Paparan
Paparan Radiasi adl penyinaran radiasi yg diterima
manusia atau materi baik disengaja atau tidak, yg
berasal dari radiasi interna maupun eksterna.
Paparan Kerja adl paparan yg diterima pekerja radiasi
Paparan medik adl paparan yg diterima pasien sbg
bagian dari diagnosis atau pengobatan medik dan orang
lain sbg sukarelawan membantu pasien.

12
02/21/21 12
• Paparan potensial adl paparan yg tdk diharapkan atau
diperkirakan, tetapi mempunyai kemungkinan terjadi
akibat kecelakaan sumber atau krn suatu kejadian atau
rangkaian kejadian yg mungkin terjadi termasuk
kegagalan peralatan atau kesalahan operasional.
• Paparan Darurat adl paparan yg diakibatkan terjadinya
kondisi darurat nuklir dan darurat radiologi

02/21/21
13
13
Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat
(Perka 8 th 2011)
• Identifikasi thd penyebab terjadinya paparan darurat
• Personil yg melaksanakan intervensi
• Sistem koordinasi antar penyelenggara keselamatan
radiasi dlm melaksanakan Intervensi
• Penanggulangan paparan darurat
• pelaporan

02/21/21 14
14
Penanggulangan Paparan Darurat
(Perka 8 th 2011)
1. Tindakan protektif utk mencegah terulangnya paparan darurat,
melalui
a. Uji kesesuaian dan perbaikan pesawat sinar –X dan/atau
b. Perbaikan perangkat lunak
2. Penanganan dan pemulihan pasien atau pekerja yg mendapat
paparan radiasi berlebih.
3. Rencana Penanggulangan keadaan darurat (RPKD) harus disusun
dalam PPKR sesuai dg yg tercantum dlm sistematika penyusunan
PPKR

15
02/21/21 15
1. PI hrs melaksanakan pencarian fakta segera setelah
terjadinya paparan darurat, yg meliputi :
a. Analisis penyebab kejadian
b. Perhitungan atau kajian dosis yg diterima
c. Tindakan korektif yg diperlukan utk mencegah terulangnya
kejadian serupa.
2. Hasil pencarian fakta harus dicatat di dalam logbook

16
02/21/21 16
Tindakan Pencegahan Kecelakaan Radiasi
(Perka 8 th 2011)

1. Semua pihak memperhatikan keselamatan baik bagi


dirinya ataupun orang lain dg jalan tdk mengabaikan
prosedur kerja yg telah ditentukan
2. Setiap personil bekerja berdasarkan prosedur yg telah
ditetapkan

17
02/21/21 17
Organisasi Satuan Tanggap Darurat (STD) BAPETEN
(Perka 1 th 2015)

1. Pengarah
2. Penanggungjawab
3. Ketua
4. Wakil Ketua
5. Anggota
Uraian tugas pokok dan fungsi STD bisa dilihat di psl 7,

02/21/21 18
18
Daerah Radiasi Sangat Rendah
Daerah 1 - < 5 mSv per tahun

Pengawasan
< 15 mSv Daerah Radiasi Rendah
5 - < 15 mSv per tahun

Daerah Radiasi Sedang


Daerah Radiasi 15 - < 50 mSv per tahun

Daerah
Radiasi Daerah Radiasi Tinggi
> 50 mSv per tahun

Daerah
Daerah Kont.Rendah
Pengendalian Tingkat Kontaminasi pada
> 15 mSv Laboratorium Perunut Zat
Radioaktif

Daerah Kontaminasi Sedang


0.37 -  3.7 Bq/cm2 ()
Daerah 0.37 -  37 Bq/cm2 ()
0.1 Batas Turunan DAC
Kontaminasi
PEMBAGIAN
PEMBAGIAN
Daerah Kontaminasi Tinggi
 3.7 Bq/cm2 ()
DAERAH
DAERAHKERJA
KERJA  37 Bq/cm2 ()
02/21/21  0.1 Batas Turunan DAC 19
Proteksi Pasien

1. Persyaratan pemeriksaan
2. Pemindahan catatan
3. Jaminan Kualitas
4. Persyaratan fluoroskopi
5. Pengurangan dosis pasien
6. Pemilihan pemeriksaan radiologi bagi wanita
7. Proteksi janin
8. Pelindung Organ
9. Pemeriksaan Dada (min 120 cm)
10. Catatan/rekaman
02/21/21 20
Proteksi Masyarakat
Konstruksi ruang sinar-X
Tanda Radiasi
Prosedur diikuti
Pengantar & Perawat dilindungi

02/21/21 21
Proteksi Pekerja

Selama penyinaran dibelakang perisai


Seminimal mungkin berada diruang periksa
Gunakan APD
Gunakan Monitor personal

02/21/21
Prosedur Kerja

Pintu selalu ditutup selama penyinaran


Berkas sinar tdk diarahkan pada panel kontrol & Kamar gelap
Selama penyinaran petugas dibelakang perisai
Pasien diberi pelindung & pembatasan sinar
Gunakan penyangga mekanik
Hindarkan yg tidak berkepentingan di ruang periksa
Gunakan Alat Proteksi

02/21/21 23
ACUAN DOSIS RADIOGRAFI ACUAN DOSIS CT SCANN
DIAGNOSTIK

ENTRANCE SURFACE DOSE PER MULTIPLE SCANN AVERAGE


EXAMINATION EXAMINATION
RADIOGRAPH (mGy) DOSE (mGy)
AP 10
Lumbar Spine LAT 30 HEAD 50
LSJ 40
AP 10 LUMBAR SPINE 35
Abdomen, IVU,
Cholecystography
ABDOMEN 25
Pelvis AP 10
Hip Joint AP 10
PA 0,4 ACUAN DOSIS MAMMOGRAPHY
Chest
LAT 1,5
AVERAGE MAMMARY GLANDULAR DOSE PER
AP 7 CRANIO CAUDAL PROJECTION
Thoracic Spine
LAT 20
WITHOUT GRID 1 mGy
PERIAPICAL 7
Dental WITH GRID 3 mGy
AP 5
PA 5
Skull
LAT 3
02/21/21 24
Thank you

Anda mungkin juga menyukai