Anda di halaman 1dari 5

TEORI HILDEGARD PEPLAU

Kelompok 3

Anggota Kelompok :

1. Negi Merdian Arrowyana (202101060)

2. Antoni Widodo (202101061)

3. Sania Safiratun Najah (202101062)

4. Faiqdatus Chanani (202101063)

5. Adelia Putri Agustin (202101064)

6. Yuvi Vernanda Frijaya R. (2021010625)

7.Dewi Mazroatut Toyibah (202101066)

8. Onnisfu Dafiq Sya’bana (202101067)


 Teori Peplau
Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau ialah keperawatan psikodinamik
(psychodynamic Nursing) yang diterbitkan dalam Interpersonal Relations in Nurshing (1952).
(DeLaune & Ladner, 2013.p.32). Model hubungan interpersonal yang bersifat terapeutik
(significant therapeutic interpersonal process) mempengaruhi teori ini.
Peplau mendefenisikan teori keperawatan psikodinamiknya sebagai; ” Perawat
psikodinamik ialah kemampuan untuk memahami perilaku seseorang untuk membantu
mengidentifikasi keluhankeluhan yang dirasakan dan untuk menerapkan prinsip-prinsip
kemanusiaan yang berkaitan dengan masalahmasalah yang muncul dari semua hal atau
kejadian yang telah di alami”(Pemerintah Indonesia, 2014, p. 97)
Menurut Peplau tahun 1952, keperawatan merupakan suatu usaha pendewasaan yang
disadari saat kepribadian berkembang melalui proses pendidikan, terapeutik,
interpersonal (Abdul haris, 2016). Walaupun Peplau bersentuhan langsung dengan
masyarakat atau lingkungan, beliau tidak mengajurkan perawat untuk melakukan
pertimbangan pada aspek budaya dan adat istiadat ketika pasien melakukan adaptasi dengan
lingkungan rumah sakit. (Abdul haris, 2016)
Peplau mendefinisikan konsep dan tahapan yang terlibat dalam pengembangan
hubungan perawat-klien. Dari hubungan itu, ia mendefinisikan peran perawat sebagai orang
asing, narasumber, guru, pemimpin, pengganti, dan konselor. (DeL
aune & Ladner, 2013, p.32)
Peplau mengembangkan teori rentang menengah dengan fokus pada keperawatan dan
orangnya dan tidak memasukkan semua aspek metaparadigma ke dalam teorinya. Meskipun
teori lain mungkin memandang hubungan perawat klien secara berbeda, keunggulan
hubungan ini dalam keperawatan tetap ada. (DeLaune & Ladner, 2013, p. 32)

 Model Teori Peplau


Model Peplau sudah teruji bermanfaat pada teori perawat dalam pengembangan intervensi
keperawatan. Untuk menggambarkan peran karakter dinamis khas dalam melakukan
perawatan klinis maka terdapat tujuh Peran Keperawatan Menurut Peplau, yakni:
Peran Keperawatan Menurut Peplau :
1) Peran Asing
Menyambut pasien sama seperti bertemu dengan orang asing dalam situasi
kehidupan yang lainnya, memberikan kesan kepercayaan kepada pasien hingga
pasien merasa diperhatikan
2) Peran Sumber
Jawaban pertanyaan, menjelaskan proses pengobatan klinis yang dijalani pasien
klinis, ketepatan pemberian informasi.

3) Peran Pengajaran
Mengistruksikan dengan benar dan mengajarkan kembali, yang melibatkan analisis
serta sintesis dari seluruh pengalaman peserta didik.

4) Peran Konseling
Memfasilitasi klien dalam memahami dan mengkoneksikan makna dari keadaan
hidup pada saat ini, memfasilitasi motivasi dan dorongan menuju ke arah perubahan.

5) Peran Pengganti
Membantu pasien dalam memperjelas domain ketergantungan, saling
ketergantungan, dan kemandirian serta melakukan tindakan sebagai advokat atas
nama pasien.

6) Kepemimpinan Aktif
Membantu pasien dalam memikul tanggung jawab secara maksimal sebagai upaya
memenuhi tujuan terapi dengan cara yang saling memuaskan.

7) Teknis Peran Ahli


Melakukan perawatan dalam aspek fisik dan memperlihatkan skill atau keterampilan
klinis atau mengoperasikan peralatan (potter, 2011 ).

Tujuan Teori Peplau


Adapun tujuan dari teori Peplau ialah agar dapat mendidik pasien dan keluarganya
serta membantu pasien untuk mencapai tingkat kepribadian yang matang (potter, 2011).
Perawat mempunyai peran mendidik individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat yang
berada dibawah tanggung jawabnya dan peran ini dapat di implementasikan berupa kegiatan
penyuluhan kesehatan kepada pasien.
Kelebihan dan Kekurangan dari Teori Peplau
Kelebihan:
1) Meningkatkan kondisi kejiwaan pasien yang lebih baik.
2) Menurunkan kecemasan pada pasien dalam teori keperawatan.
3) Memberikan proses asuhan keperawatan yang lebih baik.
4) Mendorong kemandirian pasien.
Kekurangan:
Hanya difokuskan pada aspek kejiwaan pasien saat melakukan upaya penyembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul haris. (2016). Era transisi keperawatan. Insani Nusantara Indonesia.
DeLaune, S. C., & Ladner, P. K. (2013). Fundamentals of Nursing: Standards & Practice
Fourth Edition. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Pemerintah Indonesia. (2014). Undang - Undang RI NO 28 tahun 2014 Tentang. In
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
potter, P. A. et al. (2011). Basic Nursing. Mosby Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai